NovelToon NovelToon
Sama Tapi Berbeda

Sama Tapi Berbeda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rita Tatha

Memiliki saudara kembar nyatanya membuat Kinara tetap mendapat perlakuan berbeda. Kedua orang tuanya hanya memprioritaskan Kinanti, sang kakak saja. Menuruti semua keinginan Kinanti. Berbeda dengan dirinya yang harus menuruti keinginan kedua orang tuanya. Termasuk menikah dengan seorang pria kaya raya.

Kinara sangat membenci semua yang terjadi. Namun, rasa bakti terhadap kedua orang tuanya membuat Kinara tidak mampu membenci mereka.

Setelah pernikahan paksa itu terjadi. Hidup Kinara berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 03

Ucapan Papa Soni terdengar begitu meremehkan Danu. Sebegitu rendahkah seorang karyawan restoran biasa. Padahal Danu bisa menghidupi Kinara tanpa meminta bantuan mereka. Memang terkesan sombong, tetapi apa yang ia yakini adalah sebuah kenyataan. 

"Om, saya tahu. Saya memang bukan orang yang kaya raya. Tapi saya akan selalu berusaha membuat Ara bahagia. Bukankah kebahagiaan itu lebih berharga nilainya daripada harta yang melimpah ruah," ujar Danu. Masih berusaha pria paruh baya di depannya. 

"Kamu itu anak kemarin sore, tahu apa? Jangan beranggapan bahwa hidup ini mudah dan kamu bisa melewati hanya dengan bermodalkan cinta." Papa Soni tetap bersikukuh. 

"Danu, kami meminta maaf sudah menolak keinginanmu untuk melamar Ara. Keputusan kami sudah bulat untuk menjodohkan Ara dengan anak sahabat baik kami. Jadi, kami sangat memohon padamu untuk tidak ikut campur urusan kami," kata Mama Yayuk dengan lembut. Sudah mengenal baik membuat Mama Yayuk tidak bisa berbicara kasar kepada sahabat putrinya tersebut. 

"Kenapa Om dan Tante sangat egois. Kalian menggadaikan kebahagiaan Ara hanya demi harta." 

"Jangan menuduh yang tidak-tidak. Kamu tidak tahu alasan apa yang membuat kami terpaksa menjodohkan Ara. Lebih  baik kamu diam," timpal Papa Soni. Wajahnya tampak semakin kesal kepada Danu. 

"Memang apa alasannya, Om?" Danu benar-benar ingin tahu. Ia sama sekali tidak takut meski tatapan Papa Soni terlihat menyeramkan. 

"Lebih baik kamu pulang saja, Anak Muda. Jangan pernah memancing emosiku." Papa Soni mengusir. Danu hendak mendebat lagi, tetapi pada akhirnya ia memilih pamit. Namun, ia tidak akan tinggal diam. Akan memikirkan cara lagi untuk membuat pernikahan itu batal. 

***

Lelah terus menangis membuat Kinara akhirnya tertidur lelap. Dua jam kemudian, gadis itu terpaksa membuka mata karena ada panggilan masuk. Ia melihat ada namanya Kinanti tertera di layar. Dengan segera, Kinara menerima panggilan itu. 

"Ara ... kamu masih menangis?" tanya Kinanti cemas. Tidak ada jawaban. Hanya isakan lirih yang terdengar begitu memilukan. "Maafkan kakak, Ara. Sudah membuat hidup kamu menderita." 

"Tidak, Kak. Semua memang sudah garis takdir Ara. Kakak tidak bersalah apa pun. " Gadis itu menjawab sambil sesegukan. Itu memang sudah takdir, tetapi Kinara sungguh tidak ingin. Ia belum ingin menikah apalagi dengan pria yang bahkan ia belum pernah mengenalnya. Jangankan mengenal, melihat saja ia belum pernah. Rupanya seperti apa pun, Kinara tidak tahu. 

"Berjanjilah untuk selalu bahagia, Ara. Saran kakak, mending kamu ikuti aja permintaan papa. Kamu tahu 'kan papa seperti apa. Kalau kamu tidak bahagia maka kakak akan membantu kamu cerai dari suamimu," ujar Kinanti dengan penuh ketegasan. 

Kinara diam. Berusaha untuk memikirkan. Sepertinya saran Kinanti tidak terlalu buruk. Untuk waktu sekarang, ia harus pasrah saja pada perintah orang tuanya. Setelah pernikahan itu terjadi, mungkin dua bulan kemudian Kinara akan mengajukan cerai. Namun, Kinara yakin bahwa semua tidak akan semudah yang dibayangkan. 

"Tapi, Kak ...." 

"Sudah, Ara. Lebih kamu ikut saran kakak saja. Walaupun jauh, kakak akan selalu melindungimu. Kakak juga minta maaf, tidak bisa pulang saat pernikahanmu. Lagi pula, kalian hanya ijab-kabul secara diam-diam bukan?" 

"Kak ...." 

"Kalau kakak sudah libur, kakak janji akan segera pulang. Sekarang kakak matikan dulu karena kakak masih ada urusan. Teruslah bahagia, Sayang." 

Panggilan itu langsung terputus begitu saja. Kinara menghela napas panjang. Walaupun kembar, tetapi hubungannya dengan sang kakak tidaklah sangat dekat. Mereka bahkan sering berselisih paham. Namun, jika terjadi apa-apa maka Kinanti akan melindungi Kinara. Entah mengapa, untuk sekarang ini justru Kinanti menyuruh Kinara untuk menerima bukan menggagalkan perjodohan ini. 

Kinara tidak akan berburuk sangka. Bagaimana juga, hanya Kinanti saudara yang ia miliki. 

***

Tanpa terasa waktu terus berlalu. Besok pernikahan itu akan digelar. Kinara benar-benar terkurung. Ia tidak bisa pergi sama sekali. Danu sudah beberapa kali datang ke rumah, tetapi lelaki itu diusir oleh Papa Soni. Yang lebih membuat terasa mengenaskan adalah ponsel Kinara yang entah menghilang ke mana. Sejak bangun tidur, gadis itu tidak melihat ponselnya padahal ia ingat kalau benda pipih itu tidak pernah jauh dari tempatnya. 

Sekarang, ia tidak bisa lagi menghubungi Danu. Saat bertanya kepada orang tuanya, mereka hanya menjawab tidak tahu. Jawaban yang penuh dengan kebohongan menurut Kinara. 

"Sayang, walaupun hanya ijab, kamu tetap harus berdandan. Untuk jadi kenang-kenangan nanti. Pesta pernikahan kalian akan digelar nanti, kalau Kak Kinan sudah libur," kata Mama Yayuk lembut. Mengusap puncak kepala Kinara dengan penuh kasih sayang. Namun, Kinara langsung menepisnya. 

"Tidak perlu, Ma. Aku mau tampil apa adanya." Kinara menjawab ketus. Ia sudah terlalu lelah dan marah kepada orang tuanya. Walaupun mereka berbicara dengan lembut, tetapi keputusan mereka untuk menjodohkan bukanlah hal yang baik. 

"Sudahlah, mama tidak akan memaksa. Ingat, besok jam delapan ijab kabul akan dilaksanakan. Mama harap kamu tidak membuat masalah," ancam Mama Yayuk. 

Kinara hanya menatap kepergian wanita itu dengan perasaan sedih. Sepertinya memang sudah tidak ada lagi cara untuk kabur. Ia memang harus mengikuti alur. 

Keesokan paginya, saat Kinara membuka mata, ia sudah langsung disambut oleh beberapa perias. Gadis itu pun segera membersihkan diri dan membiarkan wajahnya dirias. Namun, Kinara meminta cukup dirias sederhana dan tampak natural. 

Setelah selesai, Kinara pun segera keluar ketika namanya dipanggil. Ia duduk di ruang tamu bersama dengan kedua orang tuanya dan pak penghulu juga beberapa kerabat. Mempelai lelaki belum datang karena masih terjebak macet. Selama menunggu, Kinara berusaha agar tidak menangis. Siap tidak siap, ia harus menyiapkan diri. Menjadi istri orang setelah ini. 

"Maaf, kami terlambat." 

Suara dari arah pintu mengalihkan perhatian mereka. Begitu juga dengan Kinara. Ia mengamati satu persatu para tamu yang datang. Tiba-tiba ia terpaku saat melihat seorang pria tampan. Berkulit putih dengan tinggi sekitar seratus delapan puluh lima, ikut bersama mereka. 

Pria itu memakai jas putih, dan Kinara yakin bahwa pria itu adalah calon suaminya. Mereka pun bersalaman. Kinara tampak gugup apalagi saat ia bersalaman dengan pria itu. Gadis itu terus saja menunduk. 

"Kenapa kamu terus menunduk seperti ini? Apakah aku terlihat menyeramkan?" tanyanya. Suara bariton itu terdengar begitu tegas. Kinara hanya menggeleng lemah. "Tataplah mataku. Aku tidak akan menerkammu." 

Dengan memberanikan diri, Kinara mendongak dan tatapan keduanya pun saling beradu. Kinara merasa ada aliran aneh yang menyusup masuk ke tubuhnya. Sebuah perasaan yang susah dijelaskan. 

Tatapan mata itu .... kenapa aku merasa pernah melihatnya?

1
RiskaCahyani
udah minta duit dikasih banyak pula, masih minta tolong lagi orangtua tidak tahu malu banget, pgn aku masukin karung terus dihanyuti disungai
jangan² nanti minta anak kakaknya diurus oleh ara kalau iya otw bakar rumahnya
Nana Gex
kenapa wanita nya di bikin bodoh kebangetan, jangan2 bpk nya mau Rico jadi suami kakak nya
mbok Darmi
udah dikasih uang masih saja ngelunjak minta yg lain, mau minta ara membujuk danu untuk bersedia menikahi kinan ini pasti, awas ara kalau permintaan ortumu aneh2 ngga masuk akal jgn dituruti, membantu boleh tapi pakai mikir dan logika jgn goblok menuruti semua permintaan nya
A&A
benar" orang tua gak tau diuntung😤
kinara masih bisa sabar dan berbaik hati jangan kalian ngelunjak dan memanfaatkan kebaikan kinara jika gk bertaubat takut nya bom waktu kinara meledak dan itu akan hancurkan kalian berkeping" 😏😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
parahhhh ih ortunya si Kinanti
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Kinara harusnya kamu izin suami dulu..masa gk tahu adab istri pada suami 😏
Rita Riau
sangat cocok kalo Kirana anak pak Soni, ayah sama ibunya rela menjual anaknya demi kepentingan anak nya yg disayang, sementara si anak pula tanpa rasa bersalah dgn tega ingin menggugurkan janin yang belum ada, keluarga macam apa ini,,🙄🙄
Rita Riau
nah ini bikin salah faham lagi,,, rumit banget hidup mu Kinara,,
Rita Riau
nah ini dia, karena ada penyebab lalu ada akibat. disini kalo Kirana pintar dikit pasti hidupnya aman,,
Rita Riau
terima resiko aja Kirana,toh bego kamu digedein sih,,
Rita Riau
heran deh,kira kira si Kirana ini sosok yang bagaimana ya,,,? hmm, polos lugu atau bego,,🤔 ya jelas" kedua orang tua menjual dirinya demi kepentingan kakak masih lagi ga ngerti bahwa nya tak dianggap,,
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Kinan tidak bersyukur banget...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
makanya kamu jangan keras kepala Kinara,dengarkan suami mu..
mbok Darmi
terus saja playing victim kinan
@azza
lanjut thor update........
Othor Kalem Fenomenal: ditunggu ya kak 😊
total 1 replies
Rita Riau
kasihan Danu,moga Danu dapat jodoh yg terbaik,,, dan kau Kinanti ga pantes jadi sudara kembar
Rita Riau
kabur aja Ra,,,dari orang tua yang beda kasih sayang nya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
😂😂😂😂😂😂
Othor Kalem Fenomenal: wkwkkww
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Kinanti kamu mempermalukan orang tua kamu..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Ara kamu masih mencemaskan saudaramu yang bahkan tidak menyayangimu 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!