kisah seorang pemuda bernama BARKAH yang selamat dari kobaran api , ia melakukan perjalan spiritual ke pulau jawa. hal-hal diluar nalar pun di dapatnya setiap kali ia membantu orang yang datang kepadanya .
sempat dirancun oleh orang tak di kenalnya , untungnya, tangisan Diana membuatnya seakan hidup kembali ..
bagaimana kisah perjalanannya , simak terus tiap episode nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titik.tiga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Ridwan , juru masak di malam itu . "
Setelah semua karyawan selesai membereskan pekerjaannya , si bapa kemudian mengajak kami untuk duduk di salah satu sofa yang ada di dalam .
Kami pun masuk dan duduk di sofa tersebut . Kemudian si ibu pun berjalan duduk di kursi yang berada di depanku .
Beberapa saat kemudian, si bapa pun datang sambil membawa 4 gelas air minum dan sepiring cemilan . .
Dengan menghembuskan nafas panjang si bapa pun berkata . " duuuhh cape banget . Panas ..
silahkan di minum mas, " .. Ucapnya.
" kayanya cape banget pa, tadi diem dimana pa, koga keliatan ? " tanyaku dengan polosnya .
" di dapur mas , bantu-bantu masak . Soalnya keteteran , huuuhh.. " jawab si bapa sambil mengelap keringat di mukanya .
disaat itu kami pun bersantai sambil menikmati cemilan yang di sajikan si bapa . Si bapa kemudian bercerita tentang keluhan para pegawai terutama koki yang merasa kewalahan di malam itu.
Disaat kami asik mengobrol, salah satu karyawannya tiba-tiba datang untuk berpamitan .
Sebelum pamit, si bapa pun bertanya . " wan , ada waktu nda , boleh ngobrol dulu ? " ucapnya .
" boleh pa, " jawabnya dengan singkat kemudian menarik kursi dan duduk di sampingku .
" gimana tadi , ko keliatannya kewalahan gitu, ga biasanya ? " . Tanya si bapa sambil melihat kearah ridwan .
" maaf pa , saya ga kepikiran bakalan se rame ini ,, semua juga pada panik pa . Ga cuma saya . " jawabnya sambil menyandarkan punggungnya .
" loh , ko bisa . ? " . Tanya si ibu .
ridwan pun bercerita " gimana ga panik bu , dari siang sampe jam 8 sepi bu, anak-anak pun berinisiatif untuk nyicil closingan aja , tiba-tiba jam setengah 9 an ada yang order , awalnya cuma 3 orang, lama-lama jadi banyak bu, puncaknya di jam setengah 10 an lah . Makanya kewalahan bu . Mana makanannya beda-beda . " . ucap ridwan sambil terus menjelaskan .
Belum sempat si ibu bertanya, ridwan sudah bertanya duluan , dengan nada pelan ridwan pun bertanya . " ibu dari dukun ? , ini ga wajar loh bu . ? " .
Pertanyaan itu seketika membuat kami terdiam, kulihat ke arah pa supir, si bapa pun kemudian tertawa .. "hahahahaaa ,, engga mas , ini lebih hebat dari dukun mas, pokonya ini hebat banget lah .. " ucapnya sambil menepuk pundakku .
ridwan pun menoleh kearahku seakan menganggap semua itu ulahku .
sontak aku pun menjawab . " jangan percaya mas, si bapa mah ngawur ... " ..
Mendengar jawabanku, ridwan pun berkata . " bentar, mas dari bandung ? " tanyanya .
" iya mas, ko bisa tau ? " tanyaku penasaran .
" logatnya mas , bandungnya mana kang, saya juga punya saudara orang bandung , tinggalnya di cimahi kang . Duli juga sempet tinggal disana .. " , ucap ridwan .
" oh cimahi, deket lah , paling setengah jam kalau mau ke rumah saya . " jawabku dengan santai .
Ridwan pun kemudian menceritakan kembali kejadian di malam itu , baginya aneh rasanya karena terkesan dipaksakan ramai . Ridwan menganggap ramai nya di malam itu sudah pasti karena bantuan jin .
Kulihat si ibu dan si bapa pun hanya tersenyum mendengar ceritanya . Setelah puas berdiskusi , ridwan pun izin pamit untuk pulang karena malam semakin larut .
sebelum ridwan pulang, si ibu pun berkata . " wan , tolong cari juru masak lagi ya , 1 dulu aja , biar kamu ada teman . " .
" baik bu , yasudah, saya pamit ya bu, pa ,, assalamualaikum . " jawabnya kemudian bersalaman dan akhirnya pergi meninggalkan kami.
Kami pun melanjutkan diskusi nya, " mas kalau mau meroko silahkan aja , santai aja . " ucap si bapa .
Aku pun menjawab " iya pa , izin ya pa ,, " ucapku kemudian menyalakan roko.
begitu asiknya kami berdiskusi, sampai lupa waktu, tak terasa jam pun sudah menunjukan pukul 3 pagi tapi anehnya kami semua tidak merasa ngantuk ..
Akhirnya , kami pun membubarkan diri dengan sebelumnya merapihkan kembali meja dan kursi yang kami duduki .
Si ibu dan si bapa pun mengajak kami untuk tinggal di rumahnya , karena pa supir mengiyakan akhirnya mau ga mau aku pun mengikutinya .
Di saat kami hendak masuk ke mobil , suami dari ibu tersebut memanggil si pak supir. " mas wandi, ikut dulu bentar, beli martabak dulu buat di rumah. " ucapnya .
Dari situ aku baru tahu bila nama sang supir tersebut bernama pa wandi ..
aku pun menunggu di samping mobil bersama si ibu . Si ibu pun berterima kasih karena telah membantu usahanya, beliau bilang . " mas , makasih banyak ya mas, kalau mas ga tunjukin kertas itu ke saya, wah ,, udah pasti bangkrut usaha saya mas .. "
" ah ibu bisa aja , ini kan pengetahuan umum bu , semua ustadz juga selalu bahas ini ,, " jawabku dengan santainya .
" iya juga sih, mungkin ibu aja yang terlalu fokus cari solusi jadinya lupa sama hal-hal seperti itu . Oh iya mas , minta nomor kontaknya , takutnya ada apa-apa, jadi enak gitu minta sarannya . " .. Jawab si ibu sambil meminta nomor kontakku, aku pun memberikan nomor kontakku, kemudian handphone ku pun bergetar .
Si ibu pun berkata . " udah ku misscall ya mas ," , ucapnya .
" iya bu ,
hhhmmm ini save nya nama siapa ya bu ? " tanya ku dengan polosnya .
" tiara aja . Kalau mas , mas barkah kan ? " jawabnya sembari balik bertanya .
" iya bu , barkah " jawabku singkat .
setelah ku save , akupun memasukan kembali handphoneku . Tak berselang lama, suami bu tiara bersama pa wandi pun datang, kami pun masuk mobil kemudian pergi menuju rumahnya bu tiara.
*****