Golden Hands Arm

Golden Hands Arm

Bab 1 Perkenalan

Nama ku hand Ivanov. aku dari keluarga menegah dari desa umur ku 18 tahun dan aku hidup sebatang kara. kerna satu tahun yang lalu keluarga Ivanov kecelakaan ketika kita semua pergi liburan dan hanya aku yang masih hidup. Tapi aku harus kehilangan satu tangan kerna terjadinya kecelakaan itu, Han sekolah di SMA di tempat dia tinggal.

#####pagi hari nya

seorang anak muda baru saja bangun dari tidurnya, terlihat dari badan dan satu tangannya meneggang dan merentangkan tangannya keatas.

"ahhhh... udah pagi aja nih, badan masih pegel gini lagi"

Han pun bangun dari tempat tidurnya untuk mandi kerna ia harus sekolah, walaupun dia sebenarnya sangat malas untuk pergi ketempat yang menurutnya sangat menjengkelkan itu.

selesai mandi dan berpakaian, Han pun bersiap dan sarapan seperti biasa. yaitu mie rebus, kerna kebutuhannya sudah habis untuk bayar ke rentiner dan spp sekolah.

Kerna saat Han dan keluarganya kecelakaan ia sempat minta tolong ke salah satu tetangganya untuk mengadaikan rumah untuk biyaya dirinya dan keluarganya di rumah sakit. untungnya tetangga Han itu baik, tidak memanfaatkan kepercayaan Han.

Sesampainya Han di sekolah ia langsung duduk di bangkunya yang berada di pojok paling belakang, Beberapa saat ada yang datang menghampiri Han.. ya dia adalah Bela cewe yang Han suka sejak awal masuk SMA ini, dan bela juga yang paling baik dengan Han walaupun keterbatasan dan kekurangannya saat ini .

"Hay Han, Apa kabar?" sapa Bela

"Eh bela ada apa" balas Han tersenyum senang

"Emm kmu udah ngerjain tugas belum" kata bela dengan maksud tertentu.

"Oh udah dong" jawab Han

"Aku boleh liat nggak? soalnya aku lupa ngerjain" kata bela tanpa basa-basi dengan suara manjanya.

"Boleh dong bel biasa nya juga gitu kan"

Ya.. Han memang sering membantu bela soal belajar kerna Han anak yang paling berprestasi di kelasnya, dan kerna itu juga Bela mau berteman dengan Han.

Han tidak tau saja kalau dia cuma di manfaatin sama Bela yang dia anggap wanita terbaik itu selain ibunya, Bela juga sering menggoda Han kerna dia tau kalo Han menyukai dirinya.

"Ihhhh.. kan aku lupa tadi malam karena di ajak orang tua aku buat ketemu partner kerja papa" belanya cemberut

"Iya, nih." katanya sambil menyerahkan buku tulisannya "nanti kembalikan ya soalnya hari ini mau di kumpul" lanjut Han gemes melihat sikap bela yang menurutnya sangat imut itu.

"Terimakasih Han, iya nanti akan aku kembalikan kalau sudah selesai" bela tersenyum pada Han hingga membuat Han menjadi salah tingkah.

Ting... Ting... Ting...

Saat bela mengembalikan buku Han, lonceng masuk pun berbunyi.

Han memperhatikan setiap penjelasan yang telah gurunya sampaikan, hingga beberapa jam mereka belajar waktu istirahat tiba semua murid dengan antusias keluar dari kelas untuk jajan atau bermain.

Sedangkan Han hanya duduk di bangku dan merebah kan kepalanya di meja kerna memiliki satu tangan Han pun melipat satu tangan itu untuk dijadikan bantal kepalanya.

"Oy buntung, rebahan Mulu." kata Dimas yang sering membuliy Han

Han yang di sapa seperti itu pun tanpa Mehiraukannya dan tetap merebahkan kepalanya di atas meja, karena ia tau untuk apa orang itu datang menemuinya.

"Wah bos udah berani dia sama kamu" salah satu orang yang datang bersama Dimas mencoba memprovokasinya.

Dimas pun hanya senyum dan duduk di atas meja, tanpa ada peringatan sedikit pun tangannya terayun keatas.

Plakk!!

"Eh buntung kalau di tanya itu JAWAB!" bentak dimas dengan mata yang melotot.

Han yang merasakan belakang kepalanya terasa panas, emosinya menjadi tersulut. jika biasanya ia di bully menggunakan kata-kata pedas atau hinaan yang bisa melukai perasaannya, dia mungkin masih bisa menahan. tapi kali ini??

Mereka sudah keterlaluan, bukan hanya hinaan yang dirinya dapat tapi juga kekerasan atau main fisik, sehingga emosi Han tak terbendungi dan memutuskan untuk melawan.

dengan wajah memerah. Han berdiri dan menarik kerah baju Dimas dengan rahang yang mengeras dan tatapan yang tajam.

orang-orang yang masih berada di kelas itu terkejut melihat tindakan Han yang di anggap berani, mereka mengira Han adalah anak yang cupu. karena setiap kali mereka mem-bully nya, Han selalu diam tanpa berani melawan.

Dimas yang awalnya terkejut akibat tarikan Han, dengan cepat berubah dengan tatapan meremehkan.

Dia tersenyum menatap langsung kedalam mata Han, yang wajah mereka sejajar itu.

"Kalau ngajak orang berantem minimal tuh tanggan utuh lah? biar langsung bisa mukul, kalau kaya ginikan susah?" celetuk Dimas yang di sambut tawa terbahak-bahak oleh teman-temannya.

Bahkan seisi kelas ikut tertawa seolah melihat lelucon yang sangat menghibur.

Rahang Han semakin mengeras dan cengkraman tangannya di kerah baju Dimas semakin kuat.

Melihat wajah Han seperti itu Dimas semakin senang dan dia mencoba memprovokasinya kembali.

"uhh... marah ya? takutnya, nih coba pukul kalo bisa." Dimas menunjukan pipinya yang berada di hadapan Han.

tanpa di duga oleh semua orang, iba-tiba Han melepas kerah baju Dimas dan....

Bugg!

Sebuah pukulan keras menghantam pipi Dimas.

membuat Dimas terjatuh dari atas meja yang di dudukinya, Pukulan Han memang keras, karena ia sudah terbiasa berkerja keras menggunakan satu tangan kirinya sehingga menimbulkan otot yang terbentuk dengan sendirinya.

Dimas yang tidak Terima meminta kedua temannya untuk mengeroyok Han.

dan Perkelahian pun terjadi, tanpa ada yang berani memisahkan. tentu saja Han di keroyok oleh Dimas dan dua temen nya sehingga Han di buat babak belur oleh mereka.

Han terkapar di atas lantai, beruntung suara lonceng yang menandakan kelas masuk berbunyi. sehingga Dimas dan teman-temannya berhenti memukuli Han.

"Eh buntung, kalo lu berani laporin kita ke guru BK. lu bakalan kita habisin inget itu" sebelum pergi Dimas memberi peringatan pada han.

"Uhuk!" Han terbatuk

wajahnya lebam dan seluruh tubuhnya terasa sakit semua, bukan saja di pukul tapi dirinya juga mendapatkan tendangan di seluruh tubuhnya, Han hanya bisa diam karena tidak bisa lagi untuk ngelawan akibat keterbatasan satu tangannya.

orang-orang yang ada dikelas nya pun hanya melihatnya dengan sinis tanpa ada yang perduli dengan kondisinya.

Bahkan dari awal perkelahian Bela juga ada di sana.. hanya saja dia bodo amat dengan Han kerna dia memang tidak menyukai Han.

Setelah susah payah untuk duduk di bangkunya, Guru kelas pun masuk dan Han hanya bisa menunduk untuk menyembunyikan wajahnya agar terhindar dari masalah.

Guru kelas pun tidak mengetahuinya, kerna Han duduk di pojok dan menunduk jadi tidak keliatan oleh temen kelas nya yang di depan.

#mohon maaf buat yang merasa tersinggung dengan cerita ini, saya tidak bermaksud buat menghina kekurangan seseorang, ini hanya cerita karangan saja tidak ada unsur penghinaan,

*Buat kalian yang mempunyai kekurangan yang sama dengan Han, kalian anggap aja cerita ini seperti kalian walaupun awalnya menyakitkan tapi akhirnya menjadi kebahagiaan hehe semangat semua dan terimakasih buat yang dukung cerita saya*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!