NovelToon NovelToon
CHASING YOU IN THE RAIN

CHASING YOU IN THE RAIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zoe.vyhxx

Haii…
Jadi gini ya, gue tuh gay. Dari lahir. Udah bawaan orok, gitu lho. Tapi tenang, ini bukan drama sinetron yang harus disembuhin segala macem.
Soalnya menurut Mama gue—yang jujur aja lebih shining daripada lampu LED 12 watt—gue ini normal. Yup, normal kaya orang lainnya. Katanya, jadi gay itu bukan penyakit, bukan kutukan, bukan pula karma gara-gara lupa buang sampah pada tempatnya.
Mama bilang, gue itu istimewa. Bukan aneh. Bukan error sistem. Tapi emang beda aja. Beda yang bukan buat dihakimi, tapi buat dirayain.
So… yaudah. Inilah gue. Yang suka cowok. Yang suka ketawa ngakak pas nonton stand-up. Yang kadang galau, tapi juga bisa sayang sepenuh hati. Gue emang beda, tapi bukan salah.
Karena beda itu bukan dosa. Beda itu warna. Dan gue? Gue pelangi di langit hidup gue sendiri.
Kalau lo ngerasa kayak gue juga, peluk jauh dari gue. Lo gak sendirian. Dan yang pasti, lo gak salah.

Lo cuma... istimewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoe.vyhxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ghibah

“ ma.. mama .. maa” panggil kian tak sabar

“ apa anak cantik”

“ ganteng” koreksi kian

“ iyaa.. kenapa ?”

Sang mama yang sangat penasaran mulai duduk bersisihan dengan kian.

Sembari mencomot snak yang ada didepan meja tv. Kian membuka suara “ aku tadi liat pangeran. “

“ siapa pangeran ?”

Sembari mengunyah, ia melanjutkan “ itu kayak ungkapan ke seseorang gitu . Bukan namanya pangeran “

"tadi aku liat di mall. Kayak pria matang kesukaan aku ma. Mukanya kayak oppa oppa korea tapi ini kayak ada aksen Jawanya." kian menjelaskan dengan sangat antusias.

Mama anvita hanya ber oh ria. Di kepalanya melintas semua poster yang menempel di dinding kamar anaknya. Raja-raja visual dari negeri drama Korea. Mungkin benar, kata anak tetangga, si Abel, Kian sedang terserang sindrom “halusinasi estetik”. liat cowok dikit, langsung dibaptis jadi pangeran, raja, bahkan presiden.

“ minggir ma. Aku setelin tv yang aku tonton kemarin. Ada yang mirip”

“ duhh.. gausah ki. Kamu belajar gitu lo atau apa gitu. Jangan ngrecokin rencana mama “

Dengan pose jutek, kian berdiri sambil membawa toples isi kacang kulit keluar teras “ padahal mama juga mau liat drakor”

“ penhos mama belum kelar. Udah sana “

“ penthouse mama. Penhos penhos” sambil memperagakan moncongnya yang masih tersisa remukan kulit kacang.

"sama aja perasaan" gimana Bu anvita

"ya beda dong. Ada t nya" kian masih ngeyel

Sambil menatap langit malam penuh bintang, rasa penasaran kian dengan ingatan kecil tentang pria berjas yang ia labeli pangeran mulai hilang.

Ia sangat berharap bisa ketemu kembali dalam jangka waktu yang lebih lama.

“ kok bisa cuma sekelebat aja sih”

“ apa pesona orang kaya begitu ya. “

Ia letakkan toples yang ia genggam ke kursi kecil depan teras.

Intan selaku tetangga julid paling terkenal seantero komplek dengan mulut ghibahnya menyenderkan bahu ke gerbang rumah.

“ ki. Mamamu ada ?”

“ dirumah.” Jawab kian singkat.

“ yeee.. ditanyain juga “

“ kan udah kian jawab Bu intan. Masalahnya dimana ?”

Sambil lewat gerbang samping. Intan menjawab“ di nada kamu. Cengkokan nadamu kurang bisa di nikmatin di telinga tante”

“ hmm” menjawab asal sambil menikmati makanan.

Abel yang berlari sambil membawa buku sangat nampak terlihat habis belajar dari tetangga. Kian yang melihat dari atas bawah hanya bisa menyapa sambil tersenyum.

“ ki. Ada pr ga lo?” Tanya abel sembari mencomot kacang yang kian pegang.

“ ada banyak.” Sahutnya asal.

“Bawa sini. Gue beresin semuanya “

Sambil lari kecil. Kian menyambar “ ceilahh.. bentar”

“ pelan pelan ki. Gausah lari.. terus gimana jeng?” Menatap kian beralih cepat menatap bu intan yang membawa gosip bertebaran, kemudian merakitnya menjadi 1 gosip hangat. Yang kemudian ia share ke orang lain . Dan salah satu orang vipnya adalah mama kian.

Sambil berlari. Buku yang kian tenteng ada lumayan banyak. “ gosip teross”

“ eh gue lupa ambil pulpen bel. Bentar”

“ gosip terooss” balik lagi.

"apasih ki!" sahut Bu intan

“ nih bel. “

Kacamata abel gabisa bohong. Dengan melirik per soal saja, ia langsung paham jawabannya. Abel dan kian beda sekolah. Namun mereka satu angkatan.

Tiiiiiiinnnnn!!!! Ngenggg!!

.

.

“Woi adip. Berenti ga lo!!” Teriak kian sembari mencekal sandal selop yang ia copot dari kaki kanannya.

 Namun sepeda motor adip masih lanjut sampai kebelokan. Dengan kesal kian meletakkan sandalnya disamping abel.

“ kotor ki. Nanti kena buku lho”

“ ceilahhh abang kiannn!!!!” Teriak adip lagi.

“ WOIIII!!! “

Sang mama yang mendengar dari dalam sedari tadi kian teriak berjalan keluar “ heh! Udah malem. Jangan keras keras. Nanti dikira rumah kita ada hajatan “

“ itu lo ma. Si adip kurang kerjaan geberin motor didepan kian “ belanya.

“ nahh.. ini dia biang keroknya” kata kian yang melihat motor adip berhenti didepan pagar rumahnya.

“ malam tante anvita yang cantik tiada tara. Bolehkah anak manis ini makan malam dirumah tante “ sapa adip penuh keramahan.

“ boleh. Sini masuk” ajak sang mama ramah

“ loh!! Mama “

Dan seperti inilah adip jika main kerumah kian. Mamanya selalu membuka lebar pintu rumahnya untuk siapapun yang baik keanaknya. Yang mau menerima hal beda dari sang anak. Mungkin itulah rasa terimakasih tak terucap dari bu anvita.

“Nih ki.udah kelar” kata abel sembari memakan kacang kulit.

“ makasih ya bel. Lo tuh pahlawan gue”

“ hmm.. sekarang lo harus bantu gue vote “

“ vote?”

“ iya.. ada plagiat yang mencoreng nama kpopers gue. Bantuin ya”

“ oh oke. Bentar gue ambil hp “

.

......................

.

.

“ terus gimana tante?” Tanya adip ke bu intan sambil melahap ayam di piringnya.

“ ya gitu pokoknya. Terus tuh ya. Katanya warungnya sekarang jadi sepi gegara tali pocongnya ilang” jelas bu intan sambil memperagakan dengan mata melotot dan tubuh yang meyakinkan pendengar.

Sambil mengunyah “ wahh pantesan. Tadi bu intan. Aku liat didepan warung yang bekas itu apa namanya santet. Kayak nyium aroma gaenak.”

“ masa sih? Kayaknya kemarin aku habis beli beras disana loh dip, bu. “

Sambil berkacak pinggang, adip meletakkan piringnya yang masih penuh makanan ” terus anaknya, habis magrib tadi kesurupan”

“ hahh!! Masa dip? Tapi emang tadi pak rt tante liat kesana ada urusan. Tapi ga nanya urusan apa. “

“ astaga. Jadi takut deh bu intan . “

Adip entah mengapa lebih suka nimbrung dengan bu intan yang dimana gelar gosip atau ratu perghibahan komplek ini jatuh kepada bu intan seorang. Mulutnya yang terkenal valid sangat jelas.

“ ada apaansi?” Tanya kian yang barusaja turun dari lantai dua mengambil ponsel.

“ kepo aja urusan orang tua.” Sahut bu intan

“ lahh.. si curut empang pojokan ngapain nyempil itu?”

 Dengan lantang adip menjawab “ gue pembawa bukti valid ki disini. Jadi gabisa di ganggu gugat. Nah terus gimana bu intan sama warung kelontongnya?” Lanjutnya tidak menghiraukan kian.

Ck!! Sulittt.

“ nih bel” menyerahkan ponselnya.

“ sandinya masih sama. “ tambahnya

Abel yang segera menghate komenan beberapa akun dan menurunkan bintang seperti haters penuh kebencian sedang melakukan aksinya.

“ mampus lo pada” desisnya sambil ngetik cepat seperti hacker yang punya dendam pribadi.

“ ngeri banget lo bel. Jadi takut sama calon suami lo ntar. Gadimakan aja udah untung kayaknya nih” kata kian sambil melirik kinerja tangan abel yang lebih gesit dibanding dirinya.

“ calon suami masa depan gue itu lo. Jadi aman aja “ katanya spontan.

“ apa ga kasian nanti anaknya bodo kek bapaknya?”

Sambil tertawa sinis karena meladeni komenan yang menurutnya menjengkelkan “ gen pinter itu dari ibunya. Kalo fisik dari bapaknya. Lo ganteng. Gue cantik, gue juga pinter. Jadi kombinasi yang pas. Udah lo diem jangan ganggu konsentrasi gue “ tukasnya ..

.

......................

.

...Di atas sana, bintang-bintang menari, Bersinar riang di langit yang sunyi....

...Mereka seakan membisikkan kisah abadi, Tentang cinta, harapan, dan mimpi-mimpi....

...Kian menatap langit penuh harapan yang menyala. Langit gelap jadi kanvas cahaya,...

...Taburan bintang bagai lukisan maya. Menuntun hati yang tengah meraba....

.

"bel. Kayaknya gue jatuh cinta deh bel " tutur kian yang masih menatap indah malam ini. seakan para bintang dan angin malam ini merengkuh tubuh kian dengan harum mint seperti terakhir kali ia bertemu.

Abel yang menaruh rasa penuh terhadap kian mencoba memahami apa yang orang dicintainya merasakan apa yang sedang dirasakan. Seperti melamunkan beberapa hal yang membekas didalam benak hati, memendam rasa sesak, selalu mengingat hal kecil yang sangat indah, dan mencoba mendekati secara perlahan.

Abel tahu rasanya jatuh cinta tanpa bisa mengutarakan. Abel tahu bagaimana rasanya harus memendam rasa begitu lama.

Namun.... Untuk kali ini. Abel ingin egois. Abel ingin tahu lebih dalam siapa orang yang ia cintai. Ia ingin sepenuhnya memahami perasaan kian.

"gegayaan banget anaknya Bu anvita. Emang siapa yang Lo suka?" tanya Abel lebih intens.

"ada. Tapi gue gatau dia siapa"

BLAMM!!!!

seperti Sebuah pukulan keras ditengkuk Abel. Ingin rasanya ia tertawa terbahak-bahak karena lelucon yang barusaja kian katakan. dan anehnya, kali ini sorot mata kian benar benar serius.

"type Lo yang kayak gimana ? " tanya Abel penasaran

"ya gitu. Pokoknya yang bau mint, seger dipandang. " kata kian sambil memejamkan mata mengingat pertemuan mereka.

Sambil melamun, kian mencoba berpikir beberapa hal penting .Udara malam itu begitu tenang, tapi pikirannya justru berisik. Ia memikirkan banyak hal yang tidak biasanya ia pikirkan. Tentang perasaan. Tentang keberanian. Tentang seseorang.

"bel. " panggil kian yang sudah berdiri sambil petentang petenteng

"Lo mau ga jadi pacar gue? Kekasih gue. Pujaan hati gue. "

Glek!!

"kenapa Lo?" Abel panik setengah mati. Air liurnya nyaris tertelan paksa. Ia langsung panik, matanya membesar, bibirnya bergetar. Jangan tanyakan hatinya. Beneran ga karuan !

"hahhhh!!!" kian menghela nafas.

"Pasti susah banget besok kalo gue nembak dia. " batin kian pasrah

BOOM!!!!!

Seakan memberikan boom kejut langsung ke Abel. Diluar dugaan!.Ternyata ia hanya dibuat bahan percobaan!!. Sialan!!

"Lo suka sama siapa sih gue tanya!" Abel geram

kian menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal " ya pokoknya lebih tua dari gue"

satu hal yang Abel tahu, ternyata type kian adalah orang yang lebih tua dibanding dirinya.

"o- oh. Kirain sebaya "

Karena tidak ingin becandaan kian makin membuat hatinya tak karuan. Abel segera pergi izin pulang dengan alasan mengantuk. Yahh.. Kalau dilihat memang sudah jam sembilan malam. Pemikiran kian yang simpel dan terkesan biasa biasa saja mampu meloloskan Abel begitu saja dengan kebohongannya.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!