NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: RizSlide

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERTEMU GRANDMASTER 2

Setelah pembicaraan yang cukup panjang tentang skill dan kemampuan ku, Grandmaster cukup menikmati pembicaraan kami berdua, telebih dirinya nampak sangat antusias ketika membahas tentang sihir yang aku ciptakan.

"Memang benar, kalau skill unik dan sihir ciptaan mu semuanya terbilang cukup unik, namun aku tidak menyangka kalau ada orang yang dengan mudahnya menciptakan sebuah sihir" ucap Leonore

"Yah, itu memang benar, meski memang mengejutkan, tapi itu semua adalah faktanya" kataku

"Jadi kapan kau akan mengatakan semuanya padaku? Ucap Leonore

"Maksudmu?" kataku

"Meski kau dan aku sama2 memiliki Apraisal, tapi kurasa ada yang berbeda dengan Apraisal milikmu, maksudku, aku tidak dapat membaca salah satu Title milikmu" ucap Leonore

Aku terdiam sejenak dan memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaannya, aku bisa saja menolak untuk mengatakan itu padanya seperti yang kulakukan pada orang lain, namun ada beberapa pertimbangan lain yang kurasa perlu untuk mengatakan terkait hal itu padanya.

"Kau tahu? Sejujurnya aku sejak tadi berusaha mengendalikan fikiran mu dengan skill Mind Control milikku, namun entah kenapa itu tidak memberikan effek apapun padamu" ucap Leonore

Aku terkejut mendengar pernyataannya, tapi memang benar aku tidak merasakan apapun pada diriku, entah bagaimana menjelaskannya, tapi aku tidak merasakan seperti aku sedang di kendalikan atau semacamnya.

"Apakah itu skill untuk mengendalikan fikiran lawan bicara?" kataku

"Tentu, ketika aku rasa sulit untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaanku atau ketika aku merasakan kalau seseorang sedang menyembunyikan sesuatu dariku, aku selalu mengendalikan fikiran mereka agar mereka mengatakan apa yang sebenarnya mereka fikirkan atau mereka sembunyikan" ucap Leonore

"Tapi kau tidak menggunakan itu untuk tujuan jahat bukan?" kataku

"Apa maksudmu? Tentu saja aku tidak menggunakannya untuk hal itu" ucap Leonore

"Jika aku mengatakan tentang diriku yang sebenarnya, dapatkah kau menjamin agar tidak ada pihak yang berusaha memanfaatkan ku untuk kepentingan pribadi mereka?" kataku

Leonore terdiam sejenak, matanya menatapku dengan serius, sepertinya dia sedang mempertimbangkan jawaban yang sekiranya dapat memuaskanku agar aku yakin untuk mengatakan semuanya tentang diriku padanya.

"Naif," ucap Leonore dengan singkat

Aku sedikit terkejut mendengar perkataannya, namu aku paham apa yang dia maksud dengan itu..

"Mungkin benar kalau aku ini naif, tapi begitulah manusia, aku juga yakin meskipun kau berjanji tidak ada pihak yang akan memanfaatkanku, tapi pada akhirnya kau akan meminta bantuanku di kemudian hari atas permintaan dari pihak2 tertentu atapun dirimu sendiri, bukan begitu Grandmaster?" ucap ku dengan wajah serius

Mendengar ucapanku Leonore nampak terkejut, namun sesaat setelahnya dia justru malah tertawa dengan cukup senang dan nampak puas.

"Hahahaha, aku tidak menyangka kau bahkan memikirkannya sampai sejauh itu, baiklah aku akui kau memang pria yang sangat menarik" ucap Leonore

Namun apa yang Leonore lakukan setelahnya membuatku sangat terkejut. Leonore langsung melakukan Prosesi Sumpah (seperti pada bab 13) dan berkata..

"Aku, Leonore von Dalstein bersumpah kepada Sang Dewi pencipta untuk berusaha dengan segala yang aku bisa untuk membantu dan melindungimu dari setiap pihak yang memaksakan kehendak mereka untuk memanfaatkan kemampuanmu demi kepentingan pribadi mereka" ucap Leonore

Setelah melihat dengan mata dan kepalaku sendiri kesungguhan dan tekadnya untuk melindungi aku pun merasa bahwa dia benar2 tulus dan serius dengan ucapannya.

"Kau.. Kau serius tentang ini?" kataku

"Sumpah kepada Sang Dewi Pencipta bukanlah sumpah yang dapat di permainkan kau tahu? Jadi tentu saja aku serius dengan itu" ucap Leonore

Aku pun menghela nafas untuk mengembalikan ketenangan ku dan mencerna semua ini dengan lebih baik.

"Baiklah aku mengerti, kalau begitu, aku akan percaya padamu" kataku

Aku pun menceritakan kebenaran tentang siapa aku dan bagaimana aku datang ke dunia ini. Aku menceritakan kalau aku mati di duniaku yang sebelumnya dan bertemu Sang Dewi Pencipta, Dewi Rhea. Lalu ketika aku tiba di dunia ini aku menyadari kalau aku memiliki Title : Goddess's Blessing.

Mendengar itu Leonore tidak lagi mampu menjaga ketenangannya, dia bahkan sampai bangkit dari tempat duduknya, ekspresinya pun menunjukan kalau dirinya sangat terkejut mendengarkan penjelasanku.

"I-ini.. Tidak mungkin, jadi kau.." ucap Leonore dengan nada sedikit bergetar

"Ya, singkatnya aku bukan penduduk asli dunia ini, aku merupakan orang dari dunia lain yang mendapatkan Berkah Sang Dewi" kataku

Leonore pun kembali duduk sambil mencoba mengatur nafas dan memahami semua yang baru saja ku ucapkan padanya, setelah beberapa saat dia berkata..

"Apa kau dapat membuktikan ucapanmu?" ucap Leonore dengan wajah serius

"Tentu saja, kau boleh melihat status ku sekali lagi dengan Apraisal milikmu"

Leonore kembali menatapku, namun kali ini dia terlihat sedikit lemas dan kehabisan kata2.

"Haaa.. Entahlah, aku masih belum dapat menerima semua informasi yang kau katakan, tapi setidaknya kini aku tau kau sama sekali tidak berbohong tentang ucapanmu barusan" ucap Leonore

"Tentu saja aku mengatakan yang sebenarnya, aku tidak serendah itu untuk tidak mempercayai sumpah yang baru saja kau lakukan di depan mataku sendiri" kataku

"Dengan begini, nampaknya apa yang di katakan Duke Anderson tentang kesimpulan yang kau fikirkan terkait kembalinya ras Iblis sepertinya mulai menunjukan titik terang" ucap Leonore

"Jadi kau sudah berbicara dengannya?"

"Ya kemarin diadakan pertemuan khusus yang hanya dihadiri oleh aku, Sang Raja dan Duke Anderson terkait kesimpulanmu" ucap Leonore

Leonore pun bercerita sedikit tentang pertemuan itu, dimana dirinya dan Sang Raja sangat terkejut dengan kesimpulan ku. Mereka juga segera bergerak untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait hal itu secara rahasia.

Leonore pun mengatakan padaku kalau dirinya juga terlibat pada pertempuran 1000 tahun yang lalu ketika perang besar ketiga dimana ras Iblis dinyatakan punah pada saat itu. Dirinya juga bercerita kalau sosok pahlawan yang tidak ingin disebutkan namanya itu juga memiliki Title : Goddess's Blessing sama sepertiku, tidak hanya itu Sang Pahlawan itu juga memiliki kemampuan yang sama denganku yaitu mampu menggunakan keenam elemen sihir. Dan bahkan saat itu Leonore juga berjuang bersama dengan orang itu disisinya bersama dengan rekan2 mereka yang kini telah wafat dan hanya menyisakan dirinya seorang.

Tentu aku terkejut mendengar semua itu, namun jika difikir sekali lagi, itu semua masuk akal. Leonore sendiri kini berusia 1087 tahun, tentu saja dia sudah ada pada zaman itu, namun aku tidak menduga kalau Leonore mengenal orang itu. Tapi tunggu sebentar, jika Leonore adalah seorang Elf, bagaimana mungkin dia bisa berusia hingga 1000 tahun lebih sedangkan menurut cerita Tiana hanya High Elf yang mampu mencapai usia 1000 tahun, tapi bahkan Leonore sendiri sudah berusia lebih dari 1000 tahun.

"Tunggu, jika kau terlibat pada perang kala itu, bagaimana mungkin kau masih hidup sampai saat ini. Maaf bukan aku bermaksud tidak sopan, bukankah ras Elf maksimal hanya berusia 500 tahun?" kataku

"Sepertinya gadis Dark Elf itu yang mengatakannya padamu ya, tapi memang benar, ras kami maksimal hanya miliki rentang hidup selama 500 tahun, namun ada hal yang tidak ada orang tahu. Jika kau berhasil menembus Level 91 maka rentang masa hidupmu akan bertambah 1000 tahun."

"Apa!!" ucapku terkejut

Leonore pun menjelaskan kalau dirinya berhasil menembus level 91 ketika dirinya berusia 370 tahun, secara otomatis saat itu masa hidupnya menjadi 1500 tahun. Dan ketika dirinya menembus level 92 kurang lebih 200 tahun yang lalu, kini rentang hidupnya di perpanjang menjadi 2500 tahun. Singkatnya ketika sesorang berhasil menembus level 91 maka rentang masa hidupnya akan bertambah 1000 tahun, dan setiap peningkatan 1 level makan akan menambahkan 1000 tahun lagi masa hidupnya.

"Jadi begitu, nampaknya misteri dunia ini sungguh besar dan hebat" kataku

"Itu benar, dan bahkan orang itu (Sang pahlawan) sudah mencapai level 100" ucap Leonore

"Apa? Level 100?" kataku dengan perasaan terkejut

"Wajar jika kau terkejut, bahkan aku juga sama terkejutnya seperti dirimu ketika mengetahui semua itu" ucap Leonore

"Level 100 bukankah itu berarti rentang masa hidupnya mencapai sepuluh ribu tahun? Apa mungkin dia masih hidup sekarang?" kataku

"Tidak, dia sudah wafat." ucap Leonore

"Bagaimana mungkin?" kataku

Leonore pun kembali bercerita kalau diakhir masa hidupnya, Sang Pahlawan mengatakan kalau dirinya bertemu dengan Sang Dewi Pencipta dalam mimpinya. Saat itu dirinya di dua pilihan, yaitu menjadi Abadi atau naik ke Alam Dewa dan menjadi salah satu Dewa. Namun dirinya lebih memilih untuk hidup seperti manusia biasa dan meninggal sebagai seorang Legenda. Tentu pilihannya pada saat itu membuat Leonore dan rekan2nya yang lain menjadi sedih, namun semua orang tetap menghormati keputusan yang di buat oleh Sang Pahlawan dan dirinya kini telah wafat dan menjadi Legenda.

"Itu benar2 kisah yang hebat dan mengharukan" ucapku

"Ya, tentu saja keputusan nya itu membuat kami sedih, namun kami semua tetap menghormati keputusannya" ucap Leonore dengan wajah sedih

"Maaf karena telah membuatmu sedih karena harus mengenang kembali kenangan itu" kataku

Leonore pun menatapku sejenak, beberapa saat kemudian dia kembali tersenyum dan berkata..

"Tidak apa2, aku sudah belajar untuk merelakannya" ucap Leonore

"Kau benar, entah sebesar apapun kesedihan yang kita alami dalam kehidupan ini, kita harus bisa merelakan dan mengikhlaskan kepergian sesorang yang penting bagi kita. Kita tidak bisa terlalu lama terlarut dengan kesedihan yang begitu mendalam, karena biar bagaimana pun kehidupan akan terus berlanjut, yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghadapi hari esok dan membuatnya menjadi lebih baik dari sebelumnya" kataku

Mendengar itu Leonore merasakan perasaan yang telah lama hilang dari dirinya, untuk sejenak dia merasa melihat bayangan Sang Pahlawan yang muncul dari pria yang ada di hadapannya. Selama dia hidup, hanya ada dua orang yang pernah mengatakan hal yang sama persis seperti apa yang barusan dikatakan oleh pria yang ada di hadapannya. Yang pertama adalah Sang Pahlawan, dan yang kedua adalah seorang pria yang menjadi cinta pertama nya yang telah wafat 50 tahun silam.

Aku terdiam untuk beberapa saat, aku melihat Leonore sedang menatapku dengan tatapan yang penuh arti, namun aku tidak mengerti apa yang sedang dia fikirkan. Namun tiba2 aku merasakan koneksi ku yang terhubung dengan Gugnir, dan dia berkata

*Tunjukan aku padanya* ucap Gugnir

*Untuk apa?* kataku

*Tunjukan saja, nanti kau akan mengerti* ucap Gugnir

Lalu koneksi ku dengan Gugnir kembali terputus, aku memikirkan tentang apa yang di katakan Gugnir untuk sejenak, lalu aku pun mengeluarkan Gugnir dari dalam Magic Bag milikku dan meletakannya di meja tepat di hadapan Leonore.

Ketika sesaat setelah aku mengeluarkan Gugnir dan meletakannya di meja, tatapan Leonore langsung berubah. Matanya mulai berkaca2 dan meneteskan air mata, di pun langsung berdiri dan menghampiri dan memelukku. Tentu hal itu membuatku merasa heran dan bingung, terlebih kini dia menangis sambil memeluk tubuhku, hal itu membuatku merasa takut orang lain akan salah faham jika melihat keadaan ini.

Setelah beberapa saat Leonore pun kembali tenang dan melepaskan pelukannya sambil terus menatapku dengan pandangan yang penuh arti, aku masih tidak mengerti apa yang membuat Sang Grandmaster begitu sedih dan bahkan sampai menangis di pelukanku.

Leonore pun memandang Gugnir yang ada di atas meja, dan berkata..

"Pantas saja aku merasakan ada sesuatu yang berbeda darimu, bahkan sekilas aku sempat melihat bayangan kedua orang itu pada dirimu, tidak hanya sifatmu, bahkan warna rambut kalian sama" ucap Leonore

"Maaf jika mungkin aku membuatmu sedih, tapi apa maksudmu" kataku

Leonore pun mengatakan kalau Gugnir adalah pedang yang sama yang di gunakan oleh Sang Pahlawan dan Cinta Pertamanya telah wafat sekitar 50 tahun yang lalu, terlebih dirinya baru menyadari kalau aku juga memiliki skill teknik berpedang yang sama dengan kedua orang itu, yaitu Teknik Iai Style. Yang mana teknik itu adalah teknik yang di ciptakan oleh Sang Pahlawan 1000 tahun silam yang mana itu membuatnya merasa seperti bertemu kembali dengan mereka berdua.

"Jadi begitu, aku tidak tahu kalau ini adalah Pedang milik Sang Pahlawan, terlebih lagi pedang ini juga pernah di gunakan oleh dua orang yang sangat berarti bagimu." kataku

"Tidak, pedang itu tidak lagi menjadi milik mereka, pedang itu kini menjadi milikmu" ucap Leonore

"Aku mengerti, tapi biar bagaimanapun pedang ini dulunya di gunakan oleh mereka" kataku

"Meski begitu, pedang ini sekarang tetaplah menjadi milikmu, karena Gugnir sendirilah yang memilihmu, maka itu menjadi milikmu, tidak ada yang dapat menggunakannya kecuali dirimu Ryo" ucap Leonore

"Baiklah aku akan dengan senang hati menerimanya" kataku

"Sejujurnya, aku senang karena kau lah orang yang dipilih oleh Gugnir untuk menjadi pemiliknya yang baru, karena tidak hanya penampilan, tapi sifatmu juga mirip dengan kedua orang yang sangat berarti bagiku" ucap Leonore

"Eh? Penampilan dan sifat?" kataku

"Ya, penampilan kalian semua sangat mirip, dan bahkan sifat kalian juga mirip. Mungkin itu alasan Gugnir memilihmu untuk menjadi tuan nya yang baru" ucap Leonore

"Begitu ya, mungkin ini apa yang di maksud oleh pak tua itu" kataku

"Pak tua? Pak tua siapa?" tanya Leonore

"Ah.. Maksud ku pak tua Borun pemilik salah satu pandai besi yang ada di kota ini" kataku

"Borun? Maksudmu kau mendapatkan pedang itu darinya?" tanya Leonore

"Benar, dia berkata suatu saat aku akan mengerti kenapa Gugnir memilihku, setelah mendengar bahwa pemiliknya adalah dua orang yang sangat hebat dan juga kau bilang keduanya memiliki penampilan dan sifat yang sama denganku, kurasa sekarang aku mengeti maksud perkataannya" ucapku

"Baiklah kalau begitu ku titipkan Gugnir padamu, jangan pernah mengkhianatinya," ucap Leonore

"Tentu, aku sudah menganggapnya seperti partner bertarung ku dan bagian dari diriku sendiri, bahkan dia juga memberiku teknik berpedang yang luar biasa hebat" kataku

Leonore pun tersenyum untuk sesaat sebelum dia kembali cemberut, dan berkata

"Tapi dasar pak tua itu, dia bahkan tidak mengatakan padaku kalau dia selama ini Gugnir ada padanya, awas saja dia nanti" ucap Leonore

"Eh? Hehe kurasa pak tua Borun memiliki alasannya sediri untuk tidak mengatakannya padamu" kataku

Lalu Leonore kembali menatapku, kali ini caranya melihatku sedikit berbeda..

"Ngomong2 karena kau yang mewarisi pedang dan tekad mereka berdua, mulai saat ini tolong jaga aku ya" ucap Leonore seraya mengedipkan sebelah matanya dengan pandangan yang bagiku terlihat genit

"Eh? A-apa maksudnya itu?" kataku

"Sudah, nanti kau juga akan mengerti, sekarang sudah sana cepat pergi, tidak baik membuat para gadis menunggu terlalu lama kau tahu?" ucap Leonore sambil mendorong ku

"Eh? Ta-tapi kan kau yang menahanku disini sejak tadi" kataku

"Sudaaah sana pergi, syuuh syuuuh" ucap Leonore sambil mendorongku keluar..

1
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
Slide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
Slide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
Slide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
Slide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
Slide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
Slide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
Slide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
Slide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
Slide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
Slide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
Vemas Ardian
시발,kann mremen/Sob//Sob//Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Slide: mremen apa tuh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!