NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Keira baru saja selesai mandi dan sudah segar sekarang. Ia memakai dress santai dengan rambut yang kini tergerai rapi. Mendengar suara ramai di ruangan itu membuat Keira penasaran. Ia terkejut melihat teman-teman Liam berada di ruangan itu.

"Syut... Siapa liam?" tanya Agus kembali menanyakan hal itu pada Liam.

"Nyokap." Jawab Liam, semua orang melongo mendengar hal itu, melihat Liam dengan Keira bukankah lebih cocok menjadi pasangan kekasih bukan ibu dan anak?

"Loh kok Abang nggak bilang kalau temen-temen nya mau datang?" tanya Keira, di sana tak ada camilan untuk mereka.

"Mereka rusuh bund, main datang aja." cibir Liam. Keira menggelengkan kepalanya melihat tingkah Liam. Kini ekspresi nya kembali berubah ketus dan tak seceria tadi.

"Maaf Tante, mendadak gini." ucap Agus. Keira ingat betul nama pemuda yang berbicara dengannya adalah Agus.

"Eh nggak papa... Cuma nggak enak aja kalian datang nggak ada camilan. Bang bunda ke kantin dulu ya."

"Buat apa?" tanya Liam bingung.

"Beli camilan biar kalian enak ngobrolnya."

"Ish nggak usah bund, biarin aja mereka." jawab Liam dingin.

"Nggak perlu Tante, kami nggak enak. Kami kesini seharusnya membawa buah tangan untuk menjenguk Liam." jawab yang satunya, dia adalah Ferdyan.

"Nggak papa. Bang bunda tinggal dulu ya, sebentar doang kok." ucap Keira. Liam hanya menatap kepergian Keira dengan nanar.

"Sejak kapan Lo punya nyokap muda banget?" tanya Agus. Oh ya yang datang menjenguk Liam ada empat orang, Agus, Ferdyan dengan rambut ikalnya, Kemudian Haikal dengan rambut yang selalu buzz cut, dan satu lagi Kevin dengan rambut pirangnya. Kevin termasuk anak blasteran yang membuatnya terlihat berbeda dari yang lain.

"Baru seminggu." jawab Liam seadanya. Mereka semua tahu bahwa Liam sudah lama ditinggal oleh ibunya. Karena Liam kadang mengajak temannya bermain di rumah. Mereka juga tahu hubungannya dengan Leon yang tak akur.

"Dia lebih cocok jadi Pacar Lo." celetuk Kevin yang langsung mendapatkan tatapan maut, Haikal juga langsung menonyor kepalanya.

"Kalau kata gue nggak cocok, karena jiwa keibuan nya nampak banget." ucap Haikal. Diantara mereka berlima, Haikal yang paling kalem dari semua orang. Haikal baik, murah senyum kemudian pemikiran nya dewasa. Lain halnya dengan Liam dan Ferdyan mereka sebelas dua belas yang mukanya seperti tembok datar. Jika bicara juga pedas sekali, jika Agus dan Kevin kebalikan dari Liam dan Ferdyan. Mereka berdua adalah dua orang gila yang entah kenapa bisa berada di gank mereka. Agus dan Kevin orang yang humble, friendly, gila, Suka humor dan kadang Lola jika ada hal baru.

Meskipun Kevin berbeda karena blasteran tapi Liam juga blasteran sebenarnya, manik matanya abu-abu persis seperti Daniel. Namun rambut liam tetap warna hitam, berbeda dengan Kevin yang rambutnya berwarna pirang sama seperti papanya. Mereka sudah bersama sejak mereka masuk diawal sekolah menengah pertama.

"Ibu Lo baik." ucap Agus.

"Hmm.." jawab Liam dengan gumaman saja. Ia tidak mau mendeskripsikan bagaimana Keira terhadap nya.

"Bokap Lo dimana?" tanya Kevin.

"Kerja lah Bego, lagian kan Liam udah ada nyokap yang jagain." Jawab Agus dengan menggeplak kepala Kevin. Yang dijawab Agus ada benarnya, karena mereka juga tahu bahwa Daniel adalah pria yang gila kerja.

"Gue jadi nggak enak sama nyokap Lo, sampe repot beli makanan buat kita." ucap Haikal.

"Tau kalian rusuh." ucap Liam kesal.

"Lo kaga seneng dijenguk bestie Lo?" tanya Agus yang merubah nada bicara nya.

"Najis Anj-" ucap Liam melihat Kelakuan Agus.

Disisi lain keira kekantin rumah sakit, ia membeli beberapa mineral dan minuman botol seperti kopi dan teh. Beberapa camilan seperti roti dan Snack lainnya. Keira juga membeli Rice box empat bungkus.

"Banyak banget beli nya mbak? Nggak susah bawanya?" tanya ibu kantin.

"Temen-temen anak saya pada jenguk Bu, jadi sekalian aja beli camilan." jawab keira.

"Loh sampean sudah punya anak toh, tak kira belum. " Keira memberikan uang cash pada pemilik kantin itu, karena dirinya sempat menarik uang di ATM yang ada di rumah sakit.

"Kelas berapa anaknya mbak?"

"Baru masuk SMA"

"Wahhh mbak awet muda banget loh, kelihatan kaya masih anak SMA padahal." canda ibu kantin itu. Karena memang kenyataan nya begitu kan.

"Terimakasih ya Bu, saya pergi dulu." ucap Keira dengan senyum yang mengembang. Ia berjalan menyusuri koridor rumah sakit, kemudian tak sengaja menyenggol seseorang.

"Kalau jalan hati-hati dong!" ucap pria itu kesal.

"Maaf.. Saya nggak sengaja." ucap Keira dengan mendongak, matanya terkejut saat melihat pria dihadapan nya.

"Mas Juan?"

"Keira." keduanya sama-sama terkejut. Keira melihat papan nama yang ada di pintu ruangan itu. "Dokter kandungan".

"Siapa yang hamil mas?" tanya Keira penasaran.

"Istriku lah, siapa lagi. Nela hamil anakku." jawab Juan dengan bangganya.

"Bukankan baru kemarin kelian menikah?" tanya Keira penasaran. Juan menatap keira dengan kesal.

"Jadi memang benar ya mas, kamu menjebak aku."

"Diam kamu berisik!!! Suratnya akan dikirim hari ini ke rumahmu. Ingat untuk menandatangani nya."

"Tidak perlu kamu suruh, aku siap lahir batin untuk menanda tanganinya. Semoga kehamilan istrimu lancar." ucap Keira dengan lirih. Sorot matanya menatap Juan dengan kecewa, sangat kecewa sekali. Pria yang ia cintai berpaling dengan wanita lain bahkan sampai memiliki anak dengan wanita lain. Keira tak menyangka akan seperti ini, ia berjalan pergi begitu saja meskipun Juan bertanya kenapa dirinya ada di rumah sakit.

Ia berjalan dengan cepat untuk segera menemui Liam. Saat masuk Haikal segera berdiri dan membantu keira membawa barang-barang yang dibawanya.

"Baik sekali. Terimakasih ya.."

"Haikal Tante." ucapnya. Bukankah lucu dirinya dipanggil Tante oleh mereka semua. Rasa sedih Keira hilang begitu saja. Namun Liam terus menatap Keira, seperti ada yang aneh dari Keira.

"Bunda nggak papakan?" tanya Liam membuat Keira menoleh.

"Memangnya Bunda kenapa? Bunda nggak papa bang." Jawab Keira dengan santai. Ia tahu pasti Liam merasa bahwa dirinya telah mengalami sesuatu.

"Ayo dimakan, sarapan dulu ya... Liam sudah sarapan tadi." ucap Keira. Mereka duduk di sofa ruangan itu. Posisi sofa nya dekat dengan ranjang Liam begitu juga dengan satu kursi yang ada dipinggir ranjang. Keira memindahkan kursi itu di sisi sebelahnya agar tak membelakangi teman-teman Liam.

"Bunda beneran nggak papa?" tanya Liam lagi.

"Nggak papa Abang... Abang mau makan buah tadi bunda beli di kantin, tinggal buah apel. Mau?"

"Bunda belum sarapan, bunda sarapan dulu." ucap Liam lagi. Keira mengangguk kan kepalanya. Ia mengambil kotak nasi dimana isinya ayam suwir dengan tumis brokoli yang dibawakan Tika.

"Kalian kenapa diem aja, ayo dimakan. Suruh kawan Abang makan dong." ucap Keira melihat mereka masih diam saja.

"Kalian ngapain sih, makan sana...nyokap gue udah capek-capek beli keluar juga." ucap Liam ketus.

"hustt... kok gitu ngomong nya."

"Habisnya kesel bund."

"ayo Agus makan nak, Haikal ayo makan. Tante beli rice box tadi di kantin. Siapa yang dua itu Tante nggak tau namanya."

"Kalau aku Ferdyan Tante."

"Nah kalau yang paling ganteng dan mempesona ini Kevin Tante." ucap Kevin dengan gaya konyolnya. Keira tertawa melihat hal itu.

"Ayo dimakan sarapannya." ucap Keira. Mereka mengucapkan terimakasih dengan kompak.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!