NovelToon NovelToon
Istri Tak Dihargai

Istri Tak Dihargai

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:106.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: iraurah

Kisah pilu yang dijalani oleh gadis yatim piatu dihari pernikahananya sendiri.
Suami yang tega menyewakan dirinya pada lelaki diluaran sana yang belum tentu ia kenal.

Tapi siapa sangka, ia justru dipertemukan oleh salah satu CEO terbesar di Asia yang telah menyewa dirinya.

bagaimanakah kisah kehidupan gadis cantik tersebut?

Instagraam: @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama di Rumah Albert

Dengan perlahan Dara membuka tangannya dan memperlihatkan pemandangan yang begitu sempurna bagi Albert.

Sedangkan Albert dibuat takjub dengan pemandangan indah didepannya ini, ia memang tidak salah memilih Dara. Tapi sedetik kemudian Albert tertawa terbahak bahak.

"Hahaha.... Apa baju itu terlalu kecil bagimu?"

Perkataan Albert sukses membuat Dara malu saat itu juga, pipinya merah seperti memakai blush on.

Jangan ditanya seberapa malunya dara, rasanya ia ingin bersembunyi di lubang semut yang paling kecil sekarang juga.

Baru kali ini Dara memperlihatkan tubuh seksinya didepan pria dengan kondisi sadar 100 persen, walau Dara melakukannya karna terpaksa tapi tetap saja Dara malu dibuatnya.

Albert mendekat dan duduk ditepi ranjang sambil memeluk pinggang ramping milik Dara.

"Tidak apa, aku sangat suka jika kau seperti ini. Kau terlihat begitu manis sayang" Sambil tersenyum manis pada wanita yang tengah di peluknya ini.

Dara hanya bisa diam sembari menggigit bibir bawahnya dan menatap malu pada Albert.

"Apa suamimu itu bodoh menyewakan mu pada orang lain?" Ejek Albert yang menertawakan kebodohan Gio.

"Untung saja aku yang menyewa dirimu, bagaimana jika pria tua berbadan buncit yang menyewa dirimu? Pasti kau sendiri tidak bisa membayangkannya bukan?. Maka dari itu kau mesti bersyukur sayang"

Sambil mengecup Dara lagi.

Dara tersentak dengan apa yang baru saja dilakukan Albert, hampir saja dirinya menampar pria didepannya ini, kalau saja Dara tidak berpikir tentang hukuman yang akan pria ini lakukan jika Dara benar-benar menampar nya, mungkin saja saat ini pipi Albert sudah memerah karna tamparan darinya.

"Aku punya beberapa syarat untuk mu selama kau masih terikat denganku. Yang pertama kau harus menuruti semua perintahku dan jangan pernah membantah, kalau kau membantah maka kau harus mendapatkan hukuman. Yang kedua aku tidak mau kau berkomunikasi dengan suamimu selama kau masih terikat denganku. Yang ketiga jangan pernah keluar dari rumah ini tanpa seizin ku. Yang keempat kau harus selalu siap jika aku sedang menginginkan dirimu, dimanapun dan kapan mu. Apa kau mengerti?" Tanya Albert setelah menjelaskan syarat syarat yang harus dilakukan Dara selama menjadi wanita sewaan Albert.

Dara mendengar semua syarat itu dengan baik, tetapi ada syarat yang membuatnya keberatan, yaitu syarat keempat. Dara tidak yakin dirinya melakukan itu, apalagi melakukannya dengan pria yang bukan suami sah nya.

"Sayang kenapa kau diam?"

Pertanyaan Albert menyadarkan Dara dari lamunannya.

"A-aku mengerti" Jawab Dara terbata bata.

"Bagus, jadi kapan kita akan melakukannya?" Albert mengeratkan pelukannya hingga membuat Dara semakin mendekat.

"I-ini sudah malam" Hanya itu yang bisa Dara ucapkan untuk menghindari pertanyaan Albert.

"Baiklah mari kita tidur" Albert pun menggeser posisinya ketempat semula dan menarik lengan Dara untuk tidur disampingnya.

Setelah mereka berdua berada di atas ranjang, Albert menarik Dara ke dalam dekapannya dan membenamkan wajah Dara di dada bidang milik Albert.

Sedangkan Dara yang merasa terkejut dengan apa yang dilakukan Albert hanya bisa pasrah tanpa membantahnya karna Dara ingat dengan syarat yang diucapkan Albert tadi, kalau Dara membantah maka dia akan mendapat hukuman.

Dara pun membiarkan Albert memeluk dirinya lalu mereka pun tertidur hingga pagi menjelang.

***

Pagi harinya Dara terbangun lebih dulu, saat ia mengerjapkan matanya Dara langsung disuguhi pemandangan indah didepannya. Seorang pria tampan yang memeluknya dari tadi malam.

Tapi sayangnya pria didepannya hanya 'orang lain' bagi Dara.

Dara pun melepaskan tangan Albert yang masih memeluk pinggangnya dengan perlahan, Dara tidak mau sampai membuat Albert terbangun dari tidur pulasnya.

Setelah berhasil melepaskan tangan Albert Dara langsung beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.

Setelah itu Dara keluar dan melihat Albert masih tertidur disana, buru buru Dara mengambil pakaian dilemari sebelum Albert bangun.

Dara lalu masuk lagi ke dalam kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Seusai mengganti bajunya Dara keluar kamar dan turun ke lantai satu, Dara berniat membersihkan rumah Albert seperti yang biasa Dara lakukan dirumah Gio.

Tetapi saat sudah berada disana Dara melihat rumah tersebut sudah bersih dan rapi.

"Apa Tuan Albert memperkerjakan seorang asisten rumah tangga? Jika iya kemana mereka? Kenapa tidak ada satupun?" Gumam Dara dalam hatinya.

Dara pun berjalan ke arah dapur dan melihat isi kulkas yang penuh dengan berbagai macam makanan.

Dara berniat memasak untuk dirinya dan juga Albert, tapi jika Albert tidak ingin memakan masakannya Dara pun tidak akan mempermasalahkan itu.

Dara memilih beberapa bahan makanan dan mengolahnya dengan begitu lihai, Dara memasak beberapa makanan untuk sarapan.

Dari mulai daging, sayur, dan makanan penutupnya juga.

Sekitar 1 jam Dara berkutat di dapur akhirnya semua makanannya pun sudah selesai, Dara memindahkan makanan tersebut ke atas meja makan yang tak jauh dari sana.

Setelah itu Dara kembali lagi kedalam kamar dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tak lupa Dara juga mengambil pakaiannya sebelum masuk ke kamar mandi.

Clekkk

Dara keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan dirinya, Dara melihat Albert yang sedang duduk di pinggir kasur dengan muka bantal yang justru terlihat imut jika dipandang.

"Sayang kau sudah bangun dari tadi? Kenapa tidak membangunkanku?" Dengan suara khas tidurnya.

"A-aku tidak mau menganggu tidurmu" Dara masih merasa sedikit canggung jika berbicara dengan Albert.

"Aku akan mandi kalau begitu, sebentar lagi aku ke kantor" Ujarnya lalu beranjak dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Ke kantor?" Tanya Dara pada dirinya sendiri.

Lantas dara berinisiatif menyiapkan pakaian untuk Albert kekantor.

Dibukakan nya lemari Albert dan mulai memilih pakaian yang cocok untuk Albert kenakan.

Dara memilih setelan jas dan celana berwarna hitam yang di padu padan kan dengan dasi hitam bergaris-garis.

Dara pun meletakan baju tersebut di atas kasur lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.

Setelah 30 menit Albert turun menuju ruang makan, Albert sudah rapi dengan setelah jas yang Dara siapkan untuknya.

Dara yang melihat Albert turun seketika berdiri dari duduknya.

Albert melihat beberapa makanan yang sudah terjadi dimeja, makanan itu nampak berbeda dari biasanya.

"Apa kau yang memasak makanan ini?" tanya Albert yang menatap pada makanan didepannya.

"I-iya" jawab Dara.

Albert pun duduk dan mengambil makanan tersebut, tapi seketika gerakannya terhenti ketika melihat Dara yang masih berdiri.

"Kenapa kau masih berdiri? Duduklah, kita sarapan bersama" ujar Albert yang langsung dituruti oleh Dara saat itu juga.

Mereka pun sarapan bersama dengan tenang, Albert nampak menikmati masakan buatan Dara, tidak ada komentar yang terlontar dari mulutnya, tetapi terlihat beberapa kali Albert menambah porsi makan dari biasanya.

Setelah sarapan Albert bersiap siap untuk berangkat ke kantor.

"Sayang aku berangkat dulu ya"

"Iya Tuan"

Albert mengernyitkan alisnya, ia nampak tidak suka dengan panggilan yang Dara ucapan kan.

"Tuan? Jangan panggil aku Tuan. Panggilan itu hanya untuk pria tua dan buncit, panggil aku 'AL' " ucap Albert pada Dara.

"Al?"

"Iya Al, panggilan itu adalah panggilan spesial dari keluarga dan sahabat sahabat ku. Jadi mulai sekarang panggil aku Al, Oke?"

Dara mengangguk sambil tersenyum.

"Baiklah....... Al"

"Gadis pintar, aku berangkat dulu. Jaga dirimu" sambil mengelus pucuk kepala Dara, kemudian Albert masuk ke dalam mobil dan mobil itu pun melaju.

1
Rikarico
anknya keguguran trus Albert ga pnya ank SM viona
Rikarico
masih kpikiran Albert sepertinya dia nikahi viona krna wasiat kakek viona mereun
Rikarico
kirain mah elbert bneran nikah Ama dara
Rikarico
aku baca ini jam 5 abis sholat subuh woy
Rikarico
nikah dg siapa tidur dg siapa
Rikarico
tebakan ku ntar si Agnes selingkuh
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
sekian purnama akhirnya othor balik lgi🥰🥰🥰
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢: siapp
Mamie_Luv: Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak ya🥰
total 2 replies
Eti Indati
Luar biasa
Eva Ferina
Lumayan
Riniandriani
Luar biasa
juni
👍👍👍
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
hay juga onel wawww lma tak bersua akhirnya muncul lgi onel nya welcome🥰🥰
Supry Atun
kalo aku sih soal nulis nama salah biasa gapapa.yang penting ceritanya bagus hehehehe
Supry Atun
ga bisa komen thor.itu aja pas ada yg mau dikeluarin dengan kata2.hehehehe.
Supry Atun
suaminya hejehe
Supry Atun
Luar biasa
Supry Atun
jebol gawangnya kwkwkwkwhhahaha🤭😛
Supry Atun
dan dan dan pingsan hhahahaha
Marhaban ya Nur17
pepet trs mike
Marhaban ya Nur17
berarti uang yg dri nindy buat selingkuuannya yyy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!