NovelToon NovelToon
Wasiat Pembawa Cinta

Wasiat Pembawa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Uswatun hasanah

natasya,.
seorang sekretaris yang kehilangan bos yang sangat baik, kepemilikan perusahaan harus jatuh pada sang putra,
tanpa Tasya sangka, mendiang bos nya memberikan wasiat menjodohkan Tasya dengan putra nya Arkan,

apa mungkin mereka akan bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Uswatun hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mulai akrab

setelah Fanny pulang, Arkan memberikan belanjaan nya pada Tasya, Tasya melihat es cream di dalam, ia membuka nya.

Arkan sendiri memilih menikmati rokok, ia berdiri menatap kolam, sedangkan Tasya duduk menikmati es cream,

setelah menghabiskan es cream, Tasya langsung mengajak Arkan pulang, ia merasa tidak enak hati, Arkan sepertinya jarang sekali keluar rumah menikmati alam begini,

"kamu suka anak kecil? " tanya Arkan tiba tiba, mereka sedang dalam perjalanan pulang

"iya, siapa yang ga suka anak anak kan? “

"apa kita akan punya anak? “

Tasya melirik Arkan, di bilang bercanda, dia orang nya tidak suka bercanda. apa apa an bertanya begitu.

"entah mas" akhirnya jawaban itu yang meluncur dari mulut Tasya, Arkan pun diam kembali..

**

hari berganti, aktifitas di kantor sudah seperti biasa..

Tasya punya tugas baru di rumah, menyiapkan pakaian bos nya, dan itu permintaan Arkan langsung..

Tasya juga kini membuat sarapan untuk Arkan, karna pernah suatu hari Tasya membuat nasi goreng untuk nya sendiri malah di makan suami nya, dan Arkan menyukai rasa nya

"siapa yang buat nasi goreng ini? "

"aku mas, kenapa, apa tidak enak..? "

"tidak apa apa, ini enak" Arkan terlihat sangat lahap, Tasya tersenyum diam diam..

Tasya sudah tidak di perbolehkan mengendarai motor nya, setiap berangkat kerja ia bersama Arkan,

"Tasya, malam ini saya akan pulang ke apartemen"

"iya mas" jawab Tasya cuek, ia masih fokus pada laptop nya di ruangan Arkan,

"aku pulang sama pak Joko aja, mas ga usah anterin aku pulang"

"saya anter kamu dulu pulang"

"ga usah mas" Tasya menoleh pada suami nya

"aku mau berkunjung ke rumah ibu"

"apa akan menginap? “

"engga.. mungkin pulang malam"

Arkan mengangguk,

sebenarnya ia tidak tinggal bersama Nathalie, Arkan ke apartemen untuk membahas bisnis nya di London, ada beberapa orang bawahan nya yang tinggal di sana, dan akan meeting secara virtual dengan Daniel.

Arkan akhirnya mengantar Tasya pulang ke rumah ibu, tentu saja tanpa berdebat, jika Arkan berkata A, ya begitulah harus A.

"ibu sangat senang kalian datang nak, rumah begitu sepi walaupun Tasya sehari hari bekerja, namun beda saja sekarang" ibu senang betul anak menantu nya berkunjung

"maaf ya bu, Tasya aga repot di kantor, jadi baru datang" Tasya menyimpan cangkir di meja, ia membuat teh hangat untuk ibu dan suami nya.

"apa ibu masak? saya rasa saya lapar" Tasya ternganga mendengar pertanyaan Arkan pada sang ibu

"masak nak, tapi apa kamu akan suka?

ibu masak ayam goreng, sambal dan tumis kangkung" ibu tersenyum mengatakan nya, sedangkan Tasya masih bengong merasa takjub dengan semua itu,

"saya bisa makan itu bu, ibu ragu sama saya? “ Arkan tersenyum

"ya kan, ibu takut kamu ga biasa makan kangkung, di London mana ada" hahaha ibu tertawa

"tapi saya juga kan lama di Indonesia, saya kangen masakan rumahan, apa lagi nasi uduk yang banyak taburan bawang nya, makan nya sama goreng tempe, dulu bibi di rumah suka bikin. itu makanan kesukaan mama"

benar, Tasya mengiyakan dalam hati, ia pun tersenyum, ternyata Arkan diam diam menyimpan kenangan tentang mama nya.

"wah kalo suka, besok ibu bikin kan dan kirim ke kantor ya?

ayo sekarang kita makan dulu" ibu begitu bersemangat, ia bangun menuntun Arkan ke dapur

Tidak ada meja makan, ruang makan yang bersatu dengan dapur, ada meja di ujung ruangan untuk mereka makan lesehan biasa nya,

Arkan membuka jas, dasi, dan kancing di lengan nya, ia menggulung kemeja tangan panjang nya sampai ke siku, lalu mencuci tangan..

Tasya terus memperhatikan nya sambil menyiapkan menu makan, “ya Tuhan, aku seakan melihat bukan mas Arkan yang biasa nya, versi ini begitu hangat ngobrol sama ibu"

Ibu menyendok nasi untuk menantu nya, mempersilahkan Arkan mengambil lauk nya

"ibu sebenarnya sudah makan nak, tapi melihat kamu semangat, akan ibu temani makan"..

Tasya datang, ia baru saja berganti pakaian, dengan daster rumahan. pakaian yang sangat jarang ia pakai jika di rumah Arkan, Arkan seketika bengong, daster se lutut dengan rambut di cepol ikat tinggi, ia malah memperhatikan kaki jenjang Tasya

Tasya bergabung, dan mereka mulai makan...

"kalau mau makan sesuatu, kirim pesan sama ibu ya, nanti ibu masakkan dan kirim ke kantor buat makan siang" ibu begitu senang

"tidak bu, saya lebih senang makan di sini bareng ibu"

"hmmmm, ibu sangat senang nak, ayo makan yang banyak.. "

Tasya hanya ikut tersenyum saat ibu dan menantu itu bicara. mereka bahkan bercanda, sungguh diluar dugaan sore ini..

"ya ampun... saya kekenyangan bu" piring Arkan begitu bersih. seperti sebelum di isi makanan.. ia benar benar lahap. makan pun menggunakan tangan..

"cuci tangan dulu nak, lalu istirahat di depan sana"

"baik lah"... Arkan menurut

Tasya merapihkan meja,

"nak ibu sangat senang pada Arkan" ibu mengusap punggung putri nya yang sedang mencuci piring

"syukurlah bu, mas Arkan sekarang lebih banyak berinteraksi, sekarang malah kalau sarapan, mau nya di buatin nasi goreng"

"syukurlah, apa kamu masih akan terus kerja nak? “

"memang kenapa bu? "

"Arkan sepertinya senang dengan masakan rumahan, menurut ibu, kamu berhenti saja dari kerja, fokus sama suami, apa lagi nanti kalau kamu hamil"

Tasya tersenyum, "iya bu.. akan Tasya pikiran"

Ternyata Arkan mendengar semua itu, ia ingin pergi ke kamar mandi, tanpa sengaja mendengar semua itu,

tak terasa malam pun datang, si bungsu Ammar sudah pulang sekola, Tasya tadi nya ingin lebih lama di rumah ibu, tapi Arkan bilang akan mengantar nya pulang sebelum ke apartemen. Tasya terpaksa menurut.

setelah sampai rumah, Arkan mengantar Tasya sampai pintu,

"apa ada yang mau mas ambil dulu di dalam? “

Arkan menggeleng, ia tiba tiba mendekat, meraih dagu Tasya kemudian mengecup bibir nya sedikit lama,

"saya suka kamu pakai baju tadi waktu di rumah ibu, nanti beli yang banyak buat di rumah" Tasya masih syok walaupun beberapa kali Arkan pernah mencium nya

"iya mas.. "

"saya pergi dulu"

Tasya menunggu sampai Arkan pergi, security di pos sana membukakan lagi gerbang,

"ya Tuhan, kenapa aku merasa senang melihat perubahan mas Arkan, aku juga sedih, mas Arkan pergi untuk menemui perempuan lain"

1
Dani M04 <3
Author, aku jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang kamu deskripsikan di cerita ini 😍
Fitri Uswatun Hasanah: ayo kak😃
total 1 replies
Kruzery
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
Fitri Uswatun Hasanah: 🥰 terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!