NovelToon NovelToon
Last Chance

Last Chance

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: CutyprincesSs

Daniel Ferondika Abraham adalah cucu pertama pemilik sekolah menengah atas, Garuda High School.
Wajahnya yang tampan membuatnya menjadi idaman siswi sekolahnya bahkan di luar Garuda juga. Namun tidak ada satupun yang berani mengungkapkan rasa sukanya karena sikap tempramen yang di miliki laki-laki itu.
Hal itu tak menyurutkan niat Dara Aprilia, gadis yang berada di bawah satu tingkat Daniel itu sudah terang-terangan mengungkapkan rasa sukanya, namun selalu di tolak.
Mampukah Dara meluluhkan hati Daniel? dan apa sebenarnya penyebab Daniel menjadi laki-laki seperti itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CutyprincesSs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

ALDRIAN

Apa jalan yang gue ambil ini udah bener dengan relain Dara sama Daniel ??

Mereka berdua emang saling suka , tapi apa gimana endingnya kalau mereka bersatu ??

Sementara kelakuan Daniel jauh dari tipe green flag??

Oke Aldrian,lo nggak boleh egois,,

Mereka itu adalah temen dan adik kelas lo. Lo gak bisa milikin Dara karna Daniel juga mencintai Dara, tapi lo gak bisa liat Dara terus-terusan menderita!

Lo masih bisa awasin Daniel sebelum berangkat ke Jepang nanti, dan semoga aja Daniel bisa berubah.

Hampir setiap hari Ebie terus-terusan nempel ke Daniel.

Gak di sekolah, gak lagi basket, itu cewek maunya deket terus sama Daniel.

Dan Dara???

Dia cuma bisa jadi penonton kebersamaan mereka dari jauh.

Gua pengen banget peluk Dara dan bilang ke dia kalau semua ini bakal cepat berlalu, tapi rasanya mustahil karna Dara gak akan mau.

"Ra...." gue menatap Dara yang sedang melihat Daniel berduaan dengan Ebie. Walaupun Daniel selalu menolak setiap perlakuan Ebie, tapi tetep aja itu nyakitin Dara.

"Ya kak?" Dara balas liat gue, tapi tatapannya sendu.

"Kita pergi dari sini, gue gak mau liat lo nangis terus-terusan hanya karna Daniel!

Air mata lo mahal!" Gue menghapus airmata yang keluar dari pelupuk mata gadis yang sangat gua sayang ini.

Dara hanya bisa menangis melihat pemandangan yang ada di depan matanya.

"Andai aja lo bisa nerima gua Ra,

Gak akan gue buat lo nangis karna sakit hati, tapi gue bakal buat lo nangis karna bahagia.

Tapi gue tau itu gak mungkin, karena lo cuma cinta sama Daniel.

Gue cuma bisa jadi abang lo Ra, jangan sedih lagi ya? Please." gue peluk dia dan anehnya gak ada penolakan.

"Makasih banyak ya kak Al,

Kakak itu cowok baik, kakak harusnya bisa cari yang lebih baik dari Dara kak.

Gue cuma gadis bodoh yang gak tahu sama sekali kalau ada cowok yang lebih sayang dan cinta ke gue. Gue lebih mentingin cinta gue ke dia yang gak pernah sama sekali melihat liat gue disini. gue harus apa kak??

Gue-" ucap Dara tak di teruskan.

"Udah Ra. Sabar ya?

Lo bukan cewek bodoh, lo cewek baik.

Dan gue yakin lo pasti bakal bahagia Dara, walaupun itu bukan sama gue." gue senyum sambil menepuk bahunya.

"Oh ya, gimana kalau kita makan ice cream??

Gue mau cerita sama ngasih kabar buat lo.

Gimana? mau???" sambil ngalihin suasana, gue ajak dia ke kedai ice cream.

"Haa???

Kak Aldrian mau cerita apa emangnya ??

Yaudah ayo kak." dia mengangguk sambil membenarkan tas selempang nya.

"Udah ayo ikut aja."

(Kafe)

"Ra, gue mau share sedikit soal rencana gue kedepannya gimana. Semoga aja lo bisa tanpa gue ya?" gua tersenyum sambil nunggu respon nya.

"Kak Al mau ngapain sih???" dia penasaran, lalu memajukan bangku sambil menegakkan badan supaya lebih bisa mencerna penjelasan gue.

"Setelah pengumuman kelulusan, gue mau pindah ke Jepang Ra."

Rasanya hati gue kaya di tusuk pedang, sakit.

"Apa??? Jepang?

Kakak serius? Tapi kenapa kak??

Pasti gara-gara Dara ya?" tanya Dara, ekspresinya berubah. Ia menunduk dan memainkan sendok ice cream nya.

"Bukan Ra, jangan salah paham dulu. Gue pergi ke Jepang itu emang udah cita-cita dari dulu. Kebetulan orangtua gue tinggal di Jepang juga. Mereka mau setelah lulus SMA di Jakarta, gue pulang kesana buat lanjut kuliah sama nerusin usaha orangtua Ra.

Semuanya bukan karna lo.

Jujur, gua berat ninggalin lo disini dan ngerasain sakit itu sendiri tanpa ada gue di samping lo.

Tapi lo harus yakin, Daniel bakal berubah Ra.

Dia beneran suka dan sayang sama lo!!" gue berusaha nahan airmata yang terus-terusan pengen keluar.

"Tapi kakak pasti kembali ke Jakarta kan ???" tanya nya menggenggam tangan gue.

Gue mengangguk, dan membalas genggaman tangannya. "Pasti, gue bakal berusaha meluangkan waktu buat lo di Indonesia. Gue janji.!"

Dara menangis, "Makasih ya kak,

Kakak udah banyak banget berkorban buat gue, tapi gue nggak bisa balas perasaan kakak. Gue emang bodoh banget ya?"

"Hey hey Dara,

Ssstt..ssstt..sstt..

Udah jangan nangis lagi,

Gua gak tega liat lo kaya gini lagi.

Ayo mana Dara yang ceria??

Dara yang terus semangat??" ucap gue menghibur dia biar gak sedih banget.

"Gue kuat kak, gue pasti kuat!!!" Dara tersenyum tapi masih nangis.

AUTHOR

Siang ini Dara masih betah di perpustakaan karna sedang membaca novel favoritnya yang akan tamat di beberapa lembar lagi.

"Huhh, capek,,

Pulang aja deh." ucapnya sambil membereskan buku-bukunya dan mengembalikan novelnya itu ke rak buku tempat novelnya kembali.

Setelah itu ada telepon masuk di ponsel Dara yang tak lain dari abangnya, Davin.

"........."

"Iya bang, ini gue mau siap-siap.

Abang udah selesai ngajar?"

"........"

"Oke deh, gue tunggu di depan gerbang ya? udah selesai kok baca novelnya."

"........."

"Gue sedih tau, mau di tinggal kak Aldrian bang,"

".........."

"Udah ntar aja ya ceritanya di rumah. Gue ke depan gerbang dulu.

Bye abangku yang paling tampan.."

'tuut'

Ponsel pun di tutup sepihak oleh Dara.

Pas Dara keluar perpus, tak di sangka dia di hadang sama beberapa gerombolan cewek, yang ternyata Ebie n the geng.

"Heh, lo!!" Ebie berteriak sambil menampar pipi lalu mendorong bahu Dara.

Dara terkejut, ia menatap Ebie untuk mengajaknya berbicara baik-baik.

"Masih pura-pura bego ya ???

gak sadar? Kalau lo itu PERUSAK HUBUNGAN ORANG di hubungan gue sama Daniel!!

Ngaku aja lo!! Dasar murahan!!!" Ebie teriak-teriak kaya kesetanan.

"Lo tuh harusnya mikir Dara.

Lo gak pantes buat Daniel, kenapa sih lo terus gangguin Ebie sama Daniel ha??"Tanya Mely ikutan memprovokasi.

"Gue gak ngerasa ganggu hubungan lo sama kak Daniel ya Bie.

Gue juga ngejauh dari dia asal lo tau aja ya!

Gue mundur sama perasaan gue Bie.

Mungkin lo yang pantes buat dia." Dara membalas ucapan Ebie dengan tenang.

"Tapi gue gak suka ya lo itu masih berkeliaran di sekolah ini!!" Ebie makin meninggikan suaranya. Namun Dara tetap tenang dan mengatur emosinya.

"Lohh???

Gue sekolah disini Bie, jadi ya wajar dong kalo gue selalu ada disini."

"Lo tuh emang ya!!!

Ngejawab terus kalau di bilangin!!" Vara, salah satu anak buah Ebie ikut ngomong, "Nihh Bie!!" lanjut nya sambil memberikan air mineral yang akan di siramkan ke muka Dara.

Dara yang sudah tahu niat Ebie langsung menutupi tubuh dengan lengannya, tapi tiba-tiba ada tubuh kekar dan tinggi yang menutupinya.

"Haaa??? Daniel???" Ebie kaget, sedetik kemudian, dia berlari ketakutan di susul oleh kawan-kawannya.

Daniel langsung memeluk Dara.

"Sorry...."

Dara hanya bisa membalas pelukan dari Daniel. Tak tahu harus menjawab apa, tapi perasaan perempuan itu saat ini sedikit membaik.

****

Duhhh,,so sweetnyaa,,😍😍

Akhirnya Daniel peluk Dara juga.

Tapi gimana kelanjutan ceritanya yaa??

Terus stay di Last Chance yaakk..

Maat typo banyak 😂😂

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!