NovelToon NovelToon
Surga Cinta Impian

Surga Cinta Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Elf Aurora

Harap bijak dalam memilih bacaan. Novel ini banyak menceritakan tentang kehidupan setelah pernikahan. Sehingga cukup banyak part yang 🔥 di sini.
Semoga tetap suka ya.
.
Setiap cinta membutuhkan perjuangan hingga kelak meraih surga bersama.
.
Meskipun harus merasakan sakitnya pernikahan yang tidak sehat, Tasya berusaha tegar dan terus menjalani hidupnya.
.
Lika liku perjalanan cinta Natasya Hendarto membimbing nya perlahan menjadi wanita dewasa sepenuhnya hingga menemukan surga cinta sesungguhnya.
.
Simak petualangan cinta nya hingga menemui dermaga yang tepat untuk melabuhkan hatinya..
.
.
.
Bantu like dan vote nya ya untuk mendukung penulis baru ini. Terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elf Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#2 Dijodohkan

Ditinggalkan berdua saja dengan pria setampan Oliver membuat jantung Tasya semakin berdebar tidak karuan. Sebenarnya bukan hanya mereka berdua di taman samping gedung wisuda ini. Ada banyak orang yang berkumpul dengan beragam aktifitas.

Sebagian sedang asik berswafoto dengan teman semasa kuliah atau juga bersama orangtuanya. Sebagian lain ada yang sibuk video call dengan keluarga yang jauh karena tidak bisa menghadiri wisuda anggota keluarga nya.

Wajah Tasya menjadi semakin bersemu merah saat Oliver tanpa aba-aba meraih tangannya. Dengan senyum manisnya, Oliver mengajak Tasya sedikit mengasingkan diri dari keriuhan orang-orang yang sibuk di sekeliling mereka.

Hingga akhirnya menemukan tempat yang cukup teduh dan kursi untuk mereka duduk, Oliver berhenti. Dia mempersilahkan Tasya duduk dulu, baru kemudian dirinya.

Usai meletakkan bunga pemberian Oliver di sisi lainnya, Tasya memberanikan diri membuka pembicaraan dengan pria yang menjadi calon suaminya ini.

"Kamu habis dari mana?" tanya Tasya sekedar basa-basi.

"Sebenarnya dari kantor, izin sebentar sama om Devano." jawab Oliver singkat.

"Oo.." Tasya menjadi bingung mau bicara apa lagi. Bibirnya seakan kaku tak bisa merangkai kata untuk mencairkan suasana.

"Kamu senang aku datang di hari wisuda kamu?" tanya Oliver kemudian.

Tasya hanya mengangguk dan mengulas senyum salah tingkah karena mendapatkan perhatian manis seperti ini.

"Setelah ini rencananya mau apa? Lanjut S2 atau kerja dulu?" Oliver mulai bicara santai agar Tasya tidak terlalu gugup dengan kebersamaan mereka.

"Mmm, belum ada rencana sih sebenernya. Paling nikmatin masa tenang dulu. Mau istirahat dulu kaya nya. Abis pusing banget ngerjain skripsi." keluar Tasya curcol.

"Hahaha, susah ya? Namanya juga perguruan tinggi, ya harus tinggi juga perjuangan nya." ucapnya bijak sembari mengelus puncak kepala Tasya yang masih tertutup toga.

"Em, aku boleh panggil kamu apa nih? Nama aja atau bang, atau mas?" Tasya mencoba bersikap sopan.

"Terserah kamu. Senyamannya kamu aja. Nama aja juga gak papa, umur kita gak jauh beda kok."

"Oya?" Tasya masih ragu, namun dibalas dengan anggukan oleh Oliver.

Tidak jauh dari tempat mereka duduk, sahabat-sahabat Tasya tengah berjalan mengendap-endap ingin memberikan kejutan untuk Tasya hari ini.

Hingga mereka sudah sangat dekat.

"Cieeee ciieee ciieeee yang lagi pedekate." Lina, Giselle, dan Rachel kompak mengejutkan Tasya.

Tasya dan Oliver hanya bisa tersenyum karena kepergok berduaan. Ketiga sahabat Tasya akhirnya ikut bergabung dalam obrolan ringan kedua sejoli yang baru saja bertemu ini.

"Hayo looo berduaan aja nih. Gak takut digerebek hansip apa?" Rachel mencolek lengan Tasya cukup kuat.

"Iya nih, main mojok aja. Orang lagi pada happy kumpul keluarga eh di sini dia malah kumpul kebo." Lina berucap asal sekehendak hatinya tanpa berpikir.

"Astaga! Kata-kata lo!" Tasya akhirnya buka suara menanggapi Lina yang jika bicara sesukanya asal ceplas-ceplos.

"Iya nih omongan lo keterlaluan tau!" Giselle mencoba menengahi.

"Nih, kita mau ngasih bucket yang jauh lebih berharga daripada bunga punya cowok lo yang sok romantis ini." Rachel menunjukkan bucket uang warna merah yang terbungkus rapi dan cantik ke hadapan Tasya.

Seketika Tasya berbinar semakin bahagia di hari istimewa nya ini. Gak perlu ungkapan manis dan kata-kata romantis, sahabat nya tau apa yang membuat gadis seperti Tasya tak bisa berkata-kata.

Tasya menghambur memeluk ketiga sahabat nya ini. Oliver tau diri dan menyesali keputusan nya yang ternyata keliru kali ini. Memang benar bahwa bunga asli akan kalah dengan lembaran warna merah dengan nominal rentetan 6 angka tersebut.

"Thanks a lot guys." Tasya sungguh-sungguh berterima kasih dengan tulus pada ketiga sahabat nya.

"Yeah, you know kita gak bisa biarin lo kelaparan sampai makan bunga, jadi mending kita kasih Lo mentahannya aja biar Lo bisa milih sendiri apa yang Lo mau." Lina kembali berucap sesuka hatinya tidak mempedulikan wajah Oliver yang kini sedikit berubah masam.

"Ya gak sampe kelaparan juga kali gue. Emangnya kapan lo lihat uang jajan dari papa gak cukup?" Tasya masih meladeni perkataan Lina.

"Ya udah lah ya. Btw, gak mau kenalin gebetan barunya nih ke kita-kita?" Rachel melirik pria tampan yang masih betah berdiam diri di antara cewek-cewek rumpi kaya mereka.

"Kenalin, ini Oliver. Ini Lina, Rachel dan Giselle." Tasya menyebutkan nama sahabat nya sesuai posisi berdiri mereka dari yang terdekat dengan nya.

"Hai, Oliver. Calon suaminya Tasya."

"Uuuuuuu....." ketiga sahabat Tasya kompak bersorak heboh mendengar perkenalan Oliver yang to the point.

1
Pebrinda
sddaa. sdss
iron angel
jangan buru buru nikah/Shhh/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!