Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 hidup itu pilihan
Maira dan kedua orang tuanya,telah selesai dg makan malam mereka . Maira membereskan piring yg kotor kemudian mencucinya.
Bapak di ruang tengah dg teh hangat manis nya dan ibu menonton sinetron kesukaanya.setelah acara cuci piring selesai,maira menghampiri kedua orang tuanya.ia duduk merapat pada ibu nya,bersandar dibahu paling nyaman,bahu ibu nya.
"nak.." bapak meletakkan koran nya kemeja,memandang maira bersiap untuk berbicara.maira paham jika bapak sudah seperti ini berarti akan ada mode serius.
"ya pak.." maira segera menoleh pada bapak nya yg berada di sampingnya,ia membenarkan posisi duduk nya.
"bapak mau bicara.." wajah bapak amat serius tapi meneduhkan
"ya pak..ada apa?" maira segera menghadapkan seluruh tubuh nya ke bapak.ibu ikutan menoleh,lantas ibu mematikan televisinya.
"bapak ingin membicarakan tetang harun," maira sedikit terkejut,tapi tidak merubah raut mukanya.ia sudah bisa menebak arah pembicaraan yg akan di sampai kan oleh bapak nya.
"apa kamu ingin bersama lagi dg harun nak?" maira melongo bukan itu yg ia pikir kan,walaupun maira tahu bapak nya sudah memaaf kan mantan suaminya,tapi maira tak menyangka bapak nya menanyakan hal itu.
"aa. Apa maksud bapak?" maira sedikit tergagap,ia tidak siap dg jawabanya sendiri.
Meski ia masih menyimpan cinta untuk mantan suaminya,tapi ia tak yakin dg perasaan dan hatinya.
"bapak tahu kamu masih mencintai nya,tapi bapak juga tahu kamu masih mamiliki luka yg dalam terhadap apa yg telah terjadi mai.." seolah tahu akan isi hati putrinya, maira masih menyimak dg apa yg tengah di katakan bapak nya.
"tapi.." bapak menjeda kata2 nya ,memandang putrinya,maira menatap bapak nya dg wajah gusar
"apa kamu yakin akan menjalaninya kembali nak?dan apa kamu juga siap menghadapi kembali keluarganya? Mengingat apa yg sudah pernah mereka lakukan pada mu?" bapak menjelaskan dg wajah menerawang,menatap lurus kedepan dg wajah sendu,muka keriputnya nampak begitu rapuh dan pedih. Ada semburat kekecewaan di sana,maira tahu itu.
"bapak tidak akan mencegah mu,atau mendorong mu nak." bapak kembali menatap maira,mata maira mulai berkaca2,ingat yg sudah2 betapa ia mengecewakan bapak ibunya,terhadap kegagalan rumah tangganya.meskipun itu bukan yg ia inginkan.
maira tiba2 meleleh kan air matanya,ia menangis tampa suara.jujur ia masih sangat dalam memendam cinta pada harun,namun ia juga takut membuat luka kembali pada kedua orang tua nya,apalagi dirinya.
Trauma yg di akibatkan kegagalan sehingg dia mengidap insomnia akut .dan membuatnya sampai harus mendatangi psikolog adalah pukulan yg bertubi2 untuk orang tuanya,maira hampir menjadi gila karena nya.
Tidak pernah tidur berhari2 jarang makan bahkan ia jarang tersenyum dan berbicara.mungkin perpisahan bagi orang lain dapat di terima dg lapang dada,tapi bagi maira adalah pukulan berat.
Suaminya berselingkuh, dan selingkuhan nya sudah hamil anak suami nya. Bagi wanita yg sudah berumah tangga cukup lama dan belum memiliki anak. Ia merasa menjadi wanita yg tak berguna ,ia merasa kecewa dg dirinya sendiri.maira marah pada dirinya sendiri.
Butuh waktu yg lama untuknya memaaf kan diri sendiri dan berdamai dg keadaan.
"apa bapak akan membenci maira. seandainya -maira menerima kembali mas harun pak?" maira terus mengeluarkan air matanya
"kecewa ..?mungkin tidak.bapak hanya terluka melihat putri bapak yg sangat bapak sayangi menderita." maira semakin tergugu dg pernyataan bapak nya.ibu hanya mengelus2 punggung maira,dan tidak berkomentar.
Ia percaya pada suami nya..
"ingat lah nak,kami semua selalu mendo 'akan yg terbaik untuk mu,untuk anak2 kami," bapak berbicara lagi
"hidup adalah pilihan,jalani pilihan mu dg baik dan tolong..setiap manusia memiliki cobaannya masing2,jangan pernah putus asa seperti kemarin.jika cobaan itu datang lagi jadi lah manusia yg sabar dan kuat,itu pinta kami."ibu mengusap ujung matanya,betapa mereka ikut menderita. menyaksikan putrinya terluka seperti itu.
"maaf kan aku pak-buk.." maira sesenggukan,ibu segera memeluk nya dan ikut menangis
"dan belajarlah untuk menghadapi masalah dg lebih tenang ,jangan pernah mengambil keputusan saat sedang emosi dan itu berakibat pada penyesalan ,jika kamu mempunyai masalah dg siapapun dan bagaimanapun.
coba untuk berbicara dg kepala dingin agar tidak terjadi kesalah pahaman akibat kurang nya rasa saling memahami dan pengertian." bapak menepuk2 punggung maira
"dan coba amati dg bijaksana ,setiap memperoleh masalah," maira mengangguk ,ia mengerti dg yg bapak bicarakan.
Karena saking kecewanya ,dulu maira hanya mementingkan rasa sakit hatinya,tampa mau tau apa yg sebenarnya terjadi. Memang tak sepenuhnya salah maira,siapa juga yg bisa terima .suaminya selingkuh dan sudah akan memiliki anak dg selingkuhannya,di tambah cacian dari mertuanya yg merendahkan dirinya.
*
*
"mas ..." maira menelpon harun
"ya sayang.." suara nya serak seperti orang yg bagun tidur,ia reflek memanggil dg sebutan sayang.harun sulit menghilangkan kebiasaan memanggil maira dg mesra.
"..." maira tak menjawab
"maaf..mas sulit membuang kebiasaan ini," harun tau maira marah
"ada apa mai..? " suara harun terdengar agak berat
" bisa kita ketemu besok siang mas?"
"baiklah..mas akan atur jadwalnya ya?nanti mas kabari lagi jm berapa mas bisa ketemu kamu," harun memang mempunyai jadwal yg padat untuk esok hari
"baiklah ..aku tutup ya mas?"
"hem.." harun hanya menggumam
mereka saling mematikan panggilan telepon.
Tut tut...harun menghubungi asistennya ,heri
"her..urus jadwal ku kembali untuk besok,luangkan waktu untuk tengah hari"
"baik pak" jawab heri.
panggilan telpon dimatikan setelah jawaban yg singkat padat dan akurat dari heri
Uhuk uhuk..nampak nya harun sedikit terkena flu setelah drama kena gerimis bersama maira .mereka memang abege tua yg penuh drama
harun meminum air putih yg berada di nakas samping tempat tidur nya,ia meneguk nya karena merasa sangat gatal di tenggorokanya .dan segera masuk dalam selimut karena merasa sangat kedinginan
"mai..aku sangat mencintai mu sayang.." harun bergumam kecil sambil menutup matanya ,tersenyum dan memasuki alam mimpinya.
*
harun sudah berada di dalam kafe ,menunggu maira untuk datang. Ia sengaja mengajak bertemu di kafe itu karna sehabis bertemu klien disana,jadi dia menghemat waktu dan meminta heri untuk menjemput maira ke toko nya.
"pak..ibu maira tidak mau pergi bersama saya,beliu akan pergi dg seseorang. begitu katanya" heri memberi tahu atasanya itu
"baiklah ..kamu kembali saja ke kantor ,nanti kirim pak toto untuk menjemputku .jika aku sudah selesai,"
"baik pak." harun mematikan teleponnya
Tiba2 "mas ..aku harap mas tidak usah berusaha untuk mendekati ku lagi,hatiku sudah berpindah pada orang lain..!" maira mucul di depan harun dg menggandeng tangan seseorang,itu adalah dimas.