CINTA ARUMI

Denizh melangkah memasuki lobi hotel, ia berjalan menuju meja resepsionis hotel untuk melakukan cek in. Saat menunggu resepsionis memeriksa identitasnya, Denizh di buat terkejut saat melihat Arumi muncul dari luar dan masuk kedalam hotel lalu melangkah mendekat.

"Arumi,,,!" Gumamnya.

Denizh heran mengapa Arumi bisa berada ditempat itu, padahal tadi pagi istrinya itu masih berada di rumah.

"Arumi,,,!" Seru Denizh saat Arumi mendekat.

"Denizh. Kamu disini?" Balas Arumi seraya tersenyum manis.

"Kamu ngapain disini?" Denizh balik bertanya.

"Aku ada seminar" Jawab Arumi.

"Apa kamu lupa! Aku kan sudah meminta izin padamu untuk mengisi seminar akhir pekan ini" Jawab Arumi.

"Disini? Di kota ini?" Tanyanya lagi.

"Iya. Aku mengisi seminar di kampus XXX dan aku akan menginap di hotel ini hingga esok sore" Jawab Arumi.

Denizh terpaku, ia tidak menyangka jika Arumi akan mengisi seminar di kota yang sama dengannya terlebih lagi kampus itu berada tidak terlalu jauh dari lokasi proyek yang sedang ditangani perusahaannya. Dan yang lebih mencengangkan lagi Arumi akan menginap di hotel yang sama dengan dirinya.

"Pak Denizh" Seorang resepsionis memanggil nama Denizh.

"Iya" Sahut Denizh seraya berbalik melihay resepsionis itu.

"Kamar anda sudah siap pak. Kamar bapak berada di lantai tujuh nomor 7077" Ucap resepsionis itu.

"Iya. Terima kasih" Ucap Denizh.

Denizh meraih kunci kamarnya lalu berbalik, ia melirik Arumi sekilas sebelum pergi.

"Aku pergi dulu" Ucapnya.

"Tapi Den,,,!" Ucapan Arumi terputus karena Denizh telah terlanjur menjauh.

"Kamu pergi begitu saja, bahkan tidak mengajakku untuk ikut pergi bersamamu. Kamu benar- benar ingin menjaga jarak dariku".

Arumi sempat kecewa karena Denizh kembali mengabaikannya padahal ia sudah bersusah payah mengatur semuanya agar mereka bisa menginap di hotel yang sama. Tapi ia tetap berusaha untuk berlapang hati menerima penolakan itu dan terus mencoba hingga batas waktunya selesai.

Selama ini Arumi selalu menolak pekerjaan di luar kota karena ia ingin menghabiskan akhir pekannya denga bersantai bersama keluarganya, tapi kali ini ia berubah pikiran. Arumi menerima tawaran untuk mengisi seminar di kota itu karena ia tahu jika Denizh sedang mengerjakan proyek di kota tersebut. Arumi berharap ia memiliki kesempatan untuk bisa mendekati Denizh dan memulai hubungan baik dengan suaminya.

.

Mobil yang di tumpangi Denizh berjalan perlahan menyusuri jalan menuju lokasi proyek dan ditengah perjalanan, mobil tersebut melewati kampus tempat Arumi mengisi seminar. Denizh sempat melirik sekilas kampus tersebut namun setelah itu ia kembali menatap kedepan.

"Jadi Arumi mengisi seminar di kampus ini? Mengapa ini kebetulan sekali. Aku tidak menyangka jika kami akan menjalankan perjalanan Dinas di kota yang sama".

Denizh berusaha menyingkirkan Arumi dari otaknya karena ia tidak ingin wanita itu mengganggu pikirannya.

Sementara itu Arumi telah berada di kampus tepat pukul sebelas siang, ia langsung menuju ketempat itu setelah selesai cek in hotel dan membersihkan diri di kamar. Seminar akan di mulai tepat jam satu siang, jadi ia masih punya dua jam untuk mempersiapkan diri serta materi seminar nanti.

Waktu seminarpun telah tiba, Arumi bersama rekan- rekannya masuk ke aula kampus dan kedatangan mereka langsung di sambut tepuk tangan dari para peserta seminar. Arumi sempat terkejut saat melihat ruangan aula yang besar itu telah ramai di penuhi oleh mahasiswa dan ia juga baru tahu jika ternyata seminar itu merupakan seminar yang terbuka untuk umum jadi siapa saja bisa mengikuti seminar tersebut, baik itu siswa, mahasiswa, dosen, pengusaha maupun masyarakat umum lainnya.

"Wah, ramai sekali" Ucap Arumi pada Lia, rekan satu profesi.

"Kenapa? Apa kamu terkejut melihat peserta seramai ini?" Tanya Lia.

"Iya. Aku tidak menyangka jika peserta yang hadir akan seramai ini. Apahal awalnya aku pikir ini hanya seminar biasa seperti pada umumnya. Tapi ternyata ini lebih dari itu".

"Sebenarnya seminar ini di buat karena adanya permintaan dari banyak orang" Ucap Lia.

"Beberapa bulan yang lalu kampus kami pernah mengadakan survei pada mahasiswa serta pada masyarakat, kami meminta pendapat mereka tentang rencana kuliah umum yang hendak kami cetuskan. Setelah kami melakukan voting, ternyata hasilnya sangat memuaskan, banyak orang yang menyetujui gagasan kami dan mereka meminta agar seminar ini terus diadakan setiap minggu" Jelas Lia.

"Jadi seminar ini akan terus berkelanjutan?" Tanya Arumi.

"Iya. Rencananya memang seperti itu. Tapi semua itu kami kembalikan lagi pada para peserta. Seminar ini akan terus berlanjut selama ada peserta yang mengikutinya" Ucap Lia.

Arumi mengangguk mengerti.

Tepat pukul satu siang, seminar pun di mulai. Arumi mengambil tempat di atas panggung dan mulai menjalankan tugasnya dengan sangat baik dan semua orang merasa puas dengan materi yang disampaikannya. Arumi senang karena materinya mendapat respon positif dari semua audies dan ia berharap minggu depan mereka akan kembali untuk membahas materi yang lain.

♥︎♥︎♥︎