Bagaimana jika Cinta yang mulai tumbuh telah di hempasan dan kini harus melihatnya kembali?
Diawali dengan pertemuan seorang wanita cantik bernama KIRANA dan seorang laki-laki yang Rupawan namun juga seorang Cassanova yaitu ALFARO RICH EAGLE
Pertemuan keduanya menciptakan kisah cinta yang sangat rumit dan menguras Emosi
Apa yang akan terjadi dengan mereka berdua, mari kita ikuti kisahnya
Cerita ini masih saling terpaut dengan kisah sebelumnya di Karya Author berjudul "DOKTER ALENA"
Disarankan bagi pembaca untuk mampir di karya Author sebelumnya, yang berjudul:
1. POWER OF WOMAN
2. DOKTER ALENA
3. SAHABATKU KEKASIHKU
4. AKULAH WANITAMU
Salam sehat dan Bahagia dari Author
Sinho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Kirana sudah kembali duduk di tempat semula, senyuman dari bibirnya tiada henti saat melihat tropi kemenangan yang sudah ada di tangannya, Christopher Nolan memberikan selamat dan ikut tersenyum melihat kebahagiaan yang dirasakan oleh Kirana.
Sementara Alfaro yang ada di dekatnya, masih terdiam tidak melakukan apapun, rupanya sang kekasih yang ada di sampingnya masih butuh di tenangkan oleh dirinya.
Acara demi acara sudah dilewati di ajang paling bergengsi di Dunia Model dan Fashion tahun ini, tepat jam 11 malam acara telah selesai dan semua undangan dipersilahkan untuk pulang.
Kirana dan Hani menunggu mobilnya disiapkan oleh pengawalnya di Loby depan, mereka berdua berbincang dengan beberapa pemilik Agensi yang ingin mengenal mereka dan ingin bekerjasama, hingga kemudian datanglah Viona melintas di depannya.
Rupanya wanita itu berniat sekali untuk membuat masalah dengan Hani dan Kirana, hingga dengan sengaja menumpahkan minuman mineralnya di baju Hani dengan pura-pura tersandung sesuatu, sontak Hani sangat terkejut mendapati hijab dan gaunnya basah, begitu juga dengan Kirana dan orang-orang di sekitarnya.
"Apa yang anda lakukan!" Ucap Hani menatap tajam Viona.
"Maaf, saya tidak sengaja, kenapa anda begitu emosi?" Ucap Viona dengan wajah tak berdosa.
"Apa!, kau sengaja kan?!" Ucap Hani geram melihat tingkah Viona yang dia yakin hanya di buat-buat untuk mencari perhatian publik.
"Hani, kendalikan dirimu, banyak media disini" ucap Kirana berusaha untuk menyadarkan Hani dengan sikapnya yang tersulut emosi.
"Oh, rupanya ini sikap kamu yang sesungguhnya nona Hani, kau kasar sekali, tidak disangka seperti ini sikap dari pemenang penghargaan malam ini, memalukan sekali" sahut Viona sambil tersenyum sinis.
"Kau-!" Ucap Hani.
"Hani_, jangan!" Ucap Kirana, segera menyambar tangan Hani dan membawa pergi dari tempat itu menuju ke tempat di mana dirinya harus menunggu mobilnya datang.
"Kiran, dia sudah keterlaluan sekali, aku benar-benar tidak tahan dengan sikapnya!" Ucap Hani yang sudah tidak bisa lagi menahan emosi.
"Tenanglah, tadi di sana banyak Wartawan, jangan sampai kau merugikan dirimu sendiri hanya karena wanita seperti Viona, dia memang sengaja memancing mu untuk membuat masalah di depan publik Han" ucap Kirana.
Hani terdiam sambil menata hatinya kembali agar tidak terlarut dalam emosi, hingga beberapa saat kemudian terlihat Viona sedang menunggu kekasihnya tak jauh dari mereka, dengan tatapan yang mengejek Viona tersenyum sinis.
"Aku akan ke Toilet sebentar Han, tetap disini dan jangan membuat masalah okey" ucap Kirana memperingatkan Hani.
"Iya" ucap Hani kesal sambil menatap Viona.
"Hani..?!" Sahut Kirana lagi
"Iya Kirana sayang, apa sih..jangan khawatir, aku akan tetap berdiri disini dengan manis menunggumu, udah..cepetan kalau mau ke Toilet!" Ucap Hani.
Kirana segera melangkah menuju ke sebuah Toilet yang berada sedikit jauh dari tempat itu, dilihatnya sejenak Hani yang masih berdiri dengan tenang di tempatnya, Kirana segera masuk ke dalam Toilet.
Sementara Hani masih dengan hijab dan sebagian gaunnya yang basah masih setia berdiri menunggu Kirana, tak lama datang Viona mendekat lalu mentertawakan dirinya dengan sengaja.
"Kalian memang pasangan yang kompak, bagaimana siraman air ku tadi, segar bukan, apalagi dengan gaun yang menutup seluruh tubuhmu itu, pasti kau kepanasan, lumayan air yang ku tumpahkan tadi membuat tubuhmu menjadi dingin?!" Ucap Viona.
Hani tak bergeming, dirinya masih tetap menatap ke depan tanpa memperdulikan celoteh Viona, hingga akhirnya Hani tersenyum saat ada salah satu office boy yang lewat membawa gelas kotor dari dalam gedung dan lewat di belakang Viona.
"Ini saatnya kau menerima balasan dari kelakuanmu Viona" batin Hani segera beranjak dari tempatnya berjalan mendekati office boy yang kini tepat di belakang Viona, dan dengan gaya yang mirip dilakukan oleh Viona, dirinya menumpahkan gelas yang berisi sisa sampanye ke dalam rambut Viona.
"Ah!, Sh*it!, Apa yang kau lakukan ha!" Bentak Viona di tengah keterkejutannya mendapati rambut dan sebagian baju atasnya kini basah.
"Ups..sorry, aku tidak sengaja Nona Viona, kenapa kau emosi?!" Kata-kata yang sama diucapkan oleh Hani sambil tersenyum lalu menyuruh sang office boy segera pergi.
Viona yang sudah tidak bisa menahan emosinya segera menyerang Hani dan menjambak hijabnya, Hani yang tidak terima, langsung melakukan perlawanan dengan menjambak rambut Viona, pertengkaran sengit pun terjadi.
"Oh sh*it!, Hentikan, kalian ini kenapa!" Teriak Alfaro segera menarik Kekasih nya, dan begitu juga Hani yang sudah di amankan oleh sosok laki-laki yang tak lain adalah Ronan.
"Lepas..jangan memegangi ku!!" Teriak Hani menghempaskan tangan Ronan.
"Iya, sorry" sahut Ronan.
"Jangan halangi aku beb, biar aku menghajar wanita sialan itu!" Teriak Viona.
"Diam, jaga sikapmu Viona, ini tempat umum, lihat dirimu, apa kau tidak malu?" Ucap Alfaro.
"Wanita mu itu memang tidak tau malu!!" Teriak Hani jengkel.
"Dasar kurang ajar, aku akan memberi pelajaran padamu!" Jawab Viona yang bersiap maju mendekat dan berhasil melepaskan diri dari rangkulan Alfaro.
Beruntung Ronan segera beralih ke depan Hani dan segera menghadang Viona.
"Apa yang kau lakukan Ron, kau membela wanita ini, ha!!" Teriak Viona tak percaya dengan apa yang di lakukan Ronan.
"Jangan membuat masalah lagi Viona, kau sudah keterlaluan!" Ucap Ronan, kemudian Alfaro segera menarik tubuh kekasihnya kembali.
"Ada apa ini, Hani kau baik-baik saja?!" Ucap seseorang yang mengejutkan mereka semua.
"Iya Kiran, aku baik-baik saja, wanita ular itu yang duluan membuat masalah denganku" ucap Hani lalu beralih di belakang Kirana.
Ronan yang melihat Kirana sudah ada di dekat Hani segera beralih mendekati Alfaro dan Viona, sejenak Kirana terkejut melihat keadaan Viona dengan rambut yang basah, ada sedikit senyuman dari bibir Kirana, Viona yang melihat hal itu segera pergi dari tempatnya.
"Viona, tunggu, kau mau kemana?!" Teriak Alfaro.
"Aku akan membuat perhitungan dengannya!!" Teriak Viona.
"Apa yang kau lakukan, jangan berbuat macam-macam!" Teriak Alfaro memperingatkan.
Kirana dan Hani saling pandang, hingga kemudian melihat mobilnya sudah ada di depan mereka, sang pengawal segera turun dan terkejut melihat keadaan Hani yang berantakan.
"Jangan melihatku seperti itu, aku habis berperang" ucap Hani segera masuk ke mobil dan membuat sang pengawal menahan tawanya.
Sementara Alfaro segera mendekat ke arah Kirana yang akan bersiap masuk mobil dan segera menghentikan langkahnya.
"Kiran!"
"Ada apa lagi?" Tanya Kirana melihat Alfaro sudah ada di dekatnya.
"Aku_?"
"Kalau kau menyuruh Hani meminta maaf atas apa yang terjadi dengan Kekasih mu, maaf..aku tidak bisa, karena aku yakin Wanitamu itu yang sejak awal sudah membuat masalah dengan kami, asal kau tau itu!" Ucap Kirana dengan tatapan tajamnya.
"Aku tau, bukan hal itu yang ingin aku katakan, aku ucapkan selamat untuk kesuksesan mu" ucap Alfaro, dan Kirana terkejut sesaat, tidak menduga akan apa yang diucapkan oleh Alfaro.
"Iya, terimakasih" ucap Kirana.
"Aku juga mengucapkan selamat untuk kesuksesan kalian, sampaikan salam ku ke Hani, Kiran" sahut Ronan.
"Hani..?" Ucap Kirana berpikir sejenak heran dengan sikap Ronan.
"Iya, aku tau dia tidak bisa mendengar ucapan selamat dariku saat ini" jawab Ronan.
"Oh, begitu.. okey, akan aku sampaikan" ucap Kirana lalu segera masuk ke dalam mobilnya, lalu Alfaro dan Ronan pun segera pergi dari sana.
Sementara di dalam mobil, Kirana sesekali memperhatikan Hani sambil tertawa, sang pengawal yang ada di kursi depan ikut tertawa kecil.
"Jangan menertawakan ku, aku masih kesal dengan kelakuan wanita ular itu!" Ucap Hani dengan muka juteknya.
"Kau itu, kenapa meladeni Viona, lihat dirimu, berantakan sekali" ucap Kirana memperhatikan Hani kembali dan tersenyum.
"Setidaknya aku sudah puas, bisa menyiramnya tadi, biar tau rasa dia" ucap Hani.
"Jadi kamu tadi menyiramnya?, Pantas aku melihat rambutnya basah kuyup begitu, dasar kau ini Hani, tapi bagus juga apa yang kau lakukan, sesekali kita perlu membalasnya, biar tidak kurang ajar!" Ucap Kirana sambil tersenyum.
"Jadi kau tidak marah padaku, dengan apa yang aku lakukan?" Ucap Hani tersenyum senang.
"Buat apa aku marah, yang penting bukan kamu yang memulainya, cuma pesanku, tetap berpikir jernih saat melakukan hal seperti itu, jangan sampai tersorot publik, nanti kamu sendiri yang rugi, jadi sering belajar kendalikan dirimu Han" jawab Kirana memperingatkan.
"Siap Kirana sayang.."
"Tapi lebih baik jangan mengulanginya lagi Han, kita harus belajar menjaga sikap, tidak harus perlakuan kasar seseorang kita balas dengan hal yang sama, kecuali kita melakukannya untuk menyelamatkan dan membela diri, mengerti?!"
"Siap..!"
"Oh iya, ada salam dari Ronan, mengucapkan selamat atas keberhasilan mu" ucap Kirana.
"Hah!, Ronan?.. maksudmu si Casanova teman Alfaro itu?"
"Maunya siapa lagi Han, sepertinya dia mulai perhatian denganmu, hati-hati, nanti ada yang jatuh hati"
"Ish, apa sih Kiran, gak mungkinlah, playboy macam gitu, mengerikan!" Ucap Hani tiba-tiba bergidik ngeri membayangkan Ronan.
"Siapa tau lah, hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati hambanya, yang tidak mungkin bisa saja terjadi, orang bisa saja dapat hidayah dan menjadi orang baik, siapa tau Ronan bisa begitu kan?" Goda Kirana.
"Sudah, jangan menggodaku, siapa tau Alfaro dapat hidayah juga, jadi orang baik, mau?"
"Apa sih Han!"
Hani langsung tertawa melihat wajah terkejut dari Kirana akan perkataan nya, lalu kemudian..
BRAK
Tiba-tiba saja mereka di kejutkan dengan suara mobilnya yang di tabrak dengan keras dari belakang.
Bersambung
penasaran apa yang terjadi dengan mereka, ikuti episode selanjutnya..jangan lupa berikan VOTE, HADIAH, LIKE, dan KOMEN untuk karya Author gaes.. Terimakasih.
chris lebih kéjam