Spin Off Chelsea and The Ghosts
Dokter Lucky Buwono adalah seorang dokter umum di RS Bhayangkara Jakarta. Di usianya ke 36, dirinya masih betah melajang. Hingga suatu hari, dia dikirim ke Turin Italia untuk acara pertemuan semua law enforcement dan medis seluruh dunia bersama AKP Victor Sihasale.
Tanpa sengaja, dokter Lucky menabrak dokter forensik Daisy Mancini dan mendapatkan tamparan karena menganggap dokter itu kurang ajar.
Suatu malam, keduanya terlibat ONS akibat mabuk hingga Vicenzo Mancini, ayah Daisy murka dan menikahkan mereka berdua.
Bagaimana kah kehidupan pernikahan mereka sementara Daisy sudah nyaman bekerja di Turin dan Dokter Lucky tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di Jakarta? Ditambah sifat mereka bertolak belakang.
Generasi kedelapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dinda, Dimana Kau ?
Shea dan Iptu Steven memarkirkan Vespanya di halaman rumah mereka. Keduanya pun turun dari motor bewarna biru navy itu dan terkejut melihat ada bayangan hitam duduk di teras mereka.
"Astaghfirullah ! Oom Lucky !" hardik Shea kesal karena Dokter Lucky duduk di sudut teras yang tertutup bayangan daun tanaman aglonema.
"Hai Shea ..." sapa Dokter Lucky dengan wajah manyun.
"Bang, aku masuk dulu deh. Kaget beneran aku..." ucap Shea yang masuk ke dalam rumah setelah membuka pintu. Iptu Steven dan Shea memang lebih suka tinggal berdua tanpa asisten rumah tangga karena rumah mereka memang kecil dan lebih suka hidup sederhana berdua.
Iptu Steven lalu duduk di teras bersama dokter Lucky sambil tersenyum maklum karena Daisy sudah harus pulang ke Turin.
"Galau dok?" senyum Iptu Steven.
"Galau lah Steve ... Ditinggal bojo lagi anget-angetnya..." keluh Dokter Lucky yang menyalakan sebatang rokok. "Rokok?"
Iptu Steven menggelengkan kepalanya. "No, thankyou. Daisy paling enam bulan disana.."
"Steevveeeennnn... Please?" rengek Dokter Lucky.
"Pengadilan itu lama lho dok. Bisa beberapa kali dan waktunya juga ..."
"I know that, Steven ... Hah, aku kesini malah semakin galau ..." keluh Dokter Lucky sambil menghembuskan asap rokoknya.
"Oom Lucky juga biasanya sendirian, tidak masalah ..." celetuk Shea yang datang dengan membawa nampan berisikan teh wasgitel dan bakpau yang dibelinya tadi saat jalan-jalan dengan Iptu Steven.
"Bakpau? Tumben ... Biasanya kalau kesini camilan kering..." komentar Dokter Lucky.
"Well, gimana bilangnya ya ... Shea ngidam bakpau..." senyum Iptu Steven.
Dokter Lucky melongo dan mematikan rokoknya diatas asbak yang ada di meja teras itu dan berdiri menghampiri adik iparnya."Congratulation! Sudah berapa Minggu ?" ucapnya sambil memeluk Shea.
"Alhamdulillah sudah delapan Minggu," senyum Shea. "Nunggu hampir setahun ya bang ..."
Dokter Lucky mengurai pelukannya lalu menyalami Iptu Steven. "Selamat calon papa. Dijaga Shea nya."
Iptu Steven mengangguk sambil menggenggam tangan Shea lembut dan mengajaknya duduk di sebelahnya.
"Aaahhh aku iri ..." keluh Dokter Lucky sambil duduk kembali ke kursinya.
"Mbak Dash belum hamil ?" tanya Shea.
"Belum..."
"Kan baru sebulan Shea," ucap Iptu Steven.
"Tapi sebulan sudah bisa dicek, bang. Setelah dua Minggu melakukan apalagi kalau pas masa subur ..." jawab Shea.
Dokter Lucky semakin galau. "Kemarin Daisy sudah test pack dan garis satu..."
"Ya belum rejekinya, Oom..." jawab Shea santai sambil menyesap teh wasgitel nya.
Dokter Lucky mengangguk.
***
Dokter Lucky tiba di apartemennya yang terasa kosong. Samar-samar Harum parfum Daisy masih tercium di apartemen mungilnya. Dokter Lucky melepaskan jaketnya dan meletakkan di gantungan yang ada di sudut pintu. Dirinya melihat apartemennya masih ada bekas kimono Daisy di sofa karena mereka terburu-buru akibat bangun kesiangan setelah sebelumnya bercinta panas.
Dokter Lucky mengambil kimono Daisy dan menciumnya yang samar-samar tercium harum parfum Marc Jacobs Fragrance Daisy Eau So Fresh.
Daisy is Daisy.
"Sudah kangen lagiiii ... Hiks !" Dokter Lucky membawa kimono itu ke dalam kamar lalu membersihkan diri dan tidur sambil memeluk bantal yang beraroma Daisy.
"Nggak enaaakkk peluk bantal sekarang !"
***
Dalam Pesawat Pribadi Milik Keluarga Mancini
Daisy menatap pemandangan langit dari kaca jendelanya dengan perasaan galau. Ternyata dia sudah mulai mencintai suami amburadulnya yang penuh kejutan. Satu hal yang Daisy suka dari Dokter Lucky adalah, dia orang yang ekspresif. Suka bilang suka, tidak bilang tidak dan humoris. Perlahan Daisy yang terbiasa kaku, mencair bersama dengan kerandoman suaminya.
Wanita itu menghela nafas panjang. Kukira akan mudah pergi begitu saja setelah sebulan di Jakarta, tapi aku salah. Banyak hal yang terjadi selama sebulan dan semua itu ke arah positif di pernikahan kami. Daisy membuka ponselnya dan melihat video dari barista yang merekam saat Dokter Lucky menyanyikan lagu Tak Bisa Kelain Hati. Tanpa sadar bibirnya tersenyum saat melihat suaminya tanpa malu mencium dirinya.
"Ya ampun .. Sudah kangen lagi dengan pria menyebalkan itu .. "
***
Ruang Kerja Dokter Lucky di RS Bhayangkara
"Dinda... Dimanakah kau berada.. Rindu aku ingin jumpaaaa... Ooohhh ooohhh... Addduuuhhh !" Hana dan AKP Victor kena lempar gulungan kertas dari Dokter Lucky yang kesal dengan duo reseh nauzubillah yang tiba-tiba datang tanpa permisi maupun kulonuwun.
"Berisik lu duo kadut !" omel Dokter Lucky yang galau.
"Lha kita itu penghibur supaya elu tuh cheer up." AKP Victor duduk di depan meja Dokter Lucky.
"Tunggu. Cheer up itu bukannya lagunya Twice ya ?" celetuk Hana yang duduk di sebelah AKP Victor.
"Siapa itu Twice ?" tanya AKP Victor. "Aku tahunya Twinkle twinkle little star..."
Dokter Lucky menatap judes ke kedua orang itu. "Sekarang, kalian berdua. Ngapain kemari ?"
"Lha elu ngapain Sabtu ke rumah sakit ?" balas AKP Victor.
"Daripada di rumah."
"Nge-gym yuk .. Hana lagi pamer naik level krav maga... Ada Aleksei dan dik Steven juga." AKP Victor menatap dokter Lucky yang tidak ada jadwal masuk hari Sabtu.
"Sandra kemana ?" tanya Dokter Lucky.
"Jalan-jalan sama Shea. Yuk !" ajak Hana.
Dokter Lucky menatap dua orang di depannya. "Ayuk deh ..."
"Nah, gitu dong !"
***
Turin Italia
Vicenzo dan Iris datang menjemput putrinya minus Dylan yang pergi bersama Dante untuk memeriksa kebun anggur mereka. Iris terkejut melihat putrinya banyak berubah karena lebih segar dan lebih berisi.
"Kamu makan banyak di Jakarta?" tanya Iris sambil memeluk Daisy.
"Lumayan. Gendutan ya ?" senyum Daisy.
"Kamu hamil?" tanya Vicenzo.
Daisy menggelengkan kepalanya. "Nggak Daddy. Aku tidak hamil."
"Lucky baik sama kamu ?" tanya Vicenzo lagi.
Daisy mengangguk. "Baik sama aku Daddy." Baik banget malah.
"Syukurlah... Jadi gimana ke depannya?"
"Dinikmati dulu ..." jawab Daisy. "Aku fokus dengan pekerjaan aku disini dulu Daddy. Ke depannya gimana, satu yang jelas, aku dan Mas Lucky berusaha membuat pernikahan ini berhasil."
"Mas?" Vicenzo dan Iris melongo.
***
Gym milik keluarga Pratomo
"AAAAHHHH !" teriak Dokter Lucky saat dibanting oleh AKP Victor. "Addduuuhhh... Piktooorrrr ! Boyok aku !"
"Yaaa pijat ..." balas AKP Victor cuek.
"Nggak ada jeng Daisy...." rengek Dokter Lucky.
"Haaaiissshhh !"
Iptu Steven yang sedang tinju depan samsak bersama Aleksei Reeves, hanya menggelengkan kepalanya.
"Kelamaan jomblo, sekalinya punya istri, baru bentar, ditinggal, langsung galau ..." kekeh putra Kaivan Reeves dan Anastasia Bulgakova.
"Aku galau kuadrat pangkat sin cos tangen !" teriak Dokter Lucky.
Aleksei mengernyitkan dahinya. "Itu rumus apalagi ?"
"Mbuh, kan kamu yang anak matematika MIT..." kekeh Iptu Steven.
"Aku belum Nemu rumus yang itu, bang ..." gumam Aleksei yang blasteran Indonesia Russia itu.
***
Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
bner kata sus intan pak dokter kebanyakan sambal🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dan untuk dokter Wayan harap di terima saja yaaa...
saya jamin keseharian anda akan lebih berwarna lagi😅😅😅😅
trnyta situ ada maen sm hkim agung ktanya...nma doang agung,aslinya mh gila....kmrn2 pnggil mas katon,lma2 mlah mau d end....
Haduuuhhh.....