NovelToon NovelToon
Istri Untuk Papa

Istri Untuk Papa

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Duda / Tamat
Popularitas:16.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Einaz Ajjah

Rinjani Analita (Riri) mahasiswa fakultas keguruan yang merangkap sebagai guru honorer di sebuah sekolah SMP negeri bertemu dengan Abel anak muridnya yang punya seorang ayah berstatus duda anak satu. Abel yang rindu sosok seorang ibu yang meninggalkannya selama 4 tahun berharap sang guru menjadi ibunya. Abel selalu berusaha menjodohkan guru kesayangannya itu dengan Ervan papa nya, sedangkan Ervan punya kekasih dan mereka menjalin hubungan selama 2 tahun.

Apakah Abel berhasil membujuk Riri bersama Ervan atau kah Ervan menolak keinginan abel?

SEASON 2

kisah rumit antara Abelia, Davin dan juga Nolan. Kisah cinta segitiga dua bersaudara yang mencinta satu wanita yang sama.

Davin seorang dirut yang dikenal dengan kebiasaannya sering berganti pasangan. Sedangkan Nolan mahasiswa dingin yang punya jiwa sosial yang tinggi terhadap sesama.

siapa yang akan mendapatkan cinta Abel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Einaz Ajjah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 Kamar Abel

Riri tertawa setelah menerima telepon. Riri membayangkan bagaimana bingungnya Ervan, apalagi Abel anak yang banyak bertanya.

"Kenapa, kayak nya ada yang lucu?" Rika melihat Riri yang tertawa.

"Ayo kita ke rumah Abel, dia baru pertama kali dapat haid. Aku bayangin reaksi Mas Ervan lagi binggung. Bapak-bapak harus kasih tau anaknya masalah begitu. Lucu kan Rika."

"Kasian banget tuh bapak-bapak. Suruh nikah maka nya." Balas Rika ikut tertawa juga.

"Ya udah ayo pergi, Mas Ervan udah nungguin aku." Kata Riri bangkit menggandeng Rika setelah menyelesaikan suapan somay terakhir.

Riri langsung melajukan motornya bersama Rika menuju rumah Ervan yang berjarak tidak jauh dari car free day. Butuh waktu tempuh 10 menit Riri sudah sampai di depan rumah Ervan, tapi sebelumya Riri sengaja mampir ke minimarket untuk membeli pembalut dan jus nyeri haid, karena Riri yakin Ervan belum membelikan pembalut untuk Abel.

"Sebenarnya kamu itu guru les atau pengasuh sih Ri. Kalau ada masalah harus siap sedia. Pantesan bayarannya selalu lebih." Kata Rika melepas helm.

"Udah.. Ayo masuk." Riri menggandeng Rika menuju rumah. Riri mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Bagus juga Ri rumah gebetanmu." Rika mengoda Riri. Riri hanya memelototkan matanya isyarat jangan berpikir aneh-aneh.

Selang beberapa detik Ervan membuka pintu.

"Ri kamu datang juga, ayo langsung masuk ke kamar Abel ya." Ervan panik langsung menggiring Riri ke kamar Abel. Riri mengikuti langkah Ervan menaiki tangga ke lantai dua berserta Rika.

Ervan memilih menunggu diluar kamar. Rika ikut masuk bersama Riri.

"Hai cantik. Sekarang udah gede ya." Kata Riri menegur Abel yang tengkurap yang sepertinya sudah berhenti menangis.

Abel langsung bangun dan melompat memeluk Riri setelah mendengar suaranya.

"Duduk dulu ya." Riri mendudukkan Abel di ujung tempat tidur dan terus memeluknya.

"Gimana rasanya, apa sakit di bagian perut." Tanya Riri lagi.

"Ya Bu agak nyeri. Apa darahnya akan terus keluar Bu. Abel takut." Jawab Abel menunjuk perutnya.

"Abelia cantik, dengerin Ibu ya.. Ini namanya menstruasi. Setiap gadis pasti akan mengalami nya. Biasanya akan berlangsung selama 7 hari."

"7 hari, lama banget Bu. Apa darahnya akan keluar terus."

"Biasanya Setiap hari volume darah nya akan berkurang sampai akhirnya selesai." Balas Riri lagi.

Abel mengangguk melepaskan pelukannya dari Riri.

"Sekarang pakai ini taruh diatas celana dalam kamu buka rekatkan di sisi sampingnya. dan selama itu belum selesai pakai ini terus ya." Riri mempraktekkan memakai pembalut. Riri menyerahkan bungkusan Pembalut kepada Abel.

Abel mengangguk dan menuju kamar mandi menutupi diri dengan selimut. Beberapa menit kemudian Abel keluar dan sudah menganti baju juga. Menghampiri Riri lagi yang menunggunya di tempat tidur.

"Abel cantik gimana, bisa? Udah nyaman sekarang?" Abel mengangguk.

"Abel, nanti kamu ganti kalau kamu udah merasa nggak nyaman ya. Cantik, ini haid bukan sakit. Jadi kamu masih bisa beraktivitas seperti biasa, cuma hati-hati jangan terlalu banyak gerak nanti bisa bocor. Senyum dong jangan tegang gini." Riri memberi info kepada Abel karena melihat jalan Abel yang aneh dan wajahnya masih saja tegang. Sedikit-sedikit dia mulai bisa senyum dan memeluk Riri lagi karena senang. Abel terlihat sangat tegang tidak ceria seperti biasanya.

"Oh ya nanti tiap bulan kamu akan mendapat haid seperti ini Cantik. Kamu ingat ya setiap tanggal ini bisa maju bisa mundur beberapa hari. Jadi bulan depan jangan bikin Papa panik ya." Abel mengangguk lagi.

"Bu Riri. Abel seneng ada Bu Riri disini, Abel jadi tahu sekarang ini mentruasi yang seperti dipelajaran SD."

"Sekarang kan Abel udah puber nih, udah dapat mentruasi. Jadi mulai sekarang kamu harus bisa menjaga diri lahir dan batin."

"Maksudnya gimana Bu?". Balas Abel bingung.

"Secara lahir Abel harus bisa merawat diri, karena hormon-hormon akan berubah. Mungkin nanti bisa ada jerawat, serta tumbuh bulu-bulu halus di area tertentu. Jadi jangan panik. Jadi harus pandai merawat diri ya."

"Kalau secara batin sekarang Abel bukan lagi tanggung jawab Papa. Tapi Abel harus bertanggung jawab pada diri sendiri. Jaga sikap ya. Tingkah laku baik buruk kita sudah di catat oleh malaikat." Balas Riri.

"Abel mau janji sama Ibu nggak?" Riri menggenggam tangan Abel.

"Ya Bu, janji apa?" Abel terdengar antusias.

"Abel sekarang udah baligh. Abel janji harus rutin sholat 5 waktu. Abel harus doa kan Mama disana ya. Abel anak Sholehah kan?" Balas Riri sebenarnya takut menyinggung masalah ini, tapi dia tidak punya pilihan lain untuk meyakinkan Abel.

"Ya Bu.. Abel janji. Abel Sayang Bu Riri." Tiba-tiba Abel menangis, Riri memeluk Abel lagi dan kaget dengan ucapan Abel.

"Ya udah gak usah nangis, sekarang harus ceria. Coba senyum. Temuin Papa, dari tadi dia panik." Kata Riri menarik pipi Abel.

Rika yang dari tadi seperti obat nyamuk tersenyum -senyum sendiri menjadi penonton seperti adegan Ibu dan anak di dalam kamar Abel. Ervan yang dari tadi memperhatikan dari luar kamar kedekatan Riri dan Abel merasa sangat tenang dan senang.

Mereka bertiga keluar dari kamar Abel menemui Ervan yang menunggu diluar kamar dari tadi. Abel memeluk Ervan.

"Sekarang udah tahu, jangan bikin Papa panik lagi. Pusing kepala Papa." kata Ervan kepada Abel menciumi kepala anaknya yang masih memeluknya.

Riri dan Rika tersenyum melihat pemandangan di depan nya.

"Mas aku pulang dulu." kata Riri menyela keakraban ayah dan anak ini.

"Makan dulu ya, kita sarapan bareng." Kata Ervan menahan Riri.

"Nggak usah lah Mas, tadi Riri udah makan kok." balas Riri lagi.

"Ayolah, tadi aku udah pesen bubur ayam buat kita."

Riri terpaksa mengiyakan karena merasa sungkan pada Ervan. Mereka berempat menuruni tangga akan menuju ruang TV menunggu pesanan makanan datang yang di pesan lewat aplikasi oleh Ervan.

Pagi ini masih berlanjut ya........

1
Hasni Jus
Buruk
Emma Ratna
Luar biasa
Emma Ratna
krg cocok visualnya ah thor.. 😁 yg ada dibayangan aq lbh ganteng dr ini soalnya.. hihihi
Fabian Adelard
Luar biasa
Diah Utoyo
bagus
Rini Kurniawati
ini gak salah ervan suka sama yg begitu,sama anak kmu aja gk nunjukin sayang nya pdahal bukan nya kmu nyari ibu buat adel....
Rini Kurniawati
aku nebak Riri bakal ktm Tiara sama cowok lain alias selingkuh
Rini Kurniawati
aku bru baca. aku suka nih cowoknya gak judes,biasanya cowok nya suka kasar
innoi nurazizah
Luar biasa
Sisi Tarsun San'ngisa
perempuan sakit jiwa dipacarin
Sisi Tarsun San'ngisa
kamupun harus mengakhiri, jangan mau ditekan, itu cewek ga bener
Sisi Tarsun San'ngisa
betul suarakan pendapat mu Abel, sudah tua kok pacaran mulu contoh buruk buat anak
Sisi Tarsun San'ngisa
mencintai tapi masih pacaran sama yang lain
Sisi Tarsun San'ngisa
cewek kayak soang nyosor melu
Sisi Tarsun San'ngisa
muna lu Ervan, laki-laki ga tegas
Sisi Tarsun San'ngisa
Anaknya pinter papanya blo'on
Sisi Tarsun San'ngisa
tuch dengerin ceramahnya ustadz, Duda cemen
Sisi Tarsun San'ngisa
lah emang bener kok, baru pacar bisa bebas keluar masuk rumah orang
Sisi Tarsun San'ngisa
idih sapa lu kok cemburu, suami bukan pacar juga bukan
Sisi Tarsun San'ngisa
Ervan juga cemen ga bisa jujur, Riri jauhin laki-laki begitu ngeselin aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!