NovelToon NovelToon
Golden Hands Arm

Golden Hands Arm

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Mengubah Takdir / Balas Dendam / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:285k
Nilai: 5
Nama Author: Sarunai

Pemuda 18 tahun yang hidup sebatang kara kedua orangtuanya dan adeknya meninggal dunia akibat kecelakaan, hanya dia yang berhasil selamat tapi pemuda itu harus merelakan lengan kanannya yang telah tiada
Di suatu kejadian tiba-tiba dia mempunyai tangan ajaib dari langit, para dewa menyebutnya golden Hands arm sehingga dia mempunyai dua tangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarunai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Pagi itu, setelah mandi dan bersiap rapi mengenakan seragam, Han turun ke meja makan. Di sana, Klara sudah duduk menunggunya. Namun, berbeda dari biasanya, pagi ini Klara hanya menunduk, wajahnya sedikit merah, tak berani menatap Han. Kejadian semalam terus menghantui pikirannya — ciuman itu, pelukan itu — membuatnya tersenyum sendiri semalaman hingga kurang tidur.

Ya, Klara tidur di villa Han setelah berhasil menerobos. karena waktu itu sudah tengah malam dan malas untuk pulang dia memutuskan menginap disini.

Han yang menyadari suasana canggung mencoba mencairkan suasana.

“Klara, kamu nggak ada kesibukan hari ini?” tanyanya pelan sambil mengambil roti.

“I-iya… aku ada kelas jam sembilan nanti,” jawab Klara, dengan suara kecil.

“Bareng ya? Aku belum beli motor soalnya. Rencananya nanti sepulang sekolah aku mau mampir ke showroom agar lebih mudah berpergian,” kata Han santai sambil mengunyah.

Klara hanya mengangguk pelan. Dalam hatinya, kenapa dia sangat gugup.

***

Sesampainya di sekolah, Han langsung diarahkan masuk ke ruang kepala sekolah. Di dalam, Kepala Sekolah sudah menunggunya bersama seorang guru wanita muda, berwajah manis, berusia sekitar 21 tahun.

Tok! Tok! Tok! Han mengetuk pintu, lalu dipersilakan masuk.

“Nak Han, sini. Perkenalkan, ini Bu Andin, wali kelasmu,” kata Kepala Sekolah ramah.

Han tersenyum sopan, sedikit menundukkan kepala. “Selamat pagi, Bu.”

“Pagi, Han,” balas Bu Andin dengan senyum hangat.

“Kalau begitu, kamu boleh langsung ikut masuk ke kelas bersama Bu Andin, ya,” ujar Kepala Sekolah.

"Baik Pak, Kami ijin pamit." Kata Bu Andin sopan, yang dianggurin oleh Kepala Sekolah.

Han pun mengikuti Bu Andin dari Belakang.

Sesampainya di depan Kelas terdengar riuh oleh murid-murid. Namun, begitu Bu Andin masuk suasana langsung sepi, mereka semua duduk di bangku masing-masing.

"selamat Pagi anak-anak." sapa Bu Andin.

"Pagi Bu," Teriak seluruh kelas.

"hari ini kalian kedatangan Teman baru. jadi Ibu harap kalian semua bisa berteman baik dengannya," kata Bu Andin di depan kelas.

“Wih, siapa tuh? Cowok apa cewek?” bisik salah satu siswi penasaran.

“Ya cowok lah. kemarin gue lihat ada murid cowok baru masuk ke ruang kepala sekolah,” balas temannya.

“Nak Han, silakan masuk,” kata Bu Andin sambil tersenyum.

Han melangkah masuk ke kelas. Begitu dia muncul, beberapa murid perempuan langsung berbisik-bisik sambil histeris pelan, menutup mulut mereka dengan tangan, sementara sebagian anak laki-laki memandang sinis.

“Sekarang perkenalkan diri kamu,” ucap Bu Andin.

Han berdiri tegak, wajahnya datar.

“Perkenalkan, nama saya Hand Ivanov. Saya dari desa Raman,” ucapnya singkat, tanpa senyum, tanpa basa-basi.

“Baik, kamu sekarang boleh duduk di meja kosong di sana,” kata Bu Andin sambil menunjuk salah satu kursi kosong di sebelah… Citra.

"Hah, dia lagi..." bati Han

Dengan malas, dia berjalan menuju bangkunya dan duduk tanpa bicara. Citra menoleh padanya dengan senyum manis.

"Hai, Han."

Han hanya melirik sekilas, lalu fokus mengeluarkan bukunya.

Setelah tiga jam pelajaran, Bel istirahat berbunyi. Banyak murid berhamburan menuju kantin. Citra menoleh ke Han yang tetap duduk dengan tenang.

“Lo mau ke kantin nggak?” tanya Citra.

Han hanya memandangnya datar, tidak langsung menjawab.

“Eh, jangan ge-er, gue cuma mau bantuin lo doang. Di sini kan lo belum punya temen dan belum tau situasi sekolah?” kata Citra cepat.

Setelah dipikir-pikir, apa yang dikatakan Citra ada benarnya juga — Han memang belum punya teman dan situasi sekolah saat ini. Akhirnya, tanpa berkata apa-apa, Han berdiri dan ikut berjalan bersama Citra menuju kantin.

Sepanjang perjalanan, Han memperhatikan sekeliling. Banyak mata memandang mereka, sebagian dengan tatapan iri, sebagian lagi dengan bisik-bisik tak jelas.

“Sepertinya banyak yang nggak suka gue jalan sama lo," gumam Han datar.

Kalau dilihat-lihat, sifat Han sangat jauh berbeda jika bersama Klara yang lemah lembut. sedangkan dengan Citra justru kebalikannya, dingin dan datar.

mungkin itu di sebabkan oleh masa lalunya, yang masih membekas di hatinya tentang wanita? selain itu dirinya juga belum mengenal baik Citra, di tambah awal pertemuan mereka yang cukup menjengkelkan.

Citra tersenyum bangga, mengibaskan rambutnya kesamping.

“Kan gue udah bilang, gue itu cewek tercantik di sekolah ini. Jadi banyak yang iri ngeliat lo jalan sama gue. dan seharusnya lo bersyukur bisa jalan sama primadona di sekolah ini”

Han mendengus kecil.

"Yah… kalau itu sih, gue nggak heran."

Saat Mereka sampai di kantin, Citra langsung menawarkan diri.

“Lo mau makan apa? Biar gue yang pesenin.”

“Samain aja,” jawab Han santai, lalu berjalan mencari tempat duduk kosong.

Baru saja dia duduk, muncul Beberapa orang berandalan. Namun yang menjadi perhatian Han, seorang cowok berpenampilan urakan. Kancing bajunya dibuka tiga, rambutnya yang ikal itu dibiarkan berantakan. Dia menghampiri Han dengan tatapan meremehkan, lalu menaikkan satu kakinya di bangku seberang Han.

“Wes… ada anak baru nih,” katanya sambil menyeringai.

“Gue denger lo deket sama Citra. Mending jauhin dia, deh, sebelum lo gue habisin.”

Han hanya mengangkat alis sedikit, malas menanggapi. Cowok itu, yang tampaknya preman sekolah, Namun. pada akhirnya dia pergi begitu melihat Citra datang membawa pesanan makanan.

“Lo diapain sama Piqri, Han?” tanya Citra, curiga dan penasaran. “Mereka ngomong apa aja?”

“Tau… minta sumbangan kali buat beli kancing baju,” jawab Han asal, membuat Citra nyaris tersedak tawa.

“Pfft! Gue serius, anjir! Lo pikir ini di lampu merah, hah?” kata Citra sambil cekikikan.

Tak terasa, jam menunjukkan pukul 15.00 — waktu pulang sekolah. Han kali ini memilih pulang menggunakan ojek online. Sesuai rencananya, dia mampir terlebih dulu ke showroom motor.

Saat dia masuk, para staf showroom sempat melirik kaget — anak SMA masuk showroom motor gede? Tapi seorang SPG cantik dengan senyum profesional segera menghampiri.

“Selamat datang di showroom kami, Tuan Muda. Ada yang bisa saya bantu?”

Han membalas senyumannya santai.

“Saya mau cari motor Ninja H2. Ada, Nona?”

SPG itu tersenyum percaya diri.

“Di sini lengkap, Tuan muda. Apa pun yang Anda inginkan, selalu ada — motor atau mobil keluaran terbaru.”

Dia mempersilakan Han ikut, lalu membawanya ke deretan motor mewah. Di sana berjajar motor-motor besar: Honda Gold Wing 1800, Kawasaki Ninja ZX-10R, Yamaha R1, dan akhirnya… motor impian Han, Ninja H2, berkilau gagah dengan desain aerodinamisnya.

"Nah jika tuan ingin membeli ninja h2 carbon membuat motor ini sebagai edisi terbatas dengan hanya 120 unit yang mereka jual ke seluruh dunia. Negara kita sempat mendapat jatah satu unit dengan nomor seri 71." Jelas SPG tersebut

"Untuk mesinnya sendiri memilik berkapasitas 998 cc dengan empat silinder segaris. Dengan 6 percepatan bertransmisi manual, motor ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 212 tk pada 11.000 rpm dan torsi maksimumnya 133,5 Nm pada 10.000 rpm" lanjutnya

*BUKAN IKLAN YA😆*

1
Aman Wijaya
jooooz jooooz gandos lanjut terus Thor semangat semangat semangat
Yusuf Maulana
iya juga sih , kelamaan update , tadinya saya juga mau delete
indrawanto djiwanto
kelamaan gak update, hampir saja aku delete dari daftar bacaan
Asha Channel: sama, kadang sampai lupa alur cerita nya karena saking banyaknya baca
total 1 replies
Kure Kure
lanjutkan
Fazli Hamid
mana ...mana...mana
Jadi Orang
kelamaan. masak satu bab cuma segjtu.
Lagan Kutana
mantap
Slow respon: mampir kak, kali aja suka🙏
total 1 replies
Was pray
vila mu dijadikan panti sosial aja Han.. jadi dan ditempel bener menerima penghuni cewek, untuk cewek cantik gratis plus dapat makan gratis
Aman Wijaya
lanjut Thor tambah lagi updatenya 💪💪💪
andi widya
keren ceritanya
Aman Wijaya
joooooss pooolll lanjut terus Thor
Kure Kure
mantap
Anna
tidak ada perkembangan hanya pacaran aja
Aman Wijaya
mantab Thor lanjut terus
Kure Kure
bagus alur ceritanya lanjut
Anna
MC nya jarang nongol dari hanya cerita sekolah
Aman Wijaya
mantab Han
Hardware Solution
keren si han💪
Jack Strom
Hahaha, anak muda kok dilawan...
Lanjuuut, cemangat Thor!!! 😁
Jack Strom
Hahaha... pikir dah aman, eh ternyata keciduk... 😁😅😂🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!