Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa yang berani memukulmu!
*
*
*
*
"Assalamualaikum,ma .."teriak Ayana,begitu tiba di kediamannya siang itu.setelah melepas kaos kaki dan sepatu,kemudian menaruhnya di rak yang ada di teras,gadis itu menghempaskan bokongnya disofa pada ruang tamu.
"Waalaikum salam Ay,kok baru pulang.dari mana?"mama Mira muncul,dengan baju daster kebanggaannya.
"Angkotnya lama tadi ma,,"jawab Ayana lirih.
Kening mama Mira berkerut,dan kedua alis hampir bertautan,saat menangkap ada yang janggal pada wajah Ayana.pipi sebelah kanan yang putih itu,tampak ada cap tangan yang memerah .
"Kamu kenapa Ay...?"pekik mama Mira,tergopoh mendekati sang putri,lalu memegang pipi yang tampak memerah itu.
"Aww ...sakit ma...."Ayana berjengkit,dipegangnya pipi yang masih terasa panas itu.
"Kenapa, siapa yang memukulmu..?"tanya mama Mira penuh Amarah"lihat, sampai memerah gitu,pasti sakit Ay..."kedua netra wanita 43 tahun itu nampak berkaca.
Hatinya ikut sakit,melihat putri semata wayangnya,yang sangat disayanginya disakiti orang lain.
"Nggak ada ma,tadi nggak sengaja kejedot pintu ma..."bohong Ayana.
mama Mira berdiri,"jangan bohong Ay,mama bisa bedain,kejedot sama dipukul bahkan itu masih ada bekas tangannya...."setelah itu mama Mira menuju ke dapur.
Terdengar membuka lemari eg,lalu menuang air,kemudian mendekati Ayana lagi.
"Sini,mama kompres dulu,biar nggak bengkak..."dengan telaten mama Mira mengompres pipi Ayana dengan kain yang sudah di basahi dengan air es terlebih dulu.
"Aww... pelan-pelan ma,,sakit..."rengek Ayana.
"Ini sudah pelan,"ucap mama Mira"katakan siapa yang memukulmu .."
"Sudahlah ma,nggak penting juga .."tolak Ayana.dia tidak mau urusan dengan Gracia menjadi panjang.
Apalagi kalau Arsen sampai tau,mantan istrinya berani menamparnya,sudah pasti pria itu tidak akan terima.melihat betapa sayangnya dia dengan Ayana.
"Jangan bohong Ay,katakan....siapa..."ucap mama Mira sedikit keras,gemas dia dengan sang putri yang tidak mau terus terang.
."Mama janji,nggak akan marah..."dengan ragu Ayana menatap sang mama,yang sudah selesai mengompres pipinya.
"Tergantung Ay....kalau kamu yang salah,mama akan maklum,tapi kalau kamu nggak salah.mama nggak bakal terima...enak saja menampar kamu,seumur hidup kamu saja,mama tidak pernah menamparmu..."ucap mama Mira dengan berapi-api.
Duh,bakalan panjang ceritanya,harusnya aku tadi nggak langsung pulang ke rumah,aku kn bisa numpang di rumah Mila,dengan alasan belajar kelompok.monolog Ayana dalam hati.
"Ng....."
"Aya...."
"Mantan istri om Arsen ma...."lirih Ayana kemudian.
"Apa..."mama Mira mendelik,sambil memandang Ayana.
"Sabar ma...."
"Apa alasannya memukul kamu...?"
"Dia menghina aku ma,katanya aku miskin,nggak selevel dengan Arsen,dia menyuruhku meninggal kan Arsen...."ujar Ayana.
"Memang siapa dia, berani-beraninya mengatur hidup putriku,Arsen harus dikasih tau Ay,biar mantan istrinya nggak ganggu kamu lagi..."
"Ja....jangan ma...."Ayana memegang lengan mama Mira,yang sudah ingin beranjak dari duduknya.wanita itu ingin mencari ponsel nya,agar bisa menghubungi calon menantunya .
"Kenapa Ay...?"
"Aya takut ma,kalau wanita itu semakin nekat..."
"Jangan takut,Arsen pasti bisa melindungimu,toh sebentar lagi kalian akan menikah."
mama Mira menengadahkan telapak tangannya ke muka Ayana."mana ponselmu..."
"Buat apa ma..."
"Telpon Arsen,ponsel mama nggak ada kuota..."
Ayana mencibir, dasar perhitungan,tentu saja nggak mau keluar kuota untuk menelpon Arsen.
"Mama pelit...."
"Biarin..."ujar mama,sambil menerima ponsel yang di sodorkan putrinya.
"Kamu kasih nama siapa Ay,,?"tanya mama Mira sambil menggeser layar ponsel.
"Ng....kayaknya calon suamiku deh ma..."ucao Ayana sambil menggaruk tengkuknya.
"Dih, lebay banget Ay...."ledek mama Mira,tak urung wanita itu mencari kontak dengan nama yang dikatakan Ayana tadi.
"Om arsen sendiri ma,yang ngesave nomer ponselnya..."Ayana cemberut.
"Hallo...."sapa mama Mira,saat panggilannya tersambung.
(Hallo sa...)
(Arsen,ini tante...)
(Oh,,a....ada apa tan)
(ntar malam ada waktu nggak,ada yang ingin tante obrolin)
(Ng...ada kok tan,jam tujuh Arsen meluncur ke rumah tante..)
"Makasih ya,Ar...'
(sama-sama tan,ng....Ayana baik-baik saja kan tan...)Arsen bertanya dengan sedikit ragu.seharian ini dia belum berkirim kabar sama sekali dengan sang kekasih,dikarenakan kesibukan yang luar biasa.
Bahkan untuk makan siang saja,terpaksa arsen menyuruh sang Asisten Malik,memesan makanan via online.
"Aya agak sedikit kurang baik sebenarnya..."
( kenapa tan,apa dia sakit.sudah dibawa ke rumah sakit kah .)nada bicara pria itu terdengar khawatir.
mama Mira tersenyum kecil"Aya nggak sakit Ar,nanti kalau kamu kesini, pasti akan tau sendiri"
(ok tan,ng....apa saya bisa bicara sebentar dengan Ayana..)
"Maaf Ar,Ayana baru saja masuk kamar,dia agak capek hari ini..."
(Ya sudah tan,sampai jumpa nanti)
mama Mira kemudian menyudahi panggilannya,diiringi tatapan tajam Ayana."mama kok bohong..."protes Ayana.
mama Mira terkekeh,"Heleh,ntar juga ketemu.ganti baju gih,trus makan...."titah sang mama,yang segera di patuhi oleh sang putri.
"Kamu belum makan kan Ay...?"
"Belum ma..."jawab Ayana sambil berjalan menuju kamar,untuk bersih-bersih dan berganti baju.
*
*
*
mohon dukungannya ya,dengan like,love dan komen...
****