NovelToon NovelToon
Kultivasi Raja Bayangan Jilid 2

Kultivasi Raja Bayangan Jilid 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:180.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: secrednaomi

*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 17 — Dua Belas Taring Darah

Biarpun Ji Xiansun berkata dengan penuh percaya diri namun di dalam hatinya ia tidak yakin bisa menghadapi Dua Belas Taring Darah sekaligus apalagi membunuhnya.

"Aku tahu kau akan beraksi demikian tetapi Nyonya ingatlah hal ini, selama puluhan tahun sudah banyak kelompok yang ingin menghabisi kami tetapi tidak pernah ada dari mereka yang berhasil. Kau tahu kenapa? Karena mereka langsung terbunuh saat bertemu dengan kami."

Taring Pertama mengeluarkan belati dimasing-masing tangannya begitu juga dengan sebelas Taring lainnya. Mereka juga melepaskan aura pembunuh yang cukup pekat.

Ekspresi Ji Xiansun menjadi buruk saat mengetahui 12 orang itu sudah memiliki aura pembunuh.

Aura pembunuh biasanya hanya dimiliki sebagian kecil kultivator aliran hitam, untuk pembentukannya saja setidaknya seorang kultivator harus menghabisi seratus nyawa.

Beberapa saat kemudian para anggota Sekte Bunga Anggrek mulai berkumpul setelah mendengar ada suara ledakan. Mereka terkejut ketika menemukan ada aura pembunuh yang terkumpul di satu titik.

"Jangan kesini-! Mereka bukan lawan kalian!?" Ji Xiansun langsung mencegah ketika anggota-anggota sektenya berniat membantu dirinya.

"Matriark, kami datang untuk membantumu!"

"Jangan lalukan! Apapun yang terjadi kalian jangan ikut terlibat dalam masalah ini!"

Ji Xiansun menggunakan rantai-rantai kegelapannya agar para anggota sektenya tidak mendekat ke area pertarungan.

Taring Pertama bertepuk tangan, "Aku selalu menghormati kultivator yang mementingkan orang lain meski dirinya dalam bahaya. Begini saja, kalau kau menyerahkan Tubuh Surgawi itu maka kami bisa mengampunimu bersama sektemu."

"Kakak Pertama, dia lawan yang kuat, seharusnya dia cukup membuat kita bersenang-senang." Taring Kedelapan merasa tidak senang dengan keputusan Taring Pertama.

"Aku setuju dengan Adik Kedelapan, sudah lama kita tidak melawan kultivator tangguh, melawan perempuan itu bisa menjadi hiburan bagi kita. "Taring Kelima menjilat bibirnya.

Taring Pertama selaku Ketua mereka hanya bisa menghela nafas dengan perilaku rekan-rekannya, Dua Belas Taring Pembunuh sebenarnya adalah kelompok pembunuh namun pada dasarnya mereka menyukai pertarungan.

Semenjak ada kejadian besar di Kekaisaran Langit Selatan beberapa tahun yang lalu, banyak sekte aliran hitam angkat kaki dari negara tersebut dan pindah ke Kekaisaran Langit Utara, salah satunya adalah Sekte Taring Serigala.

Di negara yang asing, Sekte Taring Serigala berusaha untuk tidak terlibat dengan dunia persilatan kekaisaran ini, hal itu membuat Sekte Taring Serigala tidak banyak bertindak padahal saat di negara asalnya, kelompok mereka termasuk sekte yang selalu bertindak semena-mena.

"Saudara-saudari sekalian, aku mengerti apa yang kalian inginkan tetapi ingat, kita kesini untuk membawa Tubuh Surgawi itu bukan untuk bertarung..." Jelas Taring Pertama sebelum pandangnya tertuju kembali ke Ji Xiansun. "Jadi bagaimana dengan jawabanmu Nyonya, pilih sekte atau menyerahkan Tubuh Surgawi itu?"

"Hmph! Lebih baik aku mati daripada menyerahkan tubuh putriku pada kalian!" Ji Xiansun mengayunkan tangannya, seketika belasan rantai kegelapan muncul di punggungnya.

Taring Pertama menggelengkan kepalanya pelan. "Baiklah, kalau kau ingin mati, ijinkan kami membawamu ke alam baka." Taring Pertama melirik rekan-rekannya. "Gunakan formasi pembunuh, kita habisi dia disini-!"

Sambil menyeringai lebar, Dua Belas Taring Darah langsung bergerak membentuk formasi, mengepung Ji Xiansun.

Ji Xiansun menarik nafas dingin setelah melihat pergerakan tersebut, ia yakin pertarungan ini tidak akan mudah baginya. Ji Xiansun mengalirkan lebih banyak qi, membuat rantai kegelapan di punggungnya semakin bertambah.

***

"Kau seharusnya sadar bahwa semuanya akan berakhir seperti ini?" Taring Pertama menghela nafas panjang sambil mengangkat belatinya.

Ji Xiansun tersenyum tipis, darah keluar dari sudut bibirnya begitu juga dengan luka-luka yang kini menghiasi sekujur tubuhnya.

Ji Xiansun mengalami luka dalam yang serius, pertarungannya dengan Dua Belas Taring Darah hanya berlangsung beberapa menit saja sebelum Matriark Sekte itu jatuh dalam posisi berlutut.

Menghadapi 12 orang sekaligus bukanlah hal yang mudah terlebih mereka menggunakan semacam formasi pembunuh tingkat tinggi.

Ji Xiansun hanya berhasil memberikan luka pada beberapa dari mereka, itupun tidak dalam.

"Maafkan aku Yuan'er, Ibu tak bisa melindungimu sampai akhir..." Ucap Ji Xiansun terbata-bata sebelum memuntahkan darah segar dari mulutnya.

Pandangan Ji Xiansun mulai gelap, nafasnya melemah diikuti kesadarannya yang mulai memudar, tak lama kemudian ia jatuh ke tanah dan tak sadarkan diri.

"Matriark!"

Anggota Sekte Bunga Anggrek berseru histeris kala Matriark mereka tumbang ke tanah.

Dalam pertarungan Ji Xiansun dan Dua Belas Taring Darah, anggota sekte itu hanya bisa menonton dari jauh. Jika saja tidak ada rantai kegelapan yang menghalangi jalan mereka, mungkin sudah sejak lama mereka membantu Matriark Sekte tersebut.

Pertarungan kedua belah pihak bisa dikatakan berat sebelah dimana dari awal sampai akhir Ji Xiansun dalam posisi terpojok, sebuah keajaiban perempuan itu bisa bertahan cukup lama dari belasan lawannya.

Taring Pertama berniat menghabisi Ji Xiansun, ia mengangkat belatinya lalu ditusukkan ke area jantung perempuan itu namun sebelum belati tersebut menembus kulitnya, tiba-tiba gerakannya terhenti di udara.

Sebuah pilar cahaya tiba-tiba muncul di sebuah tempat diikuti awan hitam dan gelombang kejut yang terdengar keras.

Tidak hanya Dua Belas Taring Darah tetapi para anggota Sekte Bunga Anggrek juga langsung terkejut melihat fenomena tersebut, mulut mereka terbuka lebar menyaksikan bagaimana pilar cahaya itu menembus sampai ke langit.

"Kakak pertama, bukankah itu tanda..."

"Tidak salah lagi, itu adalah fenomena dari pemilik Tubuh Surgawi." Taring Pertama merasa antusias.

"Mungkinkah dia sedang menerobos?"

"Bisa saja, salah satu tanda orang yang memiliki Tubuh Surgawi ia akan menciptakan fenomena besar ketika meningkatkan kultivasinya."

Taring Pertama kemudian memberi instruksi pada yang lain untuk bergerak ke pilar cahaya itu berada. Tetua Lan tidak punya banyak pilihan selain langsung ikut bersama mereka.

"Tuan, bukankah sebaiknya kita bunuh Matriark Sekte itu terlebih dahulu sebelum ke sana?" Dalam perjalanan, Tetua Lan sedikit mengeluh karena Dua Belas Taring Darah tidak langsung menghabisi Ji Xiansun.

"Kau takut?" Taring Ketujuh tersenyum mengejek.

"Aku hanya khawatir dia masih hidup."

"Itu artinya kau takut." Taring Kelima tertawa kecil. "Tenang saja, dia tidak akan selamat, belati kami selain tajam juga mengandung racun yang mematikan, dia tidak akan hidup sampai dua belas jam ke depan."

Mendengar penjelasan itu, Tetua Lan menghembuskan nafasnya lega.

"Tuan, tentang bayaran yang ditawarkan, kapan aku bisa mendapatkannya?" Tanya Tetua Lan dengan suara pelan, teramat benar ia berhati-hati dalam ucapannya, khawatir menyinggung para pembunuh tersebut.

"Tenang saja, sampai kami membawa Tubuh Surgawi ke sekte, kau bisa mendapatkan bayarannya." Taring Keenam tertawa cekikikan yang membuat mereka yang mendengar bergidik ngeri.

Tetua Lan tersenyum lebar, ia tidak sabar untuk menerima hadiah itu mengingat imbalan yang dijanjikan sangatlah besar.

1
Saifuloh Oting
sangat menarik cerita nya...
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
mantaaaaaappp👍👍
Zainal Arifin
joooooooossss
Ahmed Ilham
gas pollll
Ahmed Ilham
lanjut lanjut
Yuko.
ketemu juga Elf nya
Yuko.
wah
y@y@
⭐👍🏿👍👍🏿⭐
Dianrp
yuk up teratur thor
Zainal Arifin
join joooooooossss
Andbie
oh sepertinya ras elf yang pernah ditolong bang yuwen
Miffta Paytren
lanjutkan
Miffta Paytren
mantap
Wahab eddy
Lanjut Thor Semangat
Bambang Poedjijono
👍👍👍👍
Bambang Poedjijono
👍👍👍👍
saniscara patriawuha.
nahhhhh lohhhhh.....
saniscara patriawuha.
gasssss pollll manggg liuuuu......
Yuko.
sudah saya duga, alurnya akan selalu seperti ini./Smile//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!