Maharani Qirani putri yang di buang kedua orang tuanya karena terlahir sebagai wanita, kedua orang tuanya berharap memiliki anak laki laki.
Bagaimana dengan kehidupan Maharani setelah ini yuk ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Om kenapa hanya diam, tidak mau makan?" tanya Rani
Rasyad yang di panggil om oleh Rani hampir tersendat dan itu membuat triple menahan senyum.
"Nona saya tidak di ambilkan seperti mereka?" tanya Rasyad
"Oh tuan juga mau, baiklah" ujar Rani lalu menyiapkan untuk Rasyad.
Rasyad tersenyum senyum sendiri melihat itu, membuat triple kesal.
"Ini om silahkan makan semoga suka" ujar Rani
"Kak berikan piringnya akan Rani ambilkan" ujar Rani pada Jack
Rasyad yang mendengar Jack di panggil kak pun jadi kesal, " tidak usah nona dia bisa ambil sendiri" jawab Rasyad cepat
Jack yang sudah akan menyerahkan pirinya pun tidak jadi lalu mengambil sendiri makanan untuknya.
Meraka semua makan dengan tenang, " Nona masakan anda sangat luar biasa" ujar Jack
"Tentu saja kakak kami ini adalah Koki yang hebat" ujar Lino
"Benar tuan muda, ini sangat hebat, benar benar istri idaman" jawab Jack dengan santai. Tanpa tau semua orang memandang nya tajam.
"Istri siapa maksudnya, adik kami masih kecil, belum boleh jadi istri masa depanya masih panjang, apa lagi jika pasangannya sudah berumur.... Gak di restui" ujar triple kompak
Rasyad yang mendengar itu tersentak, sedangkan Jack menahan tawa.
"Memangnya siapa yang mau ajak nikah kak bang, orang bodoh mana yang mau ajak anak kecil nikah, hehehe... Rani saja baru berusia 13 tahun dan baru masuk 14" ujar Rani sembari tertawa.
"Apa nona u... usia nona 13 tahun, tapi bagaimana bisa anda sudah SMA?" tanya Jack terkejut.
"Loh kakak kok tau kalau Rani sudah SMA?" tanya Rani.
"Eh... Itu, itu... Ah iya waktu itu nona pernah menitipkan motor kepada saya saat macet panjang" jelas Jack gugup.
"Nitip motor? Ah iya Rani ingat yang waktu ada orang kecelakaan itu ya. Tapi seingat Rani orang yang Rani titipi itu orangnya ganteng, terlihat dingin dan bisu karena diem aja pas Rani ajak bicara" jawab Rani
"Eh maaf kakak juga ganteng tapi beda versi, kakak terlihat ramah dan bis bicara" jelas Rani
Rasyad yang mendengar itu ternganga Karena di kira bisu, walau awalnya senang di bilang ganteng.
Dan sekarang ia di bandingkan dengan Jack, Rasyad langsung memandang Jack dengan tajam, Jack yang merasa di tatap pun menoleh kearah Rasyad dengan takut takut.
"Nona sebenarnya tuan Rasyad yang anda ajak bicara waktu itu, saya yang ada di depan" jelas Jack
Mendengar itu Rani menatap Rasyad lekat dan memperhatikannya hingga membuat Rasyad sangat memerah malu.
"Masak sih kak, kok ini wajahnya merah yang waktu itu gak merah, Abang pinjem kaca matanya" ujar Rani
Dendi pun memberikan kacamatanya pada Rani, Rani pun mengambilnya dan memakaikannya pada Rasyad.
Mommy Danisa dan Daddy Daris hanya memperhatikan Kelakuan putra putrinya, mereka menahan tawa saat melihat expresi adik angkatnya yang selama ini tidak pernah dekat wanita. Tidak ada wanita yang berani mendekatinya tapi putrinya sangat berani bahkan sekarang sedang memakaikan kaca mata pada Rasyad.
"Nah ini baru benar, waktu itu pria yang Rani ajak bicara pakai kaca mata dengan expresi seperti ini" ucap Rani mencontohkan Rasyad.
Semua yang ada tertawa terbahak-bahak melihat Rani dapat mengikuti expresi Rasyad.
Sedangkan Rasyad sangat malu tapi juga bahagia karena Rani dapat mengingat dengan detail bagaimana dirinya saat pertama kali bertemu.
"Sayang itu terakhir kalinya kamu naik motor ya, Daddy gak akan izinkan lagi, apa lagi motor itu gak ada remnya" ujar Daddy
"Iya Daddy, tapi karena itu Rani dapat menyelamatkan nyawa kak Malvin" jawab Rani
"Loh kenapa dengan Malvin?" tanya Daddy dan mommy
"Ya waktu itu yang kecelakaan adalah kak Malvin, orang orang disana bukanya nolong eh justru bikin macet dan foto foto untuk berita viral, karena kesal Rani marahin semua orang disana dan meminta salah satu orang disana membawa kak Malvin ke mobil mereka" jelas Rani
"Kok kakak marahin?" tanya Lino
"Karena mereka menunggu ambulan datang tapi bagaimana bisa ambulan datang, sampai lebaran monyet pun gak akan bisa jika mereka membuat macet jalan, melihat yang kecelakaan bukan di tolong dan di bawa ke tepi eh justru menatapi tanpa menolong yaudah kakak marahin mereka baru deh bisa jalan, untung kakak gak telat di hari pertama masuk" jelas Rani
"Kamu memang putri mommy yang terhebat, tapi lain kali hati hati jika Lisa dan Mila ada masalah dan gak bisa antar kamu, kamu harus telpon mommy atau Daddy dan kakak kamu ya jangan sendirian" ujar mommy
"Baik mommy Rani mengerti, maaf sudah buat khawatir" jawab Rani
"Iya sayang" jawab mommy
Rasyad memandang Rani dengan kagum, tanpa berkedip, Daddy yang melihat itu jadi kesal
"Rasyad jangan di pandangi terus putriku, nanti sawan dia" ujar Daddy
"Mana ada, kakak kira aku setan" ujar Rasyad
"Iya setan kepala hitam" jawab Daddy kompak bersama triple
"Kalian sama saja, tapi aku bingung kenapa wajah gadisku... Eh maksudnya Rani tidak mirip dengan kakak dan sejak kapan kakak punya anak lagi, kapan hamilnya?" tanya Rasyad bertubi tubi
"kayak wartawan saja" ujar Dean
"Diam kau bocah" ujar Rasyad
"Jika aku bocah lalu gimana Rani bayi dong" jawab Dean
"Om kepo juga ya, tapi benarkan wajah Rani gak mirip mommy atau Daddy, coba deh om pandangan yang lebih teliti" ujar Rani sembari mendekatkan wajahnya pada Rasyad
Dan itu membuat Rasyad menjadi gugup detak jantungnya berdegup kencang lalu mengalihkan pandanganya.
"Bagaimana om, sudah di lihat kan apa masih berbeda?" tanya Rani polos
"I.. Iya sudah, tapi memang berbeda" jawab Rasyad gugup
"Wah om memang benar benar jeli, jawaban om benar memang beda, kan kami bukan kembar jadi bagaimana mau sama, kecuali Abang dan kakak, pasti sama karena kembar" jelas Rani sembari tersenyum
"Dek jangan dekat dekat nanti kamu di gigit" ujar Denis
"Digigit siapa kak? Tanya Rani
"Tu kucing garong" jawab Denis
"Ih kakak adzan ada saja, kucing manis baru bener, hehehe" jawab Rani
"Sudah nanti nangis anak orang" ujar mommy sembari tersenyum.
"Rasyad ikut kakak keruang kerja" ujar Daddy tiba tiba saat melihat makanan Rasyad sudah habis.
"Daddy jangan di marahin kasihan, kata mommy nanti nangis" ujar Rani
"Iya sayang tenang saja" jawab Daddy sembari mengelus kepala Rani lalu berlalu di ikuti Rasyad.
"Kak... Om tadi suka sama kakak" ujar Lino
"Ih... anak kecil sok tau ah" jawab Rani
'Loh kok gak percaya, tanya deh sama om itu, om bener kan om yang tadi suka kak Rani, jawab jujur om dosa Lo bohong masuk neraka" ujar Lino tanpa memberi kesempatan pada Jack untuk mengelak.
Semuanya menatap Jack dengan penuh tanda tanya dan menunggu jawaban.
Jack yang di tatap pun gugup, " Om kok gak jawab, bohong dosa Lo om, gak takut dosanya bertambah" ujar Lino
Bersambung
gila banget dah tuh virendra, udah ditolongin malah gak tau Terima kasih...
jauhkan Rani dari Virendra thor...
penasaran sama lanjutannya, semangat dan sehat selalu kak thor
kalo sampai celakain rani kebangetan jadi orang gak tau terimakasih
hewan aja tau balas budi /Smirk/
nkah aja sna,asl jgn ngusik rani lg....
tau sndri bodyguardnya bnyak....