NovelToon NovelToon
Terikat Hati Suami Green Flag

Terikat Hati Suami Green Flag

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:704
Nilai: 5
Nama Author: Cahaya Tulip

[Kinara, kamu sudah tahu rumor Aldo dengan Asisten barunya? Apa kamu diam saja tak berbuat apa-apa?]

Pesan Sofie, seniornya di Light Tech Kuala membuat Kinara melamun. Ia tak tahu apa-apa soal Asisten baru karena Aldo tak pernah mengungkit soal perusahaan saat pulang bekerja.

Kinara tak menyangka di usia pernikahan yang hendak menginjak 6 tahun, harus mendapat rumor seperti ini. Padahal ia sudah merasakan kehidupan umah tangganya berjalan stabil selama di Kuala.

Akhirnya ia mulai merasakan kehampaan hubungan sejak Aldo di angkat sebagai kepala cabang di PT Glow Star Tech Jayra.

Aldo yang selalu sibuk dengan pekerjaan membuat Kinara merasa sendiri dalam kehidupan rumah tangga itu. Namun, demi anak kembarnya Armand dan Arnold Kinara berusaha bertahan.

Akan kah Aldo dan Kinara mampu mempertahankan pernikahan mereka ditengah kesibukan Aldo dan krisis kehilangan jati diri yang di alami Kinara?

Temukan kelanjutan cerita mereka di Sesi 2 dari "Terjerat cinta teman serumah" disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Tulip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Desir Hati

"Bagaimana pak Aldo? Boleh kan Kinara jadi model saya?" todong Valena.

Aldo menatap Robert yang terlihat sangat berharap ia setuju. "Oh tentu saja Nyonya Valena dengan senang hati. Kinara memang terlihat fotogenik di setiap hasil foto candid saya."

Valena tertawa, "Saya sudah melihatnya makanya saya sangat berharap Kinara setuju. Terima kasih pak Aldo sudah mengijinkan. Saya ajak Kinara berkeliling ya."

Kinara yang sedari tadi masih terkejut dengan komentar Aldo, menatapnya bingung. Aldo mengangguk, akhirnya ia berjalan pasrah mengiringi langkah Valena yang menarik lengannya.

"Halo semua, perkenalkan ini Kinara. Kalian kenal Aldo Nugraha kan? Ini istrinya." Valena nampak bersemangat memperkenalkan Kinara dengan wanita-wanita di jamuan itu.

Kinara mengangguk dan tersenyum santun. Menyambut setiap tangan yang ingin bersalaman dengannya. Menjawab pertanyaan dengan ramah, seolah ia sudah menjadi bagian dari komunitas itu.

Di sisi lain Aldo juga sudah mulai menyesuaikan diri. Ia berlaku sama seperti Kinara. Berjabat tangan, mengangguk santun, tersenyum bahkan sesekali ikut tertawa. Dalam hati, Aldo merasa puas bisa diterima di komunitas ini dengan kesan awal yang baik.

Tak lama terdengar suara Mic yang dinyalakan. Suara alunan musik mengecil, seorang pria paruh baya membuka acara malam itu.

Pertemuan investor ini bukan sekedar pertemuan biasa. Malam ini adalah malam amal, dimana semua investor akan memberikan dukungan terbaik untuk sebuah program yang di usulkan oleh Ketua komunitas. Bukan sekedar unjuk kebaikan, tapi event itu juga bentuk unjuk kekuatan dan kekuasaan sebuah perusahaan.

Riuh tepuk tangan memenuhi Ballroom. Kinara menatap Aldo yang tengah mengobrol dengan seorang wanita. Tatapan Aldo pada wanita itu cukup membuat Kinara tertegun. Sebuah perasaan tak nyaman mendesir di hatinya.

Mereka terlihat akrab. Tawa renyah Aldo yang sangat jarang dia tunjukkan di hadapan orang-orang, malam itu mengalir ringan di hadapan wanita itu.

Kinara berpaling, sambil menghalau prasangka yang ada dalam hatinya. 'Siapa wanita itu?' benak Kinara.

Mic sudah berpindah tangan, sosok pria berparas gagah dengan rambut yang sepenuhnya memutih memberikan sambutan di panggung.

Pria itu adalah ketua komunitas, Kenny Sanjay yang menjadi pengusaha paling besar di negara itu. Kebetulan saja dia sedang berlibur dan mengadakan event itu di Jayra.

Suaranya yang tegas dan berwibawa membawa aura kepemimpinan. 'Dari suaranya saja sudah terlihat. Orang - orang pasti segan dengannya,' batin Kinara.

Kegiatan amal berlangsung dengan tertib. Masing-masing pimpinan perusahaan menyebutkan angka fantastis untuk mendukung program itu.

Kinara beralih mencari Aldo. Ia melirik jam di tangan kirinya, yang sudah menunjukkan jam 9 malam. Seharusnya mereka pamit sekarang, karena Aldo berjanji mereka hanya sebentar.

"Kak Valena, aku sepertinya harus pamit sekarang, anak-anak pasti mencari ku," ujar Kinara.

"Baiklah, aku tunggu telponmu ya kita atur waktu untuk mulai pemotor. Di tempat Reno saja yang mudah," sahut Valena.

"Oke kak, besok aku hubungi nomer mu." Kinara melambai pelan pada Valena setelah berjabat tangan.

Kinara berjalan perlahan ke arah tempat terakhir ia melihat Aldo. Tapi ia masih kesulitan menemukan Aldo. Kinara keluar dari Ballroom.

Kinara mencoba menelpon Aldo, sambil berharap Aldo mendengar telpon itu ditengah acara yang meriah.

"Halo," jawab Aldo. Kinara bernafas lega.

"Kak, apa kita pergi sekarang? Aku sudah keluar dari ballroom. Aku tunggu di lobi," ujar Kinara sambil berjalan menuju lobi.

"Oke, aku berpamitan dulu." Aldo mematikan teleponnya.

Hingga 30 menit berlalu, Aldo tak kunjung menghampirinya.

[Kinara jam berapa kalian selesai? Arnold sudah merengek. Ia minta pulang sekarang. Aku sudah tidak bisa membujuknya.]

Kinara menghubungi Aldo lagi setelah membaca pesan dari Sheila.

"Kak, kamu dimana? Arnold sudah merengek," ujar Kinara mulai kesal.

"Oke aku kesana." Aldo berlari menghampiri Kinara yang sudah cemberut.

Kinara berdiri dari sofa lobi dan keluar lebih dulu setelah melihat Aldo keluar dari Ballroom.

Aldo bergegas menginjak pedal gas. "Maaf, diajak ngobrol lagi sama pak Tama dan pak Robert. Ada tawaran mengenalkan aku dengan pak Kenny. Makanya aku urung pamitan." Kinara hanya mengangguk.

"Oh ya soal model tadi, kenapa tiba-tiba?" tanya Aldo masih penasaran.

"Sheila mengajakku bergabung di agensinya. Dia pikir aku punya bakat, hitung-hitung buat pengalaman baru. Dia cuma membantuku supaya tidak terlalu disibukkan dengan rumor." Aldo tertegun, ia mendadak merasa bersalah.

"Lalu, apa akhirnya sudah tanda tangan kontrak?" tanya Aldo lagi.

"Belum masih tunggu kabar dari agensi, tapi aku sudah mulai pemotretan beberapa hari lalu. Di sana aku bertemu kak Valena. Dia kebetulan mencari model, dan fotografer itu rekannya."

Aldo mengangguk mengerti, "Pak Robert sempat berterima kasih padaku, karena sudah berkenan menyetujui tawaran istrinya. Aku justru berterima kasih padamu karena membuka jalan untuk aku lebih akrab dengan pak Robert."

Aldo tersenyum hangat, tapi Kinara seperti sedang melamun. "Kinara, kamu mendengar ku kan?"

Aldo khawatir Kinara masih marah soal tadi, jadi dia terus bertanya.

"Kak, siapa wanita yang mengobrol denganmu tadi? Sepertinya kamu sudah lama mengenalnya?" tanya Kinara sambil menatap Aldo melihat reaksinya.

Aldo terlihat kikuk, "Oh itu.. perempuan yang memakai gaun merah tadi, Namanya Sonya Sanjaya. Dia junior ku di kampus UK dulu. Dia ternyata putri pak Kenny ketua komunitas investor yang memberi sambutan tadi."

Kinara mengangguk, "Apa kakak akrab dengannya sejak kuliah disana?" tanya Kinara lagi.

"Tidak, karena kami beda angkatan jadi kami tidak sempat bertemu. Saat dia baru masuk, aku sudah menyusun tesis jadi jarang ke kampus karena tidak ada kelas lagi. Tapi aku sering mendengar teman-teman seangkatan ku menyebut namanya. Dia primadona di angkatan nya. Bukan hanya cantik dia dikenal cerdas bahkan di kalangan profesor."

Kinara menatap ekspresi Aldo sepanjang ia menceritakan Sonya. Bahkan ia tak khawatir Kinara cemburu saat memuji bagaimana menonjol nya Sonya di kampus mereka. Reaksi kikuk di awal tadi seketika berubah menjadi kehangatan, seolah sedang menceritakan idola yang baru saja ia temui.

'Pantas saja ia tertawa seperti itu, katanya tidak sempat bertemu tapi seperti teman lama,' batin Kinara.

Aldo terdiam tak melanjutkan ceritanya setelah melihat Kinara yang tak nampak menikmati pembicaraan itu, ia hanya diam tak bereaksi.

Mobil Aldo terparkir di parkiran Apartemen Bastian.

"Maaf ya, jadi kemalaman. Keasyikan ngobrol," ujar Aldo pada Bastian.

"Dia sepertinya kelelahan, makanya jadi rewel," sahut Bastian.

Mereka berpamitan. Aldo menggendong Arnold yang nampak mengantuk, sedang Kinara menggenggam tangan Armand menyuruhnya tetap berjalan sendiri menuju parkiran.

Sepanjang jalan Kinara duduk dibelakang memangku kembar yang tertidur. Ia tak ingin berbicara apa-apa pada Aldo saat ini.

Aldo sesekali mengecek mereka dikursi belakang lewat kaca spion. Setelah sampai di apartemen. Aldo menggendong Armand, sedang Kinara menggendong Arnold yang tubuh nya lebih kecil.

Mereka tertidur kelelahan karena belum sempat istirahat setelah berenang dan jalan-jalan ke mall bersama Meli tadi. Tapi sudah harus keluar lagi ke rumah Sheila.

Setelah meletakkan anak-anak di kamar mereka. Kinara memilih langsung tidur setelah berganti pakaian.

Suasana saat itu terasa dingin bagi Aldo. Suara notifikasi pesan masuk ke handphone nya. Ia menatap Kinara yang tidur membelakangi nya.

[Apa terjadi sesuatu disana? Kinara terlihat kesal sejak sampai di apartemen ku tadi.] Aldo menghela nafas, 'padahal baru saja berhasil dibujuk kemarin, sudah kesal lagi,' keluh Aldo.

1
Nadin Alina
Foto apa itu sih Kinara penasaran
TokoFebri
aku suka banget karakter Kinara ini. dia tetap tenang. apalagi saat nunjukin ponselnya ke Aldo. dia bisa melakukannya tidak di depan anaak2
Cahaya Tulip: berusaha tenang meski di dalam bergemuruh 😁
total 1 replies
PrettyDuck
Iya bener gitu. Tanya langsung. Jangan nebak2 dan jadi pusing sendirian 😐
PrettyDuck
Dia suami kamu kinaraa
Kamu berhak bilang kalo ada yang bikin kamu ngerasa gak nyaman 🫠
Cahaya Tulip: Kinara bikin gemes ya😬
total 1 replies
bd8
Karya yang bagus dan berpotensi untuk terus berkembang.
Cahaya Tulip: terima kasih dukungan nya masih belajar saya mah../Pray/
total 1 replies
Cahaya Tulip
kebanyakan perempuan begitu..nahan, nangis, abis itu lega..tapi masih kesel😂
bd8
Begitulah novel ini......menceritakan isi hati perempuan secara alur yang khas👍
Cahaya Tulip: truly woman ya ..🤭
total 1 replies
Rezqhi Amalia
tapi itu bisa membuat orang percaya bahwa rumor itu mmng benar😭
Rezqhi Amalia
nah mantap , suka nih yg modelan kek gini
Cahaya Tulip: adeknya Aldo mmg barbar.. 🤭
total 1 replies
K@$y¢H@n_¢h@N。⁠(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠)✧*。٩(๑
lanjut, jangan lupa mampir ya
Cahaya Tulip: siap besok lagi yah..oke nnti mampir juga terima kasih😍👍
total 1 replies
@dadan_kusuma89
Bersiap-siaplah kamu untuk menghadapi prahara rumah tangga, Aldo! Semoga kalian berdua bisa mengatasinya dengan baik.
Cahaya Tulip: untung istrinya ga kayak singa😂
total 1 replies
@dadan_kusuma89
Aldo, Mestinya kamu blurkan juga wajahmu sendiri, maka itu akan jauh lebih aman lagi😁
Cahaya Tulip: ga bisa bang dia artis utamanya..😂
total 1 replies
ginevra
mantap girl.... berikan cinta sebesar yang kita terima agar tidak disia-siakan dan dianggap remeh
Cahaya Tulip: betul..the power of emak2🤭
total 1 replies
Rezqhi Amalia
kasihan anak anaknya. psti kehilangan sosok ayah semenjak papanya sibuk
Cahaya Tulip: Fatherless ya../Scowl/
total 1 replies
MARDONI
Aldo sukses, dipuji, makin populer… ini biasanya bibit masalah. Tolong jangan bilang rumor asistennya tuh bener 😭😭
Cahaya Tulip: sabar bang..🤭
total 1 replies
☕︎⃝❥Ƴ𝐀Ў𝔞 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
Yakinkan aja mereka, kalau kamu rajin, punya skill dan mampu mengerjakan apa yang mereka minta, semoga sukse bisa diterima Kirana 😚😊
Cahaya Tulip: lope banyak buatmu..caiyo💪😍
total 1 replies
Ikhlas M
Bagus kak
Cahaya Tulip: terima Kasih ya .. sesi 1 nya gmn? nglunjak saya🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!