NovelToon NovelToon
Allesya

Allesya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Romansa
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rodelima

"Gue Mau Putus"
Tiga kata itu Nyaris membuat Alle tak bernafas beberapa detik, sebelum akhirnya menghela nafas.
"Sayang, jangan bercanda deh. ini benar hari anniversary kita tapi kejutannya jangan gini dong, aku ngak suka. *rujuknya dengan suara manja, berfikir ini hanya prank, Ares hanya mengerjainya saja*
Ares tak membalas ucapan Alle namun dia dengan tegas menggenggam tangan gadis disampingnya dan menatap Alle dengan tatapan dingin dan muak.
"Gue udah selingkuh sama Kara, dua bulan yang lalu dan....".
"Dia sekarang hamil anak gue"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodelima, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KOMA

"Saudara korban?"

Alle yang tadinya menunduk langsung mendongak begitu mendengar suara, dia pun agak terkejut dan reflek beringsut mundur seorang polisi mendekat.

Meskipun sedikit heran dengan tingkah gadis di depannya, polisi itu berusaha profesional.

"Iyah, ada apa Pak? balas Alle yang sedikit takut dan gemetar.

Polisi kira jika Alle takut karna di kira prihal bertemu dengan polisi dan dikira tersangka, jadi dia berusaha menjelaskan.

"Ini barang-barang korban." polisi itu menyerahkan dompet dan ponsel Tico yang sudah agak retak dan ada beberapa bercak darah disana, sepertinya terkena cipratan darah sewaktu kecelakaan.

Alle menerima benda-benda itu dengan tangan gemetar dan mata yang kembali berair, membuat polisi itu menjadi kasihan. lihat kondisi Alle yang cukup memprihatinkan.

"Terima kasih Pak."

"baiklah nanti jika ada perkembangan kasus kecelakaan ini saya hubungi lagi mbak kalau begitu saya permisi."

"Iyah Pak."

Setelahnya, kedua polisi itu meninggalkan Alle yang menatap kedua benda di tangannya itu dengan sedih.

Baru saja akan meletakkan benda di sampingnya, ternyata ponsel Tico langsung bergetar.

buru-buru Alle mengangkatnya saat melihat nama Ares yang tertera.

"Hallo Kak."

"Loh kok Lo yang angkat, kemana Tico?" tanya Ares begitu, yang membuat heran kenapa suara Alle yang terdengar.

"Kak Tico, Kak Tico..." Alle malah tergugu, nggak sanggup bicara mengenai kondisi Tico yang begitu memprihatinkan.

"Tico kenapa Al?" Ares terdengar begitu cemas mendengar Alle malah menangis tersedu di seberang telepon.

"Kak Tico kecelakaan kak."

"Apa!!!! di rumah sakit mana sekarang Al?"

"Rumah sakit Bakti kak."

Panggilan pun terputus, Ares yang mematikannya terlebih dahulu.

Sedangkan Alle menunggu Tico dengan cemas, tak lama setelah beberapa menit menunggu seorang diri, Sus Riri keluar dengan wajah yang agak pucat, buru-buru Alle segera menghampirinya.

"Kak Riri baik-baik saja?" Alle membantu Sus Riri berjalan dan duduk di sampingnya.

Tubuh wanita itu terlihat lemas. "Aku nggak apa-apa, semoga temanmu cepat sembuh yah."

"Iyah, semoga aja Kak."

Alle dan sus Riri sontak saja menoleh dan menatap Ares, Andre dan Leo berjalan ke arahnya dengan terburu-buru dan juga dengan raut yang terlihat cemas.

"Gimana keadaan Tico?" tanya Ares yang telah sampai di sampingnya.

"Aku, Aku nggak tahu pasti Kak, aku sama Sus Riri dekat jembatan gantung di perbatasan kota, tiba-tiba saja ada tabrakan, ternyata kak Tiko yang tertabrak Kak."

tangan Ares terkepal kuat, rahangnya mengeras. namun matanya memerah seperti menahan amarah.

Andre segera menenangkan Ares dengan menepuk bahu Ares dengan pelan.

"Siapa yang udah menabrak Tiko, Lo tau?"

"Kita nggak tahu Res, tapi yang pasti kasus ini Tengah diselidiki polisi. ternyata yang nabrak cewek tapi dalam pengaruh alkohol dan mabuk." jelas Sus Riri karena Alle terlihat takut melihat keadaan Ares yang terlihat marah.

"Sialan." Ares kembali menonjok dinding, sontak saja Alle yang melihat itu terkejut, sedangkan Andre dan Leo berusaha mencegah Alle untuk melakukan hal yang macam-macam.

"Tenangi diri lo dulu Res." Andre menuntut Ares untuk duduk, untungnya pria itu menurut dan ikut duduk di samping Andre.

Baru saja beberapa menit, ponsel Ares berdering dia pun mengambil dari saku itu melihat nama Kara, Ares pun mengangkatnya.

"Ada apa Ra?"

Kara yang menyadari nada suara Ares yang tak seperti biasanya langsung mengerti jika ada yang tidak beres.

"Kamu kenapa Res? ada masalah?" tanya Kara berusaha bersikap tenang.

"Tico kecelakaan Ra, sekarang dia berada di rumah sakit."

"Apa? Tico kecelakaan?"

"Iyah."

"Rumah sakit apa Res? Aku akan kesana."

"Ngak usah Ra, udah malam. Lagian kamu pasti ngak dibolehin orangtua kamu buat keluar malam-malam begini."

"Ngak papa Res, aku bersama sepupu aku. Pasti di bolehin Papah kok."

"Yah udah kalau begitu, Rumah sakit Bakti Ra."

"Oke Res, aku akan segera kesana."

Setelah itu, panggilan terputus, mereka semua menunggu dokter yang menangani Tico keluar.

Hingga tak lama, yang ditunggu-tunggu pun tiba, dokter keluar dari ruangan Tico dan melepas maskernya.

"Gimana keadaan sepupu saya dok?" tanya Ares begitu dokter itu berjalan ke arahnya.

"Alhamdulillah pasien selamat, hanya saja keadaannya koma kita tunggu saja sampai besok, jika tidak ada perubahan. kita akan tindaklanjuti dan periksa lebih lanjut lagi keadaan kepalanya yang mengalami pembengkakan darah yang cukup banyak."

"Astaga."

Tubuh Ares langsung lemas, untung saja Leo dan Andre dengan sikap langsung menahan temannya.

Sedangkan Alle sudah menangis, meskipun koma, dia bersyukur Tico bisa selamat. Dan dia berharap besok Tico bisa segera sadar.

"Gue ngak bisa jaga saudara gue satu-satunya Yo, Tico dia..."

"Tenang Res, Tico pasti selamat, dia pasti sembuh, dia nggak mungkin ninggalin kita semua, Tico orang yang kuat." Andre mencoba menenangkan Ares.

"Iyah Tico pasti sembuh Res, dia besok pasti udah sadar, jadi jangan berpikir macam-macam."

"Dia saudara gue satu-satunya Yo. kenapa harus Tico. kenapa nggak gue aja yang sekalian mati."

BUG!!

Tiba-tiba saja Andre menonjok wajah Ares karena pria itu terus saja menyalahkan dirinya juga bicara melantur yang tidak-tidak.

"Tutup mulut Lo Res, Tico akan baik-baik saja."

Beberapa saat kemudian Kara datang bersama Saskia.

Alle melihat Saskia langsung menggenggam tangan Sus Riri dengan erat, Sus Riri yang menyadari Alle seperti ketakutan pun agak mengerti jika mungkin ada hubungannya dengan wanita yang sejak tadi menatap tajam ke arah Alle yaitu wanita yang datang bersama Kara.

Memang aura wanita itu terlihat begitu kuat, dan keras pertama lihat saja Sus Riri bisa langsung mengerti jika wanita itu mempunyai ketegasan yang besar.

"Gimana keadaan Tico Res?"

Ares terus saja menunduk membuat Kara tak mengerti ada apa dengan pria itu.

"Keadaan Tico krisis Ra, kalau sampai besok nggak sadar mungkin akan ada pemeriksaan lanjutan." Leo yang mewakilkan menjawab karena sepertinya ares masih begitu siap mendengar kondisi sepupunya itu.

"Lo sini aja, temani Ares." Leo pindah tempat, dan membiarkan Kara menenangkan Ares mungkin Ares bisa lebih tenang karena yang menenangkannya orangnya yang dicintainya.

Kara pun mengikuti perintah Leo, dia samping Ares mengusap bau pria itu yang terlihat turun dengan lemas.

Kara agak heran dengan luka di sudut bibir Ares, yang sebenarnya itu adalah luka tonjokan Andre barusan untuk menyadari Ares agar tak terus meracau.

"Tico pasti sembuh Res, tenang yah."

Ares masih saja menunduk tak menanggapi ucapan Kara atau siapapun.

Sedangkan Saskia sejak tadi menatap Alle yang beberapa kali menunduk setelah tatapan mereka bertemu.

"Tadi gimana ceritanya?" tanya Saskia pada Andre, karna dia tak begitu mengenal nama pria itu. Alhasil Saskia tak memanggilnya dengan nama.

Namun Andre seperti mengerti, karna kebetulan Andre duduk dekat Saskia jadi Andre mengira jika Saskia mengajak dia bicara.

"Ngak tau pasti, yang lihat tadi Alle, katanya Tico di tabrak sama pengendara mobil yang ugal-ugalan, makek obat dan juga minum." jelas Andre.

Saskia diam, lalu tatapannya mengarah pada pintu ruangan Tico tempati dengan tatapan yang sulit di mengerti.

######

Hayy Sahabat setia NovelTooN. Maaf banget yaa Aku sering Update cerita Allesya sedikit. Nanti kalau ada waktu luang aku pasti Up banyak-banyak. Tetap setia menunggu cerita Allesya Yaah Sahabat. Jangan lupa tinggalkan Jejak di setiap cerita Allesya. 😊🥰

1
YAM
Luar biasa
Anita Rahayu
cerita memuakkan
Rossy Annabelle
yah sayang sekali klo tico menganggap Ale sbg adik..tp gpp deh setidaknya Ale ada yg jagain😊..tp yg pasti jodohnya jgn sama Ares yg tololnya bin bodoh minta ampun ya thor😬
Rossy Annabelle
no coment ah 🙃.. ditunggu aj kelanjutannya
Graciiellah_: segera kak
total 1 replies
Graciiellah_
sabar yaa shayy Ares emang gitu orangnya
Ririn Silalahi
untung ada Ares
Graciiellah_: iya kan
total 1 replies
Ririn Silalahi
Lex Lo itu tolol tau
Ririn Silalahi
makasi thorrr
Ririn Silalahi
ada aja teman julit
Ririn Silalahi
waah si Ares sampe hamili ank org
Graciiellah_: hahaha
total 1 replies
Ririn Silalahi
gampang banget Ares bilang putus.
Rossy Annabelle
si Ares bener² goblok sih thor tolol banget sumpah 😬...pokoknya Di Ale ama tico aja ,GX rela q klo Ale masih cinta ama si Ares yg tolol bin ajaibnya minta ampun
Graciiellah_: tunggu kisah selanjutnya yah Kak 😍
total 1 replies
Rossy Annabelle
si Ares tololnya minta ampun dah 🙄
Graciiellah_: kebangetan kak. tololnya 😅
total 1 replies
Anonymous
Up yang banyak ya thor 😊
Graciiellah_: siiap kak 😊
total 1 replies
Graciiellah_
Haha iya kan kak, kaiak cuma dia aja cowok didunia ini. saya aja sedikit palak liat modelan cewek kayak gini.
Aretha Shanum
ga suka nih peran cwenya terlalu menye2 jadi bosan alurnya
Graciiellah_: Hahaha iya kan kak, kyk cowok cuma dia aja, saya aja sedikit emosi sih liat modelan cewek kayak gini.
total 1 replies
Graciiellah_
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!