Bagi semua wanita, memiliki wajah yang cantik adalah sebuah keberuntungan dan membawa berkah namun beda hal nya dengan wanita dewasa bernama lengkap Dariella
Dariella menyembunyikan wajah cantiknya karena wajah cantiknya selalu membawa kesialan untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Pukul 1 dini hari, kalix masih belum bisa menutup matanya. Sudah berapakali mencoba tetap tidak bisa, wajah dariella selalu saja terbayang-bayang membuatnya sulit untuk memejamkan mata
"Kenapa ya, apa sebenarnya yang dia tutupin sampai se effort itu ngubah penampilan nya. Apa dia buronan ya" Batin nya
"Ahh ngga mungkin, kalau buronan mana mungkin dia berani kerja di perusahaan gue, apalagi perusahaan gue perusahaan besar. Dan gak mungkin bisa lolos kalau dia pakai identitas palsu"
Kalix terus memikirkan dariella hingga di pukul 2 dini hari ia baru bisa tertidur
******
Esok harinya pukul 8 pagi
Riel menoleh menatap pria yang masih saja betah berada di dalam kamar inapnya itu "Pak bos mau sampai kapan disini? apa bos ngga takut ada yang salah paham?!" Kesalnya karena kalix yang tak kunjung keluar dari kamar itu
Pagi-pagi sekali riel terbangun dan ia begitu terkejut saat melihat baju nya sudah berganti, saat itu juga tanpa berpikir panjang ia langsung mencari kalix dan ingin menanyakan siapa yang mengganti bajunya, jika saja kalix yang mengganti nya, riel akan benar-benar menghajar pria itu
Saat hendak keluar kamar ia berpapasan dengan kalix yang ternyata ingin masuk ke kamarnya. la pun tanpa basa-basi langsung menanyakan perkara bajunya. Kalix menjelaskan dengan rinci agar riel tidak salah paham
Setelah mendapatkan jawaban riel hendak kembali masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu
Namun kalix tiba-tiba menerobos masuk dengan alasan ingin membicarakan hal penting, kalix tidak perduli akan riel yang terus saja mengusir nya
Dan pria itu kini sudah 1 jam lebih berada di dalam kamar riel menatap riel yang tengah membuat jerawat-jerawat palsu tanpa mengatakan sepatah katapun
Sedangkan riel sudah tidak perduli lagi tentang kalix yang mengetahui wajah aslinya karena itu ia tampak santai membuat jerawat-jerawat palsunya dihadapan kalix namun riel tidak nyaman karena kalix sudah berada di dalam ruangan tertutup itu bersamanya selama 1 jam lebih
"Pak bos! Denger ngga saya bilang apa" Kesalnya
Kalix tidak menghiraukan ucapan riel sebaliknya ia mengajukan pertanyaan yang membuat riel bingung "Kamu sedang rencanain apa?" Tanya nya sambil menatap yn intens
"Maksud bapak?"
"Apa kamu suruhan dari perusahaan lain untuk memata-matai perusahaan saya?!"
"Mata-mata?!" Ucap riel cengo
"Ngomong apalagi sih nih kutub" Batinnya heran
"Kenapa diam?! Jadi benar kamu ini mata-mata?!" Menatap riel tajam
"Sepertinya pak bos terlalu banyak nonton movie persaingan bisnis. Saya ini murni bekerja mencari uang diperusahaan bapak, ngga ada niat aneh-aneh. Sebaiknya pak kalix keluar dari kamar ini, jujur saya tidak nyaman berada dalam ruangan tertutup seperti ini bersama bapak dalam waktu yang lama"
Lagi-lagi kalix tidak menghiraukan ucapan riel "Terus alasan kamu apa?" Tanya nya lagi
"Alasan apa lagi pak!?" Tanya riel benar-benar sudah muak dengan kalix
"Alasan kamu menyamar, kamu seharusnya tau kalau penampilan kamu saat ini sudah masuk dalam kategori penipuan"
Riel sontak tertawa kesal mendengar penuturan kalix "Penipuan? Memangnya siapa yang saya rugikan karena penampilan saya? Bukannya ini hak saya yah mau berpenampilan seperti apa, kenapa bapak yang sewot"
"Lagian ya pak, saya mau berpenampilan kayak orang gila pun, bapak ngga ada hak buat ngomentarin dan memprotes penampilan saya"
Riel sempat-sempatnya melayangkan tatapan sinis pada kalix, wanita itu bahkan tidak takut jika harus dipecat karena bersikap kurang ajar pada atasannya. Pengalaman yang riel miliki tidak akan membuat riel susah dalam mencari pekerjaan yang baru
"Saya baru tau kalau pak kalix ternyata sangat tertarik dengan urusan pribadi orang" ketus nya
"Saya tidak tertarik dengan urusan orang lain, begitu pun dengan urusan kamu. Saya hanya penasaran kenapa kamu menutupi wajah asli kamu" Ucapnya datar
"Bukannya itu sama aja ya pak" Heran nya
Kalix tidak memperdulikan ucapan riel, ia hanya diam sembari meneliti penampilan riel
"Perempuan lain berbondong-bondong untuk tampil cantik, kenapa dia malah sebaliknya" Batin kalix
"Menarik" Gumam nya