Aku masih ingat tangisan, tawa dan senyum pertamanya. Aku juga masih ingat langkah pertamanya. Saat dia menari untuk pertama kali. Saat dia menangis karena tidak bisa juara kelas. Aku masih ingat semuanya.
Dan sekarang, semua kebahagiaan itu telah direngkuh paksa dariku.
Aku tidak memiliki apa-apa selain dia
Dialah alasanku untuk hidup sampai sekarang.
Tidak bolehkah aku menghukum perampas kebahagiaanku?
Ini adalah novel diluar percintaan pertama penulis, mohon dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Wanita tua itu!!!
Ternyata ...
Anak pengusaha melihat layar Ipad-nya terus menerus dan mengutuk diri.
"Dari mana kau mendapatkannya?" tanya si anak pengusaha pada orang yang dibayarnya untuk menyelidiki pergerakan Ratna.
"CCTV ini berasal dari sebuah bengkel dekat sekolah"
Di hari ketika Fahim meninggal, wanita itu ternyata pergi ke sekolah. Menyamar sebagai anak sekolah.
"Bagaimana bisa tidak ada yang tahu tentang ini!?" tanyanya geram.
"Karena tidak ada yang tahu kalau anak sekolah yang masuk dari gerbang belakang adalah ... "
"Hahahahaha ... "
Anak pengusaha itu tertawa dengan mata penuh kilatan cahaya tajam.
"Video ini tidak terlalu bagus. Tidak dapat dianggap sebagai barang bukti meski ditemukan di waktu yang tepat"
Benar. Video ini terlalu buram dan tidak dapat menunjukkan wajah wanita itu dengan jelas. Tapi dia yang mencurigai ibu anak perempuan mati itu sejak awal, pasti tidak akan salah mengenali.
"Dan ini???" teriak anak pengusaha lalu menggebrak meja. Melampiaskan amarahnya yang terpendam karena mengetahui kalau kematian kedua temannya ternyata disebabkan oleh seorang wanita paruh baya. Yang tidak memiliki kemampuan apapun. Hanya beruntung dapat mengetahui kelemahan kedua temannya.
"Video itu tidak dapat dibuat menjadi bukti juga. Karena ... " kata orang suruhan anak pengusaha ragu untuk melanjutkan.
"Wajahnya tidak terlihat jelas???!! Bodoh!! Bagaimana bisa restoran semewah itu tidak memiliki CCTV bagus??"
Amarah sang anak pengusaha memuncak tak terkendali. Kedua bukti bahwa seseorang membunuh kedua temannya tidak dapat digunakan.
"Masalah keamanan di negara ini memang tidak terlalu dianggap penting. Karena itu penggunaan CCTV hanya dianggap sebagai pelengkap syarat keamanan saja. Bukan sesuatu yang penting dan harus bisa diakses dengan cepat dan jelas" jelas orang suruhan itu membuat anak pengusaha tertawa lagi.
"Lalu bagaimana dengan pergerakan wanita sialan itu?" tanya anak pengusaha setelah berusaha mengatasi emosinya.
"Kemarin malam, wanita itu muncul kurang lebih lima puluh meter dari rumah Anda"
"Apa?!! Berani sekali dia!! Apa dia ingin membunuhku saat ini? Hahahahaha!!"
Orang suruhan menunggu waktu yang tepat setelah anak pengusaha menunjukkan kekesalannya yang terus bertambah.
"Kelihatannya, wanita itu adalah rekan kerja salah satu penghuni rumah tetangga Anda. Kalau tidak salah, menantu ketua dewan dari partai putih"
Ketua dewan partai putih?
Anak pengusaha terkejut mengetahui bahwa kenalan ibu anak mati itu ternyata tidak main-main. Apa dia terlalu meremehkan kemampuan wanita itu?
"Bukankah katamu wanita sialan itu tidak memiliki kemampuan apapun?" protes anak pengusaha pada orang suruhan yang dibayar mahal itu.
"Benar. Wanita itu memang tidak memiliki banyak uang. Tidak memiliki pengalaman menggunakan senjata ataupun kemampuan bela diri."
"Jadi, apa yang akan dia lakukan untuk membuatku mati?" tanya anak pengusaha kali ini dengan tatapan meremehkan.
Dia tidak memiliki alergi. Dia juga tidak suka pergi ke tempat umum seperti anak anggota dewan. Bagaimana wanita itu merencanakan kematiannya?
"Bagaimana kalau Anda memperketat pengamanan?" tanya orang suruhan memberi ide yang remeh.
Anak pengusaha bukanlah orang pengecut. Dia juga sangat yakin tidak dapat disentuh oleh wanita yang berperan sebagai dewa kematian itu.
"Aku akan menunggu wanita itu membunuhku. Karena kalau dia gagal, maka aku akan membunuhnya!!" ancam anak pengusaha lalu memerintahkan orang suruhan melanjutkan pekerjaan.
Sedangkan anak pengusaha itu hanya bersantai menunggu sabit kematian muncul untuk membawanya ke neraka.
Tak disangka, dewi kematian itu akan muncul tepat dihadapannya. Dua hari kemudian. Membawa sebuah skenario kematian yang telah dipersiapkan dengan matang.
Tapi sayangnya, anak pengusaha tidak mati dalam percobaan pembunuhan yang dirancang begitu baik ini. Dia masih hidup.
"Apa yang terjadi? Kenapa wajahmu?" tanya ibunya yang khawatir di kamar perawatan.
"Sudah kubilang untuk mempersiapkan kepergianmu ke luar negeri dengan baik. Kenapa kau masih melakukan hal yang sia-sia?" tanya ayahnya tanpa ekspresi sama sekali.
"Ayah! Jangan marahi dia! Sudah untung dia tidak mati dalam kecelakaan ini. Bayangkan kalau motor menimpa tubuhnya. Pasti ... " ujar ibunya.
Motor menimpa tubuh?
Benar. Seandainya saja motor menimpa tubuh anak pengusaha itu. Maka balas dendam dewi kematian itu berhasil. Mungkin dewi kematian itu akan bersorak sekarang.
Tapi anak pengusaha itu benar-benar tidak menyangka kalau ibu anak mati yang kelihatan lemah, bisa merencanakan semuanya dengan baik. Hanya dalam waktu sesingkat ini.
Ibu anak mati itu pasti mengerti tentang kebiasaan balap motor anak pengusaha dari postingan media sosial. Lalu menyusupkan dua pengendara motor disaat riding dimulai. Dan ketika kecepatan mencapai yang paling tinggi. Dua pengendara motor itu berhasil mendekati anak pengusaha. Membuat anak pengusaha mempercepat laju motornya.
Disaat kecepatan motor tidak terkendali, sedikit hentakan kaki pada bagian belakang motor anak pengusaha mengakibatkan oleng. Meski telah memiliki pengalaman panjang dalam balap motor. Anak pengusaha tidak dapat mengendalikan motor disaat kecepatan begitu tinggi.
Untungnya, dia bisa memilih tempat jatuh. Saat melihat pinggiran jalan dengan bunga dan rumput tinggi, anak pengusaha akhirnya terpaksa menjatuhkan diri.
Suara roda berdecit dan hantaman bodi motor pada aspal memekakkan telinga anak pengusaha. Sebuah benturan kencang dengan tanah membuatnya pingsan seketika.
"Syukurlah korban memakai helm dengan standar keamanan tinggi. Seandainya saja helm yang dipakai tidak bagus, bisa dipastikan kepalanya akan hancur menabrak tanah dengan kecepatan setinggi itu" komentar dokter samar didengar anak pengusaha yang hampir sadar.
Dan yang keluar dari mulut anak pengusaha itu saat sadar adalah umpatan tak terhenti.
Merasa kesal karena tidak pernah membayangkan ibu anak mati itu akan menyerangnya dengan cara ini.
"Dimana dia?" tanya anak pengusaha itu pada orang suruhannya yang datang setelah kedua orang tuanya pergi.
"Bekerja seperti biasa" jawab orang suruhan yang benar-benar melihat ibu anak mati itu menjalani kehidupannya seperti hari biasa.
"Sial!! Setan gila!!! Berani sekali membuatku menjadi seperti ini!!"
"Saya tidak pernah mendapati ibu anak itu pergi ke tempat selain kantor dan rumah"
"Bagaimana cara wanita iblis itu merencanakan semua ini??!!" geramnya.
"Anda ingin saya mencari tahu?"
Anak pengusaha melihat orang suruhannya dan menggeleng.
"Tidak. Aku masih hidup. Wanita iblis itu pasti akan mencari cara lain untuk membunuhku. Dan aku sangat tidak sabar melihat cakarnya menghampiri leherku!!!" katanya lalu tertawa keji.
Tapi hanya sebentar karena semua tubuhnya terasa nyeri saat tertawa kencang.