Terpaksa Menikah

Husain membaca surat itu dengan seksama di dalam ruang kerjanya. Ia tak menyangka ternyata selama ini syakira menunggunya. Sama seperti yang ia rasakan. Bahwa selama ini husain juga menyayanginya. Dan berharap syaki pun sama.

Di dalam surat itu syaki menuliskan jika syaki malu telah husain abaikan setiap malam. Bahkan sudah berminggu-minggu keduanya tidak berhubungan badan sama sekali.

Husain menyesal telah mengabaikan syaki. Sebab saat itu husain juga tengah di rundung kalut sedih harus mengecewakan hanum kekasihnya yang telah menemaninya bertahun-tahun.

Tanpa hanum sadari, bahwa cinta husain terbagi untuk syakira. Ia begitu mencintai hanum dan menyayangi syakira. Hingga tak mampu melepas keduanya.

Meski sudah beberapa kali husain mengabaikan tubuh syaki tanpa belaiannya. Bukan berarti husain tak mau. Padahal husain mau banget untuk menyetubuhinya hanya rasa bersalahnya pada hanum yang membuatnya belum bisa melakukan hal itu.

Husain berniat sepulang kerja nanti ia akan memberikan yang syaki minta untuk memberi kejelasan hatinya.

Sebenarnya aku sayang kamu ki. Aku menerima perjodohan ini bukan karena aku dipaksa. aku sayang kamu. hanya saja aku juga mencintai hanum. maaf ki", batin husain.

****

Syaki tengah mandi sepulang dari kampus. Ia baru saja mengikuti ujian sidang yang melelahkan. Dengan tanpa sehelai benang pun ia mengucuri tubuhnya dengan air dingin.

Malu ia rasakan sendiri tiap kali melihat tubuhnya yang entah bagian mana yang kurang indah ia tak tahu. Sampai saat itu sesudah akad bahkan belum pernah dijamah oleh sang suami. Sudah dua bulan berlalu syakira masih perawan.

Tiba tiba kesedihan meliputi air dingin itu menjadi tangis yang tak nampak sebab guyuran air

sejelek inikah aku Alloh, suamiku sendiri bahkan tak nafsu padaku. sehina inikah aku Alloh. Bahkan wanita yang sudah mati matian menjaga dirinya tak payu pecah perawannya. Aku masih perawan. Aku masih perawan walau aku sudah diperistri orang. Padahal aku sudah tak mampu menahan nafsuku. Berilah aku jalan keluar Alloh, batin syaki dalam guyuran air.

Kebetulan husain juga tengah pulang dari kantornya. Mendengar suara gemericik di kamar mandi ia tahu syaki sedang mandi. Terlintas niat untuk menunjukkan perasaannya pada syaki

Demi memberikan kejelasan hubungannya dengan syaki. Husain pun melepas pakaian kantornya dan berniat ikut mandi bareng.

ceklek.. suara pintu dibuka.

Namun syaki tak mendengar ia sibuk menangis dalam guyuran air membelakangi pintu.

Kebetulan pintu kamar mandi tidak syaki tutup. Lagipula kamar mandi nya di dalam kamar keduanya jadi aman aman saja.

"Ki, sayang", peluk husain dari belakang.

Membuat syaki kaget dan hampir teriak. Dia mengira itu bukan suaminya. Syaki menoleh dan memastikan itu siapa.

"Loh mas husain. Kirain kuntilanak. Maaf"

"Sayang, mandi bareng ya", ucap husain kembali memeluk istrinya.

Keduanya berpelukan dengan diguyuri air. Membuat syaki sedikit nervous karena belum pernah melakukan hal semacam itu sebelumnya.

"Ehm mas aku.."

Husain menggendongnya keluar dan membaringkan tubuh syaki di kasur.

"Kita lakukan sekarang ya. Sudah siap kan?", tanya husain menatap syaki dalam.

"He em", balas syaki sembari mengangguk.

Husain pun mendaratkan ciumannya pada syaki dan seluruhnya dimulai hari itu. Syaki tersenyum dia merasa senang ternyata cintanya tidak cinta sepihak. Dengan erangan dan rintihan keduanya bersatu.

Husain puas menerima keperawanan syaki yang benar benar tulus menerimanya. Ia memeluk tubuh seksi istrinya itu melabuhkan ciuman ke sana kemari.

"Makasih ki. I love you"

"I love you too"

Syaki tersenyum dan memeluk husain senang. Keduanya kini terlelap bersama di ranjang yang sama. Padahal sebelumnya keduanya sering tidur beda kasur.

"Aku cinta kamu sayang", ucap husain mengecup kening istrinya yang tengah tidur.

Syaki sadar sepenuhnya apa yang husain katakan dan lakukan. Ia reflek memeluk tubuh husain saat husain hendak meninggalkannya pergi. Membuat husain kaget.

"Aku juga sayang sama mas."

"Hmmm. Yaudah mas mau mandi lagi ya."

"Mas , aku boleh tanya sesuatu? ", tanya syaki menahan suaminya pergi.

"Apa?"

"Mas masih sayang hanum?", tanya syaki serius.

"Bukan urusan kamu."

Husain bergegas pergi meninggalkan syaki. Ia hendak mandi. Syaki yang mendengar jawaban itu sedikit merasa kecewa ternyata husain masih menyimpan segala urusan tentang hanum.

Setelah husain selesai dengan mandinya. Syaki pun ikut mandi.

Setidaknya mas husain menyayangiku, batin syaki sembari mandi.

Menunggu sang istri mandi, husain menuliskan sebuah surat juga untuk istrinya,

Teruntuk syaki istriku sayang,

Aku sayang kamu ki. Sudah sejak lama. Aku selalu cemburu melihatmu bersama lelaki lain. Aku tidak rela. Aku ingin kamu tahu lewat surat ini.

Aku memang mencintai hanum juga sudah sejak lama. Tapi aku juga mencintaimu. Aku ingin kamu mengerti hatiku.

Aku menerima perjodohan ini memang sedikit terpaksa sebab karenamu aku dengan hanum menjadi jauh. Beberapa kali kami masih sering bertemu dan kami saling mencintai dan kami berharap,

Dengan kerendahan hati ijinkan aku menikahinya?

Aku janji aku akan adil. jangan tinggalin aku. Aku sayang kamu aku gak bisa tanpamu.

Husain.

Husain meninggalkan kamar itu dengan sedikit kekhawatiran melingkupi dirinya talut syaki tak mengijinkan atau malah marah dan meninggalkannya.

Kira kira gimana ya perasaan syaki?

jangan lupa like comment dan subscribed ya guys :) happy reads .