Istri Untuk Papa
Rinjani Analita atau biasa di panggil Riri gadis berhijab berusia 21 tahun, Riri Sekarang berstatus sebagai mahasiswa semester 7 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika di Universitas swasta terbesar di Kota B. Selain berkuliah Riri juga berprofesi sebagai guru honorer di salah satu sekolah SMP Negeri di kota B.
Pagi yang cerah dengan sinar matahari mulai meninggi. Riri harus bergegas ke sekolah. Sebelum mengajar di sekolah Riri berkerja serabutan, mulai dari berkerja di minimarket, jadi kurir makanan hingga mengajar les private. Bukan karena tidak mampu membayar biaya kuliah tapi Riri ingin hidup mandiri dan tidak menyusahkan orang tuanya yang hidup sederhana. Riri mengikuti kuliah sore hari sehingga dia bisa berkerja di pagi hari dan kuliah di sore hari hingga malam.
"Ibu. Riri pergi dulu ya." Riri mengambil punggung tangan ibunya yang berada di halaman rumah.
"Ya nak. hati - hati," sahut ibunya sambil melambaikan tangan ke arah Riri.
Riri bergegas Menaiki motor metiknya dan berlalu meninggalkan rumah. Jarak rumah Riri dengan sekolah lumayan jauh bisa memakan waktu 40 menit kalau jalanan masih lenggang.
***
Hari pertama di sekolah setelah liburan semester ganjil membuat suasana sekolah tampak sedikit ramai. Suara gemuruh murid yang bersorak sorai dengan murid lain yang tak saling bertemu beberapa pekan.
Merasa sangat terlambat Riri bergegas ke ruang guru. Dan benar, dia telat mengikuti upacara bendera di sekolahnya yang dilaksanakan setiap hari Senin. Kakinya melangkah cepat menuju lapangan bergabung dengan rekannya yang lain.
Hari panjang di sekolah pun berakhir. Hari yang cukup melelahkan untuk pertama kali mengajar setelah libur dua Minggu. Riri bersiap untuk pulang tapi sebelum itu, dia menyempatkan diri mengoreksi tumpukan buku tugas sekolah muridnya di atas meja.
Setelah selesai dengan kesibukan Riri bersiap ke tempat parkir sekolah. Riri terkejut ada salah satu murid perempuan yang masih duduk di depan gerbang sekolah padahal sekolah udah mulai sepi, semua murid sudah menghilangkan dari Setengah jam yang lalu.
Karena penasaran Riri melepaskan helmnya dan datang menghampiri muridnya itu.
"Kok belum pulang, nunggu jemputan?" Tanya Riri pada Abel salah satu muridnya di kelas tempat dia mengajar hari ini.
"Belum di jemput Bu, gak tau kenapa papa lama, biasa udah di jemput." Balasnya manja muka terlihat murung.
"Siapa nama kamu? ibu belum terlalu hapal nama Murid-murid disini." Sahut Riri.
"Abel bu," sahutnya lagi. Riri langsung ingat Abel adalah salah satu murid yang terkenal kaya dan suka traktir teman - temannya.
"Abel kamu gak bawa HP kan, kamu hapal nomer ayah kamu, biar ibu bantu telfon." Kata Riri. karena peraturan sekolah memang tidak mengijinkan murid membawa ponsel dihari senin sampai Kamis.
"Hapal Bu, 085745***." Sambil Riri memencet nomer yang di sebut Abel.
"Sebentar, Ibu telepon orang tua kamu," kata Riri tersenyum pada Abel.
Memang dari segi penampilan Abel terlihat lebih bersih, putih dan tas serta sepatunya terlihat memiliki brand ternama. Batin Riri sambil memperhatikan Abel.
Sebelum sempat mengangkat telepon yang berdering, laki-laki paruh bayah menghampiri Abel menggunakan motor metik. Seketika Riri menutup telponnya tanpa diangkat seseorang pemilik nomor.
"Pak Amin! papa mana kok pak Amin yang jemput lama lagi Abel udah satu jam disini." Abel mengerutu telihat kesal dengan pria paruh baya.
"Tadi papa mendadak ada urusan jadi gak bisa pulang jemput nak Abel," katanya sambil mengerutkan wajahnya.
"Bapak, ayahnya Abel." Kata Riri senang akhirnya masalah Abel beres.
"Bukan Bu, ini Pak Amin yang bantuin di rumah saya, kalau papa Abel ganteng Bu." Kata Abel membanggakan diri. Riri kaget dan tersenyum tipis mendengar kata Abel.
Lucu sekali Abel ini. Riri
"Ibu, terima kasih ya tadi sudah bantu Abel. Nanti Abel kenalin sama papa Abel yang ganteng." kata Abel lagi mebuat Riri kali ini tertawa.
"Iya iya, kamu hati-hati ya, nanti Ibu jatuh cinta Loh sama papa kamu." Canda Riri sambil tertawa-tawa.
Abel berpamitan pada Riri meninggalkan sekolah. Abel merasa senang dengan sikap manis Riri, dia terus menatap Riri yang mulai berlalu dari pandangannya.
"Pak Amin, Abel mau punya mama kaya Bu Riri." Kata Abel yang duduk diboncengan belakangan. Pak Amin hanya tersenyum dan mengangguk.
Disisi lain Riri memikirkan omongan Abel.
Bisa disangka perebut suami orang kalau jatuh cinta sama ayah Abel hahaha. Candanya dalam hati, dan beranjak pergi meninggalkan sekolah.
.
.
.
.
.Next ...
Riri #khayalan author #halunya author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
ismawati widjaya
visualnya cocok
2022-11-14
0
Aisyah Hayati
monmaap thor visualnya ga cocok di saya, sya lbh ke cyg lokal2, cut syifa ga ppa yaa 😁
2022-03-15
0
Dewi Kijang
cantik thoor tetap semangat ya👍👍👍👍👍
2021-12-05
0