Keikhlasan Hati Anita

***

Warna senja disore hari menemani perjalanan Anita pulang kerumah.Memulai usahanya di hari pertama adalah hal yang sungguh melelahkan melihat betapa ramainya pengunjung yang mengejar diskon hari ini.

"Assalamualaikum".Salam Nita memasuki rumah menuju kekamarnya. Hal pertama yang ingin Anita datangi adalah kamar mandi, penat yang dirasa seharian ini seakan lenyap seiring mengalirnya air membasahi badannya.

Sebelum Nita turun kebawah untuk masak ia menyempatkan untuk shalat magrib terlebih dahulu.

"Ada yang bisa saya bantu non".Kata bi Sumi saat bertemu Anita yang hendak ke dapur.

"Enggak kok bi saya cuman mau masak untuk makan malam".Balas Anita dengan seyum manisnya.

"Kalau begitu biar saya bantu non".Ucap bibi sopan.

Ditengah kesibukan memasak dibantu oleh bi Sumi."Mm bi mas Danil udah pulang nggak" Anita yang sedari tadi tidak melihat batang hidung suaminya.

"Ohh tuan tadi pulang non tapi tidak lama kemudian pergi lagi dengan non Jessica".Jawab bi sumi pelan takut majikan perempuannya itu marah.

"Oh gitu ya bi,emang mereka bilang gak mau kemana bi".Tanya Anita lagi walaupun sebenarnya ia merasa sakit.

"Tuan tidak bilang mau kemana non itupun tadi saya cuman kebetulan lewat jadi saya bisa melihat tuan pergi".Jelas bi Sumi.

Anita hanya mengangguk mendengar penjelasan bi Sumi, ia takut sakit lebih dalam jika melanjutkan.

Dimeja makan Anita hanya makan seorang diri hanya suara dentingan sendok berpacu dengan piring yang mengisi keheningan pada malam itu.

Selesai makan ia membereskan bekas makananya kemudian beranjak ke kamar untuk beristirahat agar besok ia bisa melakukan kembali rutinitasnya.

***

Malam menjemput pagi suara kicauan burung dipagi hari seakan memberi semangat kepada para pejuang rupiah untuk segera bangkit dari pembaringannya, begitu halnya dengan Anita.

Dengan semangat Anita bersiap untuk kembali membuka toko onlinenya seakan melupakan semua kesedihannya.

Semoga hari ini lebih baik dari kemarin.Gumam Anita berharap.

"Tidak sarapan dulu non".Tawar bi Sumi yang melihat Anita sudah rapi hendak pergi.

Anita memang sengaja tidak ingin sarapan dirumah hari ini mungkin karena tidak sabar untuk segera pergi ke tokonya.

"Enggak bi nanti aja di toko".Tolak Anita lembut dengan senyum khasnya.

Bi Sumi yang melihat semangat Anita pagi ini hanya bisa berdoa yang terbaik untuk majikannya itu.

Semoga kebahagiaan selalu menghampirimu non.Gumam bi Sumi.

Bi Sumi tau jelas bagaimana penderitaan Anita selama ini ditambah dengan kehadiran Jessi ditengah tengah mereka.

TOKO AZ ZAHRA FASHION

Anita sampai ditoko tapi belum melihat batang hidung Arum, tapi Anita tidak terlalu memperdulikan itu karena menurutnya mungkin hanya dia yang datang kepagian.

Berlalu menuju ruangannya untuk menyimpan tas terlebih dahulu sebelum memulai menyusun barang.

"Anita, orang cantik datang".Teriak Arum saat masuk toko.

Anita yang mendengar itu hanya menggeleng melihat kelakuan temannya itu."Idih narsis banget sih gak usah teriak kali rum masih pagi juga".Balas Anita.

Arum hanya cengengesan kemudian berlalu menyimpan tasnya barulah ia bergabung dengan Anita.

"Semoga hari ini ramai ya nit".Kata Arum

"Aminn".

Ditengah kesibukan mereka menyusun barang satu per satu pengunjung datang.

"Mau cari apa mba".Sapa Nita ramah menyambut salah satu pengunjung.

"Saya mau lihat lihat dulu yah".Balasnya.

"Ohh iya silahkan mba".Tutur Anita lagi dan begitupun seterusnya saat melihat pengunjung yang datang silih berganti

Arum yang sibuk mempacking pesanan Pelanggan sedangkan Anita sibuk melayani pengunjung yang datang sesekali ia juga membantu Arum saat lagi sepi.

"Bagaimana rum apa semuanya sudah kamu packing?".Tanya Anita menghampiri.

"Belum semuanya sih".Balas Arum tanpa menoleh karena sibuk membalas chat costumer.

"Oke aku bantu yah".Arum hanya mengangguk tanpa menoleh.

***

Arum yang kebetulan keluar hendak mengambil sapu melihat pak kurir yang siap mengantar paket ke tempat pengiriman.

"Masuk aja pak semuanya sudah selesai di packing tinggal angkut".Ucap Arum mempersilahkan kurir mengambil paket yang ingin dikirim.

Arum masuk diikuti pak kurir dari belakang.

"Nit kurirnya udah datang".Ucap Arum.

"Oh iya mari pak silahkan".Anita tak kalah sopan.

Setelah semua paket diangkut oleh kurirnya Anita dan Arum memesan makanan karena sudah jam istirahat ditambah Anita yang tadinya melewatkan saparannya tidak bisa lagi menunda makan siangnya.

"Capek juga ya".Ucap Arum setelah selesai memesan makanan.

"Iya ya tadi ramai banget,ditambah pesanan orang juga banyak".Balas Anita

"Kayaknya kita sudah harus cari karyawan baru deh nit".Usul Arum.

"Iya yah, yaudah nanti kamu tulis di depan kalau kita lagi cari karyawan wanita dan laki laki".Pinta Anita mengiyakan usul Arum.

***

"Permisi".Teriak orang dari depan

"Kayaknya itu makanannya sudah datang rum".Anita yang mendengar langsung beranjak dari tempatnya.

"Pesanan atas nama Arumi Anastasya?".Tanya pak kurir.

"Oh iyaa ini pak".Anita yang menerima sambil menyerahkan uang.

Dengan lahap mereka menyantap makanan yang tadi dipesan tanpa suara menandakan bahwa mereka benar benar sedang kelaparan.

Setelah selesai mereka kembali melanjutkan pekerjaan mereka, setelah memasang pengumuman di depan mereka berharap secepatnya bisa mendapat karyawan baru.

Karena hari sudah mulai sore pengunjung semakin berkurang, hal itu memberi kelonggaran kepada mereka untuk membalas satu per satu chat para costumer. Ada yang memesan satuan dan ada juga yang memesan banyak, sepertinya akan dijual kembali menurut Anita.

Sesekali Nita memberi bonus kepada costumer yang memesan banyak.

Senja sudah mulai nampak mengajak kedua insan yang masih sibuk membalas chat untuk pulang.

Seperti biasa sebelum mereka pulang, mereka menyempatkan untuk merapikan barang yang agak berantakan agar memudahkan pekerjaannya di hari esok.

Anita dan Arum harus berpisah di depan toko karena mereka berbeda arah jadinya tidak bisa untuk mereka pulang bareng.

.

.

.

.

"Man jadda wa jada, Barang siapa yang bersungguh sungguh maka dapatlah ia".-St khadijah-

Selamat membaca

Assalamualaikum💚