NovelToon NovelToon
Cakar Garuda

Cakar Garuda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan Tentara / Keluarga / Romansa
Popularitas:124.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: NaraY

Mungkin benar kata pepatah. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Cinta memang terkadang hadir tanpa di rencanakan bahkan kita manusia tidak bisa memilih pada siapa kita jatuh cinta. Termasuk pada gadis kecil yang sama sekali tidak pernah ia sangka menjadi akan menjadi jodohnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Sembrono.

Bang Arbath mencoba menghubungi Bang Farial untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Bukan bermaksud untuk ikut campur, tapi keadaan Dindra sungguh mengkhawatirkan. Abangnya sedang berdinas dan kini Dindra lebih menyendiri karena jiwa introvertnya begitu kuat. Tidak memiliki ibu mungkin adalah salah satu faktor yang membentuknya menjadi pribadi yang tertutup.

"Ada apa?" Tanya Bang Farial di seberang sana.

"Kapan kau karantina?"

"Kenapa? Agar kau bebas berkeliaran menggantikan tugasku menjaga Dindra??" Ucap sengit Bang Farial di seberang sana.

"Apa maksudmu?? Jangan sembarangan..!!" Tegur Bang Arbath.

"Berapa kali kau bertandang ke rumahku????"

"Jaga bicaramu..!! Sebenarnya apa masalahmu, kalau ada yang tidak enak bicarakan saja, jangan asal tuduh. Kasihan istrimu menunggumu disini..!!" Suara Bang Arbath sampai meninggi mendengar tuduhan sahabatnya.

Terdengar Bang Farial menarik nafas dalam-dalam. Lalu membuangnya perlahan. "Aku mau istirahat dan besok aku sibuk sekali..!!" Bang Farial mematikan panggilan telepon dari Bang Arbath secara sepihak.

"Riaall..!!!" Bang Arbath tak bisa menahan rasa gemasnya. "Ada apa sih dia ini?? Apa yang salah??"

***

Pagi hari, Dindra melihat para anggota sedang berlari pagi. Teringat Bang Farial yang selalu melarangnya setiap dirinya melihat para anggota yang sedang senam pagi.

"Mau ikut lari, Din?" Sapa Bang Arbath.

"Eehh.. Om Ar, nggak Om. Dindra nggak suka lari." Jawab Dindra.

"Kalian semua putar arah..!! lewat jalan lain..!!" Perintah Bang Arbath.

Dindra mengernyit dahi. Ternyata kelakuan Bang Arbath dan Bang Farial tak jauh beda. Mereka sama-sama tidak suka melihat wanita senang.

"Kenapa di suruh balik arah. Dindra mau lihat..!!" Kata Dindra.

"Apa baik kelakuan seperti itu??? Kau sudah punya suami dan apa yang di miliki suamimu juga sama seperti itu." Jawab Bang Arbath.

Dindra mengibaskan rambutnya dan mendengus kesal. "Kenapa ya laki-laki selalu begitu? Kalau kami yang lempar mata, kesannya kami penuh dosa padahal laki-laki juga sama saja kalau melihat lawan jenis."

"Laahdalah ndhuk.. nggak usah bertingkah. Sekali kena shoot gun suamimu, habis berantakan perabotanmu."

Dindra seakan tidak peduli ucapan Bang Arbath, ia meninggalkan rumah begitu saja tanpa pamit dan langsung menutup pintu rumah.

"Ya Allah Tuhan.. kalau saja dia bukan istri Rial, pasti sudah ku panggul dan kuselesaikan dalam kamar.

deg.. deg..

Jantung Bang Arbath rasanya berdenyut kencang hingga terasa menyakitkan.

"Astaghfirullah hal adzim.. pikiran macam apa ini? Bisa-bisanya aku berpikiran kotor pada istri sahabatku sendiri." Gumamnya sampai mengelus dada kemudian segera meninggalkan halaman rumah Bang Farial.

\=\=\=

Sejak kejadian itu, Bang Arbath tidak lagi bertemu wajah Dindra. Entah mengapa hatinya terkadang selalu terbayang wajah istri sahabatnya.

'Ada apa dengan diriku??? Kenapa bayang Dindra tidak bisa pergi dari pikiranku??'

"Bang Ar, hari ini ibu-ibu minta Abang untuk bantu latihan lagi. Besok mereka akan melaksanakan lomba lawan Batalyon Matra laut." Kata Letda Ahmad menegur Bang Arbath yang masih terpaku dengan sebatang rokok di sela jarinya.

"Jangan Abang lah Mad, Abang sedang tidak enak badan nih." Alasan Bang Arbath karena sebenarnya dirinya tidak ingin bertemu dengan Dindra.

"Abang bicara saja dengan ibu-ibu. Saya tidak berani berurusan dengan mereka, rasanya mereka mau main keroyok..!!" Kata Bang Ahmad.

"Astaga Tuhan, apalagi sih ini??" Bang Arbath sampai menepuk dahinya karena tidak tau lagi bagaimana caranya menghadapi 'makhluk tak terkalahkan' seperti mereka.

"Ya sudah, ayo ke lapangan..!!" Jawab Bang Arbath pasrah.

:

Benar saja. Sesampainya di lapangan, Bang Arbath bagaikan mega bintang yang di tunggu hadirnya. Sorak sorai para ibu-ibu menyambut hadirnya yang baru saja tiba di pinggir lapangan.

"Pak Arbath, tolong latih kami..!!" Teriak mereka seakan tidak peduli status apapun.

Seperti biasa Bang Arbath hanya menanggapi dengan kilas senyum yang membuatnya semakin terlihat penuh pesona dan berwibawa. Ia melepas seragam luarnya lalu menyampirkan pada tiang lapangan volly.

"Di mulai sekarang saja ya, ibu-ibu..!! Biar pulangnya tidak terlalu sore..!!" Kata Bang Arbath.

...

Hari menjelang maghrib dan Bang Arbath menyelesaikan tugasnya dengan sempurna.

"Bu Rial coba dulu latihan. Yang penting ibu-ibu di sini sudah mencoba rasanya main volly." Kata Ibu Wadanyon.

Mau tidak mau Dindra masuk ke lapangan. Secara profesional, Bang Arbath pun mengajari Dindra.

"Maju lagi Bu Rial, tangannya di luruskan tapi jangan terlalu kaku..!!" Arahan Bang Arbath.

Dindra pun melaksanakan arahan. Ia pun juga bersikap seolah tidak terjadi apapun perihal kejadian yang lalu.

Bang Arbath yang tau Dindra tidak bisa main volly hanya memberikan bola sekedarnya saja, sekedar formalitas sekaligus menjaga prasangka buruk dari orang lain.

:

Hari di rasa sudah cukup sore. Bang Arbath pun menyudahi dan mengambil seragam loreng yang sempat ia sampirkan di sisi tiang lapangan volly.

Tak sengaja arah pandangan matanya tertuju pada Dindra yang hanya berpegangan pada sisi tiang yang lain. Dindra pun oleng dan setengah memeluk tiang tersebut.

Melihat Dindra tidak sehat, secara refleks Bang Arbath berlari menghampiri Dindra dan mendekapnya erat.

"Din.. Dindra..!!!! Sadar dek..!!!!!" Terlihat kepanikan Bang Arbath yang berusaha menyadarkan Dindra yang sudah tidak sadarkan diri. "Tolong bantu saya siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang..!! Dan tolong ada yang memberi kabar para Letnan Farial dan Letnan Arrow kalau saya membawa Dindra ke rumah sakit..!!"

...

Setelah beberapa saat lamanya pemeriksaan di lakukan, Dindra mulai sadar. Bang Arbath segera menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan Dindra?"

"Tidak apa-apa. Sudah biasa kalau perempuan hamil muda. Di jaga saja pola makannya..!! Selamat ya Pak..!!" Jawab Dokter tersebut.

Untuk beberapa saat, Bang Arbath terpaku. Ada rasa gelisah namun juga ada rasa bahagia yang tidak bisa ia cegah. "Alhamdulillah..!! Terima kasih, dok..!!"

:

Bang Arbath tau hari ini Bang Farial sudah lepas karantina. Ia pun segera menghubungi dan memberikan kabar baik ini pada sahabat nya.

"Apa kabar, Fal?" Sapa Bang Arbath.

"Kenapa? Kau senang kalau aku tidak ada kabar?" Tanya Bang Farial dengan nada bengis.

"Kenapa bicara begitu?? Aku mau memberimu kabar." Jawab Bang Arbath masih tenang, ia tidak ingin membawa emosinya untuk menanggapi ucapan Bang Farial.

"Kau mau bilang kalau Dindra hamil?? Sudah puas kau menidurinya?? Nikmatkah rasa istriku??"

"B*****t, bicara apa kau ini????? Apa kau tidak mau mengakui kehamilan Dindra??" Bentak Bang Arbath.

"Kau memintaku mengakui kehamilannya, sedangkan aku meninggalkan dia setelah beberapa hari pernikahan. Kalau bukan karena kau, bagaimana Dindra bisa hamil????" Ucap kesal Bang Farial.

"Kalau aku tau pendidikan itu akan membuatmu stress seperti ini, lebih baik kau tidak usah berangkat. Itu anakmu, Rial..!!!!"

"Kau tak perlu repot menceritakan padaku, aku baru saja menceraikan Dindra." Kata Bang Farial.

deg..

Jantung Bang Arbath seketika rasanya berhenti berdetak.

.

.

.

.

1
nue21
Luar biasa
nue21
puyeng aku thor/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
nue21
kan ketahuan kelakuan saras ga benar. rial rial. kau buang berlian kau pungut kerikil
nue21
saras banyak mau ny. lama" kayanya farial pusing tujuhkeliling
nue21
kurang asem si rial itu anak mu oy
nue21
adudu...hhhhhhhhhh
nue21
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍁𝕯𝖍𝖎𝖙𝖆❣️❀∂я💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
aku suka ceritanya kak Nara apalagi yang berbau tentang tentara/polisi
Ati Rohayati
Luar biasa
Nabil abshor
tubagus nagapasa
Nabil abshor
😅😅😅 harimau i',,,
Nining Dwi Astuti
mungkin Dindra di srh cerai sm papa Ricky karena ternyata bang arbath itu "pemakai sm pengedar" bs jd papa Ricky ngerasa bersalah bt yg kedua kali ttg menantuY, g sabar nunggu kelanjutannya
Maysuri
mantap ad cerita baru....
Fitria Syafei
siap KK 👌 terimakasih KK 😘😍
Debby Yanti
lanjut mbak Nara semangatt selaluu/Kiss//Kiss/
Mika Saja
mba Nara ini blm ending nya kan.....msh Ngantung nih.....blm rela jg klo tb2 end aja🤭
dyah EkaPratiwi
Ditunggu bonchap ya kak
siti muhlihah
smngaat mba nara🥰🥰
Denis blora
apapun yg terjadi jgn pisahkan bang Ar dan dindra ya kak Nara .
nih pasti kisah naga dan bang Dalu.
💪💪👍👍♥️
Ayu FazRina Satiasari
kak naraaa aaa jangan berakhir ..masih penasaran dg cerita bg Nevac dg Diandra kmna bang Arbath???penasaaaraannn🥲🥲😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!