Luka Yang Tak Kunjung Sembuh

Aira mengikuti kelas melukis diam-diam tanpa ada yang mengetahuinya,bahkan hal sekecil ini pun dia harus diam-diam malang sekali nasib anak ini

"Wah gambar nya bagus sekali aira,aira memang pintar melukis."puji pembimbing

"Hahaha ini hanya gambar asal saja bu soalnya saya gatau mau gambar apa"ucap aira

"Walaupun gambar asal-asalan tapi bagus loh"

"Terimakasih bu pujiannya"

"yasudah saya pergi lihat yang lain yah"

Aira hanya menganggukkan kepalanya dia merasa sangat senang bisa melakukan apapun yang dia mau tanpa ada yang memarahinya walaupun sembunyi-sembunyi tapi setidaknya itu bisa membuat dia bahagia walau hanya sebentar karena disinilah dia bisa melampiaskan segala amarah dan rasa sakitnya.

Kini aira berada di cafe menikmati kopinya menatap pemandangan di luar banyak orang yang berlalu lalang sambil tertawa dan bahagia,namun belum tentu bahagia itu memang dari hati bisa saja itu hanya untuk menutupi luka dan masalah mereka jadi kita tidak bisa menilai orang dari luar saja

saat sedang asik melihat pemandangan diluar tanpa sengaja aira melihat seseorang tengah mengawasinya tapi dia tak tau karena wajahnya tertutup dengan masker dan topi serta hodie,aira merasa di rumah maupun di luar bukan tempat yang aman untuknya.

Plakkk

Satu tamparan yang di dapat aira saat baru masuk ke rumah,siapa lagi kalau bukan bram papa nya tak ada habis-habisnya aira kena masalah baru bahagia harus terluka lagi begitulah kehidupan kadang kita baru merasa bahagia sebentar tapi masalah sudah datang menyerbu kita.

"Dari mana kamu anak sialan."bentak bram,yang ditanya pun hanya diam tak berani menjawab.

"Saya sudah bilang tidak usah ikut melukis,saya menyuruh mu untuk menjadi balet bukan pelukis anak sialan"bram menarik rambut aira lalu membenturkannya ke dinding

"Kau mau jadi apa,sudah di nafkahi tapi tidak mau manuruti mau orang tua,aku menyuruhmu seperti itu untuk berprestasi dasar bodoh."bram mnginjak tangan aira lalu memutar kakinya.

Airanya hanya meringis menahan sakitnya, rasanya lelah sekali badannya yang butuh istirahat tapi harus di paksa kuat lagi.Aira menatap pintu di sana ada Rika yaitu mamanya ,mamanya hanya diam menatap aira di siksa seperti itu wajahnya hanya menatap datar tanpa ada rasa kasihan aira menangis meratapi nasibnya yang sangat malang tidak ada yang bisa membantunya tidak ada yang mau menolong mereka hanya melihat menganggap seperti pertunjukan yang menarik

"Kamu kenapa tidak bisa nurut sama saya aira bahkan hal kecil saya tidak bisa kau lakukan."bentak bram

"Apa yang tidak ku lakukan pah semua sudah ku lakukan namun mata papah menolak untuk melihat semua usaha ku,semua nilai ku tinggi tidak ada yang rendah aku sudah mengikuti balet seperti kemauan mama dan papa,aku menjadi anak yang kuat tidak minta perhatian aku hanya ingin kalian melihat usahaku dan mengapresiasi setiap usaha yang ku lakukan tapi kalian malah menutup mata untuk menerima semua ini seolah-olah yang ku lakukan bukan untuk kalian,kalian yang egois mau di mengerti tapi tidak bisa mengerti aku sekali saja."Teriak aira menangis

Kakak-kakaknya yang baru datang hanya diam tak berkutik apapun melihat aira seperti itu tidak ada yang membela ataupun berada di pihaknya

"Dasar anak tidak tau untung kamu."bram mengambil vas bunga lalu memukulkan di badan aira,vas bunga yang di pakai utuk memukul badan aira pecah dan darah mengalir di tubuhnya

Halo mohon dukungan nya para reader jangan lupa komen,like,vote ya atau hadiah juga deh