Maxim yang memiliki putri angkat bernama Arabella yang sudah di asuh nya mulai dari 10 tahun lalu hingga kini Arebella telah lulus sekolah menengah atas malah jatuh cinta kepada kepada putri angkat nya sendiri bagaimana kisahnya yuk Ikuti jejak nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Max sudah menyuruh istrinya agar istirahat saja. Tapi Bella tetap kekeh ingin melakukan aktivitas nya seperti biasa di pagi hari. Hari ini pun kedua putranya akan kembali bersekolah.
Bella sekarang sedang memakaikan dasi untuk suaminya yang tentunya memakai kursi kecil untuk menyamakan tinggi nya dengan sang suami.
"Sayang, jangan terlalu memaksakan diri. Pagi ini pun kamu masak. Padahal kamu berjalan saja masih merasakan sakit." Max tidak tega.
"Aku baik-baik saja Dad." Jawab Bella dengan tersenyum.
Max menghela nafasnya. Jika sudah begitu Max tidak bisa menolaknya.
"Tunggu sebentar sayang, aku ingin memberikan mu hadiah" Bisik Max yang membuat Bella menjadi penasaran. Max lalu berjalan ke arah nakas dan membuka lacinya.
"Pejamkan mata mu sayang" pinta Max dan Bella hanya menurut saja. Bella memejamkan matanya walaupun sangat penasaran hadiah apa yang akan di berikan suaminya kepada nya.
"Sekarang buka"
Bella lalu membuka matanya dan seketika terkejut melihat berlian yang begitu indah dengan satu set.
"Cantik sekali Dad" Kagum Bella. Bella menutup mulutnya tidak percaya.
"Kau suka?" tanya Max yang di angguki oleh Bella.
"Ini untuk mu sayang, walaupun hadiah ini masih tidak ada apa-apa nya dengan semua pengorbanan hidup mu atas merawat anakku dan kamu mau mengorbankan hidup mu menjadi istri ku" Ucap Max.
"Ini sudah sangat berharga Dad" jawab Bella terharu. Bella lalu memeluk tubuh suaminya dengan menangis kecil.
"Ohh my queen.."
Cupp...
"Aku akan menjaga nya dengan baik Dad, Bella janji" Padahal masih banyak sekali koleksi berlian nya yang sama sekali dirinya belum pernah pakai.
"Yang ini harus kamu pakai sayang" Ucap Max dengan tersenyum. Max membantu istrinya untuk memakai sebuah kalung duluan.
"Kalung ini semakin cantik saat kamu yang memakai kan nya Beby" Bella hanya tersenyum manis sebagai jawabannya.
"Yang ini kamu simpan saja sayang."
"Terimakasih Daddy" Ucap Bella dengan tulus. Max tersenyum lalu mengecup kedua mata istrinya.
"Aku mencintaimu sayang" Sesekali Max juga mencium kepala pucuk istrinya.
Sungguh Bella sangat beruntung mendapatkan suami seperti Max. Yang begitu besar mencintai nya. Dirinya tidak menyangka bahwa Daddy angkat nya sekarang menjadi suaminya sekarang. Perasaan nya begitu bahagia yang tidak bisa dirinya ungkap kan dengan kata-kata.
"Bella sangat beruntung mempunyai suami seperti Daddy" ungkap Bella.
"Aku lebih beruntung mendapatkan istri seperti kamu sayang" Balas Max.
"Tapi lain kali jangan terlalu lelah sayang, kamu masih sakit karena melayani ku semalam" Sungguh Max begitu khawatir jika istrinya kelelahan.
"Hari ini Rayden akan masuk ke sekolah, tidak mungkin aku tidak memperhatikan nya Dad." Lanjut Bella.
"Tapi jangan di paksakan yah sayang, aku tidak ingin kamu terlalu kelelahan. Cukup lelah melayani ku saja"
Bella langsung memukul bahu suaminya yang membuat Max jadi terkekeh.
Cup..
"Cantik sekali istriku ini" gemas Max dengan mengelus pipi Bella.
"Sudah selesai, ayo kita sarapan Dad. Anak-anak pasti sudah menunggu kita." Max tersenyum dan segera menarik tangan istrinya.
"Apa aku tampan sayang?" Tanya Max iseng. Dirinya butuh di puji istrinya hari ini untuk meningkatkan kepedean nya.
"Sangat Dad, Daddy memang tampan dari dulu" Jawab Bella membenarkan perkataan suaminya.
Hah? senyum merekah langsung terbit dengan cerah di wajah Max. Pujian istrinya adalah segala yang terbaik di dunia ini.
"Selamat pagi Boys" sapa Max
"Pagi Dad" Jawab Rayden dan Arsen secara bersamaan.
"Sini Mom" Ucap Arsen yang di mana di antara dirinya dan juga Rayden ada bangku kosong.
Wajah Max yang tadi berserih-seri langsung berubah menjadi masam. Mana bisa seperti itu? Kapanpun istrinya harus selalu berada di samping nya.
"Tidak!" jawab Max dengan lantang. Max kemudian menarik kursi untuk istrinya agar duduk di sampingnya.
Arsen dan Rayden langsung menatap sinis ke sang Daddy. Max tidak peduli dengan wajah kedua putranya yang tidak terima.
"Apa sih Dad!!" Kesal Rayden.
"Mama kalian adalah istriku. Milikku" Ucap Max dengan tegas. Lalu Max melihat istrinya dengan pandangan yang begitu lembut. Sangat kontras dengan menatap kedua putranya.
"Dad sudah" lerai Bella. Ayah dan anak selalu ada yang mau di perdebatkan.
Saat Bella ingin mengisi piring Rayden dan Arsen. Max langsung menahan nya.
"Tidak sayang, mereka sudah besar. Jangan terlalu memanjakan mereka." Ucap Max dengan lembut.
Sungguh Daddy mereka ini selalu mengibarkan bendera perang. Wajah Arsen dab Rayden sudah begitu kesal.
"Daddy jangan seperti itu, aku hanya ingin mengisi piring anak-anak."
"Jangan sesekali memberikan kesempatan sayang. Kamu hanya boleh melayani aku"
"Ihhhh..." Wajah Rayden langsung cengoh melihat ke arah sang Daddy. Apa-apaan maksudnya.
"Daddy yang sangat baik" ucap Arsen dengan nada lembut tapi penuh penekanan.
"Mana bisa seperti itu!" Sungguh Rayden sangat tidak terima. Padahal yang lebih tua disini adalah sang Daddy. Tetapi kenapa yang harus di layani hanya dirinya saja? itu kan tidak adil.
Arsen langsung menyodorkan piring nya terlebih dahulu di depan Bella.
"Jangan bertengkar, Mama akan mengisi piring kalian semua atau sama sekali."
Ayah dan anak itu langsung diam dan menurut. Bella langsung tersenyum lalu mengisi piring Rayden duluan yang mana membuat Rayden tersenyum meledak kepada Daddy nya.
Untung putranya, kalau tidak, Max sudah pasti akan merobek mulut itu. Baru setelah itu Arsen dan yang terakhir adalah Max.
Max ingin protes tetapi tidak jadi lantaran istrinya sudah menatap nya dengan tajam.
Tidak ada yang berani berucap lagi atau Ras terkuat di rumah ini akan marah. Semua makan dengan baik.
"Kalian hati-hati di jalan yah..." ucap Bella kepada tiga lelaki kesayangan.
"Iya Ma.." jawab mereka dengan berbarengan.
"Abang tidak apa-apa kalau tidak di antar Mama?" tanya Bella yang sudah ke lima kalinya.
"Tidak apa-apa ma, Rayden kan di antar Daddy." Jawab Rayden tersenyum lalu mengalami tangan Bella.
"Kamu istirahat saja sayang. Ada aku, kamu tidak perlu khawatir." Sahut Max dan Bella hanya tersenyum menanggapinya.
"Arsen juga yang baik di sekolah nya yah sayang. Arsen harus patuh sama guru disana" Bella lalu merapikan kera baju Arsen.
"Arsen pasti menjadi anak yang baik dan nanti membanggakan Mama"
"Kami pergi berangkat sayang, kalau ada apa-apa kamu bisa menghubungi ku atau meminta tolong Dario"
"Iya, Dad. Daddy jangan ngebut membawa mobil nya. Daddy sedang membawa anak-anak bersama Daddy" nasehat Bella.
Lihatlah bahkan istrinya hanya hanya mengkhawatirkan anak-anak mereka.
"Aku selalu patuh dengan ucapan mu"
Cup..
Max mencuri kecupan di bibir istrinya.
"Daddy..." Teriak Arsen dan Rayden yang membuat Max tertawa terbahak-bahak.
"Dilarang iri" Ucap Max dengan songong nya.
"Sudah-sudah sana kalian pergi berangkat." sahut Bella tersenyum. Hangat sekali kalau melihat seperti ini. Para pelayan ataupun penjaga hanya bisa tersenyum melihat kehangatan keluarga itu di pagi hari ini.
Arsen dan Rayden kembali mencium tangan Bella dan Bella lalu mencium tangan suaminya. Max kemudian mencuri kecupan di bibir istrinya lagi yang mana membuat Arsen langsung memukul kaki Max.
"Arsen benci Daddy" Arsen langsung merajuk dengan segera menaiki mobil.
"Kami akan membalas nya" Ucap Rayden dengan datar.
"Hahahhaha sayang, lihatlah wajah anak-anak. Sangat lucu" Max tidak bisa tidak tertawa.
"Daddy terlalu jahil, sudah tahu anak-anak nya percemburuan" geleng Bella.
Cupp...
"Aku pergi sayang, Assalamualaikum."
"Waalaykumussalam" Jawab Bella. Max kemudian menyusul kedua anaknya.
pasti seneng bangett si daddy😁