NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pembawa Sial!

Aku Bukan Pembawa Sial!

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: Uni Ramadhani

Semua orang menyebut ku wanita pembawa sial!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janda

"Sejak kapan kalian berpacaran?" tanya mama Ibra kepada Indah saat mereka duduk bersama di sofa apartemen Ibra

Indah terlihat sedikit gugup ketika langsung ditanya oleh mama Ibra begitu

"Udah lama lah mi, sekitar 3 bulan lalu kan sayang?" ucap Ibra yang baru saja bergabung bersama kedua wanita itu. Ibra duduk merapat di samping Indah. kakinya terangkat dan tangannya bersandar di belakang Indah

"Oh iya,,,? kenapa kamu baru cerita ke mami soal dia?!"tanya mama Ibra

"Maaf mam, aku terlalu sibuk. Lagian ini juga kejutan untuk mami" ucap Ibra

"Apa ibu tidak istirahat dulu di kamar? kamar sudah saya persiapkan untuk ibu beristirahat setelah perjalanan cukup lama. Ya kan mass?" ucap Indah saat menatap kearah Ibra

"Emm,, iya,, mami, istirahat saja dulu. Nanti kita bicara lagi. Lihat wajah mami seperti kurang istirahat" ucap Ibra

"Ya sudah kalau begitu, mami ke kamar dulu. Mami minta selama mami di Indonesia, Indah menginap disini menemani mami. Tentu kau akan menginap di kantor bukan?" ucap mama Ibra

Deg!

"Ah,,, iya itu bisa dibicarakan nanti, sekarang mami ke kamar saja. Aku ingin berduaan dulu bersama Indah" ucap Ibra mendorong maminya untuk segera masuk kedalam kamar. Sementara Indah masih terdiam dan memikirkan bagaimana permintaan mama Ibra. Setelah memastikan mama Ibra masuk kedalam kamar, Ibra kembali keruang tamu dan menemui Indah

"Pak,, bagaimana ini?! mana mungkin saya menginap disini pak? dan pasti orang tua saya tidak akan setuju" ucap Indah dengan sedikit suara pelan

"Ah,,, aku juga tidak tau jika mamiku hanya sendiri. Indah,,, please kamu menginap lah disini selama mamiku di sini. Anggap saja ini sebagai pekerjaan tambahan, oke? aku janji akan menambah uang yang kamu minta kemarin. Please!" ucap Ibra

"Tapi pak?" ucap indah bimbang

"Please,,, aku mohon" ucap Ibra menatap indah dengan penuh permohonan

"Tapi,,, saya harus meminta izin dulu kepada ibu dan ayah saya pak" ucap Ibra

"Begini saja,, aku akan buatkan surat penugasan kepadamu, dan kamu bisa tunjukkan itu kepada ayah dan ibumu agar mereka percaya. bagaimana?" tanya Ibra

"Baik pak" jawab indah

"Ya sudah kamu siap-siap aku akan bicara sebentar kepada mamiku" ucap Ibra yang kemudian beranjak dari tempat duduknya

Tak lama Ibra kembali dan mengajak indah untuk pergi. Ibra dan indah akan ke kantor lebih dulu untuk membuat surat tugas, setelah itu Ibra akan mengantar Indah menemui orang tuanya di kedai roti mereka.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, keduanya sudah sampai di kedai roti. Lalu Indah turun dan berjalan menuju ke kedai roti, tidak ingin diam, Ibra pun turun menemui ayah dan ibu Indah

"Selama pagi" sapa Ibra dengan nada ramah

"Pagi,,,," jawab ibu indah melongo ketika melihat pria bule tampan meski terlihat sangat tegas menghampiri kedai roti mereka

"Perkenalkan nama saya Ibrahim,,,"

"Yah,,, Bu,,, ini boss indah" ucap indah sedikit kaku

"Ohh gitu,,,, saya Idris, ayahnya Indah dan ini istri saya Ayu" ucap ayah Indah

"Salam kenal pak, Bu,,, Oh iya, soal penugasan indah memang benar adanya. Kami sedang mengerjakan proyek besar sehingga mengharuskan indah untuk ikut bersama kami karena Indah sebagai sekertaris saya pak, Bu. Tidak lama, jika proyek kami sudah selesai, maka indah akan segera pulang" ucap Ibra

"Keluar kota ya nak?" tanya pak Idris

"Masih dalam kota pak. Karena kami pun sering lemburan jadi untuk mengefektifkan waktu saja. Dan juga besar loh pak, Bu upah lemburnya. Lumayan untuk indah dan keluarga" ucap Ibra

"Ohh ya sudah kalau begitu terserah indah saja" ucap ibu Ayu

Indah sedikit kaget ketika Ibra bisa berbicara sopan terhadap ayah dan ibunya. bukankah selama ini Ibra terlihat begitu menjengkelkan dan juga selalu bersikap dingin.

"Mungkin karena ada maunya dia kayak gini!" ucap Indah didalam hati

Indah pun menyetujui untuk menginap di apartemen Ibra. Bagaimana pun Indah sangat membutuhkan uang itu segera, karena dia tidak mau terus menerus kepikiran tentang uang yang harus di kembalikan kepada mantan mertuanya. Setelah mendapat izin dari kedua orang tua indah, Ibra dan indah pun segera kerumah indah untuk mengambil barang-barang indah. Dan benar saja, semua yang ibra lakukan tadi agar memperlancar semua rencananya.

Kembali di dalam mobil, keduanya tidak banyak bicara, sesekali indah bicara hanya menunjukkan jalan pulang menuju kerumahnya. Sampainya di rumah Indah,,,,,

"Bapak tunggu sebentar ya, saya ambil pakaian dulu" ucap Indah

"Oke" jawab Singkat Ibra

Indah masuk sementara Ibra duduk di teras rumah. Ibra melihat sekeliling rumah indah yang cukup bersih dan juga sejuk dengan banyaknya pohon buah-buahan didepan rumah. Rumah itu terlihat sederhana namun terasa memberi ketenangan.

Tak lama Indah pun keluar dari rumah dengan membawa tasnya

"Mari pak" ucap Indah

"Oke" jawab Ibra yang kemudian beranjak dan mereka menuju ke mobil.

Saat Ibra melewati halaman samping rumah indah, hingga belakang rumah, Ibra sedikit kaget ketika melihat ternyata rumah itu tidak baik-baik saja.

"Kenapa pak? maaf gubuk kami mengganggu pemandangan mata bapak" ucap indah

"Kenapa tidak di perbaiki? kalau roboh bagaimana?" tanya Ibra

"Nanti pak, setelah gaji pertama saya cair" jawab indah santai

Deg!

Ibra tercengang ketika mendengar jawaban Indah.

"Bukannya ibu dan ayahmu punya kedai roti? dan sepertinya cukup ramai" ucap Ibra

"Meskipun terlihat ramai pak, kebutuhan keluarga kami juga banyak. Adik saya masih SMA, dan kami pun juga harus membayar cicilan hutang pada bank" jawab indah dengan jujur

"Apa,, uang yang diminta indah untuk semua ini?!" batin Ibra

"Eh,, saya kok jadi cerita, maaf ya pak tidak bermaksud apa-apa" ucap Indah tersenyum kecil lalu membuang pandangannya ke depan

Rasanya Ibra sudah sangat gatal penasaran ingin menanyakan hal itu kepada Indah, namun hatinya maju mundur, hingga akhirnya Ibra bertanya juga

"Apa uang yang kamu minta itu untuk semua itu?" tanya Ibra dan membuat Indah menoleh lagi kearahnya

"Jika saya mendapatkan Uang itu,,, saya akan gunakan untuk,,, mengembalikan uang yang pernah di berikan oleh mantan suami saya pak" jawab Indah

Deg!

"Indah Seorang janda ?!"

.

.

.

.

Bersambung,,,,,,,,,

1
Surya Hermawan
ibra kok ya sempet² nya ngobrol dah gaas ken mas
Surya Hermawan
Luar biasa
Surya Hermawan
lucu jg ya mereka ber 2 /Grin//Grin/
Surya Hermawan
perudahaan kecil po gajinya dikit
Kamilia Azman
Luar biasa
Atoen Bumz Bums
kirain ibra gak inget sm istighfar
Atoen Bumz Bums
sikit banget gaji sekretaris cm 5jt
Atoen Bumz Bums
gak masuk akal
1.apa dokter bedah cm 1diRS itu
cuti kerja pn ditelpon
2.kebakaran yauda suruh polisi usut gak perlu pergi. besok pagi kn bisa ninjau
emang mlm2 dtg kbkarannya bisa gak jd
guntur 1609
lah keluarga david knp gak dikabari
guntur 1609
dasar mami sm anaknya omes terus
guntur 1609
hahaah dapat zonk
guntur 1609
syukur akhirnya ibra berubah. ibra pandai mencari simpati dan dukungan mertusnya
guntur 1609
gk tahu ja ibra klu indah masih perawan
guntur 1609
hahaha padahal ni akal2an mami
guntur 1609
hahaha kena mental kalian berdua
guntur 1609
hahaha ibra cemburu gak jelas
guntur 1609
emangnya kau lagi meraskan apem indah. enak dan gurih
guntur 1609
secara gak langsu g ibra sdh menaruh hati sm indah tanpa di sadarinya
Nana Niez
ini.....sudah mulai bikin emosi
Nana Niez
mau blg indah ruwet,, tpi gimana,, berdua gengsinya kegedean,, tpi itu sdh skenarionya si othor🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!