NovelToon NovelToon
Tarian-tarian Wanita

Tarian-tarian Wanita

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Slice of Life
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Made Budiarsa

Pada akhirnya dia terlihat menari dalam hidup ini. dia juga seperti kupu-kupu yang terbang mengepakkan sayapnya yang indah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Made Budiarsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7.1

Ketika aku tiba di rumah aku langsung membuat alat-alat upacara. Sebentar lagi, Purnama akan tiba. Aku tentu tidak tahu apa yang terjadi nanti, sehingga mempersiapkannya sekarang merupakan hal yang baik. Aku teringat dengan ucapan jika kau tidak berjalan sekarang, maka kau akan berlari nanti. Ucapan itu membuatku sadar, jika aku tidak berusaha sekarang, mungkin nanti aku akan berusaha lebih keras lagi. Aku takut dengan hal-hal di luar rencana, hal yang membuat jengkel dan marah. Sehingga aku melakukan apa yang sangat penting yang harus dilakukan secepat mungkin meski tempo waktu sangat panjang. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi.

Aku sering mengingatkan diriku dengan ucapan itu.

Rumah kami terbilang cukup baik dengan keramik putih yang memiliki banjah yang luas. Lampu neon putih akan senang tiasa menghiasi rumah kami. Tapi rumah kami sedikit kesepian. Hanya sedikit tetangga, sehingga hanya terdengar suara jangkrik dalam rumah.

Ketika sari masih kecil, dia nakal, sehingga dengan cepat keributan rumah terbangkitkan dan suasana ramai menyeruak ke segala ruangan. Tapi sekarang Sari sudah besar dan dia bahkan tinggal di rumah neneknya yang ada di utara, tidak terlalu jauh dari rumah ini.

Aku duduk di ruangan, mengambil busung untuk membuat canang sari. Ketika melakukannya, perempuan tua itu datang, memandangngku beberapa saat. Tatapannya tepat mengenai kedua lubang hitamku. “Aku pikir kau sudah tidur.”

“karena kau datang, aku jadi terbangun.”

“Sekarang tidur lagi.”

“Tidak bisa.”

Dia duduk di depanku.

Kami sudah lama sekali menikah, tapi kecanggungan kami selalu tidak tergantikan. Entah karena aku yang memaksanya atau tidak, lelaki perempuan ini selalu sedikit malu denganku.

Hubungan Percintaan kami terlalu rumit. Jika orang-orang mendengar hubungan kami, maka semuanya tidak akan mempercayainya, terlalu aneh.

Hubungan seperti itu tidak akan bertahan lama, tapi hubungan kami baik-baik saja selama ini. Hubungan kami seperti ada seutas benang sutera tanpa warna yang terhubung.

Aku teringat malam pertama kami, seharusnya kami senang dan bahagia, tapi Pria ini tidak, dia sangat malu dan pergi keluar.

Itu adalah malam pertamanya, tapi dia pergi begitu saja. Aku menghampirinya, ternyata dia berdiri memandang cahaya-cahaya lampu di kota.

Dengan selendang di leherku aku menghampirinya. “Tidakkah kamu menyukaiku?”

“Kamu terlalu indah.”

“Aku menginginkan jawabanmu.”

“ Aku menyukaimu.”

“Rasanya akan aneh jika kamu tidak menyukaiku. Kita sudah menikah, mengapa kita tidak melakukannya?”

“Belum saatnya.”

“Kapan saatnya?”

“Aku akan memberitahumu nanti.”

“Jangan bersikap sok misterius seperti itu. Semua laki-laki itu sama, termasuk kau juga. Jika kau tidak menginginkannya, maka orang lain terlebih dahulu yang mendapatkannya.”

“Kau ingin berselingkuh?”

“Mungkin saja. Aku teringat dengan seorang wanita, dia kecanduan, memiliki dua laki-laki, satu suaminya dan satu lagi selingkuhannya.”

“Apa kau ingin seperti itu?”

“Tentu saja tidak. Apa kau ingin seperti itu?”

“Karena aku seperti perempuan? Dan kau ingin mencari laki-laki lainnya?”

Aku menggeleng pelan. “Tidak, aku hanya menyukaimu. Aku rasa itu berasal dari dalam, di dunia dalam yang tidak bisa aku jangkau.”

“Kumala, kau cantik.”

“Cara bicaramu seperti ibuku. Kau pasti terpesona ketika aku menari waktu itu.”

“Kapan?”

“Saat itu.”

“Yang mana?”

“Yang mana saja.”

“Kau membuatku bingung.”

“Kau juga membuatku bingung.”

Hubungan kami tidak pernah terjelaskan dan sangat lama dengan perkembangan yang cukup rumit dan lambat.

Kami saling mempercayai, meski pun beberapa kali aku bertemu dengan laki-laki lain. Aku bahkan pernah pergi bersama mereka untuk menguji kecemburuannya, tapi dia tidak memperlihatkan ekspresi apa pun. Aku penasaran apa benar dia menyukaiku. Tapi tidak lama kemudian aku percaya, dia benar-benar mencintaiku, ketika aku jatuh sakit.

Sakit ini tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi pria itu sangat khawatir, dia tidak pernah pergi dari sisi ranjang.

Ketika aku menyuruhnya pergi, dia menolak, katanya aku adalah istrinya, istri satu-satunya dan tidak pernah tergantikan. Jika terjadi apa-apa denganku, dia akan merasa sangat bersalah. Aku menjawab, Tidak perlu, ini hanya masalah takdir. Tapi dia tidak terima dan menjagaku. Aku pun menyadari betapa pentingnya aku di dalam hidupnya.

********

“Tadi ada seseorang yang menelpon.”

“Lalu kenapa? Apa itu ada kaitannya denganku. Oh, jangan-jangan dia selingkuhanku! Apa yang dia katakan?”

“Kumala, aku Berkata serius.”

“Aku juga.”

“Dia berkata ingin bertemu denganmu, namanya Ayunda. Dia mengatakan dia adalah teman masa kecilmu.”

“Oh, ayunda. Lama sekali aku tidak bertemu dengan gadis itu. Di mana dia ingin bertemu?”

“di bukit dekat danau buyan. Dia ingin berbicara denganmu sambil menikmati pemandangan danau dan monyet-monyet di sana.”

“Kapan?”

“Kapan pun kau mau.”

“baiklah, dua hari lagi, aku akan bertemu dengannya.”

“Aku akan mengantarmu.”

“Tidak perlu, kau kerja.”

“Aku akan mengambil libur.”

“Terserah kau saja.”

Pria itu terdiam beberapa saat dan aku fokus membuat canang sari.

Tiba-tiba dia bertanya, “Bagaimana dengan sari?”

“Dia baik-baik saja.”

“bukan, soal penari itu?”

Aku terdiam beberapa saat. Ada saatnya nanti aku akan mengatakannya. Aku terdiam dan tidak menjawabnya. Pria itu menunggu jawabanku, tidak berusaha memaksaku menjawab, dia hanya terdiam dan menunggu. Tidak lama kemudian pergi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!