Kehidupan rumah tangga Mika dan Tomi sangatlah romantis walaupun pernikahan mereka belum di karuniai anak. Namun di tahun ke tiga krikil-krikil kecil mulai berdatangan.
Suami yang selama ini di percaya, di sayangi dan di cintai ternyata menusuk mika dari belakang.
" Maafkan aku, aku khilaf "
Dunia mika seakan runtuh ketika mendengar kata maaf dari suaminya. Hati mika seakan di tusuk dengan ribuan pisau belati bahkan dadanya berdeguk lebih cepat dari sebelumnya.
Air mata yang selama ini tidak pernah membasahi wajah mika, kini luntur juga. Tidak hanya di khianati oleh sang suami tapi mika juga di khianati oleh sahabat yang selama ini selalu menampung curahan isi hati mika.
Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa di putar, kini mika hanya bisa menelan pahit kisah rumah tangganya.
Mampukah mika bertahan dan satu atap dengan sahabat yang kini telah menjadi madunya? Atau mika mundur mencari kebahagiaan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 BERTEMU AGNES
Sesampainya di restoran korea mika langsung memesan makanan yang ia suka, tidak hanya memesan untuk dirinya saja mika juga memesan untuk kakak dan juga dimas.
" Kak, aku ke toilet dulu ya " pamit mika yang langsung ke toilet.
" Agnes, kebetulan sekali kamu di sini. Kamu sam siapa? " tanya mika sambil tersenyum.
Lain mika lain agnes. Agnes malah terkejut ketika bertemu dengan mika " Mi..ka "
" Hahahh.. Iya ini gue, lo kaya liat hantu aja. Ngomong-ngomong kenapa lo gak undang gue ke acara nikahan lo, lo udah gak anggap gue sebagai sahabat lo lagi ya " keluh Mika dengan bibir yang manyun.
" Bukan gitu. lo masih sahabat gue ko, maaf kalo kemarin gue gak undang lo soalnya nikahan gue cuman di hadiri orang-orang tertentu aja " jawab agnes sedikit gelagapan " lo tau kan gue ini seorang model, gue hanya tidak ingin privasi gue tersebar luas "
" Hm.. Tau lah, gue sedikit kecewa sama lo. tapi bagaimana pun gue doakan pernikahan lo semoga pernikahan lo bahagia dan di jauhkan dari orang ke tiga "
Deg...
Agnes meremas rok mini miliknya rasanya " sori gue gak bisa lama-lama. Gue duluan ya " pamit agnes yang langsung pergi tanpa mendengar jawaban dari mika.
" Kenapa dia, kaya yang takut gitu sama aku " gumam mika yang langsung pipis.
Tidak butuh waktu lama mika sudah duduk kembali di kursi miliknya " oh iya kak. Apa kakak tau agnes nikah sama siapa? " Tanya mika
Erik mengerutkan keningnya " Jangan ngada-ngada deh dek, kapan dia nikah? Perasaan rumah om tio sepi-sepi aja dan gak ada undangan pun " kata erik
" Tapi dia udah nikah loh kak, aku lihat di sosial media kalo dia sudah nikah. Aku sedikit kecewa sama dia karena tidak memberitahu aku " keluh mika.
" Sama kamu saja yang bestie nya gak ngasih tau apa lagi sama kakak yang gak bestie " Ucap erik " sudah jangan banyak mikirin orang lain mungkin dia gak mau di ekspos aja kali, sudah ayok makan " titah erik kepada adiknya itu.
Dimas memisahkan bawang bombai dari makanan mika, dimas masih ingat jika mika sangat tidak suka dengan bawang bombai.
" Terimakasih kak dimas, andai saja yang jadi kakak aku itu kak dimas pasti aku akan seneng banget " seru mika.
Erik langsung meniupi makanan mika " tuh sudah kakak tiupin makanan kamu, cepat makan jangan banyak omong " titah erik
" Terimakasih kakak aku sayang " ucap mika yang langsung memakan makanannya.
Dimas tersenyum melihat kecemburuan erik " Oh iya mik, besok kamu siap-siap ya. Temani aku ke bali dua hari " Kata dimas.
" Ko nge dadak sih kak, aku harus ijin dulu ke suami aku " Kata Mika.
" Iyah mau bagaimana lagi, aku juga tidak bisa apa-apa karena mereka mengadakan pestanya besok " Jawab Dimas.
" Pesta? "
" Hm.. Disana juga kita akan bertemu dengan para kolega. Kakak kamu juga ikut karena dia mewakili perusahaanya " Kata dimas.
Mika melirik kearah sang kakak " Jika kakak ikut pasti mas tomi akan ijinin, baik deh. aku ikut sekalian jalan-jalan kapan lagi aku bisa jalan-jalan gratis hehehe.. " Mika terkekeh sambil memakan makanannya.
Erik menggelengkan kepalanya " Suruh siapa sudah hidup enak tinggal leha-leha malah memilih hidup miskin " Hardik erik tidak habis pikir kepada adiknya itu.