Zahira Maswah, siswi SMA sederhana dari kampung kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kota, hidupnya berubah total saat ia harus menikah secara diam-diam dengan Zayn Rayyan — pria kota yang dingin, angkuh, anak orang kaya raya, dan terkenal bad boy di sekolahnya. Pernikahan itu bukan karena cinta, melainkan karena keadaan yang memaksa.
Zahira dan Zayn harus merahasiakan pernikahan itu, sampai saatnya tiba Zayn akan menceraikan Zahira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Gelap..." tiba tiba mati lampu.
Zahira yang tengah mengerjakan tugas sekolahnya, menghentikan aktivitasnya, ia mengambil hpnya, dan menghidupkan senter. Ia beranjak ke jendela kamarnya, ia menatap lampu tetangganya menyala, hanya lampu rumahnya saja yang padam.
"Ini pasti karena meterannya balik nih?" gumamnya,nteringat saat di kampung, kadang lampu mereka padam karena meteran listriknya balik.
Tanpa rasa curiga, ia pun membuka pintu, hendak mengecek meteran listriknya.
Benar saja meteran listrik diluar balik, ia pun menarik kursi yang ada di teras rumahnya, dan mengembalikan Amper listriknya. Dan seketika lampunya kembali menyala.
"Nah, siap..." ujarnya seraya menarik kursi ke tempatnya semula.
Setelah itu, ia kembali masuk ke dalam rumah, dan tiba tiba sebuah tangan membekap mulutnya. Zahira memberontak, tapi tenaga orang itu sangat kuat.
Pria itu memakai topeng, tapi Zahira dapat mengenali tatapan mata itu. "Ardi..." batinnya, mulutnya tidak bisa berbicara, sebab masih dibekap oleh Ardiansyah.
Ardiansyah memepet tubuh Zahira agar masuk kerumah. Setelah masuk ke rumah, Ardiansyah melepaskannya sebentar, dan memanfaatkan waktu itu untuk mengunci rumah.
Sementara Zahira, ketakutan, dan berlari ke dapur hendak mengambil pisau. Tapi, langkah terhenti, ia kalah cepat dari Ardiansyah.
"Mau kemana kamu cantik?" ujar Ardiansyah, seraya membuka topengnya.
"Ardi... Apa yang kamu lakukan di sini, cepat pergi dari sini, sebelum aku teriak," ujar Zahira.
"Hahahha, teriak saja, tidak akan ada yang mendengar, aku sudah mengecek tetanggamu kiri kanan sedang tidak ada di rumahnya. Jadi, silahkan teriak... Hahhaha" Ardiansyah tertawa mengejek tapi kedengaran menakutkan di telinga Zahira.
"Ardi... Aku minta maaf kalau aku ada salah, jadi jangan apa apa kan aku, aku mohon," ucap Zahira memelas, berharap Ardiansyah akan kasihan kepadanya
"Jangan takut sayang, aku tidak akan melukaimu, aku hanya ingin bermain denganmu," ujar Ardiansyah menggoda.
Zahira terus berjalan mundur, sedangkan Ardiansyah berjalan mendekat, ia sengaja tidak langsung mengeksekusi Zahira, sebab ia ingin menciptakan sensasi takut yang perlahan di hati Zahira.
"Ayo sayang, jangan menjauh" ujar Ardiansyah berjalan maju dengan pelan.
Zahira tiba tiba teringat, ia masih memegang ponselnya. Ia pun, langsung menelpon Zayn, sebab kontak di hpnya memang hanya ada lima orang, yaitu Zayn, Nadia, Fitri, Sarah, dan wali kelasnya. Jadi, ia langsung menghubungi Zayn.
Di tempat lain, Zayn menerima telepon itu.
"Tumben nih anak nelpon gue, jangan jangan dia rindu lagi, biarin aja dah, ganggu aja," ujar Zayn tidak mengangkat teleponnya.
"Angkat Zayn, please," gumam Zahira lirih, tangannya sudah gemetaran, Ardiansyah yang melihat hal itu, langsung gerak cepat merampas ponsel Zahira dan melemparkannya ke dinding.
Sementara itu, Zayn meneguk teh putih seraya menatap ponselnya, tidak ada telepon dari Zahira yang masuk jugatidak ada pesan. Hanya sekali saja.
"Apa dia salah klik tadinya?" gumamnya.
"Lepaskan aardi... Tolong...." teriakk Zahira meminta tolong, saat ini Ardi sudah memeluknya dari belakang.
"Tidak perlu minta tolong sayang, ada mas di sini, mas bukan orang jahat, mas cuman pengen main sama kamu sayang," ujar Ardi yang sudah mencium leher Zahira, untuknya Zahira memakai hijab, sehingga bibir Ardi terhalang oleh kain hijab.
Zahira reflek langsung menendang kemaluan Ardi dari bawah.
Kemudian ia lari, dan membuka pintu, tapi pintu itu tidak dapat terbuka.
"cekrekk.. Cekre..." pintu itu terkunci, dan
"Cari apa sayang, cari ini?" tanya Ardiansyah seraya mengangkat kunci pintu rumah itu ditangannya.
"Ardi, istighfar Ardi," ujar Zahira.
"Tolong...." teriaknya lagi sambil menggedor gedor pintu dari dalam, berharap ada yang mau mendenganya. Tapi tidak ada siapa siapapun yang mendengar. Kontrakan itu sepi, terlebih beberapa rumah pada kontrakan itu memang tidak ada penghuninya.
"Sudahlah cantik, hanya satu malam saja, kamu juga akan menikmatinya. Aku ini tampan dan kaya, apa kurangnya aku cantik. Ayolah, senangkan mas sekali saja sebagai pengganti karena kamu sudah mengadukanku ke guru BK, pagi tadi," ujar Ardiansyah berjalan mendekat.
Ia masih bermain-main.
"Enggak, kamu gila Zayn, aku bukan perempuan yang seperti kamu kira, sekarang juga kamu pergi dari sini," teriak Zahira, air matanya sudah mengalir, ia tidak menyangka Ardiansyah akan senekat itu kepadanya.
"Sudahlah, kamu membuang buang waktuku Cantik," ucap Ardiansyah, langsung memeluk Zahira.
Zahira berontak, tapi Ardiansyah sudah mengunci tangan dan kaki Zahira, dan memepetnya ke dinding.
Zahira berontak, tapi tidak berdaya, air matanya sudah menetes, ia mengalihkan wajahnya ke samping, tidak mau melihat Ardiansyah..
hatinyabtifak henti hentinya berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah.
"Ayolah sayang, tatap wajahku, aku tahu wanita seperti mu sama seperti wanita yang lainnya, akan takluk kepadaku. Kau hanya bersembunyi dibalik kerundungmu, tapi aku yakin nafsumu sama saja seperti perempuan perempuan yang berpakaian terbuka diluaran sana," ujar Ardiansyah
"Tutup mulutmu," teriak Zahira meludahi wajah Ardiansyah.
Ardi melap wajahnya dengan tanggnya, dan mendapati ludah Zahira di sana, "kurang ajar," ucap Ardiansyah, langsung menghempaskan Zahira dengan keras ke lantai.
Zahira pun tersungkur dengan keras ke lantai.
"Berani kurang ajar kepadaku?" ujar Ardi mengangkangi Zahira yang sudah tersungkur.
Kemudian Ardi berusaha menarik hijab Zahira, tapi Zahira berusaha mempertahankan hijabnya dengan kedua tangannya.
Dan Ardiansyah semakin berutal.
lanjut Thor mau lihat seberapa hebat Zahira bisa melalui ini semua
dan cerita cinta di sekolah ini pastinya yg di tunggu ,,rasa iri, cemburu dll
apa sekejam itu Thor di sana ?
selipin cowok yg cakep Pari purna yg tertarik ma Zahira mau tau reaksi suami nya,,kalau ada seseorang yg suka pasti membara bak 🔥
ayah zayn atau ayah ardi?.
kalo ayah zayn..
apakah ingin zahira twrsiksa dan dibully di sekokah zayn?
apa gak kauatir klao terbongkar pernikahan mereka?
❤❤❤❤❤❤
atau carikan sekolah lain.
❤❤❤❤❤
use your brain