NovelToon NovelToon
Revenge Took Me To Hell

Revenge Took Me To Hell

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:634
Nilai: 5
Nama Author: nerissa ningrum

Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging


"Kamu jatuh hati pada orang salah"

Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Momen Kedekatan

Danica berjalan ke arah ruang kerja Dody dan mengetuknya sampai di persilahkan masuk " pagi tuan " sapa Danica dengan ramah

"pagi Danica" Dody segera mempersilahkan Danica untuk duduk

"kamu sudah urus keberangkatan kita nanti sore kan Danica" tanya Dody

"sudah kok tuan" Danica duduk di depan Dody "tadi saya ketemu tuan Bara dan beliau mengajak kita untuk berangkat bersama, katanya sih lumayan buat hemat uang perusahaan karena tuan Lionel ada pekerjaan di Malang juga" ucap Danica

"Lionel bawa jet pribadinya" tanya Dody yang nampak berpikir akan alasan Lionel menawarkan berangkat bersama

"iya tuan" balas Danica

tiba-tiba saja terlintas satu ide jahil di kepalanya "bukankah kita sudah mengenal lebih dari setengah tahun Danica dan kamu juga bilang sangat menghormati ku yang banyak mengajarkanmu banyak hal di perusahaan " ucap Dody

"Iya..." bingung Danica akan arah pembicaraan Dody

"kebetulan aku anak tunggal di keluargaku dan aku lama ingin memiliki adik, kamu mau enggak jika aku menganggapmu sebagai adikku " tanya Dody

"ini beneran " tanya Danica

"tentu saja beneran, mau enggak" tanya Dody

"tentu saja mau " Danica mengangguk dengan cepat, tak ingin menolak tawaran yang cukup ia suka "aku juga lama ingin memiliki kakak lelaki karena aku juga anak tunggal" ucap Danica dengan senyum lebarnya

"setidaknya anak tunggal untuk mommy, sedangkan anak Daddy yang ketiganya adalah adikku tidak masuk dalam hitungan " lanjut Danica yang hanya terucap dalam hatinya saja

"baiklah Danica karena kamu sekarang adalah adikku, panggil saya kakak setidaknya saat di luar kantor jangan saat di kantor karena itu akan menimbulkan gosip dan kita bisa mulai panggilan itu saat kita dinas di luar kota nanti" ucap Dody

"iya kakak" Danica langsung mempraktekan panggilan itu dengan segera

Dody tersenyum tipis melihat reaksi Danica yang terlihat begitu antusias "kamu sesenang itu memiliki kakak " tanya Dody

"senang sekali, anda gak tau saja kalau baik aku dan mommy ku itu anak tunggal jadi kami tidak memiliki kerabat dekat dan itu rasanya sangat sepi " balas Danica dengan jujur

"Daddy kamu bagaimana, dia anak tunggal juga" tanya Dody

Wajah Danica langsung terlihat murung dan Dody bisa melihatnya dengan jelas "aku tidak terlalu dekat dengan keluarga Daddy karena semua keluarga Daddy tinggal di Inggris, dan aku tinggal di Swedia " Danica memaksakan senyumnya tak ingin ada orang yang tahu apa yang ia rasakan saat membahas keluarga Daddy nya

Dody bisa lihat ada luka di saat Danica membahas keluarga Daddy dari Danica tapi sebagai orang baru di hidup Danica tentu Dody tahu batasan dan tidak ingin terlalu ikut campur urusan keluarga Danica

"kebetulan aku hanya tinggal bersama nenekku karena orang tuaku sudah lama meninggal, boleh kan kapan-kapan aku ajak kamu ke rumah untuk bertemu nenekku, walaupun harapannya untuk memiliki cucu menantu belum terwujud mungkin dengan mendatangkan adik baru, nenek bisa terlihat bahagia " ucap Dody

Danica memicingkan matanya ke arah Dody "ini bukan trik baru untuk menggoda wanita kan tuan " tanya Danica

"pletak" Dody langsung menjitak kepala Danica "hilangkan pikiran negatifmu Danica, aku cukup bisa membedakan perasaan yang aku miliki dan aku murni menganggapmu sebagai seorang adik, adik yang belum pernah aku miliki" ucap Dody dengan lantang

Danica mengusap kepalanya yang terkena jitakan tangan Dody " baiklah kak Dody" ucap Danica dengan senyum lebarnya

senyuman itu tertular pada Dody "ingat Danica, panggil aku kakak saat ada Lionel " ucap Dody yang mana itu cukup membuat Danica bingung

"loh bukannya tadi anda bilang kalau hindari memanggil kakak saat jam kerja karena tidak ingin orang lain salah paham, lah ini kenapa malah harus panggil kakak di depan tuan Lionel, kan dia bos kita tuan, bukannya malah bisa salah paham dianya " tanya Danica dengan wajah polosnya

"Lionel itu teman lamaku jadi tidak masalah jika memanggil di depannya " balas Dody

Danica mengangguk paham " ya sudah, saya mau lanjut kerja lagi " pamit Danica segera keluar ruangan Dody untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum rampung

***

Dody membantu Danica memasukan tas selempang milik Danica ke dalam koper "kamu cuma bawa ini Danica " Dody cukup terkejut melihat barang bawaan Danica yang hanya sedikit saja bahkan lebih banyak juga miliknya

"aku tidak suka membawa banyak barang kak, jadi aku cuma bawa dua setel pakaian di luar dan satu pakaian tidur, nanti bisa di laundry pas gak di pakai jadi cepat kering " balas Danica dengan santai

Dody begitu langkah Danica masuk ke dalam mobil dengan posisi berbeda tentunya, karena Dody duduk di kursi kemudi "emang kamu gak bawa perawatan kulit, biasanya kan wanita banyak bawa produk kecantikan " tanya Dody

Danica mengambil satu pouch kecil di tas selempang yang ia bawa "ini bawa " Danica menunjukkan peralatan make up Danica

"cuma begitu doang Danica " bagaimana Dody tidak terkejut jika pouch make up milik Danica hanya sunscreen, parfum dan liptint saja, sesimpel itu

"kamu secantik itu cuma pakai begitu doang " lanjut Dody akan ketakjuban wajah cantik Danica hanya memakai seperti itu saja " bedaknya mana" tanya Dody

"aku agak sulit pakai bedak kak, dan komposisi bedak di negara ini agak berbeda dengan milikku jadi aku sudah lama tidak pakai bedak karena bedakku habis " balas Danica dengan santai

"tapi kamu tetap cantik sih jadi gak masalah juga " ujar Dody dengan santai

"terima kasih loh pujiannya kak" ucap Danica

"ya sudah kita langsung berangkat saja takut macet dan berujung Lionel mengamuk " Dody langsung melajukan mobilnya dengan cepat agar bisa segera sampai ke Bandara

"emang tuan Lionel kalau marah menyeramkan " tanya Danica

Dody menoleh cepat ke arah Danica karena pertanyaan Danica mengenai kemarahan Lionel " kamu belum pernah lihat Lionel marah ya " tanya Dody yang di balas dengan gelengan kepala oleh Danica

"dia itu kalau lagi marah sudah kaya mau nelan orang, beruntung sih kamu belum pernah lihat dia marah, saran kakak sih jangan bikin dia marah, apapun alasannya " balas Dody

"kok jadi ngeri dengarnya " Danica merasa ngeri sendiri mendengar cerita Dody "tapi dia gak akan marah kan kak sama aku" tanya Danica dengan wajah polosnya

"entahlah " Dody mengedikan bahunya tanda tak tahu "tapi sih menurut kakak untuk marah sama kamu kemungkinannya kecil " ucap Dody membuat dahi Danica mengernyit heran

"lah kenapa kemungkinannya kecil kalau marah sama aku " bingung Danica

"ya karena kamu cantik " balas Dody

Mendengar jawaban Dody, Danica langsung tertawa "kakak mah ada-ada saja " Danica merasa ucapan Dody adalah candaan

Padahal Danica tidak tahu saja kalau itulah kenyataannya, semua orang di perusahaan juga mungkin sudah tahu bagaimana perasaan Lionel pada Danica karena sekentara itu Lionel mendekati Danica di perusahaan

Tapi dasarnya Danica yang masih polos, jadi Danica tidak sadar kalau Lionel tertarik pada Danica dan selalu menciptakan momen agar mereka bisa selalu berdekatan

"untuk hotel kamu sudah pesan belum Danica " tanya Dody

"tadinya sudah kak, cuma tuan Bara nelpon tadi siang dan bilang sudah pesan hotel yang dekat dengan dia karena katanya ada pemesanan dua gratis satu jadi lumayan buat meminimalisir pengeluaran katanya, jadi pesanan saya cancel " balas Danica

"jadi kita satu hotel sama Lionel " mati-matian Dody menahan senyumnya akan tipuan kecil Lionel yang bodohnya Danica percaya saja dengan hal itu

"iya tuan, sudah di pesan juga katanya " balas Danica

"ya sudah, gak masalah" balas Dody

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!