Menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya,membuat seorang gadis bernama Renata harus kehilangan kesuciannya.
Seseorang sudah menjebaknya dan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab,dia harus menjalani hidupnya,hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Gino masuk ke rumah Delon dan menyaksikan sepasang suami istri itu sedang menikmati brownies coklat,Gino menghampiri mereka dan langsung mencomot brownies itu tanpa izin dari pemiliknya.
" Mas Gino!" seru Renata.
" Sepotong doang Re" kata Gino.
" Bagaimana?" tanya Delon.
" Dia bersama Robi" jawab Gino sambil mengunyah brownies di mulutnya.
" Kalian ngomongin apaan sih?" Renata penasaran.
" Soal Sita,sayang.Dia melarikan diri dari rumah sakit di malam kami hendak menentukan hari pernikahan waktu itu" jawab Delon.
" Trus siapa Robi?" tanya Renata lagi.
" Robi itu kekasihnya Sita di masa lalu" jawab Delon.
" Dan Robi itu seorang pengusaha muda yang kaya raya,mereka saling mencinta.Tapi,karena Robi menyamar sebagai seorang satpam,Papa Sita tidak merestui hubungan mereka" tambah Gino.
" Kenapa harus menyamar?" tanya Renata,mewakili para reader.
" Sayang,kok udah seperti wartawan gitu sih.Banyak banget pertanyaannya" sela Delon.
" Hehe...aku penasaran suamiku yang katanya ceo" jawab Renata sambil mencubit kedua pipi Delon dan menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan.
" Re,berat badanmu nambah ya?" Mas perhatikan kamu sedikit gendutan" tanya Gino.
" Iya Mas,nambah dua kilo berat badan Renata.Mungkin karena sejak Renata menikah dengan Mas Delon,makan Renata tercukupi bahkan lebih dari cukup,makanya gendut" jawab Renata panjang lebar.
" Berarti aku sudah berhasil menjadi seorang suami" ujar Delon.
" Jangan terlalu gendut Re,jelek" kata Gino.
Wajah Renata pun tiba-tiba cemberut,matanya berkaca-kaca." Kalo gendut dan jelek,mas Delon mau cari yang baru kah? yang lebih langsing dan cantik" tanya Renata.
Delon menangkup pipi Renata," Itu tidak mungkin sayang.Mau gendut dan jelek di mata orang,kamu tetap yang tercantik di mata Mas" jawab Delon.
" Oh Tuhan,kesucian mata seorang jomblo ternodai oleh kelebayan mereka berdua" celetuk Gino,membuat Delon dan Renata tertawa dengan keras.
" Bagaimana ujianmu hari ini?" tanya Delon.
" Lancar Mas" jawab Renata.
" Udah ujian ya Re?" tanya Gino.
" Ujian nasionalnya belum Mas,ini ujian sekolah.Ujian nasionalnya sekitar tiga minggu lagi" jawab Renata.
" Belajar yang bener biar dapat nilai yang bagus.Kan gak lucu kalo nilaimu rendah.Apa kata orang kalo tau istri pemilik sekolah mendapatkan nilai rendah di ujian akhir" celoteh Gino membuat Renata kaget dan Delon melemparkan bantal sofa kearah Gino.
" Pemilik sekolah?" tanya Renata sambil memandang tajam kearah Delon.
" Oh Renata,apa kamu tidak tahu kalo sekolah itu milik suamimu? Bahkan seluruh dunia pun tahu" ujar Gino.
" Lebay banget sih" cetus Delon.
Renata beranjak dari duduknya,lalu memunguti tas,sepatu dal barang-barang lainnya yang tadi dia serakkan begitu saja.
" Mau kemana Re?" tanya Delon.
" Mata Re ngantuk lagi Mas,Re mau tiduran di kamar?" jawab Renata.
Delon menatap iba Renata," Kasihan dia" ucap Delon.
" Dia kelelahan karena harus menggurusi rumah dan juga harus belajar.Dia melayaniku dengan baik walaupun dia lelah dan letih" sambungnya.
" Kamu cari orang saja yang bisa membantunya mengurus rumah,tidak usah menginap.Seperti asisten di rumahku" saran Gino.
" Kalo begitu kamu minta tolong pada asisten rumahmu itu untuk mencarikanku seseorang yang bisa bekerja di sini" pinta Delon.
" Baiklah,nanti akan aku sampaikan.Kalo begitu aku pulang dulu,sudah sore" kata Gino seraya berpamitan.
Delon masuk ke kamar,Renata sudah tertidur dengan nyenyak di kasurnya.
" Apa dia selelah itu,sampai tidak sempat mengganti pakaiannya" gumam Delon.
Delon menuju lemari lalu mengambil baju rumahan milik Renata.Delon mengganti pakaian Renata.
" Astaga,dia sama sekali gak bangun" gumam Delon lagi.
Selesai mengganti baju Renata,Delon keluar dari kamar.Delon menuju ruang kerjanya,ada beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan.Delon membuka laptopnya dan memulai mengerjakan tugasnya.
Di kamar,
Dengan perlahan Renata membuka matanya,Dia melihat ke sekeliling," Ternyata sudah malam,aku belum masak untuk makan malam" monolog Renata.
Dia turun dari kasur lalu berjalan menuju kamar mandi.Renata mencuci muka,setelah selesai dia pun keluar.Bau harum masakan menggoda penciumannya,Renata langsung menuju dapur.
" Hai sayang,sudah bangun ternyata.Baru saja Mas berniat membangunkanmu" ujar Delon.
" Mas masak apa?" tanya Renata.
" Steak daging saja,stok di kulkas cuma daging yang mas bisa masak" jawab Delon.
Renata membuka kulkas,lalu mengeluarkan sayuran.
" Mau sup gak?" tanya Renata.
" Boleh deh" jawab Delon.
Renata dengan cekatan mengolah sayuran itu menjadi sup yang lezat.Delon yang sudah menyelesaikan menu masakan miliknya hanya menyaksikan Renata yang sibuk dengan pancinya.
" Sudah matang" kata Renata sambil membawa semangkuk sup ke meja makan.
" Malam ini Mas tidur di sini atau pulang ke rumah orang tua Mas?" tanya Renata sambil mengambilkan nasi dan lauk untuk Delon.
" Tidur di sini,sayang.Lagipula permasalahan antara orang tua mas dan juga Sita sudah selesai" jawab Delon.
" Apa masalah kantor juga sudah selesai?" tanya Renata lagi.
" Tidak perlu diselesaikan" jawab Delon sambil mengunyah makanan di mulutnya.
" Kenapa begitu mas?" Kasihan orang tua Mas,kalo mas tidak membantu mereka" ujar Renata.
Delon menghentikan aktivitas makannya,lalu memandang wajah Renata.
" Apa aku salah?" tanya Renata.
Delon meraih tangan Renata lalu menggenggamnya," Maafkan Mas,sayang.Mas belum bisa memperkenalkanmu pada orang tuaku" ucap Delon.
" Renata mengerti kenapa Mas melakukan itu,karena mereka yang belum bisa menerimaku sebagai menantunya kan?" Karena aku yang tidak sederajat dengan kalian" kata Renata.
" Bukan karena itu sayang" kata Delon merasa bersalah pada Renata.
" Tidak usah menutupinya Mas,Renata sudah tau semuanya" ujar Renata lalu meneruskan makannya.
" Apa yang kamu tahu?" tanya Delon.
Renata menatap wajah Delon,lalu tersenyum," Ibumu tidak menerima pernikahan kita,karena katanya kamu menikahi perempuan yang tidak diketahui asal-usulnya,aku yang hanya anak panti asuhan bisa menurunkan derajat keluargamu di depan umum,lagipula ibumu bilang kalau aku wanita murahan yang merayumu karena menginginkan gelar Sanjaya" tutur Renata.
" Semua itu tidak benar" bantah Delon.
" Aku mendengarnya Mas,Dea dan Sera juga mendengar semua yang dikatakan oleh ibumu.Bahkan aku merekam semua percakapannya.Aku yakin hal ini akan menjadi percekcokan diantara kita,maaf Mas bukan maksudku untuk mengadu domba,aku hanya melindungi diriku dari hal buruk yang kemungkinan akan terjadi" terang Renata.
Delon meletakkan sendok dan garpunya,lalu beranjak dari duduknya.Delon berjalan kearah depan,Renata mengejarnya.
" Mas mau kemana?" tanya Renata.
Delon menghentikan langkahnya," Mau menemui Mama" jawabnya tanpa menoleh.
" Mas,ini masalah kita.Jangan rusak hubungan kalian dengan urusan pribadi kita.Anggap saja mas tidak pernah mendengar penjelasanku barusan agar hubungan mas dan mama tetap baik-baik saja" ujar Renata.
Renata mendekati Delon lalu memeluk suaminya itu dari arah belakang," Mama sudah membenciku sebelum dia mengenalku,jangan tambah kebenciannya dengan sikapmu yang seperti ini Mas"
👏👏👏👏👏