Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.30 malam namun Raka belum juga menunjukkan batang hidungnya. Makanan yang sudah di siapkan oleh bi Sumi pun sudah dingin tak tersentuh oleh siapa pun. Mita ingin makan malam bersama Raka sekaligus ingin berkata jujur kepada Raka tentang kejadian kemarin, namun ternyata tidak ada kabar sama sekali dari Raka. Telpon atau chat dari Mita tidak ada satu pun yang di balas oleh Raka. Mita akhirnya meminta bi Sumi untuk membereskan makanan yang masih tersaji dengan rapi di meja makan itu.
" Bi , makanannya tolong di beresin aja atau masukin kulkas dulu biar nanti kalau mas Raka datang bisa di angetin. Maaf ya bi".
" Tapi neng Mita makan dulu atuh kan neng Mita juga belum makan, neng Mita jangan minta maaf sama bibi neng Mita kan ga salah. gapapa mungkin den Raka masih ada kerjaan neng".
" Ngga bi aku ga mau makan, tolong beresin aja ya bi".
" Ya sudah atuh neng bibi beresin dulu ya makanannya".
Sudah pukul 11.30 malam Raka belum juga pulang ke rumah. Mita masih setia menunggu di sofa sambil menonton tv, sedangkan bi Sumi sudah beristirahat terlebih dahulu, tentu saja atas izin Mita karena ia tidak ingin bi Sumi juga ikut menunggu Raka. Mita merasa bosan hingga ia terlelap tidur di sofa. Tiba-tiba pintu rumah terbuka dan ternyata itu adalah Raka.
Flashback
Sebenarnya pekerjaan Raka sudah selesai dari sore tadi hanya saja ia menginginkan waktu untuk sendiri dulu. Jadi ia mengajak Eko untuk pergi ke sebuah cafe yang ada di dekat kantor. Eko yang juga sahabat Raka tahu jika Raka sedang tidak baik-baik saja jadi ia mau menemani Raka untuk pergi ke cafe.
" Kamu sedang ada masalah sama istrimu ya? Sepanjang hari mukamu di tekuk terus sekarang malah ngajak saya ke sini ".
" Ya begitulah".
" Ya kalau ada masalah pulanglah di selesaikan bukannya kabur. Mungkin istrimu di rumah lagi nunggu kamu pulang".
" Nanti saya selesaikan, sekarang saya mau merenungkan diri dulu".
" Ya kalau mau merenung sendiri aja Raka, kenapa malah ngajak temen".
" Iya iya nanti satu jam lagi kita pulang deh. Lagian kalau kamu pulang ga ada yang nungguin juga kan".
" Ya bener si namanya juga jomblo".
" Ya udah tenang aja dulu".
" Ya sudah sudah tapi bener ya satu jam lagi pulang".
" Iya, iya". Satu jam berlalu namun mereka malah asyik bermain biliar yang kebetulan ada di cafe tersebut.
" Raka, udah malem nih pulang yu kasian istrimu loh".
" Iya, iya ayo".
Raka mengemudikan mobilnya dengan kecepatan lambat ia tidak tahu harus bersikap seperti apa kepada Mita. Rasanya ia belum siap bertemu dengan Mita, namun ia tetap harus pulang dan melihat keadaan Mita. Mobil yang dikemudikan Raka sudah sampai di depan rumahnya. Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, Raka tak langsung masuk ke rumah. Ia lebih memilih berdiam diri di dalam mobilnya. Setelah merasa siap Raka akhirnya masuk ke dalam rumahnya dan betapa terkejutnya Raka saat melihat Mita tertidur di sofa ruang tamu. Raka menghampiri Mita yang sedang terlelap tidur ia mengusap pipi mulus Mita dengan lembut, lalu ia membawanya ke kamar tamu di lantai bawah dan menyelimuti Mita yang sama sekali tidak bergerak. Raka merasa bersalah kepada Mita, seharusnya ia tidak memperlakukan Mita seperti ini. Malam ini Raka tidur di kamarnya, sedangkan Mita tidur sendiri di kamar tamu.
Pagi ini Mita bangun kesiangan karena tidak ada yang membangunkannya. Mita begitu kaget saat mengetahui ia tidur di kamar tamu, karena seingatnya ia tertidur di sofa namun ia jadi tahu jika sepertinya Raka pulang setelah ia tertidur tapi kemana dia? Kenapa tidak membangunkan Mita seperti biasanya. Akhirnya Mita keluar kamar untuk mencari keberadaan Raka. Namun ia tak menemukan Raka di manapun.
" Bi, bi Sumi".
" Iya neng, Ada apa? ".
" Mas Raka kemana ya bi? ".
" Oh den Raka lagi keluar neng katanya mau legging".
" Maksudnya apa bi ? ".
" Itu loh olahraga yang lari-lari neng".
" Oh.. Maksudnya joging".
" Nah itu loh maksud bibi.. Hehe".
" Bibi ada-ada aja, ya udah bi aku mau mandi dulu. Bibi udah siapin makanan kan? ".
" Udah neng, Sebelum berangkat tadi den Raka masak dulu, katanya khusus buat neng Mita. Pasti neng Mita bersyukur banget ya punya suami kaya den Raka, udah orangnya ganteng, perhatian lagi".
" Em iya bi aku bersyukur, tapi sepertinya aku terlambat".
" Terlambat apa nya neng? ".
" Em ngga bi udah ga usah di bahas lagi, aku mandi dulu ya bi".
" Mangga atuh neng".
Satu jam kemudian, Raka sudah kembali dari kegiatan jogingnya. Dan di sana sudah ada Mita yang menunggu kedatangan Raka. Hari ini Mita berdandan begitu cantik dan anggun. Ia memakai dress diatas lutut dengan rambut yang di gerai lurus dan hanya memakai satu jepitan rambut. Tak lupa ia memoles wajahnya dengan make up tipis namun terlihat begitu cantik. Ia sengaja berdandan untuk di lihat Raka, ia berharap setelah ini hubungannya bisa di perbaiki. Mita dengan setia menunggu Raka di meja makan karena ingin sarapan bersama.
" Mas kamu udah pulang? sarapan dulu yu".
" Kamu duluan aja ya mas mau mandi dulu".
" Tapi mas.. ". Raka terlihat tak menghiraukan Mita, ia langsung menuju ke kamar yang ada di lantai atas tanpa ingin menatap Mita sekejap pun. Mita yang kesal pun akhirnya menyusul Raka ke kamarnya.
" Mas tunggu, kita perlu bicara".
" Mita, mas mau mandi dulu. Tunggu sebentar ya".
" Ga bisa, kita harus bicara sekarang". Mita berlari ke depan pintu kamar mandi menghadang Raka yang akan masuk ke kamar mandi. Raka hanya menghela nafas, lalu ia mendekat ke pintu kamar mandi dimana tepat Mita berada. Kali ini wajah mereka berdua sudah berhadapan sangat dekat. namun sorot mata tajam Raka membuat Mita ketakutan karena tiba-tiba ia teringat kejadian kekerasan yang di lakukan Adit padanya. Mita hanya memejamkan mata karena tidak ingin bertatapan dengan Raka, namun detik berikutnya Raka malah membelai halus rambut Mita dan mendorong Mita masuk ke dalam kamar mandi bersamanya. Mita yang kaget pun membulatkan matanya, namun sebelum Mita berbicara sepatah kata pun Raka malah mencium bibir ranum Mita dengan penuh kelembutan yang akhirnya Mita hanya bisa mengikuti permainan Raka.
" Mas terimakasih". Saat penyatuan akan berakhir, Mita membisikkan tepat di telinga Raka. Dan Pagi ini pun diakhiri dengan mereka berdua yang mandi bersama.