NovelToon NovelToon
Keturunan Pendekar

Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Anak Yatim Piatu / Dendam Kesumat / Balas Dendam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang remaja yang mencari ilmu kanuragan untuk membalaskan dendam karena kematian kedua orang tuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dewa Obat

Dengan mengendarai kuda pendekar wanita itu membawa Raka menuju bukit Penyambungan di mana Dewa Obat berada, saat memasuki Lembah yang berada di Bukit Penyambungan aroma tanaman obat langsung memenuhi penciuman, membuat badan segar

Tanpa menghiraukan tubuhnya yang lelah karena dua hari berkuda, ia turun menggendong Raka ke pondok Dewa Obat

" Dewa obat toloooong, selamatkan dia!" Pendekar wanita itu berteriak dan menaruh Raka yang keracunan

" Taruh dia di sini!" ucap dewa Obat menyuruh pendekar wanita itu menaruh Raka di dipan kayu yang ada di depan rumah

" racun Hitam Putih? mengapa dia sampai terkena dua racun ganas ini?" tanya Dewa Obat

" Aku tak tahu bagaimana ia terkena Racun itu, aku menemukannya di pinggir hutan Jati Putih" sahut Pendekar Wanita

Dewa Obat memeriksa Raka , lalu memasukan sebutir pil berwarna biru.

" kamu Siapa, dan apa hubunganmu dengan anak ini?" tanya Dewa Obat sambil menatap pendekar wanita itu

" Aku Anggun, aku tak punya hubungan apa apa dengan dia, aku hanya kasihan melihatnya tak berdaya seperti itu" Jawab Pendekar Wanita itu

" kau tahu apa persyaratanku !" seru Dewa Obat

" Aku tahu, tapi yang penting dia selamat" Sahut Anggun, Dewa Obat mempunyai temperamen sendiri, jika penjahat yang minta di selamatkan maka ia meminta salah satu anggota tubuhnya sebagai imbalan, namun jika aliran putih ia akan meminta orang itu melakukan satu tugas untuknya

" Baik, dia harus di sini selama Satu tahun, dan kau pergilah ke desa Galian , bantu rakyat di sana" ucap Dewa Obat

" baik, aku akan kesana " Ucap Anggun tak menolak, dan langsung pergi, ia tak mau lambat bertindak dan membuat Dewa Obat berubah pikiran tak mau mengobati Raka, entah mengapa ia merasa seperti ada ikatan dengan lelaki itu.

" Tulang pemuda ini menarik, jarang ada dalam seratus tahun, aku akan mengajarinya tentang pengobatan" gumam Dewa Obat , ia membawa Raka ke dalam Pondok . lalu mulai melakukan pengobatan . ia melukai beberapa titik di tubuh Raka , darah hitam yang sangat bau mengalir deras dari luka yang di buat oleh Dewa Obat. saat darah yang keluar dari luka luka itu telah menjadi merah Dewa Obat dengan cepat menghentikan darah yang mengalir dengan menotok beberpa urat nadi di tubuh Raka. Ia dengan cepat memborehkan ramuan untuk menyembuhkan  luka itu, wajah dan tubuh Raka kini pucat karena kekurangan darah, walau racun telah di keluarkan namun bahaya belum hilang, jika tak segera di obati maka Raka akan menjadi cacat.

Dewa obat tak segan segan mengeluarkan herbal langka miliknya,selama dua minggu ia seperti mencuci darah dan memperkuat tulang Raka dengan berbagai herbal , dari tanaman daun giok darah sampai anggrek hitam yang langka, struktur tulang Raka yang awalnya memang baik semakin sempurna dengan penanganan dari Dewa Obat

di awal minggu ketiga, Raka mulai tersadar, namun tubuhnya terasa terbakar

" kakek, kamu siapa? mengapa aku berada di sini? " tanya Raka lirih menahan panas di tubuhnya

" kamu di Bukit Pananggungan, kamu terkena Racun, bagaimana tubuhmu, apa yang kau rasa saat ini?" tanya Dewa Obat

" Tubuhku terasa panas kek, ada apa ini" keluh Raka, ia ingin berlari ke sungai namun tubuhnya masih lemas tak bisa di gerakan seakan tak ada tulang

" Biar kulihat" dengan cepat Dewa Obat memeriksa raka

" ha ha ha, aku berhasil , aku berhasil" teriak Dewa Obat senang

" kakek tolong aku, aku seprti di bakar dari dalam" erang Raka sambil menahan panas di dalam tubuhnya yang seperti gunung berapi akan meletus.

Dewa Obat mengeluarkan satu pil berwarna putih sebesar kelereng

"Minum ini!" ucap Dewa menyerahkan pil itu pada Raka, Raka segera meminum pil itu

" Hiaaaat" Dewa Obat tak bercanda lagi. ia segera melakukan satu gerakan aneh

" tuk"

" tuk"

"tuk"

" cepat jalankan pernapasan!" seru Dewa Obat setelah menotok beberapa bagian tubuh Raka, Raka dengan cepat duduk bersila dan menjalankan pernapasan yang ia pelajari, perlahan dari pil yang mulai larut di mulutnya hawa dingin menyebar ke seluruh tubuh Raka, Raka tenggelam dalam semedinya , tenaga dalamnya langsung meningkat pesat

setelah cukup lama Raka mengakhiri semedinya

" kakek terima kasih sudah mengobatiku" Raka turun dan menjura pada Dewa Obat

" Jangan berterima kasih padaku, walau aku bisa menolongmu tetapi tanpa ada yang membawamu kemari aku tak bisa berbuat apa apa, dan juga aku tak mengobatimu secara cuma cuma" sahut Dewa Obat

" Maaf kakek siapa yang membawaku kemari, yang aku ingat aku di serang oleh sepasang kakek nenek Hitam Putih lalu aku tak sadarkan diri setelah menangkis pukulannya" ucap Raka bertanya

" Ada seorang pendekar Wanita seumuran denganmu, ia membawamu kemari " sahut Dewa Obat

" Siapa pendekar wanita itu kek?" tanya Raka penasaran

" Namanya Anggun , tapi aku belum pernah mendengar sepak terjangnya" sahut Dewa Obat " sepertinya ia baru turun gunung" lanjut Dewa Obat

" Di mana ia sekarang kek, aku ingin mengucapkan terima kasih padanya?" tanya Raka lagi

" dia sedang menjalankan syaratku untuk mengobatimu, dan kau harus di sini selama setahun" jawab Dewa Obat

Raka terdiam, lalu dengan cepat berkata

" aku akan di sini kek"

" baiklah, sekarang kau istirahatlah, aku akan mengambil obat herbal dulu" Dewa obat keluar dari pondok setelah berkata demikian

" apa aku bisa menjadi muridnya?" gumam Raka, mempunyai pengetahuan tentang obat pbatan dan juga cara mengobati tentu saja menjadi bekal penting dalam perjuangannya menuntut balas akan kematian kedua orang tuanya. ia berniat akan mempelajari ilmu pengobatan dan menjadi murid si kakek yang ia tak tahu jika si kakek adalah Dewa Obat.

" Kau sudah bangun Raka?" tanya Dewa Obat dari luar pintu kamar Raka,

Raka yang mendengar itu bergegas keluar

" saya sudah bangun kek" sahutnya cepat , lalu raka berlutut di hadapan Dewa Obat

" kakek tolong terima aku menjadi muridmu" pinta Raka memohon pada Dewa Obat, Dewa Obat kaget, ia sengaja menahan raka selama setahun di sini agar Raka bisa menyerap ilmu pengobatan miliknya, kini malah meminta sendiri menjadi  muridnya

" ha ha ha. akhirnya aku punya murid yang ku inginkan , ayo tuang tuak sebagai tanda ikatan guru dan murid" seru Dewa Obat senang

" Tapi aku tak tahu tuaknya di mana guru?" tanya Raka bingung sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

" he he he, itu di ruang obat ada bumbung bambu berwarna hitam, cepat ambil kita rayakan hari ini" Dewa obat menunjuk ruangan yang bersebelahan dengan kamar Raka. Raka dengan cepat mengambil Tuak yang di maksud sang Guru

1
Hendra Yana
lanjut
Dewi kunti
cpt sehat ya kaaaaakkk,dinanti karyanya
Dewi kunti
kok blm update LG dr kmrn,nungguin ini🤭
Dewi kunti: ok smg cpt sembuh
total 2 replies
Batsa Pamungkas Surya
👍 ini mantap.. lebih kayak nyata dari pada musuh siluman2
Dewi kunti
apakah anggun jodohnya
DANA SUPRIYA
keren ini hantu berkabut menghabisi orang hanya pakai lidi
DANA SUPRIYA
seperti kakek ini sakti ya
Dewi kunti
penyembuhan mungkin
Dewi kunti
pernah,...
Batsa Pamungkas Surya
mantap laah
Hendra Yana
up lagi
Dewi kunti
yaaaaa hbs,,klo LG seru gini kok ky cm sebentar bacanya,berasa kurang
Hendra Yana
Terima kasih
Dewi kunti
perjallaannya kecepetan ngetiknya jd typo lg
Blue Angel: iya kak, bantu koreksi kak biar nanti di revisi🙏🙏🙏
total 1 replies
Dewi kunti
banhgkit typo kakak
Hendra Yana
lanjut gas
Hendra Yana
lanjut
MyOne
Ⓜ️👣👣👣Ⓜ️
Dewi kunti
sengaja gak sih diluar godaan
Blue Angel: HP nya sering typo kak🙏🙏🙏
total 1 replies
Dewi kunti
setahun yang lalu🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!