NovelToon NovelToon
Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Lari Saat Hamil / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Inka

Karina Fransiska Arnold tidak pernah menyangka jika dirinya akan dijadikan kambing hitam atas meninggalnya Gloria calon tunangan adik iparnya oleh wanita yang dicintai suaminya. Masyarakat berlomba-lomba mengutuknya dan menghujaninya dengan kalimat-kalimat umpatan dan sumpah serapan. Hingga membuat hidup Karina tidak tenang. Ia meninggalkan kota kelahiran ibunya dan kembali menjadi wanita yang paling dihormati di negaranya.

Kepergian Karina membuat hidup Ocean Dirgantara Gultom berubah 160 derajat.

10 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dalam keadaan tak terduga. Namun, kebencian dari putra-putrinya merupakan penyesalan terbesar kedua yang ia rasakan setelah kehilangan wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Mungkin caraku salah dalam melindungi mu. Tapi, aku sadar menyesal pun tak ada gunanya." Ocean Dirgantara Gultom

"Sejauh apa pun aku bersembunyi. Tapi, takdir justru selalu memihak pada mu." Karina Fransiska Arnold

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Karina memutuskan untuk mencari pekerjaan hari ini. Wanita itu tidak peduli meskipun harus bekerja sebagai buruh cuci piring di restoran. Yang penting Karina bisa mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan calon bayinya. Meskipun Karina memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Namun Karina tidak akan diterima bekerja di sebuah perusahaan. Karena Karina tidak memiliki dokumen-dokumen penting sebagai syarat melamar pekerjaan.

Seharian ia mencari pekerjaan. Namun, tak ada satupun dari toko-toko disekitarnya membuka lowongan pekerjaan.

Saat kembali ke rumah kontrakannya. Karina melihat beberapa warga terlihat berkumpul di depan kediaman Karina.

"Itu dia!" teriak seorang ibu-ibu saat melihat Karina melangkah semakin mendekat kearah mereka.

"Usir dia dari komplek kita! dia merupakan seorang pembunuh berdarah dingin yang tidak punya hati!" ujar ibu Siti dengan wajah culas menatap Karina dengan angkuh.

Karina sama sekali tidak mengenal wanita itu.

"Pak RT, bapak harus bersikap tegas saat ingin menjaga ketentraman warga sekitar. Wanita ini merupakan penduduk baru yang belakang ini sangat viral di dunia maya. Apa jadinya kalau bapak malah menampung seorang pembunuh di komplek kita." timpal seorang bapak-bapak dengan wajah merah padam.

Perkataan pria itu disetujui oleh para warga yang lain.

Sementara Karina tidak tahu harus berbuat apa. Ia juga tidak mengerti maksud dari perkataan para warga yang berniat mengusirnya dengan alasan yang membuat Karina benar-benar bingung.

"Mba Karina... kami tidak bisa membiarkan Anda tinggal di lingkungan kami. Kami tidak nyaman dengan beberapa berita buruk di luar sana tentang Anda. Jadi, saya sebagai RT di lingkungan ini meminta Anda agar segera pindah dari sini." tukas RT lingkungan kontrak Karina dengan tidak enak hati.

"Mohon maaf sebelumnya, Pak Rt. Emang ada berita apa pak?" tanya Karina dengan wajah bingung.

"Cih! apa kamu sedang pura-pura bingung dan bertingkah polos di depan kami!" teriak salah satu dari ibu-ibu disana yang tidak suka mendengar pembelaan Karina. Ia terlihat cemas saat Karina terlihat tidak takut dengan ancaman para warga yang akan mengusirnya.

"Saya benar-benar tidak tahu maksud pembicaraan kalian!" sarkas Karina dengan emosi. Kehamilannya membuat wanita itu terkadang tidak bisa mengontrol emosinya.

"Dasar pembunuh! tidak tahu malu!" teriak ibu yang lain membuat tubuh Karina menegang.

Ibu itu lalu menunjukkan layar ponselnya ke depan wajah Karina dengan tatapan sinis dan angkuh.

"Hey! lihat berita ini. Wajah kriminal mu sudah muncul dimana-mana. Pemberitahuan mengenai kematian calon istri tuan muda kedua Gultom juga menjadi berita yang paling banyak di cari oleh masyarakat umum."

"Cih. bagiamana mungkin gadis miskin seperti mu berani-beraninya mencelakai calon istri tuan muda kedua Gultom."

"Sebaiknya kau pergi dari lingkungan kami! kami tidak mau aib mu tersebar luar ke luar lingkungan kami!"

Ibu Sasa mencemooh pembela Karina dengan wajah ketus.

"Usir dia dari lingkungan kita! usir dia dari lingkungan kita!" teriak ibu Sasa dengan lantang.

"Dasar pembunuh!"

Dug

Seorang pria tua melemparkan batu kearah Karina hingga membuat dahi wanita itu bocor.

"Pergi dari lingkungan kami! kami tidak mau berada dalam satu lingkungan dengan seorang pembunuh seperti mu!" teriaknya dengan suara lantang.

Para warga mengerumuni Karina berniat menghajar wanita itu. Namun, pak RT berinisiatif menenangkan kemarahan warganya.

"Jangan main hakim sendiri ibu-ibu, bapak-bapak. Biarkan mba Karina membereskan barang-barangnya dari kontrakan yang ia sewa. Ia akan segera pindah dari lingkungan kita." nasehat pak RT menenangkan kemarahan warganya.

"Tapi, saya tidak membunuh wanita itu, Pak. Saya juga tidak pernah mendorongnya. Saya merasa diri saya sudah difitnah dan dizolimi." terang Karina memberanikan diri menatap ketua RT lingkungan kontrakannya.

"Kami tidak percaya dengan perkataan pembunuhan seperti mu. Kami masyarakat umum bisa menilai apakah pemberitaan itu benar atau cuma rekayasa."

"Kami percaya kalau kau merupakan orang yang sudah mendorong nona Gloria hingga meninggal dan ditabrak mobil."

"Apa kalian punya bukti valid bahwa saya mendorong wanita itu ke tengah jalan raya?" tanya Karina dengan wajah sendu.

Ibu Sasa, Ibu Siti dan kedua bapak-bapak yang menghujat Karina tadi terdiam mendengar pertanyaan Karina. Mereka tiba-tiba diam membisu tidak bisa lagi menjawab pertanyaan Karina.

"Cih! Gloria hanya ingin kau mempertahankan kandungan mu. Tapi, mengapa kau malah mendorongnya agar menjauh dari hidup mu. Kau juga meminta Gloria agar mati saja di depanmu." celetuk seorang wanita cantik tiba-tiba sudah berdiri dibelakang Karina.

"Giselle..." lirih Karina dengan suara bergetar melihat keberadaan gadis itu.

"Aku punya bukti valid kejahatan mu. Aku akan menjebloskan mu ke penjara atas kasus pembunuhan." timpal Giselle dengan wajah angkuh.

"Wah-wah... bukankah itu nona Giselle. Banyak akun gosip yang mengungkapkan kedekatan nona Giselle dengan tuan muda pertama Gultom. Aku tidak menyangka kalau nona Giselle terlihat sangat cantik saat di pandang secara langsung. Pria mana yang tidak tertarik dengan wanita secantik nona Giselle." puji para warga terkagum-kagum dengan kecantikan Giselle. Mereka sering melihat wajah Giselle terpampang di media online maupun cetak sebagai seorang pebisnis wanita muda.

Giselle merasa pujian para warga seperti angin segar untuknya. Ia dengan wajah angkuh kembali mencemooh Karina agar semakin memancing kemarahan warga.

"Karina, aku memiliki bukti yang valid. Kau bisa mendengar ulang obrolan kalian beberapa menit sebelum kematian Gloria." celetuk Giselle tersenyum menyeringai memutar rekaman suara yang tersimpan di ponselnya.

Suara dalam rekaman itu memang benar suara Karina dan Gloria. Namun, ada beberapa kalimat yang sudah di edit. Namun, larangan Gloria agar Karina tidak mengugurkan kandungannya memancing reaksi emosi para warga.

"Cih! dasar ibu jahat! tidak punya hati! disaat ribuan bahkan puluhan ribu wanita sedang berharap dikaruniai seorang anak di rahim mereka. Kau malah dengan teganya membuang darah daging mu sendiri!"

"Kau sangat tidak tahu malu tega-teganya mengaborsi kandungan mu!"

"Aku sumpahi kau tidak akan bisa lagi memilki anak!"

"Betapa malangnya nasib anak itu harus memiliki ibu kejam seperti mu."

"Karina kami sungguh sudah muak melihatmu!"

"Segera angkat kaki dari lingkungan kami!"

"Pergi!"

Para warga berteriak lantang kearah Karina hingga membuat tubuh wanita itu semakin bergetar.

Saat seorang warga ingin mendorong Karina agar terjatuh ke lantai. Josephine terlihat langsung berlari menahan Tubun Karina. Ia takut Karina kenapa-kenapa.

Hiks

Hiks

Hiks

"Aku tidak melakukannya! sudah aku bilang aku tidak melakukan apa yang kalian tuduhkan!" kata Karina dengan suara bergetar.

"Hey! mana mungkin berita yang diberitakan oleh semua stasiun televisi terkenal sebuah kebohongan. Mereka pasti memiliki bukti yang konkrit saat mengangkat berita itu." sindir ibu Sasa mencemooh Karina.

"Karina, lebih baik kita mencari rumah kontrakkan baru." saran Josephine menahan tangan Karina yang ingin menyuarakan pembelaannya.

"Tapi, aku bukan pembunuh, Jos." kata Karina dengan suara bergetar.

"Saat ini bukan saatnya untuk berdebat dan membela diri di tengah kemarahan semua warga. Pikirkan juga kandungan mu." jawab Josephine berbisik pelan agar tidak di dengar oleh para warga.

Karina akhirnya mengalah dan memutuskan untuk pindah dari sana. Disepanjang perjalanan Karina menangis tersedu-sedu di dalam mobil Josephine.

"Jos, kenapa aku harus berjalan di jalan hidup yang seperti ini. Aku tidak pernah merasakan yang namanya bahagia. Aku tidak butuh harta maupun jabatan. Aku hanya ingin bahagia dan memiliki seseorang yang bisa aku jadikan rumah untuk kembali. Aku lelah jos. Aku lelah hidup menderita seperti ini."

Hiks

Hiks

Hiks

Karina mengeluarkan isi hatinya sembari menangis tersedu-sedu. Ia hanya ingin hidup bahagia dengan orang-orang yang akan menjadi rumah untuknya kembali. Namun, mengapa terasa sangat sulit untuknya berdiri disana.

Terkadang Karina bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apakah selama ini ia telah menanggung karma kedua orangtuanya di masa lalu. Bisa saja dimasa lalu kedua orangtuanya telah berbuat dosa kepada orang lain. Sehingga kutukan itu mendarah daging pada dirinya.

"Karina dibalik rasa sakit mu hari ini. Aku yakin suatu hari nanti kau akan menikmati buah manis dari rasa sakit mu hari ini. Jangan pernah keluarkan air mata mu untuk orang-orang yang tidak pernah mengerti dengan keadaan mu."

"Mana Karina yang aku kenal dulu. Karina yang smart, ceria dan tidak peduli dengan pandangan negatif orang terhadapnya. Dimana Karina si pemberani dan si bar-bar dulu?"

"Ayo bangkit, Karina. Buat dirimu dihormati oleh orang-orang yang hari ini mencemooh mu. Selain dirimu tidak akan ada orang yang bisa membantu mu bangkit tanpa dukungan diri mu sendiri."

"Aku ingin melihat sahabatku kembali ceria seperti dulu." nasehat Josephine panjang lebar tersenyum tulus menatap kearah Karina.

"Jos..." Karina tiba-tiba merasa tersentuh dengan ucapan Josephine. Namun, sejak kehamilannya. Karina merasa perasaannya sedikit lebih sensitif dengan hal-hal kecil.

"Jos, aku ingin kembali." cicit Karina dengan mata berkaca-kaca.

"Kembali?"

Josephine terlihat bingung mendengar penuturan Karina.

"Aku tidak akan menyerah menemukan keberadaan wanita itu. Namun, sudah waktunya aku kembali ke negara ku dan merampas semua yang seharusnya menjadi milik ku." ujar Karina tiba-tiba berubah datar.

"Di negara ini nama baik ku sudah rusak. Suatu hari nanti aku akan menuntut pembalasan kepada orang-orang yang hari ini mencemooh ku. Aku juga akan menuntut mereka membersihkan nama baikku." putus Karina menatap lurus ke depan.

"Sebagai sahabat aku akan mendukung semua keputusan mu. Jika kembali adalah keputusan terbaik. Aku akan mengantarmu kembali ke negara mu." ujar Josephine tersenyum hangat menghentikan mobilnya di sebuah rumah yang cukup besar. Rumah itu merupakan kediaman kakek neneknya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Dengan mata berkaca-kaca Karina langsung memeluk tubuh Josephine.

"Aku tidak akan pernah melupakan kebaikan mu, Jos." lirih Karina dengan air mata berlinang. Ia seakan tidak rela berpisah dengan sahabatnya. Namun, ia harus mengambil keputusan untuk kembali ke negaranya.

1
Risma Eandless
Lumayan
Jihan Hwang
dari awal baca ga ngerti maksudnya apa
Sauqi Oplet
knpa ga sebut nma.aja sih ribet bgt
Budi Raka
Luar biasa
Nok Denok
nih novel kalau baca wkt ongoing pasti bab 2dah bay2,,,ga menarik blass,,,kebanyak kira2,,, greget nya ga ada,,
Erlinda
jujur aq dari awal kok ga suka sama sosok Karina
Erlinda
kasar sekali kau ocean dia memang mantan mu tapi dia adalah ibu dari anak anak mu ..Kirana juga terlalu lemah dan emosian dlm bersikap..padahal dia sudah digembleng dgn keras oleh kakek nya. mulai membosankan
Erlinda
bapak anjing yg tega menghukum anak seperti hewan...bikin aq kesal kenapa Calvin ga mti aja dibunuh musuh nya
Earlyn
Luar biasa
Erlinda
Karina terlalu keras kepala ga jelas klo memang dia mau menyelamat kan anak anak dia harus pergi yg jauh utk memulai hidup baru ini karena mengharapkan cinta dari ocean jadi bodoh
Puspita Sari
tapi hebat ya sampe keturunannya semua bisa kembar triplet gtu dari mulai jordhan rosalinda rosalina dilanjut karina David Darren skrg ocean oscar nica/Smile/
Lee
Luar biasa
zhoedjie liem
jd penasaran
zheny puji
kerennnnnn bangetttt
baru kali ini dalam sejarahq baca novellll mikir. biasanya cuma ikut alur menerka nerka.. lhaaa inii Sampek mau ngapain ae msih mikir novel, keren banget pokoknya
Wasiah Ibu
knp karina lemah gtu thor
Aghnia Raina
Luar biasa
rina nurika
ceritanya bingungin.... seharunya Karina punya harga diri setelah diperlakukan seperti itu yaa
Wahyu Eka
😁😁
zheny puji
keren
Rajakedang Usman
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!