A Villain Are Still A Villain

*di chapter sebelumnya ada cerita yang sepertinya terpotong, jadi akan ku jelaskan secara singkat aku tidak tau kenapa bisa begitu yah mungkin karena bug.

Intinya saat Akuma sudah selesai membeli sia, dia pergi ke tempat lelang dan masuk harus bayar 10 koin emas tapi jika sia ikut masuk maka di tambah 10 koin emas tapi sia menolak biar di nunggu di luar ajh, tapi akuma enggak peduli dan membayar 20 koin emas, karena sia pikir Akuma sepertinya orang yang baik jadi dia rela jika harus melayani Akuma karena sudah banyak kebaikan yang dia terima dari Akuma.

Oh iyah sebelum masuk ada 3 pintu, satu untuk vip, biasa dan kalangan bawah, pintu yang di lalui akuma pintu VIP.

*oh iyah, karena terlalu sibuk aku jadi membuat novelnya cepat-cepat saat dapat ide jadi banyak typo nya, jadi mohon maaf atas ketidak nyamanan nya.

...----------------...

Kembali ke cerita saat Akuma sedang di bersihkan lukanya oleh Sia, Akuma memasukkan kain ke dalam mulutnya agar tidak berteriak, karena dengan di bantu element es nya untuk membekukan darah itu membuat pembersihan nya lancar Tampa harus mengeluarkan darah yang banyak.

Sia dengan perlahan-lahan mencuci luka Akuma, itu cukup mengerikan karena luka itu disebabkan oleh senjata assassin, ada raut sedih di wajah nya karena tuannya yang baik harus terluka seperti ini.

Melihat ini gadis yang tadi hanya diam dan menonton menawarkan diri untuk membantu dengan kekuatan nya, namun Akuma menolak dan memberikan alasan kalau kekuatan nya bisa saja membunuh ku Tampa di sengaja.

Gadis tadi langsung terdiam sebelum dia kembali sadar akan pertanyaan Akuma.

[Akuma]"... sebelum nya siapa namamu?..." tanya Akuma yang lukanya sedang di perban oleh sia karena sudah selesai membersihkan nya.

Gadis itu hanya diam dan tidak tau menjawab apa, Akuma juga tampak heran lalu dia bertanya lagi.

[Akuma]"... sebelumnya dari mana asal mu?...", sebenarnya Akuma tau kalau gadis ini adalah seorang putri dari benua zen namun dia sedang memastikan sesuatu.

gadis itu pun menggeleng kan kepalanya, sepertinya dia tidak tau, Akuma menyimpulkan bahwa gadis ini kehilangan ingatannya ini memang seperti seseorang dengan sengaja menghapus kan ingatannya agar di masa depan tidak membalas dendam dan dapat dengan mudah menjual nya menjadi budak.

Akuma hanya memegang kepalanya karena itu cukup mengerikan untuk anak seusia gadis ini, tapi mau bagaimana lagi dia juga sering melakukan kejahatan yang sama di kehidupan sebelumnya.

Lalu akuma menyuruh gadis itu mendekati nya:

[Akuma]"...jadi kamu tidak punya nama dan tidak tau asalmu dari mana?..." tanya Akuma

*oh iyah, hanya indentitas nya ajh yang dilupakan sisanya seperti ilmu pengetahuan masih tetap utuh

Gadis itu mengangguk, lalu Akuma berniat memberi nama pada gadis tersebut:

[Akuma]"... baiklah aku saja yang memberimu nama, bagaimana dengan nama 'Alina'..." kata Akuma lalu melanjutkan perkataannya lagi "... untuk marga keluarga nanti aku akan berbicara pada ayah..." lanjutnya.

Alina sepertinya menyukai nama pemberian Akuma ada perasaan aneh pada nama nya, dia mengangguk setuju dan menundukkan tubuhnya memberi hormat kepada Akuma.

[Akuma]"... baik-baik, sudah cukup dengan rasa syukur mu sekarang duduk di hadapan ku..." kata Akuma yang tidak nyaman.

Lalu Alina duduk di hadapan Akuma dia tidak tau apa yang ingin dilakukan Akuma pada dirinya.

Setelah Alina duduk Akuma mengeluarkan sebuah kertas kontrak sihir dari space ruang nya itu tidak membuat sia dan alina terkejut karena berfikir itu dari cincin ruang, Akuma menarik tangan kanan Alina lalu mengucapkan kata-kata sihir yang aneh, lalu sihir kontrak nya sudah menyala dan tergambar sebuah tato yang sama dengan tato sia di tangan nya.

Tatonya bergambar seperti seekor gagak

*anggaplah itu karena aku suka gagak :)

"...tato Itu membuat tampilan Alina menjadi lebih menarik karena tato itu mengikuti gaya rambut Alina yang bewarna biru cerah juga beberapa motif hijau yang menyesuaikan warna matanya..." gumam Akuma.

Sia yang mendengar nya merasa cemburu karena dia tidak pernah di puji akuma seperti itu, alina yang mendengar pujian akuma merasa tersipu malu dan ada merah merona di pipinya timbul.

Akuma yang menyadari sia juga cemburu merasa aneh karena ini seperti dia sedang menggoda anak-anak, "...ya ya ya kamu juga terlihat cantik karena ukiran tato itu bewarna hijau menyesuaikan warna rambut mu yang indah juga beberapa garisan perak yang sesuai dengan warna matamu..." ucap Akuma yang sepertinya mengulangi kata-katanya.

namun sia tidak mempermasalahkannya dan dia menjadi senang terlihat kuping elf nya memerah, Akuma hanya menggeleng kan kepalanya tak berdaya lalu dia melihat ikat besi di leher Alina dan rantai di tangan nya, akuma lalu membekukan ikat besi tersebut beserta rantainya lalu menghancurkan nya.

Alina yang terkejut lalu bertanya mengapa akuma melakukan itu, bukan kah itu sebagai tanda dia budak nya Akuma.

[Akuma]"...itu mengganggu pemandangan, lagian kamu tetap menjadi budakku dan tanda itu kan sudah ada di punggung tangan kalian, sia juga termasuk budakku..." menunjuk sia dan mengatakan bahwa Alina dan sia itu sama, sama-sama budaknya.

Alina mengangguk mengerti lalu Akuma berdiri dan pergi makan daging beruang yang sudah di panggang, setelah makan dia berdiri dan membuat penghalang es di pintu gua agar tidak ada binatang liar atau moster yang masuk, lalu dia pergi tidur dan menyuruh sia dan Alina makan lalu tidur juga.

Keesokan harinya akuma bangun dan mendapatkan sia dan Alina tidur di sebelahnya kiri dan kanan.

[Akuma]"... apa-apaan ini, mengapa mereka tidur di sebelah ku..." ucap Akuma namun dia bangkit berdiri dan duduk di sebuah batu.

Akuma mengeluarkan mutiara mata naga biru dari space ruang dan melihatnya sebentar, kemudian dia hancurkan dan notifikasi sistem muncul.

...~Ding~...

...selamat host anda mendapatkan skill (Refer)...

[Akuma]"... tambahkan ke dalam status..." perintah Akuma

...~Ding~...

...menambahkan skill (Refer) ke dalam status host...

namun tiba-tiba

...~Ding~...

...karena suatu ketidaksengajaan, skill (Refer) di tambahkan sebagai fitur sistem dan otomatis mengupgrade skill (Refer)...

...~Ding~...

...selesai menambahkan skill (Refer) menjadi salah satu fitur sistem, namun tetap di gunakan menjadi skill tapi tidak menggunakan manna...

Mendapatkan notifikasi, Akuma terkejut dan cukup puas akan hasil ini namun tiba-tiba kepala Akuma mulai terasa sakit dan perlahan-lahan mata birunya berubah menjadi merah, dengan susah payah akuma menahannya dan akhirnya berhasil.

[Akuma]"...oh iyah ini sudah hari ke 7 efek Glutony nya akan aktif..." gumam Akuma, lalu dia mengeluarkan botol darah vampir dan ingin segera meminum nya namun dia berhenti sejenak untuk berfikir.

[Akuma]"... sebentar, lebih baik menunggu Alina bangun dan juga sia...atau aku bangunkan saja..." lalu Akuma berdiri dan membangunkan alina dan sia.

setelah keduanya telah bangun dan berdiri di hadapan Akuma, lalu Akuma menasehati mereka:

[Akuma]"... kalian berdua ini yah, masa tuanya lebih dulu bangun dari pada pelayan nya..." kata Akuma dengan nada cerewet nya "...jika nanti sudah sampai ke kediaman ku maka aku akan menyuruh seseorang untuk mengajarkan kalian tentang ilmu pelayan maid..." lanjut Akuma.

*oh iya aku mengganti budak jadi pelayan ajh karena kalau nulis kata budak kurang nyaman perasaan ku.

sia dan Alina hanya menundukkan kepalanya, lalu Akuma duduk bersila lalu dia menceritakan situasi nya kepada mereka, dia mengeluarkan pedang Glutony untuk membuktikan omongan nya.

[Akuma]"...jadi aku membeli Alina karena aku butuh dia untuk menetralisir (menjadi makanan sih:v) kekuatan vampir ku nanti.." ucap bohong Akuma, Alina yang paham maksud dari Akuma mulai duduk di hadapan nya.

[Akuma]"...dan untuk kamu sia, jika ada hal-hal yang gagal dalam rencana ini, kamu di ijinkan menusuk ku dengan pedang Glutony ini untuk menyegel amukan ku nanti sementara waktu..." perintah Akuma, ternyata dengan menusukkan diri dengan pedang Glutony dapat menghapus efeknya namun jika Akuma melakukan itu efek selanjutnya akan lebih parah dari yang seharusnya.

Dengan enggan sia menyetujui nya, setelah mendapatkan konfirmasi jawaban dari mereka berdua, akuma mulai membuka botol tersebut lalu meminum isinya, setelah meminum nya di menunjukkan wajah jelek karena memang rasanya tidak enak, sia dan Alina tertawa sedikit karena tuannya menunjukkan wajah yang sedikit lucu.

[Akuma]"...apa yang kalian tertawan kan!!..." lirik akuma, seketika mereka berdua langsung diam namun terlihat di wajah mereka menahan tawa.

Setelah beberapa saat efek Glutony mulai timbul lagi dan itu juga sekaligus efek darah vampir mulai muncul, tubuh akuma mulai memancarkan aura jahat, itu mengandung element dark dan bewarna merah tidak lama kemudian ada element cahaya yang muncul namun langsung hilang. Gigi Akuma mulai menumbuhkan gigi taring yang sangat panjang dan matanya berubah menjadi merah.

Akuma memegang kepalanya karena merasakan sakit yang luar biasa hebat, sia saat ini sedang memegang pedang Glutony dan bersiap-siap jika ada suatu masalah, ada kekhwatiran terlihat di wajahnya.

Alina saat ini sedang mempersiapkan dirinya dan melihat Akuma yang seperti itu membuat nya cemas, Akuma mulai menarik rambut nya dan timbul garis-garis aliran darahnya, bentuk pupil akuma mulai berubah dan itu berubah menjadi mata vampir dan rambut Akuma perlahan-lahan berubah menjadi hitam kembali itu sudah seperti penampilan awalnya sebelum Jun masuk kedalam tubuh akuma.

Setelah beberapa saat dalam penderitaan, rasa sakitnya menghilang dan pakaian akuma terkoyak karena di robek oleh dirinya dan terlihat ada banyak bekas luka di tubuhnya itu membuat Alina dan sia terkejut.

Sekarang akuma sudah sepenuhnya berubah menjadi count vampir dan pada saat dia melihat Alina di hadapannya di langsung menerkam Alina karena insting vampir yang di milikinya.

*beh menerkam, tapi dalam arti kata yang lain hehehe:v

Alina hanya pasrah saja saat di terkam oleh Akuma karena itu perintah sebelumnya, sia juga hanya melihat saja karena prosesnya sesuai dengan ucapan Akuma.

Akuma langsung merobek pakaian Alina dan dia langsung menggigit lehernya dan menghisap darahnya.

[Alina]"... aghhhh..." teriak pelan Alina, tapi dia tidak mempermasalahkannya dan malah memeluk Akuma.

Akuma dengan cepat menyedot darah Alina, namun karena Alina sudah memiliki skill pasif heal jadi saat darahnya di hisap itu akan memproduksi darah lagi.

*makanan permanen

Suasananya menjadi aneh, bahkan sia yang melihat ini menunjukkan raut aneh di wajahnya sepertinya dia cemburu. Sambil darahnya di hisap sia mengelus-elus kepala Akuma dan itu sudah hampir setengah jam Akuma melakukan itu.

Satu jam berlalu terlihat wajah alina menjadi pucat itu bukan karena dia kehilangan banyak darah namun karena fantiguenya sudah hampir mencapai batas, namun sebelum dia pingsan dia merasa kan bahwa darahnya sudah tidak di sedot Akuma lagi dan sia yang memberikan ramuan kepada Alina.

Akuma yang sadar dia menggigit Alina langsung bangun dan posisinya cukup wah karena dia berada di atas Alina, akuma segera berdiri dan membantu alina berdiri dia mengeluarkan pakaian dari space ruang nya lalu menutup tubuh telanjangnya Alina.

Ada kecanggungan di antara mereka, termasuk Alina karena dia telah menunjukkan tubuh telanjangnya kepada Akuma dan wajah nya merah padam, melihat ini sia cemburu dan segera batuk pelan untuk menghilangkan ketegangan ini.