NovelToon NovelToon
BURN OUT

BURN OUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Berbagai macam peristiwa pembunuhann misterius terjadi secara beruntun, dengan bukti dan jejak yang berbeda.

Mampukah polisi dan para detektif bekerja sama untuk mengungkap motif dan siapa dalang dari pembunuhann tersebut?

Akankah mereka dapat mengungkap metode sang pelaku hanya dari bukti dan jejak yang ditinggalkan itu?


𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑚 𝑦𝑜𝑠ℎ𝑢𝑎.
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑜𝑘𝑜ℎ, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎.
terima kasih,
🍄Semoga Semua Berbahagia🍄🌾

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BURN OUT >>>26

SABTU, 21 Maret 2020

Pukul 13.20.

Melihat motif yang terpantul dari bayangan pelaku yang tertangkap kamera CCTV, beberapa petugas seperti teringat sesuatu.

Petugas Ha Yoon mengambil ponselnya, lalu mengirimkan beberapa foto dari ponselnya ke laptop petugas In Hae.

"Lihat gambar yang ku kirim, senior in Hae." ucap petugas Ha Yoon.

Petugas In Hae memperlihatkan gambar yg di kirimkan petugas Ha Yoon melalui pantulan mini proyektor.

"Ah,benar. Aku juga melihatnya di reruntuhan rumah tadi pagi saat mencari petugas Bae," petugas Kwang pun mengingatnya.

"Benar juga. Akhirnya sedikit ada jalan terhubung." ucap petugas In Hae.

"Bagaimana menghubungkannya? Pantulan cermin sangat samar, kita tak bisa mengidentifikasi wajah mereka." ucap petugas Kwang Hee.

"Jangan khawatir, setidaknya kita bisa memperkirakan ciri fisik mereka, lalu gambar ini akan kita bawa ke bagian media digital dan visualisasi, mereka akan membantu membuatkan sketsa wajah memakai teknologi ai. Meski mungkin tidak bisa sama persis, namun setidaknya cukup membantu kita mengidentifikasi." petugas In Hae menjelaskan.

"Aku akan ke tempat itu, dimana tadi jemari mereka menempel di sudut dinding, setidaknya pasti akan kita temukan sidik jari." petugas Ha Yoon bergegas beranjak.

"Aku akan membantu petugas Ha Yoon," petugas Bae mengikuti petugas Ha Yoon.

Tersisa petugas Kwang Hee,petugas ill Hwa dan petugas In Hae di markas.

"Sementara mereka ke sana, kita lanjutkan mencari sesuatu dari CCTV." ujar petugas ill Hwa.

"Aku akan ke rumah sakit sebentar, melihat kondisi ketua Han." ujar petugas Kwang Hee.

"Hei!! Kakimu baik-baik saja? Jangan terlalu sering berkeliaran sendirian." seru petugas In Hae.

"Hmmm, baiklah." jawab singkat petugas Kwang Hee sambil berjalan meninggalkan markas.

.

.

Pukul 13.40

"Tok!!! Tok!!! Tok!!!" seseorang mengetuk pintu ruang rapat.

"Hmmm, masuk." sahut petugas In Hae.

"Ada hal yang bisa saya lakukan ,pak?" ketua sipir penjara, memenuhi panggilan petugas ill Hwa.

"Oh, kesini, coba lihat ini." seru petugas In Hae. "Perhatikan bayangan ini, kamu melihatnya?" petugas in Hae memperlihatkan 3 orang mencurigakan pada ketua sipir.

"Oh, benar, ada apa dengan mereka, pak?" ketua sipir terlihat sedikit bingung.

"Jadi, kamu mengenal mereka?!!" ujar petugas In Hae.

"Mereka secara berkala mengunjungi ayah mereka." jawab ketua sipir.

"Ayah?!" petugas In Hae mengernyitkan dahi.

"Benar! Min Nam, napi yang dihukum seumur hidup karena penembakan masal, dia adalah ayah mereka." ketua sipir menjelaskan. "Nam Seung soon, Nam Ji Hyuk, dan Nam Yeong Su. Itu nama-nama mereka," nih ketua sipir menunjuk pada ketiga orang yang tertangkap kamera CCTV.

Petugas In Hae mencatat nama-nama yang disebutkan ketua sipir.

"Selama berkunjung, tak ada hal yang mencurigakan kah?" sahut petugas ill Hwa dari tempatnya duduk.

"Menurutku semua baik-baik saja. Mereka masih mahasiswa, dan salah satunya masih seorang pelajar sekolah menengah." ketua sipir menjelaskan.

"Ambilkan salinan buku pengunjung. Jangan ada yang terlewatkan!" petugas In Hae memberi perintah kepada ketua sipir.

"Baik, pak." jawab ketua sipir memberi hormat, lalu meninggalkan ruang rapat itu.

"Sidik jari sudah kami ambil, dan petugas Ha Yoon mengirimkannya ke bagian forensik." ujar petugas Bae tiba-tiba kembali masuk ke dalam ruangan rapat, hampir bertabrakan dengan ketua sipir.

"Bagus! Kemarilah!" panggil petugas In Hae.

"Ada apa ketua sipir kemari?" tanya petugas Bae.

"Tadi kupanggil, untuk bertanya mengenai tiga pendatang yang tertangkap kamera." jawab petugas ill Hwa.

"Dia mengenal si pendatang. Ini daftar namanya. Tolong selidiki kebenarannya." petugas In Hae memberikan daftar nama-nama yang tadi dicatatnya pada petugas Bae.

"Baik senior." petugas Bae menerima selembar kertas, dan hendak meninggalkan ruang rapat itu. "Ah, sebentar, aku baru ingat." ujarnya kembali berbalik.

Petugas Bae membuka laman pencarian di layar ponselnya, lalu menunjukkan sesuatu pada kedua rekannya.

"Benarkah ini yang nanya Park Nam Ji?" tanya petugas Bae, karena memang dia tidak pernah tahu yang mana Park Nam Ji.

"Benar. Ada apa?" sahut petugas In Hae.

"Sepertinya aku tadi melihatnya, sewaktu berniat mengambil rekaman CCTV tak jauh dari rumah Hong Dang Seok. Tapi aku terlambat menyadari, aku kehilangan dirinya." petugas Bae menghela nafas mengisyaratkan kekesalannya pada diri sendiri.

"Waaah!!" seru kedua petugas penyidik pria itu dengan kompak, merebahkan punggung pada sandaran kursi.

"Maafkan aku, aku tak pernah mengenali Park Nam Ji." petugas Bae pun merasa sangat menyesal.

"Bukan salahmu, mau bagaimana lagi. Intinya dia masih hidup dan baik-baik saja." ujar petugas In Hae sambil mengatupkan rahang-rahangnya.

"Sssh..!! Tapi apa yang dilakukannya di sana? Ia seperti juga sedang bersembunyi dari sesuatu." ujar petugas Bae kemudian.

"Ada sesuatu yang kamu lihat dari gerak-geriknya?" petugas ill Hwa menanti penjelasan lebih dari petugas Bae.

"Tunggu!!" Mata petugas Bae membelalak menyadari sesuatu. "Jika benar dia adalah saksi yang tak sengaja melihat salah satu kejahatan Cha Eun Kyung, mungkin kah, dia berkeliaran disana juga untuk mencari tahu sesuatu?" petugas Bae kembali duduk dan membuka catatannya.

"Ada benarnya! Dia dikeluarkan secara sepihak dari Serikat atlet. Kasusnya ditutup begitu saja. Ketua Serikat, aku tidak senang dengannya sejak awal." ujar petugas In Hae.

"Senior pernah bertemu dengannya? Aku dengar dia mantan penghuni penjara remaja juga." sahut petugas ill Hwa.

"Ah, benar! Aku lupa mencari tahu hal itu. Dak Ho sangat mengenal ketua Kyu ini." jawab petugas In Hae.

"Ketua Kyu?" petugas Bae seperti mengingat sesuatu,lalu membuka lagi laman pencarian di ponselnya.

"Hmm, ketua Serikat, namanya ketua Kyu." sahut petugas ill Hwa.

"Benarkah ini orangnya?" petugas Bae menunjukkan foto seseorang dari laman pencariannya pada dua rekannya.

"Benar, ada apa?" petugas In Hae balik bertanya.

"Bukan apa-apa, hanya memastikan saja." sahut petugas Bae sedikit menggigit bibir bawahnya.

Ponsel petugas In Hae berdering, semua terdiam, menunggu jika saja ada kabar baik dari siapa pun itu.

"Kalian ada waktu? Ketua mulai sadar!" terdengar suara petugas Kwang dari seberang.

"Baiklah, kami akan kesana." jawab petugas In Hae sumringah.

"Ada apa, senior?" sahut petugas Bae.

"Ketua mulai membuka mata, kita lihat kesana." ajak petugas In Hae.

Semua petugas membereskan peralatan mereka dari meja rapat, dan menyimpannya kembali ke meja masing-masing.

"Waaah, rekan-rekan kita begitu kuat, mereka bisa melewati semua secepat ini." ujar petugas ill Hwa dengan senyum lebar.

"Benar! Semoga ketua Han tidak kecewa dengan terbunuhnya satu saksi penting kita." sahut petugas Bae.

"Biar aku yang memegang kemudi." ujar petugas ill Hwa meminta kunci mobil pada petugas In Hae.

Ketiga petugas menuju ke rumah sakit dengan satu mobil. Saat itu ponsel petugas In Hae kembali berdering.

"Percepat!! Ada hal lain juga di sini!!" terdengar suara petugas Kwang tegas yang tergesa-gesa dari seberang panggilan, lalu mematikan sambungan dengan cepat.

"Ada apa?" sahut petugas ill Hwa sambil mengendalikan laju mobil.

"Entah. Langsung dimatikan. Ada hal lain katanya,kita harus cepat." sahut petugas In Hae menatap kosong ke jalanan.

...****************...

To be continue...

1
Marlina Bachtiar
akhirnya 👏👏👏
Marlina Bachtiar
semakin rumit 😔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
pantas saja selama ini apapun yang dilakukan para petugas selalu bisa terbaca, ternyata memang ada musuh dalam selimut 😩
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
nah sepertinya memang benar ada orang dalam yang terlibat, mungkinkah Sang Man itu salah satu dari komplotannya 🤔🤔
Marlina Bachtiar
Hati" Hyuna 😔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
makasih bang yosh,dah sempetin buat up ditengah kesibukan yang padat ☺️. Semoga dilancarkan tugasnya bang,cepat kembali dengan selamat. jangan lupa oleh2nya bang🤭 jangan lama2 pergi,kasian baby Ell nanti😄
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
nah kan,emang boleh sedatar itu😱😱😱 apakah See Myun benar2 bisa memaafkan Hyuna dan suaminya,atau dia memang berniat balas dendam pada keduanya 🤔🤔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
wah reaksinya diluar dugaan... tapi justru ini yang harus diwaspadai 🤔
Mira NR
ya Allah, aku nggak ngerti ini, penasaran bgt, siapa pembunuh Hyuna. rumit2...
Mira NR
jgn2 penculik Hyuna🤔
Mira NR
oh, jadi dong Seok Suami takut istri karena istri lebih kaya, tapi Hyuna selingkuhannya?🤔🤔🤔
Mira NR
jangan2 sedang mencari mangsa baru.😭😔
Mira NR
😭😭jadi kemarin ditolak karena bau🤣🤣🤣
Mira NR
bilang aja grogi, /Sneer/
Mira NR
agak lain ini sikopet /Shame/
masa iya nggk doyan ikan di depan mata.
Mira NR
plot twistnya😭😭😭
kenapa tiba2 Hyuna jadi selingkuhan Ma dong Seok?
jgn2 .... ya Allah, ya rob..
ini kok rumit bgt, Thor. 🤦🤦🤦
Mira NR
fitnah itu. Hyuna kasihan sekali nasibmu🥺
Mira NR
hati-hati jangan asal menuduh./Speechless/
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
eh bentar deh, kalau benar Hyuna selingkuh dengan Dang Seok dan See Myun merencanakan sesuatu untuk mereka.... jadi siapa pembunuh Hyuna dan Dang Seok sebenarnya, apakah See Myun bertindak sejauh itu,atau memang benar2 penculiknya yang membunuh Hyuna,hiiih bikin penasaran 😣
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️: ishh aku sempat bacanya jam segini bang🤭😂😂 up lagiii,jangan lama2 /Grievance//Grievance/
𝒀𝑶𝑺𝑯: /Silent//Silent/
total 3 replies
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
perempuan diam itu bukan berarti nggak melakukan apapun... bisa jadi dia merencanakan sesuatu,hanya sedang menunggu waktu yang tepat 😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!