NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Gangster

Kembalinya Ratu Gangster

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Pembaca Pikiran / Diam-Diam Cinta / Putri asli/palsu / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Mengubah Takdir
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Dew

Nalea, putri bungsu keluarga Hersa, ternyata tertukar. Ia dibesarkan di lingkungan yang keras dan kelam. Setelah 20 tahun, Nalea bersumpah untuk meninggalkan kehidupan lamanya dan berniat menjadi putri keluarga yang baik.

Namun, kepulangan Nalea nyatanya disambut dingin. Di bawah pengaruh sang putri palsu. Keluarga Hersa terus memandang Nalea sebagai anak liar yang tidak berpendidikan. Hingga akhirnya, ia tewas di tangan keluarganya sendiri.

Namun, Tuhan berbelas kasih. Nalea terlahir kembali tepat di hari saat dia menginjakkan kakinya di keluarga Hersa.Suara hatinya mengubah takdir dan membantunya merebut satu persatu yang seharusnya menjadi miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Nalea melangkah masuk ke ruang tamu dengan langkah tegas, diikuti Grace. Ia mengabaikan Mutiara dan Ivander yang masih terkejut oleh suara hatinya yang terdengar jelas.

​Di sofa, Sisilia duduk sambil merajuk manja, pura-pura menyeka air mata. Azlan duduk di sebelahnya, memasang wajah protektif. Zavian berdiri tegap, memegang setumpuk dokumen.

​“Oh, Kak Nalea sudah datang?” Sisilia bangkit, memasang wajah polos. “Selamat datang. Aku Sisilia, adikmu. Kenapa Kakak berpakaian seperti… seperti itu?”

​Nalea memiringkan kepala. “Aku berpakaian seperti diriku, Nona Sisilia. Bukan sepertimu, yang harus berpura-pura lugu agar disayangi.”

​Azlan mengerutkan dahi, tidak suka nada bicara Nalea. “Nalea, jaga ucapanmu. Sisilia hanya ingin bersikap ramah.”

​Ramah? Azlan yang bodoh dan polos, mudah saja untuk menipunya. Sebentar lagi dia akan membujuk Sisilia dengan kartu kreditnya untuk belanja, padahal tagihan kartu kreditnya bulan lalu sudah menumpuk dan dia berjanji pada Zavian untuk berhemat. Dasar Kakak bodoh, terlalu dimanfaatkan.

​Azlan tersentak mundur, tangannya yang semula hendak memeluk Sisilia kini menggantung di udara. Ia menatap Nalea dengan mata terbelalak. Nalea tahu persis apa yang ada di pikirannya dan kondisi keuangannya!

​Zavian segera mengambil alih. Ia berjalan maju, memegang dokumen berisi aturan rumah.

​“Nalea, kami harus menjelaskan beberapa aturan di rumah ini,” ujar Zavian, berusaha terdengar otoritatif. “Karena kamu baru masuk, kamu harus patuh. Pertama, jam malam adalah pukul sepuluh malam. Kedua, dilarang menimbulkan keributan…”

​Jam malam pukul sepuluh? Cih, aturan munafik. Sisilia sering pulang subuh setelah berpesta, tapi dia tidak pernah ditegur. Zavian hanya mencoba bersikap seperti kakak yang bertanggung jawab di depan Papa, padahal dia sendiri sering melanggar.

​Wajah Zavian pucat, tangannya gemetar memegang kertas. Ia menatap Nalea tajam. Nalea hanya tersenyum tipis, seolah ia membaca semua pikiran Zavian di kertas itu.

​Mutiara dan Ivander, yang berdiri di ambang pintu, semakin panik. Mereka kini tahu persis betapa banyak kebohongan dan kepalsuan yang terjadi di balik punggung mereka, hanya dengan mendengarkan suara hati Nalea.

​“Aku dengar, Kak Zavian,” jawab Nalea santai, mengabaikan ketegangan. “Aku setuju dengan aturan. Tapi sebelum itu, aku punya beberapa permintaan.”

​Nalea menoleh ke Ivander. “Papa, aku ingin kamar di lantai dua. Sebelah kamar tamu. Dan aku butuh kamar di samping kamarku untuk Grace. Dia adalah orang kepercayaanku.”

​Aku tahu kalian menganggapku anak liar dan tidak pantas tinggal dengan kemewahan. Kalian akan menempatkanku di gudang apek itu lagi. Tapi kali ini, aku tidak akan memberikan kalian kesempatan.

​Ivander menarik napas keras, terkejut mendengar suara hati Nalea yang penuh penghinaan. Gudang apek? Ivander memang berencana menempatkan Nalea di kamar kecil di lantai dasar, dekat area pelayan, karena ia merasa Nalea tidak pantas mendapatkan kamar mewah.

​“Nalea,” ujar Ivander, berusaha tenang. “Itu kamar di lantai dua terlalu… terlalu besar untukmu. Kamar tamu itu—"

​Terlalu besar? Tidak. Kalian hanya tidak ingin aku tinggal berdekatan dengan Azlan dan Zavian, takut aku akan ‘menularkan’ sifat burukku pada dua putra kalian yang sok sempurna ini. Jangan khawatir, aku tidak tertarik dengan putra kalian. Dulu aku terlalu bodoh untuk mengejar kasih sayang keluarga kandung, padahal di luar sana, seluruh senior paling menyayangiku dan menganggapku seperti batu permata.

​Zavian menunduk, nyaris tersenyum geli mendengar suara hati Nalea. Ia setuju, Sisilia sering pulang subuh.

​“Aku tidak keberatan, Pa,” potong Azlan, ingin melerai ketegangan. “Biarkan saja dia di sana. Hanya kamar tamu. Daripada dia ribut.”

​Tentu saja Azlan setuju, agar aku cepat pergi dan dia bisa membujuk putri palsu kesayangannya. Oh, kakakku sayang, sebenarnya aku tak tega. Tetapi berapa banyak lagi uang tabunganmu yang harus terkuras demi membahagiakan Sisil yang ternyata hanya memanfaatkannya saja.

​Azlan mendengus kesal. Dia baru saja bersikap baik, dan Nalea mencibirnya.

​Ivander, yang kepalanya pening karena suara hati Nalea yang terus menerus mengungkap kebobrokan, terpaksa mengalah.

​“Baiklah, Nalea. Kau bisa menempati kamar di lantai dua. Dan kamar untuk pelayanmu akan diatur,” putus Ivander, cepat-cepat ingin mengakhiri pertemuan ini.

​Bagus. Langkah pertama selesai. Sekarang, aku harus membongkar kedok Sisilia terutama wanita ular ibu kandungnya. Meskipun mereka tak pernah menyayangiku tetapi tak akan aku biarkan keluarga Hersa hancur tanpa abu.

​Sisilia yang tidak tahu apa-apa, hanya memandang Nalea dengan tatapan kesal karena telah mendapatkan kamar di lantai dua. Ia berpikir, Anak liar ini terlalu mudah mendapatkan fasilitas.

​Nalea, yang melihat ekspresi palsu Sisilia, hanya tersenyum dingin.

​Nikmati saja kamar dan kemewahan ini, Sisilia. Karena sebentar lagi, kau akan kehilangan semuanya, dan kau akan kembali ke tempat yang seharusnya: di bawah naungan Ibumu.

Ivander, dengan wajah memerah menahan kepeningan, memutuskan harus mengambil tindakan segera. Suara hati Nalea yang menusuk itu terlalu nyata dan mengancam.

“Mamah,” panggil Ivander, suaranya dipaksakan setenang mungkin. “Tolong temani Nalea ke kamar barunya di lantai dua. Pastikan dia mendapatkan semua yang dia butuhkan. Grace, kamu juga ikut.”

Mutiara, yang masih terguncang oleh kata-kata hati Nalea tentang kenyataan yang baru dia dengar berkat kata hari Nalea , mengangguk kaku. “Baik, Pa. Mari, Nalea.”

Sisilia sontak cemberut. “Loh, Mamah? Kenapa Mama yang mengantar? Biasanya kan Mbak Maya.”

Drama dimulai. Sisilia khawatir Mamah akan menyayangi aku, padahal Mamah hanya takut kepadaku sekarang.

Mutiara dan Ivander saling bertukar pandang kaget karena lagi-lagi mendengar suara itu.

“Tidak apa, Sayang. Mamah ingin mengakrabkan diri dengan Kakakmu,” jawab Mutiara, berusaha terdengar hangat sambil menarik lengan Nalea.

Nalea melirik Sisilia yang ditinggalkan sendirian. “Tentu, Mamah.”

Selamat tinggal, Sisilia. Nikmati kesepianmu sebentar.

Setelah Nalea, Mutiara, dan Grace naik, Ivander segera menarik Azlan dan Zavian ke ruang kerjanya.

Ivander membanting pintu ruangan dengan keras, membuat Azlan dan Zavian tersentak.

“Duduk kalian berdua!” perintah Ivander, suaranya rendah dan penuh amarah yang tertahan.

Ivander tidak membuang waktu. Ia meraih ponselnya, membuka aplikasi bank, dan melemparkannya ke Azlan.

“Jelaskan padaku, Azlan. Apa maksud dari tagihan kartu kredit yang menunggak ini? Dan kenapa itu semua over limit? Bukankah kau berjanji pada Zavian untuk berhemat?”

Azlan menunduk, wajahnya semakin pucat. “Itu… itu benar, Pa. Saya akui saya over limit. Itu karena saya membelikan Sisil beberapa barang branded dan membiayai pesta kecilnya.”

Ivander mengerutkan kening. “Sisil sudah punya kartu kredit sendiri, yang selalu kami isi penuh setiap bulan. Kenapa dia menggunakan kartumu, dan kenapa jumlahnya sebanyak ini?”

“Sisilia bilang dia tidak enak mengambil uang dari kartu Papa. Dan kartu Sisil sedang… sedang diperbaiki bank,” Azlan berbohong, padahal ia tahu Sisilia memaksanya untuk membelikan barang yang lebih mahal daripada kemampuan kartunya.

Ivander beralih menatap Zavian. “Zavian, kenapa kau tidak melaporkan ini padaku? Kau tahu kondisi perusahaan sedang sulit.”

Zavian menggeleng. “Saya sudah mengingatkan Azlan, Pa. Tapi Azlan terlalu… terlalu lembut dengan Sisilia. Azlan selalu memanjakannya.”

Ivander menghela napas, mengusap wajahnya. “Baik. Sekarang lupakan soal uang. Ada hal yang jauh lebih gila. Kalian berdua… kalian juga mendengar suara itu, kan?”

Azlan dan Zavian saling pandang. Mereka tahu suara yang dimaksud adalah suara hati Nalea.

“Mendengar apa, Pa?” Azlan bertanya, berusaha terlihat bodoh.

1
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
sudah terbukti kann semua perkataan isi hati Lea itu benar, jadi untuk kedepannya harus waspada terhadap Sisilia dan Lydia
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
yg namanya sampah akan selamanya jadi sampah, walaupun derajatnya sudah di angkat sama keluarga hersa tetap aja Sisilia hanya kah parasit 🙄🙄
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
walaupun Lydia dan Sisilia merubah rencananya tapi jangan mimpi itu semua akan berhasil, karena Lea sudah tahu Mksd kalian 😅🤣
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
nah Lo kaget gak tuh, pasti kaget dong 🤣 ya jelas syok karena Lea tahu semua kebusukan Lydia dan Sisilia 🤣🤣
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
ahhh semoga Lea gpp ya sudah meminum racun dr Sisilia, mama mutiara harus segera check up inii🥹
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
setelah mendengar seluruh percakapan isi hati Lea, kalian wajib waspada lah, waspada sama Sisil & Lydia
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
dasar Azlan bodoh, betul kata Lea Azlan terlalu gampang dibodohin & dimanfaatkan oleh Sisil 🙄🙄
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
Alhamdulillah Lea terlahir kembali, dan manfaatkan kesempatan kedua ini untuk merubah semua skenario yang susul & Lydia buat ya🤣😅🤭
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
ahhh disaat kamu mendapatkan pelukan mama kandung, semuanya sudah terlambat, karena Lea yang terluka parah dan Lea yg tetap berkorban untuk keluarga hersa 🥹😭
❤️⃟Wᵃf𝐀⃝🥀 ᴇᴍᴀ 04 §𝆺𝅥⃝©
bangkrutttt sekalian gpp, jdi si manja Sisilia juga kut sadar atuh, Sisilia gak nyadar apa anak siapa aslinya 😳
иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
begitukah balasan kalian atas kebaikan keluarga hersa terhadap mu, dibales dengan kekejamanmu Lidya Sisil 🙄 dasar monster kalian🤬
❤️⃟Wᵃf𝐀⃝🥀 ᴇᴍᴀ 04 §𝆺𝅥⃝©
putri palsu di bela emang bengek mahhh ini, keluarga terjahat pastinya, semoga sadar siapa nalea dan Sisilia tuh mereka
❤️⃟Wᵃf𝐀⃝🥀 ᴇᴍᴀ 04 §𝆺𝅥⃝©
denger apa kata rey, pokoknya kamu harus bangkit jan lemah kamu pasti bisa kuat nalea
❤️⃟Wᵃf𝐀⃝🥀 ᴇᴍᴀ 04 §𝆺𝅥⃝©
semoga rey bisa menolong nalea, kamu harus bisa ttp semangat hidup balas dendam wehhh
❤️⃟Wᵃf𝐀⃝🥀 ᴇᴍᴀ 04 §𝆺𝅥⃝©
astaga sudah di tolong juga, bukan nya terimakasih malah maksaa harus byk minta bisa mati nnt naela
❤️⃟Wᵃf𝐀⃝🥀 ᴇᴍᴀ 04 §𝆺𝅥⃝©
moga mampus sekalian, keluarga paan anak dan adik di sakiti, ini Sisilia malaah dpt perhatian extfra
❤️⃟Wᵃf𝐀⃝🥀 ᴇᴍᴀ 04 §𝆺𝅥⃝©
nah ada yg baik juga dlm. keluarga walaupun sedikit jd naela gak meresa sendirian, melawan, ayoo naela kmu bisa kuat bertahan
❤️⃟Wᵃf𝐀⃝🥀 ᴇᴍᴀ 04 §𝆺𝅥⃝©
ealaah pke trikkk yang basi, buat cari perhatian Sisilia bengek emang, naela diam mulu mending balik jd yg dlu
Sulati Cus
bawang sp nyasar disini mn banyak lg
❤️⃟Wᵃf⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴍᴏᷟᴢⷪʜɪ🤎
bukan alergi wanita cantik loh, tpi kayzo gak mau sentuhan dengan wanita manapun selain nalea
eeeaaakkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!