Nadia harus mengalami cobaan begitu berat. Kehilangan anak dan pernikahannya kandas di hari yang sama saat bayinya menghilang. Ditengah keterpurukannya, ia bertemu dengan mantan tunangannya yang memiliki seorang bayi laki-laki. Tanpa sengaja ia akhirnya menjadi seorang ibu susu dari anak mantan tunangannya.
Apabila cerita tidak sesuai keinginan kalian, silahkan tinggalkan tanpa meninggalkan pesan yang kasar. Sekian dan terima kasih.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Masih Berbohong
Marcell diam sejenak, ia menyusun kata-kata yang cocok agar Nadia percaya dengan ucapannya.
"Marcell? Apa kamu sedang berbohong?" Nadia coba menerka sembari menatap wajah pria dihadapannya.
Marcell tertawa kecil mendengar tudingan wanita yang disayanginya itu. "Aku berbohong? Untuk apa?"
"Aku menikah dengannya memang tidak mengundang keluarga besar. Cukup mamaku saja yang tahu. Kami menikah secara diam-diam karena aku tidak menyukainya."
"Kamu tidak menyukainya tapi menikahinya?" tanya Nadia mengernyitkan dahinya.
"Ya, aku menikah dengannya karena pelarian dari hatiku yang hancur karena kamu!" jawab Marcell dengan datar.
"Setelah melahirkan Mario, dia kabur dan kami juga resmi bercerai."
Nadia terdiam mendengarnya ia tak menyangka begitu terlukanya Marcell ketika hubungan mereka berakhir.
"Aku harus balik ke kantor. Ada rapat nanti sore, jika Mario rewel kabari aku!" Marcell kemudian bergegas pergi sebab tak ingin Nadia banyak bertanya karena itu hanya membuatnya sulit mencari jawabannya.
Di mobil Marcell menghela napas panjang. Hampir saja kebohongannya terbongkar. Jika itu terjadi apakah Nadia masih bersedia menyusui putranya atau tidak.
"Kenapa aku merasa kalau Marcell sedang menyembunyikan sesuatu?" gumam Nadia.
Sejam menemani Mario diluar, Nadia lalu membawanya bayi itu yang sudah tertidur ke dalam kamar.
Nadia kemudian keluar dan bersiap menikmati makan siang yang telah disediakan pelayan.
Nadia duduk, perlahan menyantap makanannya sembari bertanya kepada para pelayan yang mondar-mandir dihadapannya. "Apa kalian tahu wajah istrinya Marcell?" Pertanyaan sama yang beberapa kali dilontarkan olehnya.
"Tidak, Nona!" jawab salah satu dari 3 pelayan yang ada di depannya.
"Apa waktu itu dia tidak tinggal di sini?" tanya Nadia lagi.
"Tidak, Nona!" jawab pelayan itu lagi.
Nadia pun diam karena dia akan menemukan jawaban yang sama meskipun ia terus berusaha mengorek informasi.
Sementara itu dilain tempat, Aryo sedang ditahan dan mendapatkan beberapa pukulan di wajah dan perut. Melalui panggilan video, Sastro terhubung dengan 3 orang anak buahnya yang memang sengaja diperintahkan menangkap Aryo.
Setelah kabar Aryo melarikan diri, Sastro mengirimkan 3 anak buahnya buat mengikuti pria itu apalagi ia mendengar Aryo mencoba tak mau membayar utang.
"Aku sudah duga, kamu akan melarikan diri setelah resmi bercerai darinya dan tak lagi mencari anaknya!!" geram Sastro dari kejauhan. Selepas dari rumah keponakannya dan mendapatkan kabar kalau anaknya Nadia belum ditemukan ia pun segera memerintahkan anak buahnya menangkap Aryo.
"Aku terpaksa berhenti mencari anak kami. Aku dikejar-kejar semua orang!!" kata Aryo beralasan sembari memegang pipinya yang perih.
"Itu resikomu!!" bentak Sastro.
"Aku janji setelah urusan aku selesaikan. Aku akan mencari anaknya!"
"Kamu pikir aku akan percaya lagi denganmu!"
"Tuan, tolong berikan aku keringanan!" mohon Aryo.
"Baiklah, aku akan memberikan kesempatan sekali lagi. Jika dalam waktu sebulan ini anak Nadia belum ditemukan maka aku tidak akan membiarkan hidupmu tenang!!" ancam Sastro.
****
Seminggu berlalu, Marcell mengajak Nadia dan kedua orang tuanya mengunjungi rumahnya Sastro di luar kota dalam rangka acara ulang tahun istrinya Sastro.
Begitu mereka sampai Laras tampak heran melihat Marcell membawa mantan tunangannya. Dia berpikir jika keponakan suaminya itu tak mengajaknya. "Ini anak kamu, Cell?" melihat ke arah Marcell dengan tatapan ragu-ragu.
"Iya, Tante."
"Kenapa dia tidak mirip kamu, ya?" ceplos Laras yang langsung mendapatkan tatapan dari suaminya.
"Hehe, maaf, ya, Tante cuma bercanda. Dia malah lebih mirip dengan Nadia," kata Laras lalu menatap Nadia dan tersenyum.
"Setiap hari dia 'kan selalu bersama Nadia," ucap Marcell.
"Ya, benar juga!" kata Laras.
"Jangan mengobrol di sini, ayo masuk!" Sastro mempersilakan tamunya yang berada di halaman rumahnya.
knp jg marcel pake bohong klo nadia tau itu ank x tak tau lah apa akan marah taau gmn