NovelToon NovelToon
Transmigrasi Carra

Transmigrasi Carra

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: iiyn_blue

TRANSMIGRASI

Yah.. Mungkin itu nama yang cocok untuk situasi Carra saat ini yang tiba-tiba saja terbangun di dunia antah berantah dengan dirinya yang memasuki raga seorang gadis cantik bermata biru pekat sepakat lautan dalam yang menghanyutkan.

Entah bagaimana dirinya bisa masuk ke dalam raga gadis yang Carra ketahui bernama Carla Ransiska Atmaja ini, nama yang hampir mirip dengan namanya.

Dibalik kejadian yang tak masuk akal ini, ada sebuah misteri yang membuat Carra mau tak mau harus mengungkap tuntas misteri itu. Agar dirinya bisa kembali ke raganya seperti semula. Itu adalah kunci satu-satunya yang akan mengantarkan Carra kembali ke raganya.


Baru belajar menulis! Maaf kalau gak sesuai ekspetasi, mohon jangan terlalu berharap!


#Cover by pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iiyn_blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 16

"Heh murid baru, urusan kita yang kemarin belum selesai ya!" Sembur Verana.

Carra memutar bola mata malas. "Gue gak ada urusan sama kalian"

"Anak baru saja belagu lo!" Marah Ilona.

"Lo gak usah kecakepan deh jadi anak baru!" Sella mendorong dada kiri Carra dengan jari telunjuknya.

Carra membersihkan area yang terkena dorongan telunjuk Sella, seakan membersihkan kuman yang menempel. "Makasih pujiannya, gue emang cakep. Kenapa? gak suka?" Ucap Carra tenang sambil tangannya bersedekap di dada.

"Wah songong lo ya" Lia ingin menampar Carra, namun sebelum itu terjadi Carra sudah mencekalnya duluan, lalu menghempaskannya dengan kuat.

"Sialan lo!" Maki Lia.

Semua murid yang menyaksikan perdebatan antara Carra dan juga Verana dkk langsung mendekat. Tak terkecuali Arka dkk dan Calvino juga mendekat. Calvino menatap dingin Verana dkk, sedangkan Arka, Black dan teman-temannya yang lain menatap marah Verana dkk.

Verana yang melihat ada Calvino dan juga Arka langsung merasa dirinya akan di bela oleh kedua orang yang disukainya itu. Verana maju berhadapan dengan Carra, Verana menatap nyalang Carra, sedangkan Carra hanya menikkan sebelah alisnya, seakan sedang menantikan apa yang akan di perbuat Verana kepadanya.

Verana berbisik di dekat telinga Carra. "Lo liat! di belakang gue sudah ada Arka dan juga Calvino yang akan membela gue, jadi lo gak akan bisa macem-macem dengan gue!" Verana menyeringai. Dia seakan sedang senang sudah membuat Carra terdiam karena ucapannya, sedangkan Carra terdiam karena sedang mengejek Verana di dalam hatinya, kakak kelasnya ini sangat PD sekali menurut Carra.

"Ah.. sayangnya gue gak peduli, gimana dong?" Bisik Carra.

Verana yang mendengar bisikan Carra seketika mendidih marah, sialan! murid baru ini sepertinya harus di kasih pelajaran agar dia tau sedang berhadapan dengan siapa dia, beraninya murid baru ini!. Verana mengepalkan tangannya kuat, lalu tanpa aba-aba Verana langsung menampar pipi Carra.

Plak!.

Kali ini pipi Carra terkena tamparan Verana, muka Carra tertoleh kesamping dengan sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah, Carra memang sengaja tidak menahan tamparan Verana, karena ingin menunjukan sesuatu kepada Verana agar dia sadar sedang berhadapan dengan siapa dia sebenarnya.

Arka, Black dan teman-temannya yang lain serta Calvino membelalakkan matanya terkejut dengan apa yang sudah di perbuat Verana kepada Carra, muka mereka semua berubah menjadi marah melihat Carra yang terkena tamparan Verana.

Arka dan Black maju, berdiri di samping kanan kiri Carra. Calvino yang melihat itu tak tinggal diam dia juga maju berada di tengan-tengan antara Carra dan juga Verana, Calvino menghadap Carra lalu menyentuh pipinya yang terkena tamparan itu.

"Sakit?" Carra menatap Calvino tanpa menjawab pertanyaannya, dia malah melirik Verana, menatap matanya, lalu menyeringai seakan tengah bicara lewat tatapan matanya, 'mana yang katanya mereka akan membela lo' yah kira-kira seperti itu yang ingin di ucapkan Carra kepada Verana.

Verana yang melihat itu mengepalkan tangannya kuat, dia tidak suka di remehkan.

Carra maju kehadapan Verana lalu berbisik. "Mana bacotan lo yang mengatakan mereka akan membela lo itu, hem?" Carra mengeringai, lalu tanpa aba-aba Carra melayangkan pukulan ke perut Verana.

Bugh!

"Argh! uhuk.. uhuk!" Verana memegang perutnya yang di pukul Carra, pukulan Carra sungguh tak main-main, sakit rasanya, matanya menatap marah Carra. "Sialan lo jala*g!" Marah Verana.

"Itu balasan dari gue, karena lo udah menampar gue"

Teman-teman Verana mengahampiri Verana membantunya untuk berdiri dengan benar.

"Ver lo gapapa?" Tanya Ilona, mereka menatap khawatir Verana.

Semua orang yang melihat itu membelalakkan matanya lebar, kagum dengan apa yang dilakukan oleh Carra kepada Verana. Arka, Black dan juga Calvino menyunggingkan senyumannya tipis merasa kagum dengan balasan yang Carra berikan untuk Verana.

"Carla kenapa sifat lo sangat mirip dengan dia" Batin seseorang.

Verana yang tak terima dengan pukulan Carra, maju kehadapan Carra lalu menarik rambut Carra dengan kuat.

Srett!.

"JALA*G MATI LO!" Verana menjambak rambut Carra dengan kuat.

"AKH! LEPAS SIALAN" Carra yang tak terima tentu saja langsung membalas jambakan Verana tak kalah kuat, dan terjadilah jambak-jambakan antara keduanya.

"GUE BUNUH LO JALA*G SIALAN!"

"SEBELUM LO BUNUH GUE, GUE DULUAN YANG AKAN BUNUH LO!"

"AKH! SIALAN LO" Verana terus menjambak Carra dengan kuat, sampai-sampai rambut keduanya sudah seperti singa, tak berbentuk sama sekali.

"LEPAS BAB*!" Carra menarik keras rambut Verana, mungkin sudah ada beberapa helai rambut Verana yang berada ditangannya.

Semua murid yang melihat itu berteriak menyemangati keduanya, ada yang membela Verana, ada juga yang membela Carra, mereka seakan sedang menonton pertunjukan menarik antara Carra dan juga Verana.

Sedangkan Arka, Black, Calvino dan teman-teman Arka yang lain maju memisahkan keduanya, Tiga orang itu menarik Carra kearah mereka sedangkan teman-teman Arka yang lain menarik Verana kearah mereka.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menyunggingkan senyuman senangnya melihat perkelahian antara Carra dan juga Verana, namun senyumnya langsung surut melihat Carra yang dibantu oleh ketiga cowok tampan itu.

Tiba-tiba saja dari arah belakang kerumuan, datang seorang guru, dia pak Dani, guru BK di sekolah DHS ini. Beliau terkenal dengan sifat bijaksannya, dan adil terhadap semua murid, dan tidak membeda-bedakan murid satu dengan yang lainnya.

"Di sana pak! dua siswi sedang jambak-jambakan" Ucap seorang siswi, dia adalah Zufa, orang yang sudah melaporkannya kepada guru BK.

Guru itu maju lalu berteriak tegas. "Ada apa ini hah!" Semua orang yang melihat itu menyingkir memberi jalan untuk guru BK mereka ini.

Pak Dani yang melihat penampilan Carra dan juga Verana yang berantakan langsung memanggil keduannya.

"Kalian berdua ikut Bapak ke ruang BK!" Carra dan Verana yang sedang mengatur nafasnya mendengus, lalu menuruti ucapan Pak Dani, mereka berdua mengikuti langkah pak Dani yang ingin keruang BK.

Sekarang mereka berdua sudah berada di ruang BK, duduk di kursi yang menghadap pak Dani, hanya terhalang meja saja di tengah-tengah mereka.

"Siapa yang mulai duluan?!" Tanya pak Dani dengan tegas.

Mereka berdua yang ditanya saling menunjuk.

"Dia duluan Pak!" Ucap keduanya.

"Woi anj! lo duluan ya yang mulai!" Carra menatap geram Verana.

"Jangan fitnah lo!" Ucap Verana mengelak.

"Mata lo fitnah!"

"Mau apa lo jing!"

"Apa lo bab*!"

"Lo!"

"Lo!"

"SUDAH CUKUP!" Pak Dani memijit kepalanya pusing menghadapi kedua muridnya ini. Karena merasa tidak akan ada yang mengaku siapa yang mulai duluan, Pak Dani lalu memanggil seseorang.

"Masuklah nak Zufa!" Panggil Pak Dani. Tak lama pintu di buka, dan masuklah Zufa kedalam ruangan.

"Duduklah!" Zufa duduk di tengah-tengah antara Carra dan Verana, di depan meja Pak Dani memang terdapat tiga kursi, dan Carra juga Verana memilih duduk paling samping.

"Bisa tolong kamu jelaskan nak zufa, siapa yang mulai duluan?" Zufa mengangguk lalu mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Carra yang mendengar itu tersenyum karena cerita Zufa sesuai dengan apa yang terjadi, tidak di lebih-lebihkan.

"Jadi Verana duluan yang mulai?"

Zufa mengangguk. "Banar Pak!" Verana yang medengar itu marah.

"Jangan asal ngomong lo!" Zufa tak menanggapi ucapan Verana. Sedangkan Carra memutar bola matanya jengah mendengar Verana tak mau mengaku.

"Diam Verana!" Tegas pak Dani. Verana pun diam namun matanya menatap nyalang dua orang disampingnya.

"Karena kamu duluan yang mulai, kamu bapak hukum membersihkan toilet yang ada di lantai satu!" Verana membelalakkan matanya tak terima.

"Pak masa saya saja yang dihukum sih pak?!" Pak Dani menggeleng, lalu matanya menatap Carra.

"Kamu juga saya hukum nak Carra, hukuman kamu menata buku yang berantakan di perpustakaan!" Carra yang mendengar itu mengangguk saja, karena dia juga merasa bersalah sudah membuat heboh di sekolah, dan juga perpustakaan DHS tidak terlalu berantakan menurut Carra, jadi Carra masih fine-fine saja.

"Ko dia cuman di suruh ngerapihin buku saja sih pak, ini gak adil dong pak!" Protes Verana.

Pak Dani yang mendengar itu menghela nafas. "Ini adil nak Verana, karena kamu duluan yang mulai!" Jelas Pak Dani.

Verana yang medengar itu mendengus lalu keluar dari ruangan BK itu.

"Jangan lupa bersihin toilet ya jing!" Ejek Carra sebelum Verana benar-benar keluar dari ruangan.

"Diam lo Bab*!"

"Lo mony*t!'

"Lo Anj!"

"Lo As*!"

"Lo.."

"UDAH DIAM!" Lerai Pak Dani. Verana yang mendengar itu pun segera keluar dari ruangan BK itu dengan wajah marah.

1
PociPan
bagus jg nama calvino kak hee
PRIYN_027: hehhe iyh kak, makasih ya sudah mau mampir/Smile/
total 1 replies
Ibuk'e Denia
aq mampir thor semoga ceritanya bagus
PRIYN_027: makasih sudah mampir, semoga suka ya/Hey/
total 1 replies
iin marlina
apa bukan ortu kandung ya itu
PRIYN_027: terus Carla anak siapa dong🤔


nantikan terus yuuk ceritanya, terimakasih sudah mampir/Kiss/
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Cerita nya seru Thor. Walaupun takut ada setan nya, mampir juga yu di karyaku Wanita Tangguh
PRIYN_027: makasih sudah mampir kak/Smile/

siap nanti pasti aku mampir dikaryamu kak/Determined/
total 1 replies
Syiffitria
semangat terus ya kaaaa, 2 /Rose/untuk kakak/Smile//Smile//Smile/
PRIYN_027: wahh makasih banyak ya kak/Kiss//Smile/
total 1 replies
Syiffitria
si bailen ganteng amatttttt
PRIYN_027: iya tapi sukanya usil si Bailen wkwk/Facepalm/
total 1 replies
Syiffitria
calvino psyco amat dahhh/Awkward//Awkward//Awkward/
PRIYN_027: iya, dasar pysco si Calvino/Silent/
total 1 replies
Syiffitria
haduh arka sama black juga calon-calon cowok posesif ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
PRIYN_027: hihi iya nih posesif banget sama si Carra/Casual/
total 1 replies
Syiffitria
hihi penasaran deh nnti carra sama siapaaa/Smile//Smile//Smile/
PRIYN_027: sama siapa ya? semuanya aja kali ya hihi/Hey//Chuckle/
total 1 replies
piyo lika pelicia
jangan lupa mampir
PRIYN_027: siap, nanti aku mampir/Smile/
total 1 replies
Zizi
saking follow yuk kak😍
PRIYN_027: sudah ku folback ya/Smile/
total 1 replies
Lady Naa
semangattt, jgn males update yaa/Smile//Determined/
PRIYN_027: mksh sdh mampir😊
total 1 replies
Ai
semangat up
PRIYN_027: makasih kak, kamu juga semngat🥰
total 1 replies
Zahreeta Jinan
hy kak saya udah mampir ni, jangan lupa mampir di novel aku juga ya,bantu like nya
PRIYN_027: hy juga kak, maksih ya sudah mampir😊
total 1 replies
Bilqies
aku kasih 🌹 lagi biar makin semangat menulisnya /Smile/
PRIYN_027: waah kak makasiih banyak ya😍
total 1 replies
Bilqies
keren Thor
Bilqies
semangat terus menulisnya Thor
Bilqies
hai Thor aku udah mampir yaaa, udah aku subscribe dan kasih 🌹 biar makin semangat menulisnya /Smile/
PRIYN_027: aaa makasih kak udah mampir dan kasih🌹nya😍
total 1 replies
VALLENDA
semangat ❤
PRIYN_027: makasih, kamu juga semangat kak🥰
total 1 replies
VALLENDA
lanjutt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!