NovelToon NovelToon
Ella Dan Emma

Ella Dan Emma

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

Ella Dan Emma adalah anak kembar dari sepasang keluarga terpandang yaitu Arkatama. Banyak dari orang orang yang merasa iri dengan keluarga yang terlihat cemara itu, padahal nyatanya salah satu dari anak mereka selalu disiksa baik fisik maupun batinnya. Namun setelah jiwa asing masuk keraga Emma justru semuanya terbongkar satu persatu dan kemudian menjadi rebutan dua pria yaitu kakak beradik, yang manakah salah satu dari mereka yang membuat Emma luluh? Baca kelanjutannya yuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Alunan musik berbunyi begitu nyaring membuat beberapa manusia yang disana bergerak menikmati disetiap dentuman musik itu. Berbagai macam minuman beralkohol tersedia disana, membuat mereka semakin menikmati nya.

Tapi tidak berlaku untuk geng Beaver Mereka hanya menikmati musik dan sekedar menonton saja. Malam ini mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah club untuk mencari hiburan semata.

"Asik bener tuh cewe goyang oy " Celetuk Raden dengan mata yang fokus melihat para wanita malam bergoyang diatas panggung.

"Mata lo ya, nggak bisa liat yang bahenol dikit. " Sahut Archio sembari melemparkan kulit kacang kepada Raden

Raden tergelak lalu menjawab "ya gimana nggak diliatin. Orang kita nongkrong nya disini. Seenganya, nggak bisa dicicipin ya minimal cuci mata lah. "Ujarnya dengan alis turun naik menggoda Archio

Archio menggeleng. Memang mereka hobi main ke club, tapi tidak untuk memakai para wanita disana melainkan hanya untuk menikmati alunan musik nya saja.

Bahkan mereka juga tidak akan menyentuh minuman yang beralkohol tinggi, mereka hanya akan meminum minuman yang kadar alkoholnya rendah. Jika ditanya kenapa mereka tidak berniat memakai para wanita disana, jawaban nya hanyalah. Mereka tidak ingin sembarangan menyentuh wanita terlebih wanita yang bekerja dibar seperti ini.

Selain menjaga kesehatan agar tidak tertular penyakit apapun itu, mereka juga menghormati wanita. Jadi meskipun begitu mereka tidak akan sembarangan menyentuh wanita lain demi menjaga perasaan pasangan mereka kelak dimasa depan.

"Eh hari ini Vion nggak bikin ulah kan ya tadi disekolah? Gue masih heran aja sih, apa sebenarnya tujuan dia pindah ke sekolah kita, " Ucap Samudra mengingat kejadian tadi pagi

"Mungkin dia bosan sama sekolah yang lama, terus pindah ke sekolah kita. Lo kan tau sendiri Gibran itu play boy cap kadal, udah pasti cewe cewe disekolah lama dia udah pernah jadi pacar dia semua terus pindah ke sekolah kita buat macarin cewe cewe disana. " Canda Raden menimpali

"Nggak mungkin lah egee! Kalau cuma itu alasan nya, kenapa vion sama Nanda juga ikutan? Kan bisa Gibran nya aja sendiri yang pindah. " Sambung Archio ikut menyuarakan

"Iya yaa, mungkin emang benar benar mau balas dendam. Hari ini nggak ada bikin masalah, karena masih hari pertama kali. " Ucap Samudra acuh tak acuh

"Bisa jadi, feeling gue juga bilang gitu. Kita liat aja kedepan nya gimana. " Ucap Aniq ikut bersuara setelah lama terdiam menyimak percakapan kawan kawannya.

Sementara Alkairo hanya diam menyimak semuanya. Tak ada niatan sedikit pun untuk menimbrung percakapan mereka semua.

***

Markas Flowers

Di sebuah kamar tamaram terdapat seorang gadist engah terduduk diatas ranjang empuk miliknya. Dengan kaki yang dilipat, jari jemarinya bermain lincah diatas keyboard laptop yang berada dipangkuan nya.

Matanya menelisik setiap pergerakan orang yang tengah ia pantau saat ini. "Sejujurnya gue kasihan dengan lo Ella. Tapi mau gimana lagi, selama ini lo jahat ke kakak lo sendiri jadi maafin gue yang udah ngebalas nya. Mental lo secara perlahan akan hancur gue buat. Dan gue nggak sabar untuk itu, " Ucap gadis itu tersenyum dingin

Ia adalah Emma. Semenjak kejadian malam pesta perusahaan itu, Emma secara perlahan mengganggu psikis Ella. Dengan menempatkan beberapa orang kepercayaan nya untuk mengganggu bocah itu.

Dari bully an disekolah yang Ella dapatkan, Emma membalas semua perlakuan Ella selama ini padanya. Bedanya pembalasan Emma jauh lebih kejam dan mampu membuat Ella ketakutan setengah mampus.

Dapat Emma lihat jika Ella saat ini tengah meringkuk diatas kasur dengan tubuh yang bergetar. Seperti nya Ella tengah menangis saat ini, tapi apakah Emma perduli? Tentu saja jawaban nya tidak. Ini belum seberapa dari apa yang sudah Ella lakukan dulu terhadap Emma asli.

"Gue akan buat lo hancur secara perlahan Ella. Terdengar kejam memang, tapi apapun itu gue nggak akan diam aja mengingat kejadian dulu! " Ucap Emma menatap lurus pada layar laptop miliknya.

Sementara orang yang Emma pantau justru meringkuk ketakutan diatas kasur. Bayang bayang orang yang membully nya terus terngiang ngiang didalam benaknya.

Dimana saat ia tengah pulang sekolah, tiba tiba saja ia dihampiri oleh beberapa para pemuda dan langsung menyeret nya dengan paksa.

Flashback on

"Ni pak mamat mana sih, kenapa lama banget jemputnya. " Gerutunya dengan kesal. 

Sekolah sudah sepi hanya Ella sendiri yang berada disana. Sudah hampir 30menit ia menunggu namun supir pribadinya itu tak kunjung datang hingga membuatnya kesal bukan main. 

"Pesen taksi aja deh kalau gitu, " Ujarnya seraya membuka tas dan mencari ponsel miliknya

Saat hendak membuka aplikasi online, tiba tiba saja hp miliknya dirampas begitu kasar membuatnya terkejut dan mendongak menatap si pelaku. 

Ada 5 orang remaja dengan pakaian urakan yang berdiri  tepat berada dihadapan nya. Para pemuda itu tersenyum sinis dan menyeringai. 

"Sendirian aja neng, " Ucap si pria A

"Mata lo buta! Udah jelas gue sendiri disini. Balikin hp gue, cepatan! " Jawab Ella Kasar dengan mata menatap nyalang

Para pemuda itu terkekeh. "Boleh aja, asalkan neng ikut dulu dengan kita. " Ucapnya dengan menjil*t bibir bawah

"Nggak perlu! Gue cuma minta hp gue balik. " Tekan Ella berani

"Jangan marah marah atuh, neng. Ntar cantiknya berkurang loh. " Goda pria itu lagi dengan mata berkedip sebelah

"Buruan balikin hp gue sekarang juga, " Ella mulai memberontak dan berusaha mengambil hp tersebut

Namun karena postur tubuh pria itu jauh lebih tinggi darinya, membuat Ella sedikit kesusahan. Para teman pria itu pun tak tinggal diam, 2 diantara nya mulai mencekal pergelangan Ella agar gadis, Ah! Ralat wanita itu diam. 

Sementara pemuda yang lainnya dengan cepat mengeluarkan kain dan membekap mulut Ella menggunakan kain yang sebelumnya telah diberikan obat bius. Ella yang semula memberontak perlahan mulai kehilangan keseimbangan lalu jatuh pingsan. 

"Seret wanita ini ke mobil! " Titah si pria yang tadi mengambil ponsel milik Ella

"Siap tuan! " Ke empat pemuda itupun menyeret Ella menuju mobil dan membawa Ella kesuatu tempat. 

Beberapa saat kemudian mereka telah tiba di salah satu tempat yang sudah tak terpakai. Mereka turun dan menggendong tubuh Ella seperti karung beras, 

Bruk! 

Mereka melemparkan tubuh Ella dengan kasar diatas kasur yang memang sudah tersedia disana. "Ikat kedua kaki dan juga tangan nya. Lalu berikan lakban pada mulutnya agar ketika ia sadar tidak berisik. " Perintah ketua mereka. 

Para bawahan nya pun dengan sigap melakukan apa yang tuan mereka perintahkan. Setelah selesai mereka semua pergi dari kamar tersebut meninggalkan Ella seorang diri yang masih belum sadarkan diri. 

Drrt! 

Drrt! 

"Hallo! "

"Ya." Ucap seseorang dibalik sebrang telpon

"Jalankan tugasmu, lakukan apapun yang ingin kalian lakukan. Tapi ingat setelah nya bawa dia kembali lagi. "Lanjut nya kembali

" Baik nona, akan saya jalankan sebaik mungkin, "jawabnya

" Bagus! "

Tut! 

Tut! 

Sambungan terputus secara sepihak, pria tersebut mendekati Ella, kemudian menarik kasar lakban yang tertempel pada bibir Ella. Setelah nya ia menyiramkan air membuat Ella tersadar

Byur! 

Uhuk! 

Uhuk! 

"Gue dimana? " Ucap Ella setelah sadar dari pingsan nya

Hidungnya terasa perih akibat siraman air yang ia dapatkan. "Akhirnya lo sadar juga, gimana hm. Apa langsung saja kita mulai permainan nya? " Ucap pria itu menyeringai

Ella sadar jika saat ini ia berada ditempat asing. Ia melirik sekitar dan melihat jika kedua kaki dan tangannya terikat. "Lepasin gue, sialan! " Teriak Ella meronta

"Nanti, setelah gue pu*s mencic*p* tub*h lo itu. " Jawab pria tersebut

Ella menggeleng. "Nggak! Jangan apa apain gue, please lepasin gue. "

"Stt! Jangan berisik. Telinga gue bisa pecah ntar. " Balas pria itu santai

Ia berjalan mendekati Ella sembari menyeringai kecil. Sembari berjalan ia melepaskan satu persatu kancing bajunya dan juga resleting celananya. Ella yang melihat itu membolakan mata dengan sempurna. 

"Jangan lakuin apapun ke gue, please, hiks! " Tangis Ella pecah

Pria tersebut tak berhenti menyeringai, dengan kasar ia menyentak dan mencengkram rahang Ella dengan kuat. "Tenang lah! Bukankah lo udah biasa diperlakukan seperti ini, hmm. Jadi lakukan juga bersama ku, " Ucap pria itu 

Ella. Meskipun ia sudah pernah melakukan nya akan tetapi bukan dengan cara kasar seperti ini. Ia selalu bermain dengan penuh ken*kmat*n dan belaian bukan secara kasar seperti para bud*k yang melay*ni tuannya dengan paksa. 

Plakkk!.. 

"Aww, " Ringgis Ella menahan sakit akibat tamparan yang diberikan oleh pria yang tak ia kenali ini

Sreek!

Sreek!

Dengan ganas pria itu merobek baju Ella membuat tubuh Ella terekspos. Pria itu mulai menggeray*ngi tubuh Ella secara brutal tak membiarkan Ella mengeluarkan sepatah katapun.

Ia mulai menj*l*ti setiap inci tubuh Ella bahkan tak segan meninggalkan beberapa bekas kemerahan disana. Sekuat tenaga Ella mengelak percuma saja. Tangan dan kaki yang diikat membuat Ella tak berdaya di bawah kungkungan pria itu.

Air matanya jatuh, memang ini bukan pengalaman pertama nya, tapi disetub*hi secara kasar seperti ini adalah hal pertama baginya. Ia benar benar merasakan seperti seorang jal*ng yang tak memiliki harga diri.

Sementara pria itu terus bermain dengan kasar, memukul, mencekik, bahkan tak segan menampar Ella agar Ella bersuara. Pu*s bermain hingga beberapa r*nde akhirnya pria itu pun menyudahi permainan gilanya.

"Cukup lumayan, " Ucap pria itu sembari memakai kembali pakaian nya. 

Ia memandangi Ella dari atas hingga bawah, kemudian melemparkan senyuman sinisnya. "Kenapa lo nangis? Bukankah memang ini pekerjaan lo di luar sana, melayani pria hidung belang cuma karna uang. " Ujarnya

Ella hanya diam, tak berkutik sepatah katapun membuat pria itu acuh tak acuh. Setelah memakai kembali pakaian nya, Pria itu keluar dari kamar meninggal kan Ella seorang diri

"Lakukanlah sesuka kalian, jika perlu bermain sekaligus. " Ucap pria tersebut

Ke empat pria suruhan nya tentu saja mengangguk senang. Kesempatan tidak akan datang dua kali. Kucing pun jika diberi ikan asin pasti akan langsung melahap nya tanpa pikir panjang. 

"Baik tuan, " Jawab mereka serempak kemudian masuk kedalam kamar. 

Dan terjadilah permainan itu kembali hingga Ella lelah dan tak sanggup lagi digilir secara bersamaan seperti itu. Entah apa yang terjadi selanjutnya, Ella juga lupa sebab ketika ia bangun tiba tiba saja ia sudah berada di kamar miliknya sendiri. Mengingat kembali hal itu sudah terjadi padanya membuat Ella trauma dan menangis seharian didalam kamar.

 Flashback off

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!