Bulan dan Matahari adalah sepasang adik kakak dari keluarga kaya. Mereka sekolah di salah satu sekolah elite terkenal di kotanya. Saat semester pertama di kelas 2 SMA, muncullah seorang anak laki laki tampan rupawan yang kaya sekolah di situ. Dia adalah siswa pindahan dari sekolah terkenal di luar negeri. Di dalam hati Matahari, mulai muncullah benih cinta kepada anak itu, Bintang. Namun di sisi lain, hal itu juga terjadi kepada Bulan. Bulan dan Matahari sama sama mencintai Bintang.
Apakah akan ada perselisihan antara Bulan dan Matahari?
Apa tanggapan Bintang saat mengetahui bahwa dia disukai oleh Bulan dan Matahari?
Baca selengkapnya di "CINTA ANGKASA"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fariz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 : Sasa Jadi Incaran Polisi!!
"Tapi apa buktinya kalau anak saya bersalah?!"
"Kami telah menemukan sidik jari Sasa di tablet gas racun di TKP!! Dan juga kami mendapatkan bukti dari seorang saksi bahwa anak ibu telah membeli gas racun itu di tokonya pada larut malam bertepatan dengan malam kematian sang korban."
"Hhh..ibu nggak nyangka kamu sekarang jadi pembunuh, anak kesayangan ibu.."
"Dimana anak ibu sekarang?"
"Dia sekarang tidak ada di sini.. Dia tadi izin pergi ke taman.."
"Baiklah, terima kasih Bu..kami permisi.."
Bapak Bintang pun mendatangi ibu Bintang yang terlihat menangis.
"Kenapa Bu?"
"Anak kita, beneran jadi pelaku pembunuhan di sekolah kita pak..."
"Apa jangan jangan yang tentang pembunuhan Pak Abduh itu?!"
"Iya pak..untung saja Sasa tidak ada di sini..Pokoknya kita harus hindarkan Sasa dari polisi dan sekolahnya!!"
"Benar Bu.."
Di rumah sakit, Sasa sudah terbangun dari pingsannya dan mendapati Satria dan Bintang di sampingnya.
"Loh?! Kak Bintang? Satria ?! Ngapain di sini dan kenapa aku di rumah sakit?"
"Kamu tadi pingsan kebentur batu di taman.." Kata Satria.
"Ooo!! Aku masih ingat siapa yang dorong aku ke sungai berbatu itu!!" Kata Sasa.
"Siapa?" Tanya Bintang.
"Alesia, adeknya Alisya!!" Kata Sasa.
Di sisi lain, Alisya dan Alesia beristirahat di rumah Bulan dan Matahari karena rumah Alisya dan Alesia lebih jauh daripada rumah Bulan dan Matahari.
"Astaga Alisya, Alesia! Kalian berdua kenapa? Kok kayak kecapekan gitu.." Tanya Bulan.
"Alesia nggak sengaja dorong Sasa ke sungai sampai terbentur batu, lan.." Kata Alisya.
"HAH?! Jadi Sasa gimana?"
"Dia pingsan, aku curiga kalau Satria pasti tau kalau Sasa pingsan di situ."
"Kenapa harus Satria?"
"Karena waktu kami kabur, kami nggak sengaja ketemu sama Satria jalan menuju arah tempat Sasa pingsan!"
"Lagian ngapain sih pakai kabur! Kan tinggal minta tolong warga!!"
"LO GILA YA LAN? Kalau misalkan Ibu sama bapaknya Sasa tau kalau Alesia yang dorong Sasa sampe pingsan, pasti kami bakal dicaci maki habis habisan depan orang orang.."
"Kalau kamu sembunyi, kamu pasti bakalan dicari warga. Pasti nggak nyaman perasaanmu kalau keluar. Lebih baik sehari ngerasa nggak nyaman, daripada berhari hari ngerasa nggak nyaman.."
"Yaudah deh, temani aku ke taman ya lan.."
"Yaudah deh.."
Sesampainya di taman, alangkah terkejutnya mendapati tempat Sasa pingsan yang sudah tidak ada Sasa di sana.
"Astaga! Sasa dimana?!!" Tanya Alisya.
"Apa sudah dibawa Satria ya?" Tanya Bulan.
"Bulan ih! Jadi makin nggak enak perasaanku ini loh.."
"Eh! Kak Alisya, kak Bulan. Coba lihat deh, ada gerombolan polisi di sana!!" Kata Alesia.
"Hmmh Mampus sudah kita...Bakalan di cari kita gara gara bikin Sasa pingsan.." Kata Alisya.
"Eh?! Bentar deh..kayaknya bukan cariin kita deh. Soalnya salah satu polisi di situ yang lagi nanya sama bapak bapak itu lagi pegang foto Sasa soalnya, bukan kita." Kata Bulan.
"Coba deh, kita ke sana dulu.." Kata Alesia.
Bulan, Alisya, dan Alesia pun mendatangi salah satu polisi di sana. Polisi itu langsung menanyakan Sasa kepada mereka bertiga.
"Mohon maaf nak, apakah kalian ada yang melihat atau mengenal gadis perempuan ini?"
"Oh, kenal kok pak..dia adiknya teman saya.."
"Nah, kebetulan nih nak. Kami sedang mencari anak ini untuk kami tahan di penjara terkait kasus pembunuhan di sekolahnya.."
"HAH?!"
...BERSAMBUNG...