NovelToon NovelToon
Ternyata, Istri Muda

Ternyata, Istri Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:2M
Nilai: 5
Nama Author: KAY_21

IG : KayKha_kay
FB : Kartika Putri

Rate 22 ++

Jika cinta itu penyakit,
maka pernikahan adalah penawarnya.

Lantas,
bagaimana jika pernikahan yang disebut-sebut sebagai penawar,
ternyata lebih menyakitkan?

Zahra Ammera, rumah tangganya berubah setelah sahabat baiknya menunjukkan foto mesra sang suami dengan seorang wanita. Rumah tangga yang di jalani selama dua tahun ini, bagaimana dia mempertahankan?

Apakah dia akan bertahan jika suaminya benar-benar selingkuh?

Sebelum membaca, mohon perhatikan.
Harap bijak dalam memberikan komentar, jika tidak suka bisa langsung tinggalkan. Jika suka, jangan lupa like dan masukkan ke dalam daftar Favorit.

Terimakasih, selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KAY_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Perkataan Dean bagai pedang di hati Zahra. Di hunuskan, di tarik, lalu di hunuskan lagi. Berulang-ulang sampai hatinya berlubang cukup besar.

Semalam suntuk matanya terjaga. Menatap layar ponsel, berharap ia mendapat pesan dari Abram. Berharap pesan terakhir yang ia kirim, di baca olehnya. Sampai jarum jam berada di angka empat, pesan itu belum juga tersampaikan. Justru, pesan Dean yang masuk.

Tiba-tiba saja, memori ingatannya melangkah mundur ke belakang. Sekitar beberapa tahun yang lalu, saat kata putus terucap dari mulut Zahra.

“Dean ... lebih baik kita jalan masing-masing.”

Perkataan yang terdengar begitu lembut, nyatanya mampu berubah menjadi anak panah. Melesat begitu saja dan langsung melukai hatinya.

“Kenapa, kenapa tiba-tiba?”

“Sejak kamu kuliah, jarak di antara kita semakin lebar. Aku gak bisa ... aku gak bisa punya hubungan yang seperti ini. Dekat, tapi terasa jauh.”

Dean tertuntuk tak berdaya. Beberapa kali terlihat melipat bibinya ke dalam dan menelan saliva kuat-kuat. Seperti ada duri yang menganggu kerongkongannya. Ingin sekali di telan atau di keluarkan, tapi tak bisa. Ia tak mampu, dan harus terpaksa menahannya.

“Kamu mau gimana? Jalan masing-masing? Kamu ada cowok lain?”

Zahra menggeleng pelan. “Rasanya, sendiri jauh lebih baik dari pada bersama, tapi merasa sepi. Aku harap kamu bahagia nantinya.”

Zahra beranjak pergi meninggalkan Dean. Namun, langkah kakinya di cekal oleh perkataan Dean.

“Oke. Semoga kamu juga bahagia. Mendapatkan lelaki yang bisa nemenin kamu tiap waktu. Tapi inget, saat dunia menghianatimu, jangan pernah mencariku dengan luka!”

Jangan mencariku dengan luka ... dengan luka. Perkatakan itu terus terngiang di kepala Zahra. Sekarang, dia baru ingat, Dean dulu pernah berkata demikian. Namun kenapa sekarang dia mau menerima permintaan Zahra?

Apa itu sebuah karma?

Mentari perlahan bersinar. Cahayanya menyembur di langit timur, perlahan merangkak naik dan memancar ke seluruh sudut. Sampai detik itu pula, mata Zahra masih terbuka lebar. Sesekali menatap layar ponselnya, sesekali memandang tumpukan piring di meja makan.

Tiba-tiba, ponselnya berdering.

Sebuah panggilan tanpa nama masuk. Membuatnya penasaran dan langsung menjawabnya.

“Assalammualaikum ...” sapa Zahra.

“Waalaikum’mussalam, Mbak Zahra?”

“Iya, ini dengan siapa?”

“Oh, kamu belum simpan nomerku?”

Zahra terdiam sesaat, mengingat suara seorang lelaki yang terdengar berat. Namun, cukup asing di telinganya. Hingga ....

“Jordhan, Jazz merah yang kamu tabrak.”

“Oh, iya. Maaf, maaf, aku lupa. Gimana, Mas?”

Panggilan itu berasal dari Jordhan. Seorang lelaki kekar yang tidak sengaja di tabrak Zahra beberapa minggu yang lalu. Jordhan menyampaikan pesan jika mobilnya sudah selesai di perbaiki. Dia berniat mengajak Zahra ke bengkel untuk menyelesaikan pembayaran.

Namun, Zahra sepertinya lupa. Mobilnya di juga di bawa ke bengkel oleh Abram, tiga hari sesudah Zahra keluar dari rumah sakit.

“Aku yang jemput! Kamu whatsapp alamatmu!”

Zahra menolak dengan tegas, tetapi Jordhan tak peduli. Dia ngotot ingin menjemput Zahra, takut jika Zahra mengingkari janji untuk tanggung jawab. Zahra tak ada alasan lain selain setuju, tetapi ia harus boleh membawa teman.

“Oke, ngak masalah. Hubungi aku kalau sudah siap.”

Satu jam kemudian. Zahra dan Dania sudah menunggu di depan rumah. Tak beberapa lama, sebuah mobil sedan jenis BMW tua, berhenti di hadapan mereka.

Dania memulai percakapan remeh saat berada di dalam mobil. Mulai dari tempat tinggal hingga pekerjaan.

“Serabutan aja. Kadang bantu-bantu di toko, kadang ... Yah, banyak lah.”

“Jadi, Om ini memang asli orang Jakarta, ya?”

Jordhan tertawa lepas mendengar Dania menyebutnya ‘Om’. Apa dia sudah setua itu? Atau memang mereka yang merasa muda?

“Ayolah, aku belum setua itu. Tiga puluh lima, ngak tua kan?”

Dania dan Zahra saling memandang. Lalu, cepat-cepat mengangguk dan menyetujui ucapan Jo.

Tak beberapa lama, mobil sedan itu sampai di pekarangan bengkel. Terlihat banyak mobil berjejer di sana, termasuk mobil Jazz milik saudara Jo yang telah selesai di perbaiki.

“Sesuai yang kemarin ya, Mas?” tanya Zahra.

“Aku belum ambil uang Cash, ini ada dua juta, sisanya aku transfer lewat m-banking.”

Masalah bengkel sudah diselesaikan dengan cepat. Zahra buru-buru meminta izin untuk pulang. Namun Jo menahannya.

“Makan siang dulu, boleh ngak?”

Dua wanita itu mencoba menolak dengan halus. Memasang berbagai alasan untuk menghindar dari percakapan yang tidak perlu. Pada akhirnya, Jo harus menerima dengan lapang dada.

“Aku antar kamu ke bengkel gimana? Mau ambil mobil juga kan?”

Zahra tak ada pilihan lain selain setuju. Bagaiman pun, dia tetap butuh tumpangan untuk kembali.

“Makasih, Mas.” ucap Zahra begitu mobil yang di kendarai Jo berhenti di depan bengkel.

“Aku yang makasih. Kalau gitu aku lanjut lagi, see you.”

Begitu Jo pergi, Dania buru-buru menarik tangan Zahra. Lalu, mulai membicarakan sikap Jo yang gentel dan terlihat baik. Namun menurut Zahra, Jordhan seperti seekor serigala yang bertemu kelinci.

Hari ini acara Zahra cukup padat di luar. Selesai berurusan dengan bengkel yang satu, harus berurusan lagi dengan bengkel yang lain. Belum lagi, mata Zahra sudah mulai berat.

Setibanya di rumah, tepat saat Zahra baru merebahkan tubuhnya di ranjang. Ponselnya berdering, rupanya, itu panggilan dari suaminya, Abram. Alih-alih menjawab, Zahra justru mematikan ponselnya begitu saja.

Johan Jo, nama samaran Jordhan.

Virgo, 35 tahun

Pekerja serabutan

Singel/belum pernah menikah.

...☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘...

Sudah Like belum?

Sudah di jadikan Favorit belum?

Sudah Vote belum?

Buruan!!!

Mumpung semuanya GRATIS tanpa dipunggut biaya! Bilang sama admin kalau di punggut biaya!!

1
Ibelmizzel
😭😭😭😭😭😭
Zera yulfita
super
Surati
bagus
Bundana Irpan Sareng Faizal
kapan kebongkar'y tu si abram
Mei Saroha
ayooo... lanjuuutttt dong torrr
Mei Saroha
spt biasa... nindira ratu drama
❤️iam julia💕
wkwkwkkk...sampai sini aku ngakak dan yg ada dibayangan aku si andika sm ussy😅😅🤣
kejora
eh, ternyata aq dah pernah baca, tapi kq lupa ya...
komalia komalia
aku nunggu exra nya thor soalny nunggu zahra sama dean sampai pada punya anak
komalia komalia
lanjut thor tamat nga kurang memuas kan
komalia komalia
ya dean udah engga sabar sama si joni mau berkenalan walau pun nanti sarang si joni udah bukan lagi ori
komalia komalia
gekang tak ternilai
komalia komalia
karma
komalia komalia
mampus
komalia komalia
ya ampun jo kamu meningoy
komalia komalia
dan ternyata si abram telah di tipu sama istri yang di bela mati matian
komalia komalia
kan jebakan si ulet keket
komalia komalia
jo sama daniah aja
komalia komalia
mykut mu tuh bang iiih gemes aku
komalia komalia
nindira kapok mu kapan sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!