NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / perjodohan
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Viviane

⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.

Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.

Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memfitnah Delina

"Lagian papa sih yang mempercayakan anak kecil yang baru lulus SMA pegang saham segitu banyaknya," gumam Maharani mengompori.

"Ya begini deh jadinya. Entah bod0h, ceroboh atau disengaja."

Saat ini Mahesa sudah siap-siap kembali ke tanah air. Maharani memutuskan untuk tinggal di Swiss untuk sementara waktu sambil menunggu Mahesa yang katanya akan menyusulnya setelah masalah selesai.

"Dasar bocil (bocah kecil) bisanya cuma berulah saja," lanjut Maharani.

"Sudah terbukti kan kalau anak itu bisanya cuma bikin keributan di perusahaan. Sudah berapa kekecauan yang dia perbuat? Apa papa enggak bisa melihat apa yang dia perbuat selama ini? Dia bisa apa sih, apa prestasinya? Sampai-sampai Papa begitu sayang dengannya?"

"Dengan kasus seperti ini yang jelas-jelas sangat membahayakan perusahaan. Apa papa akan diam saja? Sebenarnya apa guna-guna yang digunakan Delina untuk memikat papa?"

Maharani terus menggerundel sembari sibuk membantu Mahesa packing. Mahesa sudah tidak bisa banyak berkata apa-apa lagi. Pikirannya cukup pening akibat masalah yang terjadi di perusahaannya.

"Sayang jika sampai ada kerugian besar di perusahaan. Orang pertama yang harus kamu salahkan adalah Delina," cicit Maharani.

"Dengan adanya kasus ini dia wajib dicurigai. Jangan-jangan memang dialah dalang utama untuk menjatuhkan Mahesa Grup. Apakah kamu tidak curiga akan hal itu, Sayang?" imbuhnya.

"Aku juga ingin kamu bicara sama papa untuk mencabut Delina sebagai pemegang saham Mahesa Grup. Kalau perlu singkirkan Delina dari perusahaan. Dia hanya pengacau saja di perusahaan," cecar Maharani mengompori.

Perempuan itu sudah melingkarkan tangannya ke leher Mahesa. Mahesa pun mengecup kening Maharani dan menjalar turun sampai ke telinganya. Dia berbisik, "Aku akan menyampaikan kepada papa."

"Aku pergi dulu," pamit Mahesa seraya pergi meninggalkan Maharani.

**

Sesampainya di tanah air, Mahesa yang emosinya sudah diubun-ubun. Segera meminta Ferdi membawa Delina ke hadapnya. Pria itu siap menumpahkan amarahnya kepada Delina yang sudah ceroboh memberikan tanda tangan kepada orang yang tak dia kenal.

"Cepat bawa Delina kesini!" berang Mahesa setibanya di ruang kerjanya.

"Tuan. Bisakah Anda sedikit lebih tenang menyikapi ini?" tanya Ferdi.

"Hah? Tenang katamu? Ini masalah rumit, Fer. Kamu masih saja ingin membelanya?" sahut Mahesa.

"Jangan-jangan kau naksir dengan Delina. Sehingga apa pun yang dia perbuat, kau bisa memakluminya," tuduh Mahesa dengan tersenyum kecut.

Perlahan kaki asisten itu melangkah maju mendekati sang tuan muda. Meskipun tidak terima dengan perkataan Mahesa. Ferdi tetap tersenyum ramah kepada tuan mudanya.

"Maaf Tuan. Saya tidak mungkin mencintai istri dari tuan saya," ungkap Ferdi.

"Saya hanya menyarankan Anda supaya lebih tenang untuk menghadapi masalah ini. Agar lawan kita tidak tertawa senang dengan kepanikan Anda."

Siapa lawan yang berusaha menjatuhkan Mahesa Grup masih abu-abu. Belum menampakkan dirinya secara terang-terangan. Oleh sebab itu, Ferdi menyarankan agar Mahesa tenang terlebih dahulu.

"Begini, Tuan. Saya rasa ada yang tidak beres dengan kejadian ini. Saya rasa ada lawan yang berada di dalam perusahaan ini," ungkap Ferdi.

"Pasti Delina!" terka Mahesa kepada istri keduanya.

"Bukan Tuan. Nona Delina menjadi korbannya," tolak Ferdi.

"Korbannya itu saya!" gertak Mahesa tidak terima.

Ferdi mengambilkan minuman dingin dari lemari es yang berada di ruang kerja Mahesa. Berharap dengan minuman itu, Mahesa bisa lebih dingin kepalanya.

"Ada dua orang yang mendatangi rumah orang tua Nona Delina, Tuan." Ferdi kembali berucap setelah beberapa saat terdiam. Membiarkan tuan mudanya merasa tenang terlebih dahulu.

"Saya tidak pernah mengatakan kepada siapa pun mengenai keberadaan Nona Delina saat ini. Apalagi alamat rumah orang tua Nona Delina. Saya mengatakan bahwa kasus ini melibatkan orang dalam, karena ada yang tahu dimana Nona Delina berada. Padahal yang tahu keberadaan Nona Delina hanya Anda dan saya saja," jelas Ferdi panjang lebar.

Mahesa tampak mendengar penjelasan dari asistennya. Sesekali dia meneguk minuman yang tinggal separuh botol itu.

"Yang pertama seorang pria yang mengatakan bahwa dia adalah utusan Anda untuk meminta tanda tangan Nona Delina," sambung Ferdi.

"Kedua adalah seorang perempuan yang mengajukan kerjasama dengan Mahesa Grup. Perempuan itu mengatakan bahwa dia berasal dari Perusahaan XXX."

"Apa? Perusahaan XXX?" Kembali Mahesa dibuat kaget dengan penjelasan Ferdi.

Anggukan kepala Ferdi sebagai jawaban atas keterkejutan tuan mudanya. Pria itu memaklumi kalau Mahesa kaget bukan main. Karena Perusahaan XXX adalah salah satu perusahaan ilegal yang lama diburu oleh pemerintah dan aparat hukum.

"Kurang ajar! Ini bisa membuat nama Mahesa Grup jelek dimata masyarakat!" geram Mahesa menggebrak meja.

"Jangan suruh aku tenang!" marah Mahesa kepada Ferdi yang sejak tadi menyuruhnya tenang.

"Ini tidak bisa didiamkan Fer! Jika tidak ingin Mahesa Grup akan hancur!"

Saking paniknya Mahesa mondar-mandir kesana-kemari sembari sesekali memegang kepalanya yang semakin pening.

"Kepercayaan masyarakat bisa hilang saat tahu Marketplace Mahesa Grup bekerjasama dengan Perusahaan XXX," raung Mahesa.

Perusahaan XXX adalah perusahaan ilegal yang beroperasi secara diam-diam. Fokus perusahaan itu adalah menjual obat-obatan palsu juga obat-obatan terlarang. Pemerintah sudah memblokir perusahaan itu, namun mereka masih bisa tetap beroperasi.

"Masyarakat sudah tahu tentang penandatanganan kerjasama yang dilakukan Mahesa grub dengan Perusahaan XXX," terang Ferdi.

"Itu artinya mereka juga memanipulasi tanda tangan Anda untuk persetujuan itu, Tuan," lanjut Ferdi.

"Argh!" pekik Mahesa saking geramnya.

Delina tidak bisa sepenuhnya disalahkan atas kasus ini. Nyatanya memang mereka berniat keras untuk mendapatkan persetujuan kerjasama. Buktinya ada tanda tangan yang menyerupai tanda tangan Mahesa di surat perjanjian itu.

"Dasar bocah bod0h!" umpat Mahesa kepada Delina.

"Kenapa bisa sih memberikan tanda tangannya kepada orang asing?" kesalnya.

"Dan kalau sampai papa tahu kasus Delina bertemu dengan orang asing. Otomatis papa akan tahu kalau Delina tidak berangkat honeymoon."

Kembali Mahesa menggebrak mejanya dengan keras. Samua masalahnya semakin menjalar kemana-mana. Sementara saat ini, dia belum menemukan akar permasalahannya.

"Yang perlu dipertanyakan darimana mereka memanipulasi tanda tangan Anda, Tuan?" ucap Ferdi.

"Pasti ini juga ulah Delina," tuduh Mahesa yang sudah berhasil dikompori Maharani sebelum pulang ke tanah air.

"Pasti dia juga yang sudah memberikan salinan tanda tanganku kepada penipu itu!" geram Mahesa.

"Tetapi Nona tidak ---" ucapannya terjeda.

"Jangan bela dia lagi!" potong Mahesa tegas.

Dering ponsel membuyarkan keributan keduanya. Mahesa merogoh ponsel dari dalam saku celananya. Rupanya Atmajaya yang meneleponnya. Perasaannya sudah tidak tenang.

Mahesa berdecak, "Pasti papa sudah tahu masalah ini."

Dengan penuh keraguan dan ketakutan. Mahesa menekan tombol hijau pada ponselnya, kemudian menempelkan ponsel itu ke telinganya.

"### Halo, Pa," ucapnya lebih dulu.

 

 

Banyak sekali yang disampaikan Atmajaya melalui sambungan telepon itu. Yang akhirnya ditutup dengan, "Baiklah aku akan segera ke rumah sekarang juga."

###

Apa yang dibicarakan Atmajaya ya? Dan untuk apa Mahesa disuruh secepatnya ke rumah? Waaaah~~~

🌱Jangan lupa klik favorit, like, dan komentar. Sehat dan sukses selalu ya.

1
cia
Luar biasa
Lestari Ami'ne Zia
kok tamat
Zee Gween
baru kali ini aku baca novel yang pemeran utama nya pada gobloookk.... bikin geleng kepala sambil nyengiirr
Raid
Lumayan
Lina Suwanti
semoga dgn berjalannya waktu bs membuat Delinna jd dewasa n kuat
Putri Purwanti
Kecewa
A Creapa
baru baca marathon dari kemarin. kirain masih on going. ternyata sudah lama gak update.

please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥
Dfu Handayani
bloon jadi cowok
Herta Siahaan
kau kan ceo bodoh
Herta Siahaan
memang lah Mahesa laki2 lemah.... emosian tapi entahlah. g cukup Maharani jd pelajaran kini Clarissa lagi. bukan nya nyariin delina
Reta Anggraeni
bener banget kok di skip sih gak asik
Nurnadira Sakira
saran aq warak Delina ni ksi ada pendirian yg keras jgn mudah lembut hati...
Sukliang
psti ulah maharani jalang
Staffs AZ Zahro
lari melulu cape dong thor
Staffs AZ Zahro
dasar laki laki bodoh aku kecewaaaa
Staffs AZ Zahro
dasar ulat bulu
Staffs AZ Zahro
dasar buaya buntung bikin keselaja kataya ciinta busit pret
Rita Herlina
dan yang datang adalah....................ferdy 100 buat aku,aku berhak mendapatkan kompor gas 😂😂😂
Staffs AZ Zahro
biasaya istri ke dua lebih jahat ini ko kebalikanya 😴😴
Rita Herlina
dasar delina bangor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!