ini sekuelnya dari kisah(menikah dengan tuan muda dingin)bisa di baca terpisah
gina larasati gadis yang selalu bermimpi untuk kuliah di universitas ternama
berkat kecerdasan dan prestasinya serta dukungan dari paman dan bibinya akhirnya dia berhasil untuk bersekolah di sekolahan impiannya
namun di saat dia mengenal laki-laki bernama Faris hidup nya jadi penuh kejutan
apakah gina bisa melanjutkan study nya?
dan apa kejutan yang ia dapatkan?
yuk simak yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom_nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 26
Ita pun akhirnya menceritakan orang tua gina kepada Faris, saat gina sudah tertidur karena pengaruh dari obat penurun panas.
"dulu papa gina dan suami ku hidup dengan kemewahan mas Faris,mereka kembar identik tidak ada celah yang membedakan keduanya"awal Ita bercerita
"papa dan mama gina bertemu.mereka saling mencintai dan memutuskan untuk menikah,aku dan almarhum paman gina pun sama kami menikah di waktu yang bersamaan. 2 tahun kami hidup rukun berumah tangga,sampai pada suatu hari pabrik minyak keluarga mas Andra kebakaran itu lah awal dari semua penderitaan gina"
"pabrik habis terbakar,tidak ada sedikit pun yang tersisa,keluarga suami ku bangkrut gulung tikar,mas Andre bisa menyikapi nya tetapi kakaknya papanya gina tidak bisa menerima itu"
"mas Andra sebagai anak pertama selalu di manja tuan Baskoro kakek dari suami ku dan papa nya gina juga,karena sikap Andra yang sering di manja itu dia tidak bisa menerima suatu kenyataan jika keluarga nya jatuh miskin"
"kami sering mendengar mas Andra dan sang istri bertengkar di depan gina yang saat itu berusia 2 tahun,bahkan mas Andra tidak puas hanya adu mulut,dia pun jugq menggunakan fisik pula. saat mbak Yuni ibu gina menasehati nya untuk tidak berjudi dan mabuk-mabukan,begitu mas Faris"bibi Ita pun melanjutkan kembali
"sampai pada suatu saat mas Andra kalah berjudi dan entah bagaimana cerita nya ada seseorang yang mendatangi rumah kami lalu membawa mbak Yuni. kata mereka mbak Yuni akan di jadikan TKW oleh mereka atas perintah mas Andra ayah gina tapi ternyata itu tidak benar mas Faris"
"mas Andra telah menjual istrinya sendiri karena dia kalah berjudi,mbak Yuni menitipkan gina ke bibi karena mbak Yuni tidak mau terjadi sesuatu dengan gina,bibi yang dulu belum memiliki anak akhirnya memutuskan untuk mengasuh gina kecil hingga besar"
"ibu gina berjanji untuk menuruti kemauan suaminya asal sang suami tidak mengganggu kami saja,dan mas Andra menuruti hingga sekarang ini,tapi setelah melihat gina yang lulus sekolah kemarin mas Andra menemui almarhum mas Andre dia menabraknya dan memperingatkan mas Andre untuk tidak menyekolahkan gina ke jenjang yang lebih tinggi"kata Ita lagi
"kenapa bi?"tanya Faris penasaran
"bibi tidak tahu alasannya,selama ini memang bibi dan paman yang membiayai gina tapi untuk sekolah itu semua dari ayah gina sendiri mas Faris"
"dan kebetulan karena gina termasuk murid berprestasi gina di beri beasiswa untuk lanjut ke jenjang universitas pilihan gina dari pihak sekolah gina se waktu SMA kemarin mas "Faris tersenyum menatap wajah lugu gina yang tertidur saat ini,ada begitu banyak luka di wajah wanita yang pernah ia tiduri itu tapi dia bisa menyikapi nya dengan sangat baik bahkan tetap berprestasi,itu benar-benar membuat Faris bangga.
"tapi setelah bibi mendengar gina ingin bertemu mamanya bibi takut mas Faris,bibi takut kalo ayah gina bertingkah nekat"kata Ita mencurahkan segala unek-unek nya
"Faris janji akan jaga gina bi,tapi maaf tadi Faris tak sengaja mendengar jika ibu gina telah menikah lagi apa itu benar bi?"tanya Faris hati-hati
"bibi tidak tahu pasti,tapi waktu almarhum suamiku ke sana ia melihat foto ibu nya gina terpajang begitu cantik di bingkai ruang tamu dengan menggunakan pakaian adat setempat,dan setelah mas Andre menyelusuri katanya pakaian adat itu pakaian untuk pernikahan mas Faris,mungkin saja mbak Yuni di per istri disana mas,aku juga tidak tahu,gina lah yang tahu karena dia kemarin bertemu dengan mama nya di jepang"cerita Ita panjang lebar
Setelah menceritakan semuanya,Faris meminta izin untuk bertemu dengan gina dia ingin pamit karena harus ke kantor dan juga menjemput atasan nya.
Faris sudah berada di samping gina saat ini,Faris memegang kening gina yang masih panas.dia menatap bibir pucat gina yang sekarang berwarna pink karena yang punya tengah dalam keadaan lemah
Ia mengusap bibir pucat itu dengan jarinya berharap bibir pink itu menjadi merah kembali,namun apa yang di lakukan oleh Faris saat ini membuat yang punya terbangun
Gina membuka matanya,menatap Faris yang sudah siap dengan jas nya dan juga kacamata nya
Faris tersenyum kala gina benar-benar membuka mata nya,mata gina terbelalak menatap Faris yang baru saja mencium dahinya
Gina tak bersuara tapi dari sorot matanya penuh dengan rasa memuja,ya secara tak sadar gina terpesona oleh ketampanan Faris
"jangan menatapku seperti itu,aku jadi malas untuk ke kantor"kata Faris dengan tersenyum
Gina pun ikut tersenyum,"ternyata kau memang begitu tampan,aku baru sadar sekarang"ucap gina berbisik lirih
Faris tersenyum dan mengusap rambut depan gina"aku harus pergi, menjemput atasanku"kata Faris berbisik manja dekat telinga gina
"boleh aku minta sesuatu?"gina bersuara
"katakan"jawab Faris mendekat wajah gina
"bisakah kau jaga hatimu hanya untuk ku?"
Faris menatap gina dalam-dalam kemudian mencium dahi gina sekali lagi,lalu kemudian turun ke bibir pucat yang sejak tadi mengganggu nya ia melumat bibir pucat itu sebentar sedang gina sempat membalas sedikit
Faris melepas ciuman itu,ciuman yang begitu nikmat karena gina membalasnya
"aku akan segera kembali"Faris kemudian bangkit dan berdiri matanya masih menatap gina yang lemah karena dirinya
"kau harus banyak istirahat biar cepat sembuh"kata Faris
"iya supaya kau bisa memakainya kembalikan?"seolah menantang
"gina jangan buat aku menerkam mu kembali"
Dengan menggeleng"aku sedang sakit"jawabnya
"tutup matamu agar cepat sembuh,kau harus banyak istirahat supaya kuat melayani semalaman"dengan senyum menyungging ke atas Faris menggoda gina
"kau masih sama menyebalkan ternyata"
"awas kau!!! akan ku gigit sosis mu nanti"tambah gina lagi penuh ancaman ke arah faris
"ah aku mau sekali!"kemudian Faris berlari kala gina hendak memukulnya dengan bantal
Gina tersenyum kala melihat Faris lari terbirit-birit seperti itu"Faris faris"ucapnya kemudian dia menutup wajahnya karena teringat akan ucapan Faris yang mendesah tadi membuat gina senyum-senyum sendiri
*******
beberapa jam kemudian
Karina datang menengok gina yang saat ini tengah makan siang
Bumil cantik itu tengah duduk di ranjang duduk di ranjang samping gina
Dia memberi tahu kepada gina jika fotonya dan Maia terpajang di majalah dewasa dan surat kabar dalam negeri dan luar negeri
Apakah gina syok?tidak dia sudah tahu itu akan terjadi,dan saat ini dia hanya bersantai ria dia tidak ingin memikirkan hal yang membuatnya akan menjadi sakit kembali
"kau tahu fotomu dan Maia terpajang di majalah dewasa"kata Karina.
"aku tahu,Maia juga sudah tahu itu"seru gina santai
"terus kamu diam aja?"Karina penasaran
mengangkat kedua bahunya"nggak tau meski apa!"gina menjawab kembali
"laporin dong jangan di biarkan"kata Karin
"udah lah Rin aku sadar diri kok mau laporin juga butuh uang kan mending buat kuliah aja,sama kebutuhan sehari-hari"seru gina seolah tidak peduli dengan foto-foto itu.
"baiklah jika begitu,lalu bagaimana kamu bisa dapat tanda di leher kamu itu sih gin cerita dong?ternyata kak Edo bisa seganas itu juga ya aku nggak nyangka"Karina dengan segala prasangka nya
"Rin aku mau bilang sesuatu sama kamu"gina berbicara dengan sangat hati-hati
"mau bicara apa?"Karina sudah menyeruput ice jus buatan Ita
"ini bukan ulah kak Edo tapi asisten suami kamu"ujar gina jujur
"uhuk uhuk uhuk apa....jadi itu ulah dari Faris?"Karina terbelalak tak percaya dengan yang barusan ia dengar
Gina mengangguk"sayang nya iya"kata gina memasang muka melas
"kamu ya"menepuk kepala gina
"aduh sakit peak"membalas memukul
"gimana ceritanya kalian bisa eh apa ya nama nya itu e"berfikir sejenak sambil mengingat-ingat bahasa anak muda sekarang
"kencan?"sahut gina
"Iya itu kencan,kamu kan pacarannya sama kak Edo kenapa kencannya sama Faris dan itu parah sih ini,pantes tingkah Faris aneh banget akhir-akhir ini"kata Karina
gina langsung melirik tajam ke arah Karina"aneh gimana?"tanya gina penasaran
"iya aneh dia jadi sering ngelihatin ponselnya dan sering senyum-senyum sendiri,ternyata chatingan sama kamu toh...terus itu kakak Maia kamu kemana in gina?"Karina sudah me reog mendengar cerita dari gina
"ya biarin aja kali orang aku ga serius juga"gina menjawab asal
"kamu dih parah banget,ga boleh gitu gin pilih dong salah satu,dih malah kesannya kayak mau belanja ya kita!"kata Karina dengan tertawa kecil
"tau tuh kamu,orang aku sama kak Edo belum resmi jadian kok,dia aja yang klaim sembarangan main peluk-peluk juga"memasang muka cemberut
"tapi kalau yang meluk Faris mau kan ya,hayo ngaku?"
"kalau itu aku pikir-pikir deh"jawab gina dengan tersenyum
"aaaaaaaaaa aku suka teman ku yang ini,gina ku kembali lagi"memeluk sang teman
"ya elah aku nggak kemana-mana lagi"tutur gina dia tidak sengaja menyentuh perut buncit Karina yang sedikit bergerak
"eh dia gerak Loh Rin ...hai sayang ini aunty gina kamu suka ya di sentuh aunty?"tiba-tiba gerakan di perut Karina semakin menjadi membuat Karina sedikit mendesah karena gerakan dari perutnya yang sangat brutal
"ahhhhhhh sakit"kata Karina dan gina langsung panik
"ya tuhan kamu nggak apa-apa Karin,aku minta maaf aku harus apa harus gimana kamu ngomong dong Rin aku jadi bingung kalau kamu kesakitan gini"gina menjadi bersalah karena jadi penyebab sakit nya sang teman
Sementara itu bara dan Faris bersamaan masuk ke dalam rumah gina,bara mendengar rintihan istrinya langsung berlari
Gina yang pucat tambah pucat,saat melihat aura bara yang begitu tajam menatapnya
gina sangat takut,keadaan saat ini begitu genting apa lagi di tambah Karin yang merasa ada sesuatu yang merembet di kakinya
Dan Ita yang mendengar kegaduhan itu langsung menghampiri dan melihat keadaan Karina yang merintih kesakitan
"mas bara aduh sakit mas"Karina merintih saat sang suami memegang tangannya
Bara dengan cepat langsung menggendong Karina ala bridal style sedang Faris mengikutinya di belakang setelah berpamitan kepada gina untuk mengikuti atasannya
Gina mengangguk memahami situasi saat ini yang begitu genting,ia hanya bisa berdoa semoga Karina dan bayinya baik-baik saja
bersambung
heh rose ,yg ku bayangkan itu semok abohay,,hot punya ehem yg gede ini rada kurang Thor
pasti ingat terus kejadian kokop mengkokop