Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan
..."Aku tidak marah, aku hanya kecewa. Karena aku pernah percaya bahwa kita akan bersama selamanya"...
......-Azril Fathurlutfi- ......
***
Pagi ini azril sangat bersemangat untuk berangkat sekolah dia berencana akan menjemput Lisa tanpa memberitahu terlebih dahulu
Azril ingin membuat kejutan pagi untuk Lisa, dia ingin sang sahabat nya itu mengingat hari-hari kebersamaan mereka dahulu
" Lisa, kamu pasti senang aku menjemput mu, dan kita kembali ke sekolah bersama " lirih azril dengan semangat nya
tanpa pikir panjang azril melajukan motor nya dengan kecepatan maksimal kemarin dia sempat menyapa ibu nya Lisa yang kini sudah tinggal di rumah ibu angkat Lisa di kota jadi dia sudah tahu alamat gadis itu
Saat sebentar lagi akan sampai alamat tujuan nya, seketika dia berhenti ketika melihat di depan sana gadis itu menaiki mobil sedan berwarna putih itu
" siapa yang menjemput Lisa? " gumam nya dengan kening berkerut
setahu nya mobil yang biasa antar jemput Lisa bukan mobil itu dan tadi lisa masuk ke mobil itu di bagian depan di sebelah sopir
" kalo itu sopir yang biasa antar jemput Lisa, gak mungkin lisa duduk di depan kan? " tanya nya pada diri nya sendiri sambil memandangi mobil yang kian menjauh itu
tak ingin ketinggalan azril pun kembali melajukan motor nya dia ingin tahu siapa orang yang telah menjemput Lisa
sedangkan di dalam mobil Lisa duduk di sebelah Abram dengan muka di tekuk, rupanya gadis ini masih kesal kepada sang tunangan pasal tadi malam
" Lisa, masih kesal ya? " tanya Abram dengan muka polos nya sambil sesekali menoleh kepada gadis cantik itu
" udah tau masih nanya " jawab Lisa dengan nada ketus dia benar-benar jengkel dengan Abram
Abram terkekeh mendengar jawaban dengan nada ketus itu, baru kali ini Lisa menunjukkan kejengkelan nya bukannya merasa bersalah Abram justru senang
" apa yang bisa aku lakukan agar kamu gak kesal lagi sama aku? "
mendengar pertanyaan Abram Lisa hanya memutar bola matanya malas dan kembali memandang jalan
dasar cowo gak peka, itu aja pake nanya, inisiatif dong, masa gue harus ngasih tau juga sih, gengsi boy Batin Lisa menggerutu kekesalan nya kian bertambah kepada Abram
perjalanan itu pun di hiasi dengan keheningan di dalam mobil Abram tak berani lagi bersuara karena Lisa sepertinya benar-benar sangat kesal kepada nya
Oke, gue bakalan nanya aja sama adam, dia pasti tau cara membujuk cewe yang lagi marah batin Abram dengan fokus ke jalan
tak lama mobil Abram pun berhenti tepat di depan gerbang sekolah, Lisa hendak turun tetapi Abram dengan cepat sudah mengunci pintu itu
lisa menatap Abram dengan wajah menahan marah " kenapa di kunci? gue mau turun nanti telat "
Abram terkekeh menatap Lisa yang menurut nya lucu dengan muka merah itu
" kenapa lo ketawa, gak ada yang Luc- " ucapan lisa terhenti karena Abram menyerahkan beberapa lembar uang ke arah nya
dengan kening berkerut bingung lisa menatap Abram " apa nih, sogokan? " tanya lisa dengan menatap remeh kepada Abram
" bukan, ini uang jajan buat kamu, meskipun gak seberapa tapi aku senang kamu kalo kamu mau menerima nya " jawab Abram dengan senyuman yang manis
" gue udah di kasih uang sama bunda, lo simpen aja, kali-kali lo perlu " ucap lisa menurut nya uang pemberian safira lebih dari cukup untuk nya yang terbiasa hidup hemat
Abram menggeleng " ambil Lisa, rezeki gak boleh di tolak, pamali " ucap Abram dengan membalikkan telapak tangan Lisa agak menerima nya
Lisa menatap uang itu dia ragu untuk mengambil nya apa gak papa ya, bunda marah gak ya kalo aku ambil batin lisa dan kembali menatap Abram
Klik
Abram sudah membuka kunci pintu mobil itu ketika mendengar bell sudah berbunyi
" sana turun, udah bell tuh " ucap Abram dengan mengacak sedikit rambut lisa menyadarkan gadis itu dari lamunannya
" yasudah kak, ini aku terima tapi, ini pertama dan terakhir kali nya kaka ngasih aku uang " Abram hanya tersenyum
" aku turun dulu kak, permisi "
" belajar yang rajin, jaga hati ya " ungkap Abram dan tak di hiraukan lisa
Abram menatap punggung lisa dia tak menyangka bahwa yang akan pertama kali jatuh cinta adalah diri nya
ketika lisa sudah tak terlihat Abram kembali melajukan mobil nya menuju kampus ternama itu
di lain tempat setelah melihat Lisa menuruni mobil itu azril melajukan motor nya untuk masuk ke gerbang sekolah dia sedikit menoleh ke arah mobil itu yang kaca nya di turun kan
azril memparkirkan motor nya dengan wajah masih terkejut
" bang Abram? ada hubungan apa dia dengan Lisa " gumam nya lalu berjalan menuju ke kelas nya
apakah dia harus menanyakan nya langsung kepada gadis itu atau kepada abram? pikiran nya berkecamuk memikirkan itu
di koridor kelas dinda sempat memanggil azril namun sepertinya laki-laki itu tak mendengar nya
" kayaknya azril lagi buru-buru, nanti deh gue samperin ngajak ke kantin " gumam dinda
dinda dan sasha sudah tidak satu kelas lagi dengan azril dan lisa karena saat kenaikan kelas 12 guru-guru memutuskan menerapkan sistem rolling agar para siswa-siswi dapat berbaur satu sama lain
kelas Sasha berhadapan dengan kelas dinda hanya terhalang oleh lapangan besar sekolah itu namun mata elang Sasha masih dapat mengenali sosok dinda
Sasha tersenyum puas saat melihat azril mengabaikan dinda
" emang enak di abaikan azril " ucap nya lirih
sasha di kejutkan dengan suara ibu guru yang hendak masuk ke kelas nya
" sasha, kamu mau masuk kelas saya atau kamu berdiri di tengah lapangan dengan hormat kepada bendera "
sasha menoleh kepada guru itu dan tersenyum manis " saya masuk bu, justru saya berdiri di sini lagi nunggu ibu, soalnya di dalem berisik saya gak suka " ucap sasha sambil menggandeng lengan ibu guru itu untuk berjalan memasuki ruang kelas nya
sasha kembali menoleh ke arah dinda di seberang sana namun gadis itu sudah tak ada pasti sudah masuk ke kelas nya juga karena memang bell masuk sudah berbunyi sejak tadi
***
Azril memasuki kelas nya mata nya mencari sosok lisa di kelas itu namun gadis itu tidak ada di meja nya
azril duduk di meja nya yang berada di barisan urutan paling depan, azril memutuskan bertanya kepada teman sekelas nya yang duduk di tepat di belakang meja lisa
" lisa kemana? "
" oh, lisa lagi ke toilet " azril hanya mengangguk tak berapa lama guru mapel masuk ke kelasnya
" azril, ada apa? kenapa berdiri di sana, kembali ke meja mu " ucap guru itu
" baik bu "
^^^18 Maret 2025^^^