NovelToon NovelToon
Nadaku

Nadaku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Dewasa 🤎

Jika aku boleh memilih...
Aku lebih suka
mencintai seseorang yang tidak mencintaiku.
Setidaknya, disitu aku mengetahui
bahwa aku benar-benar mencintainya
dengan tulus tanpa mengharapkan apapun.
~anonim~

Quote diatas menggambarkan perasaan seorang Farel kepada Nada.
Awalnya Nada hanyalah adik dari temannya, seiring waktu perasaan itu berubah menjadi cinta.
Kisah ini menceritakan perjuangan Farel mendapatkan cinta Nada, juga perjuangan mereka untuk dapat saling mengerti dan menerima. Saat Farel berhasil menikahi Nada, mereka berusaha mengerti arti kata pernikahan yang sesungguhnya.

Full of love,
Author ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai dari Nol

"Jadi kita mau kemana Nada? Nonton atau belanja? Aku sudah bersedia dihukum bukan, jadi apapun yang kamu mau, aku akan membelikannya".

"Aku mau pulang aja kak, hukuman kakak aku anggap saja kakak punya hutang sama aku, suatu saat aku akan menagihnya, bagaimana?".

"Ok, setuju. Tapi setidaknya kita beli makan malam dulu ya baru pulang, beli bungkus untuk makan di rumah saja kalau kamu masih belum niat makan sekarang".

"Aku membatasi makan malamku, jadi ga perlu beli apapun".

"Sejak kapan kamu diet Nada? Kamu proporsional kok, malah agak kurusan menurutku, kenapa harus diet sih?".

Tidak mungkin aku mengatakan kalau aku diet semenjak putus, karena aku ingin terlihat lebih cantik dimata Gallen jika suatu saat kami bertemu lagi.

"Sejak diracunin sama Arum buat nemenin dia diet", ucapku asal.

"Oh baiklah Na, jadi kita pulang aja nih?".

Aku mengangguk sebagai jawaban.

"Apa aku boleh mampir dulu nanti?".

"Kak maaf, kurasa hari ini sudah cukup untukku, aku ingin sendiri dulu".

"Ok... tapi kita sudah berjanji untuk memulai dari awal, jadi jangan hindari aku lagi ya Na".

"Iya kak Farel", jawabku sambil tersenyum.

Hubungan aku dan kak Farel membaik, dia juga berusaha mengikuti keinginanku. Aku memintanya untuk tidak sering meneleponku atau mengirimkan pesan, tapi aku menerima tawarannya untuk mengantarku pulang jika jam pulangku melebihi jam pulang kantornya. Aku memanfaatkan kak Farel untuk menjemputku pulang dari tempat les animasi. Orangtuaku mengira aku jalan dengan kak Farel, namun sebenarnya ia hanya benar-benar menjemputku saja, dan kami hanya mengobrol selama perjalanan menuju rumah.

Aku mulai berpikir menikah dengan kak Farel bukan ide yang buruk, mungkin pernikahan itu bisa memberiku lebih banyak kebebasan dibandingkan sekarang, lagipula cepat atau lambat aku pun akan mulai dijodohkan seperti yang dialami oleh kak Nael dan kak Farel.

"Nada, apa rencanamu weekend ini?", tanya kak Farel disela pembicaraan kami menuju ke rumah.

"Di rumah aja kak, kalau bisa aku harus menyelesaikan proyek animasiku dalam seminggu atau 2 minggu ini".

"Ooo kenapa begitu?".

"Ada lomba animasi awal bulan depan, aku bisa lebih percaya diri kalau aku sudah menyelesaikan materi saat ini".

"Bagaimana dengan skripsi? Apa kamu mau fokus mengerjakan proyek dulu?".

"Yaa..., aku masih mengerjakan skripsiku meski saat ini hal itu nomor 2 sih".

"Jadi weekend kamu hanya akan mengurung diri dikamar dengan alasan mengerjakan skripsi padahal mengerjakan proyek, benar kan?".

"Bingo!", kataku sambil tersenyum.

"Mau berkencan denganku Na?".

"Yah ini lagi, barusan kurang jelas apa coba!", jawabku sedikit kesal.

Ia tertawa mendengarku.

"Aku belum beres bicara Nada. Maksudku, pakai aku untuk mengerjakan proyekmu. Bilang saja kita berkencan pada orangtuamu, dengan demikian kamu bisa bebas mengerjakan proyek seharian. Bukankah lebih nyaman daripada mengurung diri seharian di kamar?".

"Terus aku ngerjainnya di rumah kakak gitu? Sama aja, lebih parah malah, nanti aku ketemu om tante disana, bisa-bisa aku langsung dinikahkan sama kakak".

"Lebih bagus bukan, sejalan dengan tujuanku", jawabnya sambil tertawa.

Aku enggan menjawabnya lagi dan memalingkan mukaku ke arah jalanan disebelah kiriku.

"Nada, aku punya apartemen pribadi, bahkan orangtuaku tidak tau mengenai itu, jadi kita bisa kesana. Aku punya ide yang lebih baik bahkan".

Aku mulai tertarik dan memutar tubuhku ke arah kak Farel.

"Kita akan berkencan hari Sabtu, tetapi hari Minggu kita akan menggunakan alasan jalan sama teman. Bagaimana?".

"Kenapa aku harus pakai alasan kencan, kenapa ga alasan teman saja semuanya?".

"Kalau jalan sama aku kamu bisa bebas sampai larut malam, tapi kalau sama teman lewat jam malam pasti kamu akan ditanya pulang jam berapa, iya kan?".

Ya iya juga sih, kataku dalam hati.

"Lagipula aku sudah kasih tempat, bantu bohong juga, seengganya beri kesempatan sedikit untuk egoku. Bagaimana Nada?".

"Ya, ok baiklah".

Kulihat kak Farel tersenyum lebar, apa aku masuk dalam jebakannya?.

1
Hera
👍🏻
Dedek Imutz
Luar biasa
fien: terima kasih kak🤎
total 1 replies
kalea rizuky
ceritanya suka gk bertele-tele
fien: terima kasih kak🤎
total 1 replies
kalea rizuky
pinter nada ngerayu suami marah kudu di servis dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!